Semua Bab Pembalasan untuk Suami dan Sahabatku: Bab 21 - Bab 30

56 Bab

Mulai luluh

Rapat selesai. Flora dan semua staf menutup laptopnya masig-masing dan satu per satu keluar ruangan.Dengan wajah masam Angel meninggalka ruangan. Olivia tersenyum puas melihatnya. Semakin wanita itu marah, semakin Olivia mencapai misinya.Aku antar ke ruanganmu." Kenzo melangkah keluar ruangan.Oliva mengangguk dan mengikuti kemana Kenzo pergi. Mereka masuk ke lift dan naik menuju lantai atas."Sepertinya kau sukses menjadi wanita penggoda." Kenzo meremehkan."Aku hanya melakukan apa yang harus di lakukan. Bukankah semua pria sama? Mereka suka digoda dan menggoda. Benarkan?" Olivia melipat kedua tangannya.Lift terbuka. Keduanya keluar lift. Mereka melangkah menuju ruangan di ujung koridor. Mata Olivia berkaca saat melewati koridor.Banyak cerita di tempat ini. Mulai dari rengekannya saat tidak mau mengurus kantor, sampai di mana dia sering membentak setiap karyawan yang hanya karena moodnya buruk.Langkah Olivia berhenti di depan salah satu ruangan. Perlahan Olivia memutar ganggang
Baca selengkapnya

Level 2

Tidak mau melewatkan kesempatan. Olivia memberanikan diri untuk masuk ke ruangan Kenzo. Ruangan yang dulunya adalah milik Papanya.Dengan hati-hati Olivia memutar ganggang pintu dan menutupnya kembali. Olivia memperlambat langkahnya agar suara sepatunya tidak terdengar.Ruangan sudah di renovasi sedemikian rupa. Semua berkas berganti tempat. Tapi untungnya dia masih ingat tiap map penting pada perusahaan ini.Untung saja dia sempat mengurus perusahaan dengan tekun, kalau tidak. Mungkin usahanya kali ini akan sia-sia.Olivia mulai mendekati rak buku. Di sana barisan map berjejer rapi. Satu per satu map dia turunkan dari rak. Tapi, tidak ada satupun bers yang menunjukkan bukti penyelegan dana.Tidak membuahan hasil, Olivia pindah ke rak buku yang lain. Dia kembali mencari sebuah berkas hingga suara seorang pria membuatnya terkejut."Harusnya Nona memangilku jika ingin mencari berkas. Aku bisa membantumu," ucap Kenzo tersenyum licik"Aku tdak tau kalau Tuan Kenzo sangat longgar hingga ti
Baca selengkapnya

Malam bergelora

Angel turun dari taxi. Kaki jenjangnya melangkah meMasuki salah satu hotel berbintang di kota tersebut. Dia melewati resepsionis kemudian menuju lift.Kotak besi itu membawanya ke lantai sepuluh hotel tersebut. Tempat di mana ruangan VIP berada. Hanya kelas atas yang mampu menyewa kamar ini.Angel mengetuk pintu. Tidak menunggu waktu lama pintu terbuka. Pria bertubuh kekar dengan otot kotak berjejer di perutnya. Angel menarik napas dalam sebelum memantapkan hati untuk masuk."Sungguh aku tidak menyangka kau melangkah sejauh ini," ucap pria it menggelengkan kepalanya lirih.Angel hanya tersenyum kecut dan duduk di sofa. Wanita itu meraih sebatang nikotin dan menyulut api pada ujungnya. Seketika asap mengepul mengelilinginya.Pria dengan bekas luka pada wajahnya itu tertawa kecil. Baru kali ini dia bertemu wanita ambisius yang menghalalkan segala cara demi tujuannya."Aku ingin dia mati dengan halus," ucap Angel dengan tangan mengepal kuat."Itu hal yang mudah. Aku penasaran, dosa apa y
Baca selengkapnya

Identitas palsu

Cahaya mentari pagi menyinari bumi. Semua orang sudah mulai dengan aktivitasnya. Jalanan di penuhi oleh kendaraan lalu lalang. Meski jam masih menujukkan pukul enam lewat tiga puluh menit. Jalanan hitam di Sudah di penuhi kendaraan.Olivia berulang kali menengok jam yang melingkar di tangannya. Tidak biasanya jalanan perkotaan macet seperti ini. Biasanya sopir Nicholas sudah standby di depan rumah tiap pagi. Entah apa yang terjadi kali ini. Tidak ada sopir bahkan dia mendapatkan pesan harus berada di kantor sebelum jam tujuh pagi."Masih lama nggak ya Pak?" tanya Olivia pada supir taxi yang celingukan mencari cela untuk mobilnya lewat."Sepertinya di depan ada kecelakaan Nona, jadi jalan di sebagian di tutup," jawab Supir taxi.Kepala Olivia mendadak pening saat mendengar jawaban sang supir. Entah bagaimana nasibnya nanti jika tidak sampai kantor tepat waktu. Andai ada jalan lain.Satu jam berlalu, akhirnya Olivia sampai di kantor. Suasana kantor masih sepi. Karena jam aktif kantor
Baca selengkapnya

Ajal di depan mata

Olivia mengayunkan kakinya menuju taxi yang berhenti di tepi jalan. Wanita itu nai dan melaju melewati jala hitam yang di penuhi kendaraan bermotor.Mata Olivia tetuju pada berkas di pangkuannya. Wajah Nicholas terlintas di benaknya. Dia tidak menyangka akan melihat sisi kelam pria itu.Dia kira orang seperti itu tidak akan pernah merasakan cinta. Ternyata malah dia lebih hancur darinya. Sejuta pemikiran buruk mulai memenuhi kepala Olivia.Mungkin wanita itu sangat cantik sehingga dia memutuskan meninggalakan Nicholas, atau mungkin karena sikap menyebalkannya itu? Lamunan Olivia terpecah saat ponselnya berdering. Wanita dengan balutan jas putih tersebut meraih benda pipih di dalam tas."Ada apa?" tanya Olivia dingin."Kita akan mengecek pembangunan di lokasi ..." ucap Kenzo terputus saat Olivia menggeser tombol merah.Mood Olivia buruk pagi ini. Dia tidak mau meladeni pria yang sudah menancapkan luka di hatinya. Toh dia juga hanya bersandiwara untk kehancuran Kenzo dan Angel.Kedua
Baca selengkapnya

Warning!!!

Peluru melesat dan masuk ke dalam tubuh Olivia. Seketika aspal hitam di penuhi cairan merah kental. Melihat wanita yang mereka siksa sudah tidak berdaya, Max dan Angel segera pergi meninggalkan tempat itu.Mata Olivia menatap lekat langit biru di hadapannya. darah yang terus mengalir membuatnya semakin lemah. Cahaya yang tadinya terang perlahan redup.Hanya kegelapan yang Olivia lihat di menit selanjutnya. Wanita itu seolah berputar di ruang waktu dalam kegelapan tersebut. Bayangan demi bayangan seolah film kehidupan masa lampau yang di putar beruang.Dia bisa melihat hubungannya yang kandas, kepedihan saat kehilangan kedua orang tuanya sampai kehancuran perusahaan."Tidak, aku tidak boleh mati sekarang," ucap Olivia lirih.Olivia masuk semakin dalam pada kegelapan tersebut, sampai ujung matanya menemukan sebuah secerca cahaya di dalam sebuah lorong.Wanta dengan telanjang kaki itu memasuki lorong dan perlahan mengayunkan kakinya semakin mendekati cahaya."Olivia!" panggi seorang wani
Baca selengkapnya

Mengambil alih

Kenzo menundukkan kepalanya. Dia pikir hilangnya Olivia di perusahaan ini akan membuat dirinya bergerak bebas, ternyata jauh dari itu."Maaf Tuan, saya akan memperbaiki semuanya," ucap Akeno.Nicholas tidak memberi tanggapan, pria itu melangkah pergi meninggalkan ruangan. Seketika Kenzo menghirup semua udara di ruangan.Angel memberi hormat saat Nicholas lewat di hadapannya. Alisnya bertaut, melihat pria seperti Nicholas hadir secepat ini. Kemungkinan Olivia memang memiliki hubungan spesial dengan pria tersebut.Kenzo menarik tangan Angel. Mata penuh selidik menatap wanita itu tajam. Dari sorot matanya, Kenzo mulai curiga."Katakan! Semua ini ulahmu kan!?" Mata Kenzo membulat.Angel mendorong Kenzo dan menamparnya. Dia tidak percaya kekasih yang dia cintai akan melakukan hal seperti ini. Dia sudah berkorban banyak untuk kematian jalang itu, namun sepertinya usahanya tidak di hargai."Kau ingin tetap bersamanya?" Mata Angel memerah."Jangan pernah merubah arah pembicaraan! Aku tidak su
Baca selengkapnya

Rasa yang tumbuh

"Kita ke perbatasan!" ucap Nicholas.Ricky menginjak pedal gas dan melaju menuju tempat tujuan. Mobil melaju dengan kecepatan sedang. Pria yang duduk di kursi belakang termenung menatap langit cerah lewat jendela.Entah mengapa belakangan ini bayangan sekertarisnya itu memenuhi isi kepalanya. Mungkinkah posisi Flora sudah tergeser oleh wanita itu?Satu jam berlalu. Langit cerah sudah berubah menjadi jingga. Ricky sudah mempersiapkan segalanya. Mulai beberapa anak buah yang bersembunyi di sekitar pepohonan dan senjata yang tersembunyi di balik jas.Mobil hitam denga lambang jaguar di cap berhenti di tepi jalan, tepat di bawah ridangnya pohon. Ricky melempar pandangan ke arah flyover yang tak jauh dari pandangan. Markas para gengster itu berada tak jauh dari Flypver dan harus melewati jalan setapak kurang lebih seratus meter."Tuan bisa tunggu di dalam mobil saja, biar kami yang menyelidi ke dalam," ucap RickyPria paruh baya itu khawatir jika ada sesuatu terjadi di dalam. Tuannya mema
Baca selengkapnya

Misi gagal

Nicholas melangkah memasuki rumah sakit, menuju kamar rawat sang sekertaris. Pria itu perlahan memutar ganggang pintu. Dia melihat seorang wanita masih terlelap.Tidak mau mengganggu, Nicholas masuk dengan perlahan tanpa suara. Pria itu menatap paras cantik yang begitu tenang. Entah mengapa hatinya terenyuh melihat Olivia. Hatinya merasa bersalah karena telah berprasangka buruk padanya.Dia kira sekertarisnya sama seperti wanita lain yang mengorbankan dirinya demi uang. Andai saja dia tau lebih cepat, dia tidak akan menjamah wanita ini.Nicholas melangkah mendekat, membelai lembut wajah pucat itu dan mendekatkan wajahnya. Di waktu bersamaan mata Olivia terbuka. Pria itu mengecup sesaat bibir wanita yang baru saja membuka mata tersebut."Tuan, wajah Anda?" Olivia terkejut melihat banyak goresan luka baru. Sepertinya Tuanya baru saja berkelahi.Nicholas berdiri dan menggeser tubuhnya. Dia melangkah kemudian duduk di sofa. Olivia turun dari ranjang lalu mengambil kotak obat di laci meja
Baca selengkapnya

Say yes!

Mentari pagi bersinar cerah, secerah perasaan seorang pria yang sudah siap dengan penampilan menawannya. Pria ini menatap pantulannya di cermin dan tersenyum kecil.Ricky masuk ke dalam kamar Tuan besarnya sambil membawa map. Pria itu tersenyum melihat Tuannya begitu ceria pagi ini. Senyuman hangat yang menghilang tiga tahun lalu akhirnya kembali."Semuanya sudah siap Tuan." Ricky menyodorkan map.Nicholas meraih dan membaca lembar demi lembar. Kepalanya mengangguk pelan tanda kalau semua berkas itu sesuai dengan keinginannya. Sekarang dia harus membereskan hama pada perusahaan Soetedjo terlebih dahulu, setelah itu mencari siapa dalang di balik kekacauan ini.Pria dengan jas coklat mewah itu melangkah keluar kamar yang diikuti Ricky yang melangkah di belakang. Kaki panjang tersebut menuruni tangga, sayangnya langkah itu terhenti saat seorang wanita paruh baya menghadang."Kau tidak menepati janji, itu artinya kau harus segera menikah dengan gadis pilihan Mama," ucap Nita memicing.Ni
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
DMCA.com Protection Status