All Chapters of Istri Penyakitan Melakukan Pembalasan: Chapter 11 - Chapter 20

55 Chapters

Bab 11 Mulai Merasa Janggal

Aji uring-uringan. Saat ini pria itu sedang di mobil menuju kantor. Hati dan pikirannya sedang tidak sinkron.Bagaimana tidak? Perubahan Hana begitu kentara. Dari mulai tidak memakai kursi roda lagi dan sekarang bisa beraktivitas seperti biasanya. Bukan hanya itu saja, wajah Hana tampak segar. Tidak pucat dan sayu seperti dulu. Ini sangat aneh. Aji akan tanyakan pada Kalila, apakah obat itu masih diberikan atau tidak.Sementara itu, Rendi berhasil mengikuti Kalila. Ternyata sang gadis pindah ke apartemen yang cukup mewah. Rendi akan pastikan dulu kalau Kalila tinggal di sana, dan bukan menginap di tempat orang.Wanita itu sedikit kesal karena dia harus naik litf. Padahal, di rumah Hana, Kalila dapat kamar di bawah. Memang apartemen ini tidak buruk juga, hanya saja dia kurang suka karena tidak seperti rumah Hana yang ada halamannya. Harus turun ke lantai dasar baru bisa menikmati halaman luas.Dengan gerutuan, Kalila pun pergi ke sana. Dia memberitahukan pihak apartemen tentang kepind
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

Bab 12 Mencari Celah

Hana tidak menjawab pertanyaan Rendi, memilih untuk pergi ke kamarnya. Sang pemuda tidak berani mengikuti, apalagi itu kamar pribadi. Jadi, Rendi pun memilih menunggu di luar.Hana bergegas membuka laci, di mana surat-surat penting ditaruh. Wanita itu langsung mencari aset apa saja yang dimiliki dirinya dan Aji.Ternyata, Aji tidak punya harta yang berarti. Hanya rumah ini saja. Itu pun atas nama Hana. Dia menghela napas panjang, lega rasanya saat tahu kalau rumah yang ditempati bisa jadi miliknya. Jadi, jika terjadi apa-apa, Aji yang harus angkat kaki dari rumah ini.Wanita itu juga teringat mobil Aji dan juga miliknya. Hana harus segera membalik nama mobil itu menjadi miliknya. Dengan begitu, Aji akan benar-benar sengsara."Aku harus mendapatkan STNK mobil itu. Jadi, bisa diurus untuk balik nama," gumam Hana.Sang wanita menyimpan surat tanah, rumah dan BPKB mobilnya maupun mobil dirinya. Hana lakukan untuk meminimalisir kemungkinan terburuk, agar Aji tidak macam-macam dengannya.Ta
last updateLast Updated : 2024-06-15
Read more

Bab 13 Keputusan untuk Aji

"Harusnya aku yang tanya begitu. Istrimu tidak masalah kalau perusahaan ini menampung orang yang berbuat asusila?" tanya Hana, penasaran.Sebab, dia pikir Aji akan segera dipecat. Bukan malah dipertahankan seperti ini, ya walaupun turun jabatan.Rido terkekeh sembari menggelengkan kepala. "Ya, dia protes, sampai sekarang pun menuntut untukku memecatnya. Cuma, aku gak enak sama kamu, Han."Sekarang, bagian Hana yang tersenyum kecil. "Gak perlu kaya gitu, Do. Aku gak masalah kalau memang kamu mau memecat Mas Aji.""Hah?! Serius? Tapi, nanti gimana dengan kalian?"Hana tersenyum getir. Lagian, sebentar lagi tidak akan ada kata 'kita' di antara dirinya dan Aji."Apa kamu pikir aku akan terus bersama dengan orang yang sudah berkhianat?"Rido diam. Tampaknya dia mengerti jalan pembicaraan ini. Memang harusnya suami seperti Aji itu ditinggalkan saja."Baiklah, kalau begitu aku akan dengan senang hati memecatnya, Han. Tapi, bagaimana dengan kamu?"Kali ini senyuman Hana begitu melegakan. "Aku
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

Bab 14 PHK

"Ngapain kamu diam saja?!" seru Rido, membuat Aji terkesiap.Tampaknya pria itu malah melamun, memikirkan bagaimana nasibnya nanti."Pak, tolong kasih saya kesempatan untuk menyelesaikan masalah ini. Saya janji--" "Tidak! Jangan berbicara lagi. Kalau kamu tidak keluar, aku akan panggil satpam!"Aji menunduk pasrah. Dia tidak mau membuat keributan yang akan semakin mempermalukannya."Tunggu!" seru Rido, saat Aji baru saja berbalik badan.Aji sempat senang. Karena dia pikir Rido akan mengizinkannya untuk bekerja lagi, tapi ternyata ...."Ambil uang pesangonmu di HRD! Jangan pernah muncul lagi di hadapanku."Aji kembali lemas. Dia berbalik dan berjalan gontai keluar dari ruangan itu.Saat pria itu berjalan menuju ruang kerjanya, banyak karyawan lagi yang berbisik. Ada yang mencemooh dan merutuki pria tersebut.Aji tak tahan, memilih membereskan semua barangnya dan pulang. Selama perjalanan pulang, entah apa yang harus dia katakan pada Hana. Istrinya itu pasti akan kecewa kepadanya. Terl
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 15 Reaksi Kalila

Kali ini, Aji sedang dalam perjalanan untuk bertemu Kalila. Sebelumnya, Hana sudah menyuruh Rendi untuk mengikuti sang pria. Tentu saja menggunakan taksi, agar tidak dicurigai oleh Aji.Selama perjalanan, Aji sudah uring-uringan. Takut jika Kalila malah meninggalkannya. Kalau sampai itu terjadi, sang pria akan menagih semua uang dan barang-barang branded yang sudah diberikannya selama ini.Tak lama kemudian, Aji pun sampai di sebuah restoran. Ya, tempat yang sering digunakan Aji untuk bertemu Kalila, dan itu lumayan jauh dari tempat tinggalnya.Semua dilakukan agar Hana tidak tahu tentang hubungan gelap mereka. Walaupun saat itu Hana masih sakit, tapi ini hanya antisipasi saja.Ternyata, Kalila sudah menunggu dari tadi. Sang wanita bahkan melambaikan tangan kala Aji datang. Dia pikir, Aji akan memberikan sesuatu pada Kalila, seperti biasanya kalau mereka sedang keluar seperti ini.Hanya saja, tampaknya kali ini Kalila harus kecewa. Sebab, Aji tak membawa buah tangan apa pun. Wanita it
last updateLast Updated : 2024-06-18
Read more

Bab 16 Masih Cinta atau Tidak?

Aji masuk ke rumah dengan langkah gontai. Dia bingung, marah dan kecewa dengan keputusan Rido padanya. Namun, apa mau dikata? Semua sudah terjadi.Saat dia pulang, Aji mendapati Hana juga baru turun dari mobilnya. Pria itu mengernyit bingung, heran melihat istrinya keluar rumah di jam sekarang yang biasanya Aji sedang bekerja.Pria itu pun langsung menghampiri Hana. "Kamu habis dari mana, Han? Kenapa pergi tidak pakai sopir?"Hana kaget dengan kedatangan suaminya. Sungguh di luar dugaan. Tetapi, wanita itu berusaha bersikap normal, tidak boleh menunjukan kecurigaan. Tentu saja Hana baru menemui Bara untuk cek up. Namun, tentu saja Hana tidak akan mengatakannya."Mas, kamu bikin kaget saja. Aku tadi keluar sebentar, keliling saja."Aji tidak begitu saja percaya. Sebab, sudah berbulan-bulan lamanya Hana tak pernah keluar jauh, bahkan sampai menyetir sendiri."Benarkah? Sejak kapan kamu bisa keliling sendiri?"Pertanyaan Aji malah membuat Hana kesal sekaligus berdebar. Takut, jika suamin
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 17 Jawaban Nara

Malam telah tiba, saat ini Aji, Hana dan Nara sedang makan malam bersama. Hening, tak ada yang bersuara. Sepertinya, Hana juga masih kesal karena Aji tidak bisa memberikan mobilnya.Namun, bagaimana lagi? Kalau mobil itu dimiliki oleh Hana, maka dia tidak bisa leluasa mendatangi Kalila.Di sisi lain, Hana sengaja mendiamkan Aji. Ingin tahu sejauh mana Aji masih berusaha mengutamakan dirinya.Tampak Nara celingungan. Sampai gadis kecil itu mengajukan pertanyaan pada sang Ibu."Bu, Tante Kalila ke mana?"Aji tiba-tiba tersedak. Sementara, Hana hanya bisa diam. Sempat melirik pada sang suami, tapi tak terlalu menggubrisnya. Bahkan, Hana tidak sudi hanya sekedar memberi minum pada Aji."Coba tanya sama Ayah."Aji melotot dan menoleh pada istrinya. "Han? Apa-apaan kamu?!"Hana tampak cuek. Sementara Nara menatap ayahnya dengan dalam. Seolah meminta jawaban pasti dari Aji."Em, Tante Kalila sekarang enggak ada di sini. Dia pindah, biar lebih dekat dengan sekolahnya."Nara mengerjapkan mata
last updateLast Updated : 2024-06-27
Read more

Bab 18 Mertua Julid

"Hah? Kak Hana punya uang? Kamu yakin, Mas?"Aji berdecak keras. "Mana aku tahu. Antara yakin dan tidak, karena Hana tidak bekerja selama ini. Tapi, melihat Hana yang begitu tenang menghadapiku yang baru saja di-PHK, tentu ini sangat aneh."Kalila terduduk lemas. Kalau benar begitu? Lantas, bagaimana nasibnya dan Aji? Terlebih, dia sudah mengakui semua kebusukannya."Lalu, kita harus bagaimana, Mas? Kamu gak mau cari kerja? Jangan kalah sama Kak Hana."Sebenarnya, hari ini Aji pamit untuk mencari pekerjaan. Tetapi, sebelumnya dia mampir dulu ke tempat Kalila untuk memastikan sesuatu.Tenyata, wanita itu malah tak tahu apa-apa perihal uang yang dibicarakan oleg Hana. Jadi, bagaimana dia mencari tahu dana itu, sementara tidak ada yang tahu sumbernya?"Aku akan mencari kerja setelah dari sini.""Baguslah. Tapi, Mas. Kamu yakin Kak Hana punya uang sebanyak itu? Bahkan, kamu tidak tahu nominalnya."Kalila kembali mempertanyakan semua itu. Dia dilanda rasa penasaran yang tak terbendung."Iy
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 19 Aji Di-blacklist

Entah sudah berapa kali Hana berusaha untuk menghubungi Aji. Tetapi, sayangnya tidak ada jawaban dari seberang sana.Wanita itu sudah tak karuan rasa, ingin mengusir mertua julidnya. Hanya saja, Hana masih waras. Tidak mungkin melakukan itu secara terang-terangan.Dia memilih agar Aji saja yang melakukan. Entah berapa lama lagi dia akan bertahan dengan sikap Ibu mertuanya. Tetapi, ini sungguh sangat menjengkelkan.Tak menyerah, Hana masih mencoba untuk menghubungi sang suami. Tetapi, hasilnya nihil."Hana!"Sang wanita tersentak mendengar suara Ibu mertuanya yang menggelegar."Hana, sini kamu!"Hana hanya bisa memejamkan mata sembari menghela napas berkali-kali, berusaha untuk sabar menghadapi Bu Minarti.Dengan cepat, wanita itu pun keluar kamar. Mendapati Bu Minarti sedang berdisi sembari berkacak pinggang, di depannya ada Bi Asih yang baru pulang dari pasar."Kenapa, Bu?"Hana melirik pada Bi Asih yang tampak ketakutan dengan Bu Minarti. Tentu saja, perangai wanita paruh baya itu b
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 20 Hasutan Mertua

Entah sudah berapa lama Bu Minarti bolak-balik di depan ranjang. Tampak gusar, menunggu kedatangan Aji. Hingga, tepat pukul 4 sore, akhirnya Aji datang. Terdengar suara Aji mengucapkan salam.Dengan cepat Bu Minarti datang. Terlihat Hana menghampiri dan membawa tas juga jas yang dikenakan oleh Aji."Bagus kamu datang!" seru wanita paruh baya itu, tiba-tiba saja menghampiri.Aji kaget dengan kehadiran ibunya. Sementara Hana hanya bisa menahan napas, bersiap jika Ibu mertuanya akan berulah lagi."Kenapa Ibu ada di sini?" tanya Aji, refleks.Sebab, sang Ibu sama sekali tak memberi kabar apa-apa. Heran saja. Selama Hana sakit, wanita paruh baya itu bahkan enggan menengok. Tetapi, kenapa sekarang ada di sini?Banyak pertanyaan yang bersarang di benak, tentang kehadiran ibunya."Kenapa memangnya? Ibu tidak boleh ke sini?!" tanya Bu Minarti, sinis.Aji terkekeh sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal."Bukan gitu, Bu. Soalnya Ibu ngabarin kami dulu," jawab Aji, tidak mau sampai ibunya s
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status