“Apa yang kejepit, Cha?”“Hah?” Ocha menatap Aksa dengan kening mengerut penuh tanya.“Itu kamu bilang dih, dih! Itu ungkapan kalau lagi kesakitan, kan?”“Aduh disingkat duh, Mas, bukan dih!” cecar Ocha memutar bola matanya, malas.Dia kembali menatap ke arah lain, takut jika berlama-lama memandangi Aksa malah membuatnya semakin terbawa perasaan, walaupun entah sedari kapan dia sudah terbawa perasaan karena sikap hangat Aksa padanya?Hening beberapa saat. Hingga Aksa kembali membuka suara. “Kamu masih utang penjelasan. Tadi kamu bilang keamanan buat kita berdua, emang keamanan apa? Kurang aman apa di sini sampai kamu cari keamanan?”“Bukan tempatnya yang gak aman, Mas, tapi ....”“Apanya? Tenang aja, Cha. Ada aku yang bakal lindungi!”“Aku takut ada mata netizen yang nyadar kalau kita lagi bareng. Kalau orang kayak aku mungkin mereka liatnya biasa saja. Tapi, masalahnya kamu yang banyak dikenal orang.
Read more