Olivia menepuk pundak Anton, tidak ada gunanya lagi main otot disini. Semua telah terjadi dan tak ada yang bisa di lakukan kecuali mencari jalan lain. Anton merapikan jasnya dan melangkah pergi disusul oleh Olivia di belakang, terdengar sorakan bahagia di belakang. Namun dirinya tak merespon, dia janji pada dirinya sendiri akan merebut semuanya kembali. Walau entah bagaimanapun caranya. Olivia dan Anton naik ke dalam mobil dan melaju menjauhi area hotel berbintang yang paling megah di kota tersebut. Di sepanjang perjalanan air mata Olivia tak berhenti mengalir, dia tak menyangka orang yang dia pikir bisa menjadi sandaran hidup malah berbalik menyerangnya. Bahkan dengan tega menguras semua hartanya hingga habis tak tersisa, ingin sekali dia meluapkan semua. Pedih, amarah dan sakit hati yang mendalam. Akan tetapi ini semua salahnya sendiri. "Nyonya mau kemana?" tanya Anton menatap gadis di sampingnya, tampak wajah putus asa yang tergambar di wajah cantiknya. Tak ad jawaban, hanya e
続きを読む