Mereka semua meninggalkan ruangan.Sang Raja berkata kepada Rashva, “Kyrios Rashva, aku memiliki seorang anak dari istriku yang dahulu. Nama anakku adalah putri Aurellia. Ia sudah 10 tahun ini menghilang dan kami telah berusaha mencarinyanya namun sampai sekarang belum berhasil. Di usiaku yang sudah sebentar ini, dapatkah aku memintamu untuk mencarinya?”Rashva menjawab dengan khidmat, “Saya siap menjalankan titah Yang Mulia.”Raja itu tertawa, “Ini bukan titah. Ini adalah permintaan seorang yang sekarat kepada sahabatnya. Kau adalah sahabatku. Meskipun aku baru mengenalmu, aku telah percaya sepenuhnya kepadamu. Aku melihat bayangan Kaisar Zeon di dalam dirimu.”Rashva tidak berkata apa-apa.“Nanti jika sudah kau temukan dia, mau kah kau menikahinya?”Pertanyaan itu datang begitu tiba-tiba seperrti petir di siang bolong.“Saya,….eh”“Ya. Aku tahu kau belum mengenalnya. Ia seorang yang cantik namun susah diatur. Ia pergi saat aku bertengkar dengannya. Jika kau suka kepadanya, kau menda
Rashva telaah kembali bertemu teman-temannya. Ia menceritakan tentang kejadian yang baru saja dialaminya. Tentu saja ia tidak menceritakan bagian di mana ia memiliki hubungan dengan Kaisar Zeon.“Karma. Karma baik, selalu lahir dari perbuatan yang baik. Amitabha….Amitabha, ” kata Bhiksu Ben. Ia berulang kali mengucapkan puja puji dan doa. “Jika bukan karena keikhlasan Rashva memberikan tanduk itu secara cuma-cuma untuk menolong orang yang sakit, tentu ia tak akan mendapatkan berkah dan anugrah seperti ini.”Orang berbuat baik, hasilnya mungkin tidak selamanya baik. Tetapi orang berbuat jahat, hasilnya pasti akan selamanya buruk.“Mari perkenalkan teman kita yang baru, Icara.”Setelah berkata begitu, Icara yang tadinya bersemayam di hati Rashva pun keluar.“Wah, cantik dan anggun sekali. Terlihat bagaikan bangsawan!” puji Ava.“Halo, Icara, aku Rikka. Senang berkenalan denganmu.”“Halo Rikka, aku Icara. Senang berkenalan dengan kamu, dan semua orang di sini. Mohon petunjuk selama saya
Keesokan harinya mereka sudah mulai berlatih dengan giat. Masing-masing sangat menikmati ilmu yang Rashva percayakan kepada mereka. Yang membuat sulit adalah kesemua ilmu itu ditulis dalam huruf Tiongkok kuno dan harus Fenrir yang membacakannya kepada Rashva barulah Rashva mengajarkan kepada mereka.Hal ini memberikan keuntungan tersendiri kepada Rashva, yaitu ia secara tidak sengaja juga akhirnya mempelajari inti sari ilmu kawan-kawannya. Tapi di sisi lain, pelajarannya sendiri juga agak tertinggal karena ia harus membantu mengajari teman-temannya itu.Dalam 1 bulan, sudah terlihat kemajuan ilmu mereka. Ava yang kemajuannya paling pesat karena ia adalah seorang gadis yang cerdas, dan ilmu yang ia pelajari sangat cocok dengannya, apalagi di masa lalunya ia pernah mempelajari ilmu tarung asli Persia. Ilmu Cambuk Ular Putih adalah sebuah ilmu yang juga tercantum di dalam Kitab 9 Yin. Sehingga ketika Rashva mengajarinya, menjadi jauh lebih gampang karena ilmu 9 Yin juga adalah ilmu yang
“Ava coba kau jelaskan rencanamu,” kata Rashva.“Pertama-tama, aku harus menggambarkan dulu denah dan letak kuil itu,” Ava lalu menggambarkan denah itu di atas meja pertemuan mereka. Dari gambar itu, kuil sang Pandita memang terlihat sebagai benteng yang kuat.Terletak di atas gunung, di kelilingi lembah, serta hamparan tanah kosong yang luas. Ada sungai yang mengitarinya. Benar-benar sebuah tempat yang sulit diserang dan juga disusupi.“Ini kayak game Warhammer,” tawa Rashva.“Upacara Pentahbisan akan dilaksanakan di luar kuil. Di tanah lapang yang luas itu. Ratusan orang akan terpilih dari ribuan yang datang. Entah apa dasar pilihannya. Mungkin hanya random saja. Ketika terpilih, baru mereka dapat masuk ke kuil itu,” kata Ava.Lanjut gadis itu, “Rencana kita adalah menyusupkan Rikka ke sana, berharap agar ia terpilih dalam pentahbisan sehingga diangkat menjadi murid, dan bisa masuk dan tinggal di dalam kuil.”“Harap diingat, aku masih tidak setuju dengan rencana ini,” kata Rashva.“
“Aku sudah tahu letak Kuil itu dan sekarang pun aku bisa pergi ke sana,” kata Bhiksu bertubuh besar itu.“Baik. Semoga semua lancar dan Buddha melindungi anda, Bhiksu Ben.”Saat itu juga Bhiksu Ben bermeditasi. Kirin, sang Daimon dari Bhiksu Ben lalu menjaga di sampingnya. Pada saat roh keluar dari tubuh, itulah saat yang paling rentan bagi pemilik tubuh karena ia tidak bisa melakukan apa-apa jika tubuhnya diserang.Ben pergi cukup lama. Sampai-sampai Rashva khawatir terjadi sesuatu padanya.“Apakah Bhiksu Ben baik-baik saja?” tanya Rashva kepada Kirin.Makhluk Qilin itu mengangguk saja.“Syukurlah. Kita tunggu saja, teman-teman.”Hampir tengah malam baru roh Bhiksu Ben kembali. Tubuhnya yang tadi bermeditasi dengan tenang tahu-tahu bergetar sedikit dan Bhiksu itu lalu membuka matanya,“Maaf menunggu lama, teman-teman. Saya harus memastikan benar-benar sudah menghafal seluruh detail dan lika-liku di dalam Kuil itu.”“Jadi bagaimana Bhiksu Ben?” tanya Ava.Ben lalu menggambar pada kert
Clanggg!Tombak itu terpental.Pedang Wolfzahne telah kembali ke tangan pemiliknya.Dalam perubahan yang sepersekian detik itu, Rashva telah berpikir cepat dan mampu melayangkan pedangnya untuk menyambar tombak Rikka dan menyelamatkan Ava.“Guys! Pelan-pelan, dong!” kata Rashva.“Nona Ava, maafkan saya. Sungguh gerakan ini tidak….,”“Huh!” Ava membanting kaki. Ia lalu pergi meninggalkan aula latihan dengan wajah sebal.Rikka hendak mengejarnya tetapi segera dicegah Rashva yang memegang pundaknya,“Biarkan saja dulu. Nanti saat makan siang baru Rikka pergi menjemputnya.”Gadis kecil itu mengangguk, “Tadi Rikka benar-benar tidak sengaja…,”“Ya, aku tahu. Karena itu tadi aku sudah peringatkan untuk pelan-pelan saja. Takutnya ada gerakan-gerakan yang belum kalian kuasai namun sudah menjadi naluri, sehingga keluar secara otomatis.”“Baik. Maafkan Rikka, Tuan.”“Tidak ada yang perlu dimaafkan. Namanya saja latihan,” tawa Rashva. “Sekarang aku jadi memikirkan satu hal.”“Apa itu, Tuan?”“Rik
“Di Mirrorverse ada 7 benua. Yang pertama Benua Utara yang aslinya bernama Norlandia. Ibukotanya bernama Filofen. Rajanya bernama Aravand dari Bangsa Dwarf. Daerahnya kebanyakan tandus dan berbentuk pegunungan namun penuh dengan pertambangan karena tanahnya kaya akan mineral dan bebatuan berharga. Kaum Dwarf kebanyakan tinggal di benua ini karena kaum itu memang sangat berbakat dalam pertambangan dan mengolah logam.”“Wah, menarik.”“Benua Kedua, adalah Benua Timur. Aslinya bernama Dwyrain. Benua ini berupa hutan lebat namun cuacanya sangat dingin. Bahkan kebanyakan daerahnya bersalju. Seperti Kanada di Bumi Manusia. Penuh dengan monster dan Mystical Beast kelas tinggi. Bangsa yang tinggal di sini adalah Kaum Gnomes. Konon kaum ini tinggal di dalam goa-goa yang di dalamnya berisikan teknologi tinggi. Mereka dapat membuat mesin tempur yang dipadukan dengan sihir. Rajanya bernama Mochan, dari bangsa Gnomes.Ava melanjutkan lagi, “Benua Tenggara, aslinya bernama Keyland. Rajanya sudah ki
Kurang 10 hari lagi.Setelah mempelajari dengan mendalam, Rashva dan Rikka baru paham bahwa ilmu Cakar Tengkorak Putih sebenarnya adalah kulit, atau bentuk sederhana dan jalan pintas bagi ilmu yang lebih dalam dan lebih tinggi, yaitu Cakar Dewa 9 Bulan.Inilah ilmu yang sebenarnya, dan ilmu ini sangat hebat. Pada saat sparring, Rashva dibuat sangat kesulitan oleh serangan-serangan Rikka yang amat efektif dan berbahaya, bahkan cenderung mematikan. Jika bukan karena ilmu Langkah Kecil Menapak Samudera atau Lingbo Weibu miliknya, kemungkinan besar Rashva tidak akan lolos dari kepungan cakar Rikka.Untunglah karena Rashva juga ‘terpaksa’ harus mempelajari ilmu ini agar dapat mengajari Rikka, maka ia pun sedikit banyak menguasai inti ilmu itu. Jadi Rashva mendapatkan intisari dan pemahamannya karena pikirannya lebih matang dan dewasa, maka Rikka mendapatkan keluwesan dan keefektifannya karena ia mempraktekkan dan melatihnya secara langsung.Kedua orang ini sparring dengan jurus dan ilmu ya