“Apa maksud Anda mengatakan hal itu?” Laras berdiri geram. Tak terima dengan perkataan wanita asing yang tiba-tiba datang ke rumah mereka, membuat kegaduhan. “Anda pikir keluarga kami serendah itu, hah?” “Bu ... alangkah lebih baik duduk dulu, kita bisa bicarakan hal ini dengan baik-baik.” Paul yang masih tak bisa banyak bergerak pasca kecelakaan, berusaha menengahi. Hanya saja, wanita yang tidak lain adalah Lidya itu menyeringai miris, tak menghiraukan perkataan Laras, begitu Paul. Dia menatap tajam Fafa yang tampak gelisah di hadapannya. Dan, dengan raut emosi berkata, “Oh, tidak ada yang bisa dibicarakan dengan baik-baik. Saya sudah memperingati dia untuk tidak mendekati suami saya, tapi apa? Dia masih terus mendekat suami saya, bahkan saya menemukan struk belanja dari toko-toko ternama yang harganya fantastis. Matre sekali kamu sebagai wanita? Apakah kamu tidak punya malu kebutuhanmu dipenuhi suami orang?” Laras yang tak percaya perkataan Lidya, lantas membala Fafa. “Hentikan om
Read more