"Zana!" Bentak seseorang, tak lain adalah pria yang menjadi leader dari proyek. Alana menatap terkejut karena leader dari proyek tersebut mengetahui nama Zana. Namun, dia menutupi perasaan terkejut karena lebih khawatir pada Zana. "Oh." Zana menatap Revano, ber oh ria dengan santai. Dia menyunggingkan senyuman miring yang tipis sembari melirik Elina–di mana pipi Elina terlihat masih lebam. "Selamat, Pak, proyek tim kita menang," ucap Zana santai, kembali mengisi gelas dengan minuman soda–mengangkatnya tinggi ke arah Revano yang duduk di ujung meja, seolah mengajak pria itu bersulang. Setelah itu, Zana meminum sendiri. "Siapa yang membawamu kemari?" Revano berdiri, menatap nyalang ke arah Zana. "Kamu kira ini tempat bermain. Pulang! Jangan mengacau di sini!" "Ouh. Aku datang ke sini karena melihat dia--" Zana berkata santai, menjeda lalu menatap Elina, "masuk ke perusahaan ini. Sama-sama dari universitas B dan kalau dia bisa masuk ke sini, kenapa aku enggak?" Para staf yang berkum
Read more