Share

033

Penulis: Novisi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-05 11:23:58

Tekad Danendra untuk mempersunting Natali kembali menjadi istrinya benar-benar diwujudkan.

Pesta pernikahan sederhana diselenggarakan di kediaman Natali.

"Mama dan papa tidak sudi hadir di pernikahan kamu bersama perempuan itu!"

Qonita dan Lukito tak bersedia memberi restu pada Danendra dan Natali. Namun demikian, mereka tetap meneruskan niat yang dianggap baik.

"Besok aku, mama dan Saras, tidak bisa hadir. Kamu tahu Saras besok sekolah," ucap Cempaka malam sebelumnya.

"Bila kamu saja, bisakah hadir? aku akan menyuruh Heru mengantarkan kamu," pinta Danendra berusaha memengaruhi Cempaka.

Perempuan itu menggeleng tanpa memandang suaminya. "Besok mau ke dokter.'

"Kamu sakit lagi?" Danendra memajukan badannya untuk melihat paras Cempaka dengan jelas.

"Tidak."

Cempaka masih menyembunyikan keberadaan calon anak dalam kandungannya. Esok merupakan bulan kedua untuk kontrol kehamilannya.

"Ke dokter apa? Aku minta maaf, sebelum-sebelumnya tidak menemani kamu."

"Dokter umum." Cempaka berbohong
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   034

    Setibanya di rumah sakit, Danendra berlari menuju unit gawat darurat dan menanyakan keberadaan ibu mertuanya.Tidak mengira keadaan Cakrawati separah itu, Danendra diarahkan ke kamar jenazah. Terngiang-ngiang kalimat ibu mertuanya tiga hari sebelum pernikahannya."Kamu jaga Cempaka baik-baik atau sebaliknya lepaskan, hidupnya penuh penderitaan, jangan tambah dengan keberadaan istri kedua kamu!"Cakrawati yang biasa bicara lembut memang terlihat berbeda kala itu, menjadi lebih tegas."Ya, Bu, aku tidak akan menyia-nyiakan Cempaka dan Saras."Ternyata, itu pesan terakhir ibu mertuanya.Danendra berhenti berlari sewaktu ia masuk ruangan, terasa dingin sekujur tubuhnya kala melihat Cakrawati terbujur kaku.Di dekat kepalanya, berdiri Cempaka yang menatap sendu ke arah Cakrawati tanpa ada tangisan dan air mata.Danendra berjalan perlahan tanpa berniat mengganggu Cempaka, setibanya di samping istrinya, dia merangkul Cempaka sehingga membuatnya terperanjat.Tolehan Cempaka mengandung luka, s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-05
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   035

    Pagi ini pemakaman Cakrawati diiringi hujan, tidak banyak pelayat yang bertahan lama."Cempaka, sudah, hujan bertambah deras," ucap Danendra memandang ke langit sambil menarik pelan lengan Cempaka. Terduduk di depan gundukan tanah makam Cakrawati, Cempaka menangis tanpa suara.Dalam waktu singkat, tiga orang terkasihnya dipanggil Yang Maha Kuasa. Cempaka merasa hidupnya tak berarti lagi."Bik, bawa Saras ke mobil, ya.""Saras mau sama mama," rengeknya sembari melihat Cempaka yang bergeming. "Bapak akan bantu mama ke mobil, Saras sama Bik Saidah duluan, ya," ucap Danendra menyamakan tinggi kepala dengan Saras.Anak perempuan itu menurut, Saidah memayungi Saras agar tidak kesalahan sampai di parkiran. Heru juga ikut bersama mereka.Tinggallah Cempaka bersama Danendra di sana."Cempaka...."Danendra berupaya mengangkat tubuh Cempaka dengan memegang lengannya.Reflek tangan Cempaka mendorong badan Danendra hingga terduduk ke makam sebelah."Kalau kamu mau pergi, silakan pergi!" teriak C

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-06
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   036

    "Dane, sulit sekali kamu aku hubungi," gerutu Natali melalui sambungan telepon. Sudah dua malam sejak menikah, Danendra tidak menjumpai Natali.Pria itu hanya memberi kabar bila mertuanya meninggal dan Cempaka masuk rumah sakit."Seperti yang aku katakan pada kamu, Cempaka drop kehilangan ibunya."Natali menahan diri untuk menyampaikan keberatan lebih lanjut."Tapi, aku juga membutuhkan kamu. Walau kondisiku stabil, bukan berarti aku sehat, 'kan?" rengeknya. Danendra tersentuh mendengarnya, ia pun kasihan melihat Natali dengan kondisi kapan saja bisa menurun."Jagalah kesehatan, ya, Natali. Kamu juga harus kuat menjalani proses penyembuhan.""Aku mana bisa sembuh lagi, Dane? Kanker ini menggerogoti sangat kuat. Kamu pasti lebih tahu.""Tidak ada yang mustahil, Natali. Mukjizat melampaui ilmu pengetahuan," ucap Danendra untuk mendukung pikiran Natali agar positif."Aku bisa bertahan karena ada kamu yang selalu support, bila kamu seperti ini, aku rasanya dikesampingkan." Natali tidak s

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-07
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   037

    Selama empat hari Cempaka dirawat di rumah sakit, selama itu Danendra berada dekat dengan istri pertamanya. Bertepatan rumah sakit tempatnya bekerja adalah lokasi yang sama dengan Cempaka. Berbeda keadaan di kediaman Natali yang kesal lantaran Danendra tak kunjung datang menemui dirinya paska pernikahan mereka. "Natali." Suara yang dirindukan Natali terdengar syahdu di pendengarannya. "Dane, kamu sudah pulang?" Dia membawa kursi roda ke arah suaminya dengan raut bahagia. "Bagaimana keadaan kamu, sehat semua, 'kan?" Danendra memandang Natali dari kaki sampai kepala untuk memastikan. Natali mengangguk. "Aku hanya kangen sama kamu," ucapnya manja sambil menggenggam jemari Danendra. "Maaf, aku tidak bisa menemani sejak pernikahan kita. Cempaka membutuhkanku." Mendengar nama Cempaka, Natali merasa asing dan kurang suka, keningnya mengerut. "Tapi ini tidak adil bagiku, aku juga butuh kamu, Dane. Lagipula kita baru saja menikah." Danendra mengambil posisi duduk di salah satu bangk

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-09
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   038

    Selang dua bulan dari wafatnya Cakrawati, Cempaka berangsur menerima kenyataan termasuk kondisi rumah tangganya yang terasa asing.Sebulan lalu Cempaka memutuskan membuka sebuah toko bunga hidup. Awalnya Danendra keberatan lantaran kehamilan Cempaka semakin membesar."Tidak masalah, Dane, aku merekrut seorang pekerja," katanya membantah perkataan Danendra yang banyak khawatir terhadap kondisi fisiknya."Ya, tapi, untuk apa kamu harus bekerja saat ini. Aku masih bisa menafkahi." Danendra menolak ide Cempaka."Ini bukan tentang nafkah, aku juga bisa menyalurkan pikiran secara positif dengan membuka toko bunga. Ini mimpiku sedari dulu, lagipula aku tidak meminta modal dari kamu, bukan?"Percakapan itu berlangsung melalui sambungan telepon. Seminggu belakangan Danendra tidak datang berkunjung ke kediaman yang ditempati bersama Cempaka.Bahkan sampai saat ini, hanya sekali Danendra datang untuk peresmian toko bunga milik Cempaka. Alasan yang digunakan Danendra adalah keadaan Natali yang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   039

    Menjaga jarak dari Cempaka, Danendra mengangkat panggilan dari Natali."Dane, kamu sedang di mana?""Bersama Cempaka, telah ku katakan, mengambil cuti.""Aku merindukanmu.""Keadaanmu baik-baik saja, bukan? Tidak drop lagi?"Natali menggeleng walaupun Danendra tak melihat wajahnya. "Aku sehat, semua karna kamu.""Sudah makan siang dan minum obat?"Bahagia hati Natali lantaran perhatian Danendra selalu tertuju padanya. "Sudah.""Dane..., apakah kamu sudah mengatakan rencana kita pada Cempaka?"Danendra bergeming, ia belum kuasa menyampaikan permintaan Natali pada Cempaka. Namun, dia pun kesulitan mengontrol kesehatan Natali bila berjauhan."Tenanglah, pasti akan aku sampaikan. Sudah dulu, ya, aku mau lanjut makan siang dengan Cempaka."Embusan napas kencang Danendra menyiratkan betapa lelah beristrikan dua orang perempuan. Menjadi adil itu tidak mudah sama sekali.Danendra kembali ke tempat dia makan bersama Cempaka. Perempuan itu tetap fokus dengan makanan yang tinggal sedikit, tanpa

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-10
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   040

    Di ruang istirahat, Danendra memijit area pelipis, kepalanya terasa pusing. Bukan memikirkan pekerjaan, melainkan dua orang istri yang berbeda karakter.Cuti hanya sehari, setelahnya Danendra harus kembali pada tanggungjawab sebagai seorang dokter.Danendra sudah tahu dari lama kalau Cempaka tipe perempuan yang tegas berprinsip, sehingga sejak ia menikahi Natali kembali, dirinya seperti dianggap musuh oleh Cempaka. "Padahal tujuannya mulia untuk bertanggungjawab pada Natali yang sebenarnya telah mengidap kanker saat menjadi istriku, Cempaka."Penjelasan apa pun tetap tidak diterima oleh Cempaka, ia selalu dan selalu membantah."Kalau begitu, kamu nikahi semua perempuan yang menderita penyakit keras. Sekalian mulia dengan membiayai hidup mereka. Uang tidak masalah bagi kamu, bukan?"Mengingat percakapan yang lebih tepat perdebatan tak berujung, Danendra menepuk-nepuk kepala bagian belakang."Pak dokter, kenapa?"Salah seorang rekannya bertanya lantaran melihat gelagat aneh Danendra.

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-11
  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   041

    Seharian suasana hati Cempaka tidak begitu baik, ia terus terpikir tentang percakapannya bersama Natali.Izin pulang lebih cepat dari toko bunga, Cempaka menyuruh Heru untuk singgah di pemakaman, tempat Haris, Bima, dan Cakrawati. Jarak makam ketiganya berbeda-beda lantaran wafat di tahun yang berbeda. Lokasi Bima dan Cakrawati sedikit berdekatan.Pergi ke makam malah menguras emosi Cempaka, ia merasa sendiri saat ini."Bang, usia pernikahanku sama sepupu kamu masih sangat muda, tapi aku bakal cepat tua karena madu yang diberinya untukku. Seharusnya madu itu, manis, tapi aku merasa diselubungi kepahitan, Bang," ucap Cempaka di hadapan nisan Haris."Kasih tahu, Bang, apa yang harus aku lakukan?" lanjutnya.Sementara itu, di makam Bima dan Cakrawati, Cempaka mencurahkan rasa sendiri tanpa menyinggung nama Danendra seolah-olah tidak ingin mengganggu keduanya dengan permasalahan rumah tangga barunya.Sore hari, barulah Cempaka kembali ke rumahnya. Heru sebagai pengemudi keluarga telah pu

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-12

Bab terbaru

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   095

    Setelah Joko Chandra, giliran Natali ditemui oleh Cempaka. Ia datang sendiri ke kediaman perempuan yang menjadi istri kedua suaminya."Mau apa datang kemari!" Sambutan Natali dingin saat membuka pintu rumahnya. Di belakang Natali, dia melihat seorang perempuan yang diketahui Cempaka sebagai teman dekat Natali."Suruh masuk, ada tamu," ucap Dahlia ramah.Cempaka tak berminat masuk, ia langsung bicara ke topik inti."Ayahmu sudah mendekam di penjara, Natali."Badan Natali meremang, senyum miring Cempaka malah membuatnya gentar."Aku hanya peringatkan, pelan tapi pasti aku minta kamu mundur dari hubunganki dan Danendra!" tegas Cempaka tanpa ada rasa takut.Natali menatap manik Cempaka dalam-dalam lalu tawa lepas dari bibirnya."Kamu datang kemari untuk mengancam aku, heh?!"Natali membalas menggertak Cempaka."Kartumu ada di aku."Tawa Natali terhenti disambut kalimat ramah Dahlia."Apa kita masuk dulu untuk membicarakan hal penting ini?"Tatapan Cempaka beralih pada Dahlia yang tampak t

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   094

    Natali gelisah usai menonton berita mengenai penangkapan ayahnya sebagai dalang kebakaran ruko yang pernah ditempati Cempaka. "Memang si Tua ini keras kepala, dari dulu merasa benar dan sekarang dapat akibatnya."Meskipun gelisah, ada rasa marah yang menggerogoti hatinya. Ia teringat bagaimana perlakuan Joko Chandra terhadap ibunya di masa silam, bukannya baik-baik saja, melainkan sebaliknya.Natali kecil sering melihat pertengkaran ayah dan ibunya, dia tidak paham masalah apa yang menimpa. Semakin dewasa, ia mendapati kesalahan ibunya yang dituturkan ayahnya, yakni bersama pria lain.Tertawa miris, itulah yang dilakukan Natali. Memiliki orang tua yang menelantarkan dirinya secara batin, membuatnya tidak yakin dengan relasi pernikahan seumur hidup."Kalian membuat masa depanku hancur, penuh dendam dan kebencian," ucapnya di hadapan bingkai berisi gambar kedua orang tuanya.Bukan sedih yang dirasakan oleh Natali atas kejadian yang menimpa ayahnya."Memang pantas mendapatkannya."Natal

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   093

    Di malam hari, setelah Devano dan Anita pulang, Danendra duduk di ruang keluarga sendirian. Ia mengulir ponsel tanpa berkonsentrasi dengan apa yang dikerjakan. Pikirannya menerawang pada masa lalu, bagaimana hubungan pertemanan dengan Devano kandas karena pria itu menjalin hubungan dengan Natali di belakangnya.Kekhawatiran menyerang Danendra saat melihat istrinya, Cempaka, terlihat nyaman berada di dekat Devano."Sudah jam setengah sebelas, tidak tidur?" tanya Cempaka yang muncul dari arah belakang badan Danendra. Pria itu hanya diam saja tanpa respon."Cantik ngga kalau bunga ini di taruh di sini?" tanya Cempaka membawa vas berisi bunga yang dibawanya tadi."Hm...," jawab Danendra sembari melirik ke arah bunga cantik di nakas.Cempaka duduk di bangku berhadapan dengan Danendra. "Pak Devan tadi datang sekalian mengabarkan kalau dalang kebakaran ruko sudah ditangkap pihak berwajib."Pandangan Danendra mendadak terarah pada Cempaka. Dia belum mendapat kabar apapun."Namanya Joko Cha

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   092

    Setelah menidurkan Keenan, Cempaka mengulir media sosial miliknya sembari beristirahat.Matanya membelalak membaca sebuah artikel, berulang kali Cempaka membaca dengan seksama."Pelaku pembakaran ruko sudah ditangkap," ulangnya pelan, tersinggung senyum di parasnya.Tidak lama, layar ponselnya menampilkan nama Danendra. Gegas Cempaka menanggapi."Cempaka, aku tadi dihubungi kuasa hukum. Pelaku pembakaran ruko yang kamu sewa sudah tertangkap. Mereka ada tiga orang.""Apa datangnya ada di antara mereka?" tanya Cempaka antusias."Belum sampai ke sana. Wajah mereka dipakaikan masker, diduga masih ada kawanan lainnya."Cempaka mengangguk, dugaannya juga serupa dengan itu. Hanya saja bukti tidak ada."Siapapun orangnya cepat atau lambat pasti akan tertangkap," ujar Cempaka dengan nada emosional. "Tapi, jangan terlalu memikirkan hal ini, ya." Dari nada bicara Cempaka, Danendra bisa mengira-ngira perasaan istrinya sejauh mana."Nanti aku pulang lebih cepat, mau dibawain makanan tidak?" Danen

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   091

    Insiden di rumah Natali membuat Danendra membatalkan prakteknya secara mendadak. Alasan istrinya sakit dipakai untuk menemani Natali yang memintanya tidak pergi bekerja setelah dirinya meminta maaf."Apa masih sakit?" tanya Danendra memandang pipi Natali memerah. "Sudah berkurang." Natali tersenyum sembari memegang kompres dingin, berbeda dengan raut Danendra yang datar.Danendra melirik jam estetik yang menempel di dinding, tidak terasa setengah hari dilalui di kediaman Natali."Sore nanti aku mau keluar," ucap Danendra seperti seorang anak yang minta izin ke ibunya."Apa tidak bisa menginap lagi di sini?" Natali menyulap pertanyaan dengan keinginan keras. "Temanilah aku lagi," ujarnya dengan merengek. "Aku akan datang lagi besok," janji Danendra, meskipun dia tidak begitu yakin bisa dipenuhi atau tidak.Usai makan siang, Danendra meninggalkan rumah Natali. Beralasan ke rumah sakit lagi, Danendra menyetir ke rumah miliknya, ia ingin melihat istri dan anak-anak.Rumah dalam keadaan

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   090

    Danendra terbangun di pagi hari dengan ruangan serasa berputar, kepalanya pening.Memandang sekitar, dia tahu kalau malam tadi dirinya menginap di kediaman Natali.Pakaiannya sudah berganti dengan bahan yang lebih ringan.Berjalan memegang dinding agar tidak jatuh, sampai Danendra di luar kamar. Tercinta aroma wangi masakan dari dapur. Ia yakin kalau Natali ada di sana."Mengapa aku bisa menginap di sini?" tanyanya dengan suara meninggi.Tersentak Natali mendengar suara Danendra, ia berbalik dan langsung mengubah raut menjadi lebih ramah."Kamu sudah bangun? Aku lagi siapin sarapan," sahutnya tanpa menjawab pertanyaan Danendra. Natali mengambil sebuah gelas lalu pergi menuju dispenser untuk mengisi dengan air minum. "Minum air hangat setiap pagi baik untuk kesehatan. Aku selalu ingat pesan kamu," ucapnya.Danendra hanya menatap gelas berisi air, tanpa memedulikan hal itu, Danendra berjalan menuju bangku di sekitar meja makan lalu duduk di sana.Memejamkan mata menjadi jalan untuk me

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   089

    "Maaf, Bu. Ada apa ini? Suara ibu mengganggu tetangga, hari sudah malam." Seorang bapak datang menghampiri Cempaka untuk menegurnya. Cempaka mengatur emosinya dengan baik. Dia meminta maaf lalu menjelaskan perihal Danendra di dalam rumah Natali. "Suami ibu?" "Ya." Tampak bapak-bapak itu pergi lalu berbisik dengan tetangga lain. "Saya RT di sini, apakah ibu yakin ada orang di dalam?" tanyanya. "Itu mobil suami saya." Cempaka menunjuk kendaraan roda empat yang terparkir di garasi. Ketua RT meminta bukti mengenai data suami Cempaka. Ketua RT bersama warga menggedor-gedor pintu kediaman Natali sampai Natali merasa terpojok. "Bu Natali silakan di buka atau kami membuka paksa." Merasa terancam akhirnya Natali membuka pintu. "Mana Danendra?!" jerit Cempaka berusaha memaksa masuk, tetapi cepat dihalangi Natali. "Tidak ada yang boleh masuk paksa ke rumah saya atau saya lapor polisi!" teriak Natali melawan. Cempaka dan warga lain berdiri mematung. "Bu Natali, ibu

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   088

    Natali merasa tidak puas dengan penuturan Joko Chandra, ia menghadapi masalah baru. yakni Cempaka jadi kembali ke Bekasi paska kejadian kebakaran. Hal membuat Natali kesal adalah keputusan kembali Cempaka dan Danendra kembali serumah."Kamu cukup berempati pada perempuan itu, masalah lain Papa akan membantu," ujar Joko Chandra waktu itu.Natali menghubungi Danendra, ia punya permintaan."Dane, temani aku konsultasi ke dokter kandungan, ya," pintanya melalui sambungan telepon."Kalau mau ke rumah sakit, datang saja, Natali," sahut Danendra sambil memeriksa jadwal operasi, seminar, dan praktek di poliklinik.Gegas Natali melakukan apa yang disuruh Danendra, mereka berdua masuk ke dalam ruang praktek."Coba dilihat ini janinnya masih berukuran kecil. Harap dokter dan istri memperhatikan kebutuhan sang bayi melalui nutrisi ibu hamil," ingat sang dokter.Dokter kandungan meresepkan vitamin untuk Natali."Kamu sudah selesai praktek, 'kan? Mau pulang?" tanya Natali di luar ruangan."Sudah.

  • Dimadu Adik Sepupu Suamiku   087

    Malam ini Cempaka dan anak-anak mulai menginap di Bekasi. Danendra girang bukan kepalanya, tanpa paksaan Cempaka menyerahkan diri padanya.Danendra tidak yakin alasan apa yang membuat istrinya memutuskan hal itu. Apapun alasannya bagi Danendra tidak begitu penting."Saras masih bersekolah di Jakarta, besok Heru bisa mengantar ke sekolah, 'kan?" tanya Cempaka saat mereka berada dalam kamar yang sama. Cempaka memutuskan bersedia sekamar tanpa syarat apapun."Ya, Heru bisa antarkan. Tapi, kamu tidak berniat Saras bolak-balik sejauh itu, bukan? Dia harus bangun sepagi apa, pasti lelah perjalanan jauh."Cempaka telah memikirkannya. "Saras sebenarnya sudah nyaman bersekolah di sana, sejak masalah di sekolahnya dulu. Waktu aku membicarakan hal ini padanya, Saras sedih, jadi aku beri pilihan mau tinggal di Bekasi pindah sekolah atau tetap di Jakarta."Danendra mengangguk. "Jadi jawaban Saras apa?""Kamu tidak tanya?" Cempaka menoleh pada suaminya dengan kernyitan di kening.Danendra berdehem

DMCA.com Protection Status