Beranda / Romansa / Istri Kedua Tercinta Tuan Muda / ZK 12– Memasak dengan Mama Mertua

Share

ZK 12– Memasak dengan Mama Mertua

Penulis: CacaCici
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Dia merokok sembari menatap ke arah Zana yang terlihat kaget.

"Huaaa …." Zana memekik kaget, tergelonjak lalu mundur ke sudut bath up. Dia terkejut melihat Ebrahim, dan saat mengingat tubuhnya yang hanya mengenakan dalaman, Zana berubah panik.

"Kak Ebrahim," gumamnya pelan, canggung bercampur malu karena kondisinya yang hampir mendekati telanjang.

Pria itu tetap diam dan masih sibuk merokok. Tatapannya begitu intens pada sosok gadis kecil yang telah sah menjadi istrinya, mendengus tiba-tiba untuk menetralkan gejolak aneh yang menyelimuti.

Gadis mungil ini terlihat menggiurkan. Pundak seksi yang terlihat jelas itu-- rasanya ingin Ebrahim gigit. Shit! Perempuan ini mengundang.

Zana tiba-tiba melepas tangan yang menyilang di depan dada. Untuk apa dia takut dan khawatir? Dia ingat sesuatu.

'Tidak ada laki-laki yang tertarik padamu, Zana. Lihat penampilanmu?! Laki-laki ilfeel padamu.' Ucapan Revano tiba-tiba mengiyang.

Benar! Zana terlalu pede jika Ebrahim tergiur olehnya. Ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 13–Tinggal Berdua

    "Aku bisa, Mom. Itu makanan kesukaanku." "Wah ... sama yah dengan Ebrahim. Ah, kalian memang cocok," ucap Lea tertawa lucu. "Kamu masak yah buah Ebrahim. Supaya ...- debutmu menjadi istrinya Ebrahim punya kesan manis aroma strawberry." "Mommy ini." Alana memutar bola mata jengah. "Oh iya. Mommy juga akan memberitahu Zana apa saja makanan kesukaan Ebrahim, hobi dan kebiasaan. Semua Mommy kasih tahu, no tipu-tipu no abu-abu. Biar kamu cepat suka Ebrahim dan ... aaaa, romantis kalian," ucap Lea dengan nada bersemangat, begitu happy berbicara pada sang menantu. 'Berarti Mommy juga tahu kalau Zana tak suka pada Kak Ebrahim dan sekarang Mommy berusaha bikin Zana suka pada Kak Ebrahim.' batin Alana, bertopang dagu memperhatikan Zana dan mommynya, di mana saat ini Zana tengah mencatat apa saja makanan kesukaan serta kebiasaan kakaknya pada sebuah noted di HP, dan mommynya sibuk menjabarkan semuanya. 'Aku jadi penasaran kenapa Zana bisa menikah dengan Kak Ebrahim. Karena ... siapa yang

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 14–Membuat Kesepakatan

    Malam ini Zana menemui Ebrahim ke kamar pria itu. Setelah dipikir pikir, dia perlu membicarakan pernikahan ini pada Ebrahim. Zana menikah karena dianggap bandel dan ini hukuman untuknya. Sedangkan Ebrahim menikah karena permintaan Razie. Bukankah dia dan Ebrahim sama-sama terpaksa dalam pernikahan ini? Setelah di persilahkan masuk, Zana berjalan ke arah ranjang Ebrahim. Sejenak dia memperhatikan kamar Ebrahim yang jauh lebih kecil dari kamarnya. "Ada yang ingin ku bicarakan pada Kak Ebrahim." "Yah, silahkan," jawab Ebrahim, menoleh sejenak lalu kembali menatap laptop-nya. Dia segera mematikannya kemudian meletakkannya di atas nakas. Zana duduk di depan Ebrahim. "Ini mengenai pernikahan kita. Kak Ebrahim menikahiku karena permintaan Kak Razie kan? Dan aku menikah karena perintah Daddy. Artinya kita sama-sama terpaksa dalam pernikahan ini. Tapi Kak Ebrahim tidak perlu terbebani. Kita bisa melakukan pembata

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 15– Hanya Boleh Mempercayaiku Adik Kecil

    Zana terbangun dan sejenak bingung karena tak mengenali tempatnya. Ketika Zana mengingat semalam dia ketiduran di kamar Ebrahim, Zana langsung menghela napas. Saat menoleh ke sebelah, ternyata Ebrahim sudah tidak ada. Zana buru-buru keluar dari kamar tersebut kemudian berjalan ke kamarnya. "Kak Ebra tidak membangunkanku dan … jika aku tidur di kamarnya, tadi malam dia tidur di mana?" gumam Zana, yang saat ini sudah dalam kamarnya sendiri. Lebih tepatnya di kamar mandi, tengah menggosok gigi. Setelah menggosok gigi, Zana mencuci muka–ia lakukan untuk mengumpulkan nyawa yang masih berpecah. Setelah merasa punya semangat untuk mandi, Zana melepas pakaian. Seketika membulatkan mata karena mendapati banyaknya bercak kemerahan di tubuhnya. "Hah? Ini apa?" gumam Zana, kaget dan panik sendiri. Bagian paling banyak ada pada area keindahanya. Namun, diperutnya yang ramping dan rata juga cukup banyak. Zana memang memiliki alergi terhadap beberapa seafood, akan tetapi bercaknya tak seper

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 16–Ketiduran

    Zana saat ini berada di perpustakaan fakultas untuk mengenakan skripsi yang sempat terbengkalai selama hampir dua bulan. Zana tidak punya banyak waktu karena dia harus mengejar pendaftaran sidang yang akan dilakukan tiga atau empat bulan yang akan datang. Pendaftaran sudah buka dan Zana harus cepat sebelum kuota tutup. Sebenarnya Zana sudah sempro meskipun dia sempat menunda karena untuk menemui Revano yang berulang tahun. Itulah yang membuat daddynya marah, Zana menyepelekan pendidikan karena seorang pria, meremehkan dosen pembimbing dan tidak memperdulikan masa depan. Bukankah itu melanggar etika seorang mahasiswa? Sekarang Zana sadar kesalahannya dan dia ingin memperbaikinya. Betul sekali. Orangtuanya memberikan cinta penuh padanya, lalu kenapa Zana harus mengemis dari pria yang bahkan tak peduli padanya? 'Tunggu aku, Mommy Daddy. Dalam enam bulan ini, aku pastikan akan kembali pada kalian. Aku akan berkumpul lagi dengan Mommy dan Daddy.' batin Zana, memotivasi diri supaya lebih

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 17– Kemarahan Zana

    "Cepat minta maaf!" Zana menatap tak percaya pada sosok pria yang tengah mencekal tangannya tersebut. Wajahnya kusut, campuran heran dan kesal secara bersamaan. Namun, dia juga merasa sakit hati. Pria ini menyuruhnya meminta maaf atas sebuah kesalahan yang tak pernah Zana lakukan. Zana menghempas tangannya kasar, setelah melayangkan tatapan benci pada Revano. Dari Zana yang sangat mengagumi pria ini, sekarang malah membencinya. "Meminta maaf? Kalian memangnya siapa sehingga aku harus peduli pada kalian. Tolong yah, kalian itu tak penting. Jangan membuang-buang waktuku!" dingin Zana. Revano cukup kaget mendengar nada bicara Zana. Perempuan ini biasanya selalu berbicara sopan dan manis padanya, tatapannya juga selalu berbinar. Akan tetapi, sekarang Zana sangat dingin. "Zana, ki-kita bersahabat baik. Aku--aku akan memutuskan hubunganku dengan Kak Revano asal …-" "Zana." Seseorang memanggil Zana sehingga Elina menghentikan ucapannya. Orang tersebut langsung merangkul Zana, kemu

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 18– Alibi Kecemburuan

    "Apa aku memang tidak layak disukai yah, Dir?" tanya Zana, saat ini di sebuah cafe bersama Dirga. Sebenarnya Zana ingin pulang, akan tetapi dia memilih menenangkan diri lebih dulu. "Layak." Dirga berkata lembut, mengulurkan tangan untuk mengusap pucuk kepala Zana, "sebenarnya kamu itu cantik, bahkan saat seperti ini kecantikanmu tak berkurang sedikitpun. Hanya saja kamu salah menyukai seseorang. Ganti targetmu."Zana menatap Dirga serius. "Dia bilang tak akan ada yang suka padaku, Dir." "Itu mah omongan brengsek dia saja supaya kamu kehilangan kepercayaan diri." ucap Dirga, "buktinya kamu sering dikejar dan digoda." "Siapa?" Zana berkata antusias. Benarkah ada yang mengejar dan menggodanya? "Setan." Dirga cengengesan. "Bang Sat!" Zana mengumpat, melempar sendok ke arah Dirga. Sialan, dia sudah kege'eran ada yang suka dan tengah mengejarnya, ternyata yang Dirga maksud malah setan. Salah tapi … tidak salah juga. Setan memang begitu, suka menggoda manusia dan mengikutinya setiap sa

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 19–Bertemu di Kantor

    Karena kejadian semalam, pagi sekali Zana sudah berangkat ke kampus. Dia menghindar dari Ebrahim. Sebenarnya bukan hanya takut tetapi Zana juga tak tahu bagaimana caranya dia berbicara pada sosok itu, sekedar berbasa-basipun Zana tak berani. Setelah di kampus, Zana langsung ke perpustakaan. Apakah Zana belajar? Tidak! Dia tidur–menyambung tidur dari rumah. Jika dia tetap di rumah, kepala maid mungkin akan membangunkannya lalu Zana akan sarapan bersama dengan Ebrahim. Ah, Zana takut! "Setan satu ini!" Dirga menggelengkan kepala, tak habis pikir melihat Zana yang sudah di perpustakaan dalam keadaan sudah tidur. Dirga pagi-pagi sudah di kampus karena tujuan baik, dia ingin bimbingan. Akan tetapi sebelum itu Dirga ingin merevisi dan memeriksa ulang skripsi. Dirga duduk di sebelah Zana kemudian mengerjakan skripsinya. Sedangkan Zana, dia terbangun setelah tengah sembilan pagi. Dia langsung menatap jam tangan lalu menghela napas. "Ck, sudah jam setengah sembilan. Pinjam HP, Dir," ucap Z

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 20–Zana Si Pembuat Onar

    "Zana!" Bentak seseorang, tak lain adalah pria yang menjadi leader dari proyek. Alana menatap terkejut karena leader dari proyek tersebut mengetahui nama Zana. Namun, dia menutupi perasaan terkejut karena lebih khawatir pada Zana. "Oh." Zana menatap Revano, ber oh ria dengan santai. Dia menyunggingkan senyuman miring yang tipis sembari melirik Elina–di mana pipi Elina terlihat masih lebam. "Selamat, Pak, proyek tim kita menang," ucap Zana santai, kembali mengisi gelas dengan minuman soda–mengangkatnya tinggi ke arah Revano yang duduk di ujung meja, seolah mengajak pria itu bersulang. Setelah itu, Zana meminum sendiri. "Siapa yang membawamu kemari?" Revano berdiri, menatap nyalang ke arah Zana. "Kamu kira ini tempat bermain. Pulang! Jangan mengacau di sini!" "Ouh. Aku datang ke sini karena melihat dia--" Zana berkata santai, menjeda lalu menatap Elina, "masuk ke perusahaan ini. Sama-sama dari universitas B dan kalau dia bisa masuk ke sini, kenapa aku enggak?" Para staf yang berkum

Bab terbaru

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 67–Tamat

    "Seru nggak tadi mainnya sama Kak Kendrick?" tanya Zana pada putranya, mendapat anggukan dari putranya tersebut. "Selu." Abizard menjawab dengan cepat, "tapi sekalang Abi mengantuk, Mom. Abi ingin tidul." Abizard memeluk leher mommynya lalu menyenderkan kepala ke pundak sang mommy. "Hu'um. Kita sudah di rumah dan bentar lagi kita sampai ke kamar," ucap Zana, menggendong putranya. Dia tersenyum lembut, mengingat masa indah saat mengandung putranya. Ebrahim– suaminya, dulu sering muntah-muntah saat Zana mengandung Abizard. Saat melahirkan, Ebrahim menangis karena terharu. Suaminya begitu bahagia, terus mengungkapkan kata cinta pada Zana. Senyuman Zana lebih lebar saat mengingat kebaikan suaminya yang bersedia ikut menjaga Abizard. Meskipun Ebrahim sudah lelah dari kantor, malam butuh tidur, tetapi semisal Abizard terbangun di malam hari, Ebrahim bersedia menjaga putra mereka. Ebrahim bukan hanya suami yang baik, tetapi dia juga ayah yang sangat baik. Yah, walau suaminya itu semakin

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 65– Bertemu Junior

    ---Empat tahun kemudian--- "Weiiih, itu anak siapa? Tampan sekali. Ya ampun!!" pekik seorang perempuan, berlari kecil ke arah Alana untuk menghampiri anak laki-laki yang terlihat tampan dan menggemaskan tersebut. Ketika anak itu tersenyum manis padanya, perempuan cantik itu semakin dibuat meleleh. "Aaaa … tampan sekali, dan … sangat manis. Murah senyum yah," ucap Kanza, mengusap pucuk kepala anak kecil yang ia tebak berusia tiga tahun atau empat tahun tersebut. "Alan, ini anak siapa?" tanyanya kembali. Mereka semua habis foto keluarga, kemudian acara lanjut dengan makan bersama–kediaman Azam. Tadi, anak ini tak ada. Oleh sebab itu Kanza terus bertanya-tanya siapa anak kecil tampan yang menggemaskan ini. "Abizard Mahendra, putranya Kak Ebrahim dan …-" jawab Alana tetapi dipotong cepat oleh Kanza. "Hah? Kak Ebrahim sudah menikah? I--ini anak dia?" kaget Kanza yang tak tahu jika Ebrahim, kakak dari sahabatnya ini telah menikah. Kanza adalah istri Razie dan mereka sudah punya

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 64–Menuju Ending

    Hari ini adalah hari kelulusan Zeeshan. Akan tetapi karena orangtuanya sudah kembali ke Paris–setelah sehabis pesta ulang tahun pernikahan Gabriel dan Satiya, maka Zana dan Ebrahim lah yang menjadi perwakilan untuk menghadiri acara perpisahan tersebut. Ebrahim sebenarnya tak ingin Zana keluar rumah karena takut Zana bertemu dengan Jaki–sepupu jauh Zana yang suka pada Zana, saat di pesta ulang tahun pernikahan Gabriel. Ebrahim semakin posesif pada istrinya, dia sangat menggilai Zana. Namun, ini adalah hari penting adik istrinya, mau tak mau Ebrahim harus mengizinkan. "Awas saja jika matamu jelalatan," peringat Ebrahim, menggandeng erat tangan istinya. Mereka berjalan menuju aula, tempat kelulusan dilaksanakan. Zana menatap suaminya cemberut, mendengkus setelahnya. 'Setelah pulang dari pesta, Kak Ebrahim semakin galak. Dia sangat suka mengurungku dan lebih pengekang. Ck, nggak asik sekali.' batin Zana, menganggukkan kepala lesu secara pelan. Setelah sampai di tempat, Zana dan Ebrah

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 63–Api Cemburu dan Lelehan Lava

    "Lah." Zana menganga kaget, syok melihat Ebrahim ada di sana. Dia mengerjapkan mata kemudian segera bangkit, menghampiri suaminya. Namun, tindakannya tersebut ia urungkan karena banyak sepupunya yang laki-laki ada di sana. Sejujurnya Zana sedikit tak suka bertemu para keluarganya. "Kenapa tidak jadi menemui Kak Ebra?" tanya Kina, sudah berada di sebelah putrinya–ikut menatap kemana arah mata putrinya melihat. Kina dan Zayyan baru pulang dari Paris. Ada dua alasan yang membuat mereka segera pulang. Pertama, kehamilan Zana dan yang kedua ulang tahun pernikahan mertua Kina. "Aih, ada banyak abang-abang speak om-om di sana, Mom. Zana tak suka," celetuk Zana pelan, cukup kaget ketika mommynya berada tepat di sebelahnya. Kina berdecak pelan, menepuk pundak Zana lalu menarik putrinya untuk beranjak dari sana. "Mommy itu sebenarnya ingin marah sama kamu. Suami kamu kan sakit, kenapa masih dibawa kemar

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 62 – Zana sang Putri LavRoy

    "Tu-Tuan Zayyan." Tamara berdiri, menutup hidung yang mungkin patah akibat pukulan Zana. Dia menundukkan kepala pada sang Tuan Azam yang terkenal dengan rumor dark. Tamara sering mendengar rumor mengerikan tentang Zayyan LavRoy Azam, sosok dingin yang katanya mudah melenyapkan seseorang yang mengusiknya. Zayyan juga mudah marah dan tak terkendalikan, mereka bilang hanya sosok Reigha serta istri Zayyan sendiri yang bisa menenangkan Zayyan apabila marah.Sekarang sosok itu ada di hadapan Tamara. Meski sudah berumur, tak bisa Tamara pungkiri jika dia terpesona. Sosok itu luar biasa sangat tampan, berkarisma dan berwibawa. Ah iya, Zayyan LavRoy Azam memang dikenal sebagai Azam tertampan. Akan tetapi, katanya tak ada wanita yang berani mendendekati pria ini–saking banyaknya rumor mengerikan tentang Zayyan. "Tuan, perempuan ini memukulku dan hidungku …-" Tamara ingin mengadu agar Zana dimarahi oleh sosok mengerikan itu. Namun, tiba-tiba, sosok itu mengangkat tangan sehingga Tarama berhe

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 61–Tamara VS Zana

    "Jika Mas Ebra masih merasa mual, Mas Ebra sebaiknya tak usah datang. Mas Ebrahim istirahat saja di rumah, aku saja yang ke sana," ucap Zana lemah lembut, mengusap pucuk surai lebat Ebrahim. Suaminya tengah berbaring di ranjang, berbantalkan paha Zana. Dia sesekali menelusup ke perut Zana, mencium dengan rakus aroma istrinya. Seperti biasa, Zana wangi dan segar. Ah yah, ada bayi miliknya yang berkembang dalam perut Zana. Bisakah Ebrahim berbangga diri? Karena bukan hanya menaklukan putri Azam yang terkenal tukang onar ini, tetapi dia juga bisa membuatnya mengandung benihnya. "Ck." Ebrahim berdecak pelan. Bagaimana bisa dia membiarkan Zana pergi sendiri tanpa dirinya? Walaupun ke kediaman Azam–untuk merayakan ulangtahun pernikahan kakek neneknya, tetapi Ebrahim tak bisa membiarkan Zana. Namun, kondisi Ebrahim beberapa hari ini semakin parah. Dia semakin sering mual dan demamnya jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Apa karena bakso bakar? "Aku ikut." Ebrahim berucap serak

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 60–Ngidam

    "Humm?" Ebrahim mengerutkan kening, menatap tak percaya pada Zana. Istrinya tadi memanggilnya …- "Ahahaha … katanya Zana tak mau," ucap Lea dengan nada meledek. Zana yang menyadari panggilannya pada Ebrahim langsung melebarkan mata. Dia menatap Ebarhim cepat dan segera menggelengkan kepala. "Aku-- aku bisa jelasin, Kak," panik Zana. Lea dan Haiden terkekeh geli karena mendengar ucapan Zana. Menantu mereka sangat lucu. "Tak ada yang harus kamu jelaskan, Zana," geli Haiden pada sang menantu. "Aku salah …." Zana menutup wajah dengan tangan, "panggil," lanjutnya, menahan senyuman geli. Ebrahim tersenyum lalu mengusap pucuk kepala Zana, dia juga mencubit gemas pipi istrinya. Makhluk satu ini sangat lucu. "Tidak apa-apa kau memanggil Kakak dengan sebutan mas. Dengan begitu kakak juga akan memanggilmu Dek." "Elleh." Alana memutar bola mata jengah mendengar ucapan kakannya. Maklum, Alana jomblo dan dia sedikit mual dengan hal berbau romantis. "Muka seram sok manis," lanjut Alana

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 59–Ubah Yah

    "Kak." Panggil seseorang yang tengah Nindi dan Zana bahas. Keduanya langsung menoleh, Zana dengan tatapan penuh interogasi dan Nindi dengan muka panik serta pucat. Matilah Nindi jika sampai Zeeshan melihat gelang ini! Tunggu! Zeeshan memanggil perempuan ini dengan sebutan apa? Sayang, Kak atau apa? Saking gugupnya dia, Nindi tak ingat betul. "Kamu kenapa bisa ada di sini?" tanya Zana, memicingkan mata pada adiknya. Setelah itu melirik tipis pada gadis di samping Zeeshan, setelah itu dia senyum jahil. Zeeshan yang paham dengan lirikan kakaknya, segera menoleh pada sosok di sebelahnya–di mana gadis di sebelahnya langsung menutup wajah menggunakan novel. "Aku diminta oleh Kak Ebra untuk menyusulmu. Dia takut Kakak kenapa-napa," jelas Zeeshan. "Kak Zan sudah selesai?" "Belum." Zana menjawab santai, "aku masih ingin mencari komik kesukaanku." "Aku punya." Zeeshan menjawab cepat, langsung menggandeng tangan kakaknya–menariknya supaya beranjak dari sana. "Dek, duluan yah," pamit Zana

  • Istri Kedua Tercinta Tuan Muda   ZK 58–Antara Crush dan Saingan

    Zana berhenti sejenak di toko buku, dia ingin membelikan Alana buku. Ada sebuah novel yang menjadi incaran Alana, sudah keluar, dan Zana ingin menbelikannya pada Alana. "Tuan Miliarder Mengejar Cinta Istri karya CacaCici," gumam Zana, mengingat-ingat novel yang ingin ia cari tersebut. Tak lama, Zana menemukan buku itu. Dia membaca sinopsis dan dia menjadi tertarik. "Kisah seorang suami yang tiga tahun mendiami istrinya karena salah paham, dan ketika istrinya lelah barulah dia sadar akan cinta yang dia miliki pada istrinya. Dia mengejar cinta istrinya dan berupaya menjadi suami yang baik juga. Wah … menarik sekali novel ini. Penulisnya pasti keren. Ckckck …." Zana mengambil dua buku karena dia juga menginginkannya. "Permisi, Kak." Zana yang ingin beranjak dari sana untuk membayar buku yang dia ambil, seketika beranjak. Dia menoleh ke arah orang yang memanggilnya. Ada hal yang aneh, perempuan itu terlihat terkejut saat melihat Zana. Sedangkan Zana, dia merasa tak pernah mengenali

DMCA.com Protection Status