All Chapters of Pembalasan untuk Suami dan Sahabatku: Chapter 61 - Chapter 70

80 Chapters

Ketahuan

Max duduk dengan santai di kursinya, menatap Angel yang berdiri di depannya dengan sorot mata penuh antisipasi. Wanita itu tampak lebih tegang dari biasanya, meskipun dia mencoba menyembunyikannya di balik riasan sempurna dan gaun mewah yang membungkus tubuhnya.“Jadi, kau ingin aku menyingkirkan Olivia?” Max menyeringai sambil memainkan gelas minumannya. “Aku bukan orang bodoh, Angel. Peristiwa Marco kemarin sudah cukup untuk menunjukkan bahwa Nicholas bukan tipe orang yang bisa disepelekan. Aku tidak akan mempertaruhkan hidupku hanya demi ambisi gilamu.”Angel mengepalkan tangannya, menahan kekesalan. Dia sudah menduga Max akan sulit diajak bekerja sama, tapi dia tidak menyangka penolakan itu akan datang secepat ini. “Kau takut pada Nicholas?” tanyanya tajam, mencoba menyulut egonya.Max tertawa, suara rendahnya terdengar seperti ejekan. “Takut? Mungkin. Tapi aku lebih suka menyebutnya cerdas. Tidak ada jumlah uang atau imbalan yang cukup untuk membuatku
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Pelarian untuk menang

Kenzo duduk di ruang kerjanya, menatap kertas perceraian di hadapannya dengan sorot mata kosong. Sudah terlalu banyak luka yang Angel goreskan di hatinya. Malam itu, saat dia menemukan istrinya bersama Max, adalah puncak dari segala kekecewaan.Angel masuk ke ruangan itu tanpa mengetuk, wajahnya penuh ketegangan. “Kenzo, kita harus bicara,” katanya dengan suara bergetar.Kenzo mengangkat pandangannya dengan tatapan dingin. “Tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Angel. Aku sudah membuat keputusan.”Angel melangkah mendekat, air mata mulai menggenang di matanya. “Kenzo, tolong dengarkan aku! Apa yang kau lihat malam itu tidak seperti yang kau pikirkan. Aku hanya melakukannya karena aku ingin merebut kembali perusahaan itu. Aku melakukan ini untuk kita!”Kenzo tertawa kecil, tapi tidak ada kebahagiaan dalam suaranya. “Untuk kita? Jangan bercanda, Angel. Kau pikir aku tidak tahu siapa dirimu sebenarnya? Semua yang kau lakukan selalu tentang dirimu se
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more

Cinta kesekian kalinya

Mobil melaju melewati batas kota, meninggalkan gemerlap lampu metropolitan yang selama ini menjadi panggung bagi Angel. Dia duduk di kursi penumpang, memandangi jalan dengan tatapan kosong. Di sampingnya, Max fokus pada kemudi, sesekali melirik Angel yang terlihat tenggelam dalam pikirannya.“Tidak ada jalan kembali setelah ini,” kata Max, memecah keheningan. “Kau sudah membuat keputusan.”Angel menarik napas panjang, mencoba menenangkan gejolak di dadanya. “Aku tahu. Tapi ini bukan berarti aku menyerah, Max.”Max meliriknya, sedikit tersenyum. “Tentu saja tidak. Aku tidak pernah berpikir kau tipe wanita yang menyerah."Angel memalingkan wajahnya ke arah Max, tatapannya penuh tekad. “Suatu saat aku akan kembali. Aku mungkin kalah kali ini, tapi ini belum berakhir. Aku tidak akan membiarkan Kenzo, Olivia, atau siapa pun menganggapku lemah.”Max mengangguk pelan, mengerti maksudnya. “Kau benar, Angel. Tapi balas dendam butuh waktu dan strat
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Bara cinta suatu hubungan

Daniel tidak pernah terburu-buru mendekati Olivia. Dia tahu wanita itu membawa luka dari masa lalunya, dan dia tidak ingin menakut-nakutinya. Namun, semakin sering mereka berbicara dan saling mengenal, Daniel tidak bisa mengabaikan perasaannya. Ada sesuatu pada Olivia yang membuatnya ingin melindungi dan membuatnya bahagia.Maka, dia memutuskan untuk menunjukkan perasaannya dengan cara yang lembut, perhatian, dan romantis.Pagi itu, Olivia datang ke toko bunga Daniel untuk membeli beberapa tanaman kecil untuk rumahnya. Ketika dia melangkah masuk, aroma bunga segar dan lilin wangi menyambutnya. Di meja tengah, ada setangkai mawar putih dengan sebuah kartu kecil yang bertuliskan:“Untuk seseorang yang pantas mendapatkan kebahagiaan, kapan pun dia siap menerimanya.”Olivia mengangkat wajahnya, menemukan Daniel berdiri di sudut ruangan dengan senyuman hangat di wajahnya. “Itu untukmu,” katanya sederhana.Wajah Olivia memerah. “Kau tidak perlu
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Kembali ke awal

Waktu berlalu, membawa Nicholas dan Flora pada jalur kehidupan baru masing-masing. Meski pernah terluka, mereka memilih untuk tidak terjebak dalam masa lalu. Keduanya kini fokus pada diri sendiri, memperbaiki apa yang sempat hancur, dan menemukan makna baru dalam hidup mereka. Setelah menyerahkan kendali dunia mafia kepada tangan terpercaya, Nicholas mencurahkan seluruh energinya pada bisnis legal. Di bawah kepemimpinannya, perusahaannya terus berkembang pesat. Nicholas tak hanya dikenal sebagai CEO yang cerdas, tetapi juga seorang inovator yang menginspirasi. Proyek terbarunya, pembangunan pusat teknologi ramah lingkungan, mendapatkan pujian luas dari berbagai kalangan. Ia kerap tampil di media sebagai simbol transformasi: seorang pria yang mampu meninggalkan masa kelamnya dan menjadi pilar kesuksesan yang baru. Namun, di balik layar, Nicholas tetap melanjutkan pencariannya atas kebenaran di balik kematian kedua orang tuanya. Meskipun du
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

Berharap takdir yang indah

Dante menatap Nicholas dengan ekspresi serius, wiski di tangannya sedikit bergoyang ketika ia menggeser kursinya lebih dekat. “Nicholas, kau tahu aku jarang memberikan nasihat soal cinta. Tapi kali ini, dengarkan aku. Kau harus pergi dan menemui Olivia. Kau tidak bisa terus hidup dengan perasaan seperti ini.”Nicholas, yang duduk di sofa kulit di seberang Dante, menghela napas panjang. Matanya terlihat lelah, seperti seseorang yang terus bertarung dengan dirinya sendiri.“Dante, aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk tidak mengejarnya lagi,” kata Nicholas, suaranya tenang tapi penuh tekanan. “Olivia pantas mendapatkan kebahagiaan. Aku sudah cukup membuat hidupnya kacau. Aku tidak mau menjadi orang yang terus menyeretnya kembali ke dalam masalahku.”Dante meneguk wiski dalam satu tegukan, lalu menatap Nicholas dengan pandangan penuh desakan. “Kau pikir membiarkannya pergi adalah bentuk cinta? Itu pengecut, Nick. Jika kau mencintainya, kau harus menunj
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Malaikat untuk Olivia

Olivia merasa tubuhnya lelah lebih dari biasanya. Pagi itu, kepalanya berat, dan mual yang sering ia rasakan beberapa hari terakhir mulai mengganggunya. Awalnya, ia menganggap ini hanya akibat stres atau kelelahan dari pekerjaan barunya di kota yang asing. Namun, instingnya mengatakan ada sesuatu yang lebih serius.Memutuskan untuk tidak mengabaikan kondisinya, Olivia mengunjungi seorang dokter di dekat tempat tinggalnya. Hanya pemeriksaan rutin, pikirnya, meskipun perasaan cemas mulai menguasai dirinya.Dokter tersenyum ramah setelah melakukan beberapa tes. “Selamat, Bu Olivia. Anda sedang hamil, usia kandungan Anda baru memasuki tiga minggu.”Kata-kata itu menghantam Olivia seperti badai. Wajahnya pucat seketika, tangannya gemetar di pangkuannya. “Hamil?” gumamnya, hampir tidak percaya.Dokter mengangguk, masih tersenyum. “Ya, kondisi Anda cukup baik, meskipun Anda terlihat kelelahan. Pastikan Anda menjaga pola makan dan istirahat yang cukup. Ji
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

Masa lalu yang kembali

Senja di kota kecil itu selalu memikat hati. Langit berubah oranye keemasan, memantulkan cahayanya di permukaan danau yang tenang. Di tempat paling indah itu, Olivia dan Dante duduk bersebelahan di sebuah bangku kayu yang menghadap langsung ke pemandangan alam. Udara sore terasa sejuk, membawa aroma rerumputan yang menyegarkan. Dante membawa dua gelas kopi hangat dari kafe terdekat, menyerahkan satu kepada Olivia. “Ini tempat yang sempurna,” kata Dante sambil menyesap kopinya. “Terutama kalau punya teman yang baik untuk diajak berbagi waktu.” Olivia tersenyum kecil, meski matanya masih memandang jauh ke arah danau. “Kau selalu tahu bagaimana membuat orang lain merasa lebih baik, Dante." Mereka berbicara tentang hal-hal sederhana—cuaca, buku, dan bagaimana Olivia mulai merasa lebih baik setelah mengambil waktu untuk dirinya sendiri. Dante dengan hati-hati menghindari topik yang terlalu pribadi, memberinya ruang untuk berbicara jika ia mau. “Aku senang melihatmu kembali terseny
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Ancaman baru

Dante duduk di sudut kafe, mengamati Olivia dengan seksama. Ada sesuatu yang berbeda dari wanita itu hari ini. Wajahnya tampak pucat, senyumnya tidak setulus biasanya, dan gerakannya terlihat gelisah.Setiap kali seorang pelanggan masuk, Olivia menoleh dengan cemas, seolah-olah takut seseorang akan muncul. Itu bukan sifat Olivia yang biasanya penuh percaya diri.Dante memutuskan untuk mendekat.“Olivia,” katanya lembut, berdiri di depan meja kasir tempat Olivia berdiri. “Kau baik-baik saja?”Olivia menoleh dengan kaget, tetapi langsung memasang senyum palsu. “Tentu saja, Dante. Aku baik-baik saja.”Namun, Dante tidak mudah dibodohi. Ia mengenal Olivia cukup baik untuk tahu bahwa ada sesuatu yang salah.“Olivia,” Dante melanjutkan, menatapnya dengan serius. “Aku bisa melihat kau tidak tenang. Apa yang terjadi? Jika ada masalah, kau tahu kau bisa memberitahuku.”Olivia terdiam sejenak, mencoba meredam kegelisahannya. Namun, tatapan tulus Dante membuat pertahanannya perlahan runtuh.“Aku
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

Mulai jujur

Duduk di sofa kecil apartemennya, Olivia menatap cangkir teh di tangannya. Hawa hangat yang biasanya menenangkan justru terasa asing malam itu. Di hadapannya, Dante duduk dengan sikap tenang, meskipun ekspresinya menunjukkan bahwa ia tahu percakapan ini tidak akan mudah."Dante," Olivia memulai dengan suara pelan, nyaris seperti bisikan. "Ada sesuatu yang harus aku ceritakan kepadamu. Ini tentang... seseorang dari masa laluku."Dante mengangguk, tidak mengatakan apa-apa, memberi ruang bagi Olivia untuk melanjutkan."Pria itu... namanya Nicholas," kata Olivia, matanya menerawang jauh, seolah mengingat setiap kenangan yang pernah ia alami bersama Nicholas. "Dia bukan hanya seorang pria biasa. Dia adalah ayah dari bayi yang sedang kukandung."Cangkir teh di tangan Dante hampir terjatuh. Ia menatap Olivia dengan mata melebar, tapi tidak mengucapkan sepatah kata pun."Dia adalah cinta dalam hidupku," lanjut Olivia, suaranya mulai gemetar. "Tapi hidup kami tidak mudah. Nicholas bukan hanya
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more
PREV
1
...
345678
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status