Semua Bab RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS: Bab 21 - Bab 30

65 Bab

BAB 21

“Gorgon! Rikka, tutup matamu!”Rashva sendiri menutup matanya.Dengan mengandalkan ‘Jiwa Pedang’ nya ia bergerak dengan sangat lincah. Seolah ia tahu tempat yang paling aman untuknya bergerak menghindari bencana itu!“Meigma!”Tubuhnya bersatu dengan Fenrir. Membentuk form yang bernama Rasvarg.Ia lalu menghilang!Cling!Tahu-tahu mereka sudah muncul di depan elf yang menjaga Hunter’s Guild.“Nona, saya titip adik saya. Berikan ia kunci kamar saya,” kata Rashva sambil memunculkan wajah aslinya.Nona elf yang kaget itu segera mampu menguasai diri dan menjawab, “Baik.”“Rikka, kau tunggu di sini.”Segera ia menghilang lagi, kembali ke tempat Gorgon berada.“Kau curang menggunakan kekuatanku,” kata Fenrir.“Terpaksa kulakukan demi menyelamatkan Rikka terlebih dahulu. Sekarang untuk melawan Gorgon, aku akan kembali ke form manusiaku. Xechorist!”Setelah mengucapkan mantra itu, tubuhnya berpisah dari tubuh Fenrir.“Hey monster jelek! Sini kemari. Biar kuhancurkan kau!” teriak Rashva.Gorgo
Baca selengkapnya

BAB 22

Blang!Kepala itu mendarat tepat di pintu depan Hunter’s Guild. Orang-orang yang berlalu lalang kaget setengah mati melihat kepala sebesar kereta kuda itu berada di sana.“Itu…itu kepala Gorgon…!”Semua orang terkaget-kaget.Juga terkagum-kagum. Tidak menyangka ada orang yang sanggup mengalahkan monster itu. Bahkan orang yang membawa kepala itu adalah seorang pemuda yang terlihat lemah. Sama sekali tidak terlihat seperti seorang pahlawan yang gagah!Rashva pergi ke tempat Nona Elf di bagian penerimaan pekerjaan, “Saya ingin melaporkan bahwa saya telah selesai menyelesaikan tugas membunuh Monster Level 7.”“Wah, hebat sekali. Mana kulihat buktinya?” kata nona itu.“Ada di depan pintu. Silahkan lihat sendiri,” jawab Rashva.Nona Elf bergegas ke pintu depan dan cukup terguncang melihat kepala itu. Sebuah kepala yang perlahan-lahan berubah menjadi batu, yang ditumbuhi rambut berupa ribuan ular berbisa.“Eh…ini…sudah mati?”“Ya. Tenang saja. Matanya sudah berubah menjadi permata. Dan sudah
Baca selengkapnya

BAB 23

Pagi-pagi sekali mereka sudah bangun. Setelah mandi, mereka turun ke bawah untuk sarapan di restauran milik Hunter’s Guild. Tempatnya sangat besar dan terkesan mewah. Bermacam makanan berjejeran di meja, boleh diambil sesuka hati. Rashva sama sekali tidak tahu makanan apa saja. Tetapi untungnya semua makanan dilengkapi dengan tulisan yang menjelaskan nama makanan itu dan bahannya.Spaghetti Rambut Valak.“Apa lagi ini?” tanya Rashva dalam hati.Susu Avatar.“Buset”Pokoknya semua nama makanan ini tidak ada yang dikenalnya.“Eh Rikka, menurut Rikka mana yang paling enak?” tanyanya.“Semua enak, Tuan. Tapi menurut Rikka tidak ada yang seenak daging ayam hutan panggang buatan Tuan.”“Ealah,” kalau semuanya tidak ada yang mengalahkan daging ayam asal bikin buatannya itu, maka dipastikan tidak ada satupun yang enak. “Ya sudah, aku ikut apa yang Rikka ambil saja.”Rashva juga melihat ada teh, maka ia menuangkannya secangkir untuknya.“Tuan minum teh dari cangkir?” tanya Rikka.“Loh memangn
Baca selengkapnya

BAB 24

Perjalanan cukup menyenangkan. Sepanjang pagi pemandangan sangat indah. Orang berlalu lalang sibuk dengan urusannya masing-masing. Jalan sangat padat merayap. Rashva merasa seperti sedang berada di Shibuya atau Shinjuku yang penuh warna dan corak yang unik.“Nah, sekarang kau bisa cerita tentang musuhmu itu,” kata Rashva saat mereka melewati jalanan setapak yang sepi.“Hmmmm, baiklah. Yah, aku harus mulai dari mana ya….,”Rashva tertawa, “Mulai dari namanya saja dulu.”Setelah berpikir sebentar, Ava berkata, “Kau pernah mendengar Pandita Suci Utara?”Rashva menggeleng.Rikka juga tidak pernah mendengar.“Dia adalah tokoh yang sangat dihormati di Benua Utara. Dan bahkan juga di seluruh Mirrorverse.”Lanjut Ava, “Ia memiliki kuil penyembahan agama yang sangat besar, dan memiliki banyak pengikut. Pengaruhnya sangat besar di Benua Utara. Tetapi kesucian dan kesalehannya itu hanya topeng belaka. Ia sebenarnya manusia kejam yang memperjualbelikan makhluk di Mirrorverse.”“Hmmmm. Orang seper
Baca selengkapnya

BAB 25

Sampailah mereka ke alamat yang dituju.Rumah Sir Ecchi Darksmit sangat besar. Bentuknya seperti sebuah puri di kerajaan Inggris. Tanahnya cukup luas. Tidak ada siapa-siapa di pelataran halaman dan tamannya.“Rumah sebesar ini memang tidak ada orang lain yang tinggal selain Sir Ecchi sendiri,” kata Ava.“Wah, dia orang yang sulit bergaul ya?”“Nanti kau akan tahu sendiri,” senyum Ava.Setelah sampai di depan rumah, mereka mengetuk pintu yang sangat besar, terbuat dari sejenis pohok Oak.Tok! Tok! Tok!Tak berapa lama terdengar suara langkah orang mendekat, dan pintu pun segera terbuka.“Ya?” pemilik suara itu adalah seorang Dwarf pendek dengan bahu yang sangat lebar dan perut yang tambun. Wajahnya seperti terlihat selalu sebal. Janggut berwarna kemerahan bercampur uban terlihat menghiasi dagunya yang berlemak. Pakaiannya seperti para bangsawan.“Selamat pagi. Perkenalkan saya…,”“Aku tidak ingin tahu namamu. Apa yang kau mau dariku?” tanya Sir Ecchi.“Saya ingin memesan perisai,” kata
Baca selengkapnya

BAB 26

Sampailah mereka di daerah Filofen.Sebuah daerah yang sangat subur dengan sejenis tumbuhan tropis. Cuacanya terasa lebih panas daripada di Shangrilla. Banyak hutan lebat dan daerahnya terasa seperti terpencil. Filofen terletak di pinggiran pantai yang indah. Ada banyak rumah yang terbuat dari kayu-kayu yang terletak di sepanjang pantai.“Rasanya seperti di Indonesia,” kata Rashva.“Benarkah? Aku ingin sekali ke Indonesia,” kata Ava.“Suatu saat aku akan mengajakmu ke negeriku. Kau pasti akan betah.”Mereka berjalan menyusuri garis pantai. Tidak banyak orang yang berlalu lalang di pantai. Hanya terlihat beberapa nelayan yang sedang menangkap ikan.“Apakah rumah temanmu masih jauh?” tanya Rashva.“Sudah dekat. Itu rumahnya di sana. Yang bercat warna biru,” tunjuk Ava.Begitu sampai di depan rumah, terlihat seorang laki-laki yang sedang tidur-tiduran di sebuah dipan depan rumah. Ia sedang membaca buku. Lelaki ini dari ras Halfling.Cukup kaget juga Rashva melihat ada Halfling yang mau t
Baca selengkapnya

BAB 27

Mereka masuk ke dalam rumah dan cukup terkejut dengan isinya. Riggle Rundderbout hidup sangat sederhana. Hanya ada sebuah meja kecil, sebuah kursi sofa yang cukup nyaman, dan sebuah tempat tidur. Di belakang ada dapur dan perlatan masak. Di sebelah dapur ada kamar mandi. Rumah itu terbuat dari kayu Oak yang kokoh. Ada sebuah lemari kayu di pojok ruangan.Ava mendekati lemari itu dan membukanya untuk melihat isinya.Hanya ada beberapa lembar pakaian dan sebuah peti kecil. Dengan hati-hati Ava membuka peti kecil itu.Sebuah catatan kecil berada di dalamnya:Halo!Siapapun yang beruntung mendapatkan isi kotak ini, harap menggunakan sebaik-baiknya. Jangan digunakan untuk kejahatan, dan hanya gunakan untuk membantu orang. Jika engkau menggunakan untuk kejahatan, semesta akan menghukummu.Riggle Rundderbout.Begitu melihat isinya, Ava cukup tertegun.Benda itu adalah sepasang Talaria!Begitu melihat benda itu, Rashva juga kaget. “Apakah ini benda yang sama dengan yang kupikirkan?”“Ya. Ini
Baca selengkapnya

BAB 28

Para Yokai itu membentuk sebuah barisan serangan yang cukup hebat. Jumlah mereka ada 8 orang. Masing-masing mengambil posisi sesuai mata angin. Rashva dan Rikka terkepung dan terpojok.“Jangan jauh-jauh dariku,” kata Rashva kepada Rikka. Gadis kecil itu pun sudah menghunuskan tombaknya.“Wolfzahne,” Rashva mengucapkan kata itu dengan santai dan setengah berbisik. Kedua pedang kembar muncul dalam genggamannya.Begitu para Yokai Hyena ini bergerak menyerang, Rashva pun bergerak. Pedang yang kanan menyerang lawan, sedangkan pedang yang kiri melindungi Rikka yang berdiri membelakanginya.Langkah kakinya tetap menggunakan ilmu Lingbo Weibo yang tersohor itu. Bahkan para Hyena itu kebingungan harus menyerang dari mana. Karena gerakan Rashva sunggu aneh dan sukar diduga. Bagiakan angin putting beliung yang menyambar mereka!“Hmmmm apa ini? Sihir yang aneh!”Para Yokai ini tidak mengetahui bahwa di alam semesta ini tidak hanya sihir yang digunakan oleh manusia untuk bertempur. Melainkan juga
Baca selengkapnya

BAB 29

“Mereka sudah kabur semua! Mungkin masuk ke dalam hutan sana!” Ava sudah muncul kembali.Rashva tertawa saja melihat gadis itu yang bersemangat ingin menghajar orang.“Sayang ya, aku tidak melihat ilmu pedangmu dari dekat. Tentu seru sekali,” kata Ava lagi.“Ilmu pedang untuk menyiang rumput begitu ya belum pantas jadi tontonan lah, Hahaha.”“Apa itu menyiang rumput?” tanya Ava.Rashva bingung menjawabnya. Ava yang malah lanjut berkata, “Hey, bagaimana kalau kita sparring?”Kaget juga Rashva. Selama ini ia selalu sparring dengan Fenrir. “Wah, menarik juga!”Dengan begitu mereka bisa saling menilai kekuatan masing-masing. Hal ini sangat penting saat mereka menjalankan misi mendatang.“Kita sparring tanpa Daimon dulu yaa!” kata Ava.“Oke!”Ava mengeluarkan senjatanya. Sebuah cambuk!Cambuk itu terbuat dari sebuah bahan yang aneh. Seperti dari kulit hewan namun berwarna metalik seperti logam. Di ujungnya ada ada mata rantai berbentuk panah.“Awas serangan!” bentak Ava dengan bersemanga
Baca selengkapnya

BAB 30

“Sebenarnya, aku sudah pernah menyusup ke sana. Sendirian. Jadi aku tahu keadaan di sekitar Kuil itu,” kata Ava. Ia lalu duduk dan menggambarkan sesuatu di tanah.“Ini adalah gambaran kuil mereka. Luasnya sebesar kira-kira 4 kali lapangan sepakbola,” ia menggambarkan sebuah bundaran. Lalu di sekeliling bundaran ia menggambarkan bundaran-bundaran kecil. “Ini adalah pos-pos penjagaan mereka. Amat sukar diterobos.”Melihat gambar di tanah itu Rashva tertegun. Dengan penjagaan seketat itu, cukup mustahil jika mereka dapat menyerang hanya dengan kekuatan 3 orang.“Kau tahu berapa jumlah pengawalnya?” tanya Rashva.“Ada ribuan. Kuil itu sudah seperti istana kerajaan. Belum lagi pengawal pribadi Pandita itu yang berjumlah ratusan. Lalu ada lagi pasukan khususnya. Berjumlah sekitar 15 orang. Mereka ini adalah satria Kyrios dengan Daimon paling kuat,” jawab Ava.“Lalu bagaimana kau bisa menyusup ke sana?”“Dulu aku pernah mencuri Cloak of Invisibility dari seseorang. Tetapi aku ketahuan saat m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234567
DMCA.com Protection Status