Share

BAB 30

last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-29 10:06:37

“Sebenarnya, aku sudah pernah menyusup ke sana. Sendirian. Jadi aku tahu keadaan di sekitar Kuil itu,” kata Ava. Ia lalu duduk dan menggambarkan sesuatu di tanah.

“Ini adalah gambaran kuil mereka. Luasnya sebesar kira-kira 4 kali lapangan sepakbola,” ia menggambarkan sebuah bundaran. Lalu di sekeliling bundaran ia menggambarkan bundaran-bundaran kecil. “Ini adalah pos-pos penjagaan mereka. Amat sukar diterobos.”

Melihat gambar di tanah itu Rashva tertegun. Dengan penjagaan seketat itu, cukup mustahil jika mereka dapat menyerang hanya dengan kekuatan 3 orang.

“Kau tahu berapa jumlah pengawalnya?” tanya Rashva.

“Ada ribuan. Kuil itu sudah seperti istana kerajaan. Belum lagi pengawal pribadi Pandita itu yang berjumlah ratusan. Lalu ada lagi pasukan khususnya. Berjumlah sekitar 15 orang. Mereka ini adalah satria Kyrios dengan Daimon paling kuat,” jawab Ava.

“Lalu bagaimana kau bisa menyusup ke sana?”

“Dulu aku pernah mencuri Cloak of Invisibility dari seseorang. Tetapi aku ketahuan saat m
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 31

    “Sekarang sebaiknya kita pergi mencari King Sigbin dulu untuk mencari selaput jantungnya, atau ke pasar gelap mencari tanduk Unicorn?” tanya Rashva.“Mumpung masih berada di Benua ini, kusarankan mencari King Sigbin dulu. Aku tahu di mana kita harus mencarinya. Di benua ini banyak sarang kawanan Sigbin, aku pernah melihat mereka. Kita hanya perlu mencari yang terbesar untuk memastikan Rajanya tinggal di sana,” kata Ava.“Baiklah, mari kita beragkat.”“Kau tidak perlu ikut. Aku baru saja memiliki kemampuan terbang. Dengan cara terbang, pencarian akan dapat dilakukan dengan mudah. Nanti kalau sudah ketemu sarang yang mencurigakan, aku akan kembali kemari untuk memberitahukanmu.”“Oh begitu? Baiklah. Aku jadi bisa lebih santai, Hehehe. Sana lah kau pergi,” tawa Rashva.“Dasar!” tawa Ava. “Baik, aku berangkat ya. Geryon, Ayo!”Setelah berkata begitu ia segera melesat pergi. Daimon kesayangannya pun menghilang dan mendekam di dalam hatinya.Melihat kepergian Ava yang semakin menjauh, Rashv

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 32

    Ternyata Ava sudah pulang!“Hey teman-teman! Aku sudah menemukan sarang King Sigbin!” katanya dengan penuh semangat saat memasuki rumah.“Kau tidak masuk angin?” tawa Rashva.“Apa itu masuk angin?” tanya Ava.Rashva baru sadar kalau istilah masuk angin ini hanya ada di negerinya. Akhirnya ia mengalihkan pembicaraan, “Makanlah dulu. Sudah ada 2 ikan besar untuk kau dan Geryon.”“Wah, mantap. Makan besar nih.”Geryon segera muncul dan berdua mereka menikmati ikan panggang itu.“Hmmmm, enak sekali! Seperti masakan di Dunia manusia. Bahkan lebih enak lagi! Wah sudah lama aku tidak memakan makanan seenak ini! Kau yang memasaknya ya, Rashva?”Pemuda itu hanya mengangguk senang. Ia sangat bahagia melihat orang yang menyukai masakannya.“Besok pagi-pagi kita berangkat? Sebaiknya Ava beristirahat dulu memulihkan tenaga.”Gadis itu mengangguk. “Baik jika berjalan kaki mungkin kita butuh 3 hari sampai ke sana. Tapi dengan terbang ya, mungkin setengah hari.”“Kau bisa menggendong kami?” tanya Ras

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 33

    “Ada pemburu yang dapat menghentikan mereka.”“Berarti kedatangan saya kemari tepat sekali ya,” senyum Rashva.“Benar sekali. Tuan mungkin adalah jawaban dari doa-doa saya.”Rashva tersenyum. Dahulu ia selalu mengira doa-doanya tidak pernah dikabulkan. Sekarang ketika sudah menjadi Kyrios, ia merasa Tuhan mendengar doanya dan mengabulkannya lebih dari yang ia harapkan.Dulu ia lemah, sekarang ia kuat. Dulu ia miskin, sekarang ia punya banyak harta warisan. Dulu ia tidak punya teman, sekarang ia malah punya 2 orang teman wanita, dan satu jin penjaga.Memang, waktu adalah jawaban setiap doa.Tiba-tiba Bhiksu itu berkata, “Tetapi saya sudah punya janji tersendiri. Saya harus menghentikan kawanan Sigbin itu dengan tangan saya sendiri. Tidak boleh menggunakan tangan orang lain.”“Oh? Ada alasan tersendiri kah, Tuan Bhiksu?” tanya Rashva penasaran.Bhikus itu memejamkan matanya. Ia menghela nafas dalam-dalam. Ia lalu berkata, “Ya. Dulu para Sigbin membunuh istri saya, lalu memangsa anak-ana

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 34

    [“Kemungkinan ia mengeluarkan tenaga terlalu besar. Butuh Chi yang besar juga untuk mengeluarkan jurus seperti ini,”] jelas Fenrir.Rashva tidak menjawab. Ia segera bergerak dan menangkap tubuh Ben sebelum terbanting ke tanah. “Bawa aku ke atas pohon,” katanya kepada Fenrir.Dalam sekejap mata ia sudah berada di atas pohon tempat tadi mereka bersembunyi. Ava dan Rikka yang melihat kejadian tadi dengan jelas, nampak masih terkejut. Ben Ofume masih sadar, tetapi ia tampak lemah sekali.“Kalian jaga Ben, ya. Biar aku yang melawan Monster itu.”Ia menghilang lagi. Begitu muncul di hadapan King Sigbin, ia sudah berada dalam from Rasvarg.“Kyrios keparat! Kau mau mengambil jantungku? Hahahaha. Tidak semudah itu!” teriak King Sigbin. Setelah berkata begitu tubuhnya langsung mengeluarkan cahaya aneh lalu muncul sejenis selaput yang melindunginya sekujur badannya.Rashva tidak membuang-buang waktu. Ia melemparkan pedang kanannya. Pedang berwarna putih keperakan itu berputar bagaikan bumerang t

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 35

    Rashva sudah kembali lagi ke tempat tadi teman-temannya berada. Dilihatnya Bhiksu Ben sudah bersila dan menyembuhkan diri. Hatinya sangat lega.Ia kemudian bertanya kepada Fenrir, [“Mas Bro, kenapa Pedang Wolfzahne tidak mampu menembus selaput armor itu?’][“Aku memberikanmu kecepatan dan ketepatan. Itulah anugrah yang bisa kuberikan kepadamu. Pedang itu dapat menembus armor biasa, dan mungkin beberapa armor yang dianggap sangat kuat. Tetapi armor yang dimiliki King Sigbin itu adalah armor terkutuk, seperti Dark Magic. Dibuat dengan cara menghisap sari pati anak-anak yang masih suci. Karena itu perlu kekuatan khusus untuk dapat menembusnya,”] jelas Fenrir.[“Ah, Dark Magic. Kekuatan sihir yang membutuhkan korban nyawa sebagai penguatannya. Sangat kejam. Apakah ada cara supaya Wolfzahne memiliki kekuatan untuk melawan Dark Magic seperti itu?”][“Ada,”] jawab Fenrir. [“Kau bisa menambahkan amulet-amulet tertentu untuk meningkatkan kekuatannya. Terutama amulet yang mengandung Light Magic

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 36

    [“Kita pergi ke Teranthe sekarang. Fenrir, dapatkah kau teleportasi ke sana?”] tanya Rashva.[“Ya. Aku pernah ke Teranthe tetapi aku tidak mengetahu lokasi Pasar Gelapnya,”] jawab Fenrir.“Teman-teman, mari berpegangan padaku, kita pergi ke Teranthe di Benua Tenggara.”Syutt!Dalam sekejap mata mereka telah sampai di Teranthe. Fenrir membawa mereka ke sebuah bukit dengan taman yang indah sekali. Tak jauh dari taman itu ada sebuah istana yang indah dengan menara yang menjulang.“Istana apa itu ya? Indah sekali,” tukas Rashva.“Kemungkinan besar itu adalah Istana dari Raja Benua Tenggara,” jawab Ava.“Cantik sekali, dengan bunga-bunga Sakura berwarna biru di sekelilingnya.”“Itu pelabuhannya kelihatan dari sini. Kata Tuan Riggle, pasar gelap itu berada di belakang pelabuhan.”Mereka berjalan kaki dengan cepat. Sambil menikmati pemandangan Kerajaan Teranthe yang indah.[“Benua Tenggara besarnya seluas seperti Afrika. Rajanya adalah seorang Elf. Dahulu menjadi pengikut setia Kaisar Zeon.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 37

    Ternyata si nenek tua tadi.“Bolehkah saya berbicara dengan anda sebelum anda pergi,” kata nenek itu kepada Rashva.“Tentu saja, Nek. Ada yang bisa saya bantu?” kata Rashva ramah. Ia menyerahkan kotak berisi Unicorn kepada Bhiksu Ben.“Apakah boleh 4 mata saja?” tanya si nenek.“Tentu, Nek. Apakah di sana bisa?” tanya Rashva sambil menunjuk sebuah taman yang sepi di samping gedung Lurkui.“Ya. Terima kasih,” nenek itu lalu berjalan duluan ke tempat itu. Sesampainya di sana ia langsung mengutarakan maksudnya,“Saya sangat memerlukan tanduk Unicord itu, Tuan. Saya sanggup membayar 2 Trilyun empat ratus juta. Ditambah apapun permintaan Tuan akan saya lakukan.”Apapun?“Kebetulan saya pun memerlukan tanduk ini, Nek. Ada misi untuk menolong orang yang hanya bisa dilakukan dengan bantuan tanduk itu,” kata Rashva dengan sopan.“Saya pun hendak menolong orang dengan tanduk itu,” kata si nenek dengan wajah sendu.Rashva tak tahu apa yang harus ia katakan dan lakukan.“Jika saya menjual diri sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29
  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 38

    Mereka berdua segera pergi meninggalkan tempat itu. Kitsune itu berlari dengan sangat cepat dan Rashva mengikutinya dari belakang sambil membawa kotak berisi Tanduk itu. Cukup lama mereka berlari dan kini sampai di sebuah hutan. Masuk ke dalam hutan yang berliku, masih ada lagi sebuah jalan kecil yang tersembunyi. Di ujung jalan kecil itu ada rerimbunan semak-semak.Ternyata di balik semak-semak itu ada sebuah pintu kecil.“Mari silahkan,” Kitsune itu mempersilahkan Rasvarg masuk. Di balik pintu itu ada sebuah terowongan yang gelap dan sangat panjang. Setelah berjalan cukup lama, akhirnya sampai juga di ujung terowongan. Ada sebuah pintu lagi.“Harap Tuan menunggu di sini. Saya harus memohon ijin dulu,” kata Kitsune itu.Ia lalu masuk ke dalam ruangan dan menutup pintu. Setelah beberapa lama, baru ia kembali lagi.“Silahkan.”Rasvarg memasuki ruangan itu. Sebuah ruangan yang cukup mewah. Ruangannya luas dan besar, tapi sangat sepi. Di ujung sana, terdapat sebuah tempat tidur. Ada ses

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-29

Bab terbaru

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 65

    Pagi belum lagi tiba.Rashva mimpi itu lagi.Naga menelan matahari. Lama-lama ia menjadi sangat terbiasa. Karena malas untuk kembali tidur, Rashva memutuskan untuk pergi ke dapur saja untuk memasak. Selama beberapa hari ini Rikka yang selalu memasak untuk mereka. Kasihan juga jika ia selalu berkutat di dapur saja setiap hari.Saat menyusuri lorong, dilihatnya kamar Rikka ternyata masih terbuka. Ada terang cahaya lilin yang menyinari kamar itu. Ia berdiri di depan pintu kamar dan melihat gadis itu sedang menjahit sesuatu.“Rikka belum tidur? Sedang menjahit apa?”“Rikka membuatkan pakaian untuk Tuan,” jawabnya dengan pandangan yang aneh.“Untuk apa kau membuatkan pakaian untukku? Aku masih punya banyak,” tawa Rashva.“Kemarin Tuan membawa satu peti besar penuh dengan pakaian, perhiasan, dan berbagai macam benda lainnya. Tetapi Rikka lihat tak ada satu pun barang yang Tuan beli untuk Tuan sendiri.”Rashva tersenyum pahit. Katanya, “Aku memang tidak perlu banyak barang. Bagiku yang ada s

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 64

    “Dalam ilmu peperangan, yang paling penting adalah data dan informasi mengenai lawan. Saya tahu saat ini kita masih buta dengan kekuatan lawan. Di mana benteng mereka, dan logistik apa yang mereka punya. Oleh karena itu saya mengajukan diri untuk mencari informasi. Kami para Kitsune mempunyai jaringan sendiri dan bisa saling berkomunikasi.”Lanjut Kitsune itu, “Nanti jika kita sudah mendapatkan informasi yang lengkap, baru kita mengirim Bhiksu Ben untuk menginfiltrasi benteng mereka melalui alam rohnya. Untuk saat ini saya perlu beristirahat satu hari penuh, dan besok sudah mulai bisa bergerak. Itu pun jika diijinkan Rashva-sama.”“Tentu saja kuijinkan, Miku. Malah aku dan teman-teman semua sangat berterima kasih atas bantuanmu,” kata Rashva.Akhirnya mereka memutuskan satu hari itu untuk “libur”. Sama sekali tidak melakukan apa-apa. Tetapi Rashva memilih berlatih di Ruang Latihan. Fenrir dan Icara duduk di samping dan hanya memperhatikan majikan mereka berlatih.“Apakah gerakanku sud

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 63

    Mereka pulang.Rashva membawa satu kontainer besar yang berisi pakaian dan macam-macam keperluan mereka. Mulai dari bahan makanan, bahan bangunan, dan perobatan. Ada juga berbagai macam kain dan benang yang mahal.Rikka memilih-milih barang dengan senang. Ia sangat suka menata rumah dan juga menjahit. Itu adalah ketrampilan yang sudah dipelajarinya sejak kecil.Bhiksu Ben tidak banyak memilih barang. Ia hanya mengambil satu karpet dan sebuah sepatu kulit.Miku ternyata sudah kuat berjalan-jalan dan ia memilih-milih barang juga untuk kamar barunya yang sedang dipersiapkan Rikka. Saat ditunjukkan Kimono untuknya, matanya terbelalak.“Hikizuri ini mahal sekali!”Hikizuri adalah sejenis kimono yang biasa dipakai oleh para Geisha. Ava memperhatikan dulu saat pertama kali bertemu Miku, Siluman Rubah itu memang mengenakan Kimono jenis ini.Ada bermacam-macam kimono untuk Miku. Hampir semuanya berwarna merah. Ia memang suka warna merah. Hatinya trenyuh sekali mendapatkan semua kebaikan ini. I

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 62

    “Selamat pagi Bhiksu Ben. Bagaimana hasil penyelidikan semalam?” tanya Rashva.“Masih belum mendapatkan hasil. Siang nanti saya akan pergi menyelidiki lagi.”“Baik. Kalau begitu silahkan sarapan dulu. Sambil dengarkan kami bercerita.”Rashva kemudian menceritakan tentang kejadian dengan Miku dan keadaan yang sekarang terjadi di Teranthe. Bhiksu itu mendengar dengan seksama.Setelah sarapan selesai Rashva berkata, “Ava, kau ikutlah aku pergi berbelanja ke Shangrilla. Kita juga bisa memantau perkembangan kabar saat di sana.”Gadis itu mengangguk dan mereka segera berangkat.Begitu sampai di Shangrilla, Rashva mengajak ke pusat perbelanjaan dan meminta Ava memilihkan baju untuk Miku.“Nona Miku kan selalu mengenakan Kimono. Mari kita ke tempat yang berjualan Kimono. Aku tahu tokonya,” kata Ava.Tempat yang dituju mereka ternyata sangat besar dan megah. Terdiri dari 7 lantai. Namanya Hakka, menjual segala jenis pakaian. Rashva terpesona juga saat memasuki tempat itu. Segala macam jenis pa

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 61

    Matahari perlahan muncul dari balik gelap malam.Rashva tersenyum. Hari baru adalah harapan yang baru. Kesempatan yang baru. Selama ada matahari pagi, selama itu juga seluruh makhluk hidup memiliki kesempatan untuk menjadi lebih baik.Begitu ia menoleh kembali ke arah pembaringan, dilihatnya Nona Hayami Miku telah kembali ke wujud manusianya.Untung sebelumnya Rashva sudah menutupi tubuhnya denganselimut, tetapi tetap saja bagian-bagian tubuh nona itu sedikit terlihat.Dalam sekilas pandang itu saja, Rashva secara tidak sengaja telah melihat seluruh tubuh Nona itu. Kulitnya begitu terang seperti warna susu. Badannya montok dengan lekuk-lekuk yang begitu indah. Rambutnya kuning pirang panjang sampai ke punggung.Segera Rashva membuang muka dan bertanya, “Nona sudah pulih?”“Berkat bantuan Rashva-sama dan Rikka-chan, hamba sudah pulih 70 persen,” jawab Nona itu. Suaranya masih lemah, namun terdengar sangat merdu.“Baik. Harap Nona tunggu di sini saya akan mencarikan pakaian untuk Nona,”

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 60

    Rashva terbangun karena kaget.Ia menceritakan mimpinya kepada Fenrir dan Icara.“Bagaimana bentuk jurang itu, Tuan?” tanya Icara.Rashva menjelaskannya dengan sangat detail. Karena mimpi itu terasa begitu nyata olehnya.“Saya tahu tempat itu. Jurang itu adalah salah satu tempat pelarian bagi Raja jika terjadi sesuatu. Hanya saya dan Hayami-san yang mengetahui tempat itu.” jawab Icara.“Aku tidak yakin ini hanya mimpi,” kata Rashva.“Hayami-san memang memiliki kemampuan untuk memasuki mimpi orang,” kata Icara.“Oh, ya. Aku pernah baca memang katanya Siluman Rubah ekor 9 bisa masuk ke dalam mimpi manusia.”Fenrir dan Icara sudah paham maksud tuan mereka.“Kita harus pergi ke jurang itu. Hanya sekedar memastikan bahwa mimpi itu benar atau tidak.”“Baik,” kata kedua Daimon itu bersamaan.Rashva segera mengganti baju dan berteleportasi ke tempat yang diketahui Icara itu.Benar saja.Di dalam jurang itu, terdapat sebuah gubuk kecil yang sudah reot. Tidak ada lampu yang menyala di sana teta

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 59

    Akhirnya pulang.Rashva sangat menikmati beberapa hari ini tidak melakukan apa-apa. Setelah petualangan dan misi yang mendebarkan, akhirnya ia bisa beristirahat dengan santai. Setiap hari ia dan Bhiksu Ben hanya berbelanja kebutuhan untuk memperbaiki kastil yang memang awalnya berupa puing-puing yang melayang-layang di angkasa. Sementara Rikka dan Ava yang memasak dan membersihkan tempat itu.Kini Kastil itu sudah menjadi rapih kembali, dan sudah dapat disatukan kembali. Walaupun masih belum sempurna setidaknya Kastil itu sudah sangat nyaman di bagian dalamnya. Bagian luarnya memang mereka biarkan berantakan dan terlihat hancur. Hanya untuk menjaga-jaga supaya tidak ada orang atau makhluk yang datang ke tempat.Kondisi kesehatan Ava juga sudah pulih seluruhnya. Tubuhnya tidak lagi mengalami kejang dan getaran hebat. Ia juga sering melakukan semedhi untuk mengendalikan kekuatan di dalam tubuhnya.Suatu hari saat mereka sedang menikmati makan malam, Ava berkata, “Teman-teman ingat, buka

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 58

    Sesampai di istana Wirasura, Rashva langsung menceritakan semua yang terjadi.“Hmmm. Tunjukan jurus barunya itu kepadaku,” kata Wirasura penasaran.Rashva mengiyakan dan segera menyerang. Melihat gerakan ini Wirasura sangat terpesona.“Berapa lama ia memecahkan serangan ini?” tanyanya.“Mungkin sekitar 4 sampai 5 jam ia bertapa. Baru kemudian ia memanggil hamba untuk bertarung kembali.”“Baik. Kau tunggu. Aku harus bertapa pula untuk mencari pemecahan jurus yang rumit itu!”Habis berkata begitu, Wirasura langsung duduk dan bertapa. Persis seperti yang dilakukan Gitasuri sebelumnya. Setelah itu Wirasura memanggil Rashva dan mengajarkan jurus penangkal dari jurus Gitasuri. Kemudian Rashva berangkat lagi menggunakan teleportasi ke istana Gitasuri untuk menunjukkan jurus itu.Kejadian ini terjadi terus berulang-ulang hingga 7 hari. Para Asura itu sama-sama tidak mau kalah dengan ilmu masing-masing. Yang mengherankan, ternyata tenaga Rashva samasekali tidak terkuras. Tentu ini karena 3 ilm

  • RASHVA: LEGENDA PENAKLUK IBLIS   BAB 57

    Masakan sudah terhidang. Aromanya yang wangi membuat hidung para kepala Asura bergerak-gerak dengan semangat menggebu-gebu.“Hoo! Rupanya kau bisa masak betulan. Mari sini kita coba!”Rashva membawakan nampan besar berisi daging rusa emas yang amat besar. Sudah dipanggang dengan beberapa dedaunan dan biji-bijian yang ia temukan di padang rumput dan hutan. Bahkan ia juga mencampur rumput Yao ke bumbu racikannya.“Wah! Enak sekali! Sungguh enak sekali!” puji Asura itu. Ia makan dengan sangat lahap. Fenrir juga kedapatan bagian. Bahkan Rashva juga memasak rerumptuan Yao untuk Icara yang memang tidak makan daging.Sebelum makanan itu habis, Rashva berkata, ”Hamba juga sudah menyisakan sedikit untuk gadis-gadis teman Mahaguru ini.”“Gadis-gadis ini? Hahahahahah! Hahahahahahah!”Asura itu tertawa. Lalu gadis-gadis yang menggelayut di badan mereka tahu-tahu menghilang dalam balutan percikan cahaya berwarna-warni seperti pelangi.‘Mereka tidak nyata. Kami menciptakan bayangan mereka hanya ag

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status