All Chapters of Dalam Dekapan Sang Pengacara Dingin : Chapter 11 - Chapter 20

175 Chapters

Tidak Pernah Sama Lagi

Kayla masih mematung mendengar ucapan Magda. Entah mengapa mendadak Kayla merinding sendiri mendengar kata "Daddy." "Itu ... Daddy apa maksudmu, Dokter? Bukankah itu mirip Sugar Daddy? Daddy seperti itu akan membuat orang berpikir aku ini simpanan Om-Om," protes Kayla. "Ck, bukan seperti itu, Kayla! Bukan Sugar Daddy, tapi Daddy Long Legs. Kalau kau mencari di internet memang Daddy Long Legs artinya laba-laba di Amerika Utara. Tapi aku pernah menonton drama Korea di mana seorang pria menjadi penolong yang setia dan mereka menyebutnya Daddy Long Legs, kurasa itu cocok juga." Kayla masih mengernyit tidak mengerti dan Magda kembali bicara. "Bedanya kalau Sugar Daddy membantumu dengan mengharap imbalan misalkan tubuhmu, tapi Daddy Long Legs tidak mengharapkan imbalan karena bahkan dia menyembunyikan identitasnya." "Sungguh, awalnya aku juga takut menerima semuanya, takut mungkin akan ada ilmu hitam dan sebagainya, kau mengerti lah! Tapi waktu aku terpaksa memakai susu yang dikirimnya
Read more

Tidak Bisa Memaafkan

Kayla menatap satu lemari yang berisi penuh hadiah untuk Miracle di kamar mereka malam itu dan otak Kayla pun terus dipenuhi oleh Daddy Long Legs seperti yang Magda katakan. Kayla pun masih bertanya-tanya sendiri saat Jonas mengintip ke kamar Kayla dan memanggilnya untuk makan malam. "Makan malam sudah siap, Kayla! Dokter Magda dan Miracle juga sudah di meja makan. Ayo kita makan!" Kayla yang menoleh ke arah Jonas pun tersenyum. "Baiklah, Jonas! Tapi seharusnya kalian tidak perlu repot-repot membeli makanan lagi, aku bisa makan seadanya. Lagipula tadi siang kita kan sudah makan enak." "Haha, Dokter Magda yang menraktir kita malam ini. Ayo!" Kayla tersenyum sambil melangkah ke meja makan yang langsung terlihat begitu ia keluar dari kamar karena memang rumah mereka tidak besar. "Hmm, aromanya saja sudah membuatku lapar!" seru Kayla yang langsung duduk dan mulai mengambilkan Miracle makanan. "Jadi kau masih terus menatap lemari itu, hmm?" tanya Magda dengan begitu santai. Kayla
Read more

Anak yang Menghilang

Kayla terbangun dari tidurnya yang begitu nyenyak pagi itu dengan Miracle yang ada di pelukannya. Rasanya menyenangkan sekali bangun pagi sambil menghirup udara segar di kamar yang berwarna warni, tidak seperti di penjara yang gelap dan sesak. Sungguh, Kayla menikmati kebebasannya. Kayla pun mencium Miracle dan menyelimuti anaknya itu, sebelum ia keluar dan melihat Magda yang sudah sibuk menyiapkan sarapan. "Selamat pagi!" "Selamat pagi, Kayla! Dia belum bangun?" "Miracle? Belum!" "Dia pasti tidur dengan nyenyak bersamamu. Saat bersamaku, dia akan bangun begitu pagi sampai aku selalu terburu-buru menyiapkan sarapan." Kayla sampai tersenyum haru mendengarnya. "Sekali lagi terima kasih, Dokter Magda! Aku tidak tahu bagaimana kalau tidak ada kau." "Ya ampun, sudahlah! Aku sudah bosan mendengar kau mengatakan hal yang sama selama empat tahun ini. Jangan mengatakannya lagi!" Kayla masih tersenyum haru, namun ia pun mengangguk. "Baiklah, tapi sekarang, biar gantian aku yang melaku
Read more

Bertemu Mimpi Buruknya

Suasana di jalanan di depan mall masih begitu ramai siang itu karena iring-iringan calon menteri yang memadati jalan. Sang calon menteri bersama keluarganya pun masih terus tersenyum sambil sesekali melambaikan tangannya menyapa semua pendukung setianya. Dan calon menteri itu bernama Rosa Benedict. Rosa sendiri yang merupakan aktivis kegiatan sosial, pemilik banyak yayasan amal, serta begitu setia mendukung semua gerakan suaminya itu digadang-gadang menjadi kandidat kuat menteri yang baru, bahkan sudah ada pembicaraan lebih lanjut dengan pihak terkait mengenai hal itu. Rosa yang memang mempunyai background pengusaha yang terjun di politik pun begitu bangga dan malah makin sering melakukan pencitraan untuk mengambil hati warga. Didampingi Sam dan Simon, mereka pun selalu menampilkan image yang sempurna, apalagi dengan nama besar Sam dan Tiago yang membuat keluarga itu menjadi keluarga idaman. Namun, Rosa sedikit kesal hari itu karena satu anaknya tidak mendukungnya bahkan tidak ku
Read more

Lepaskan Dia!

Simon Benedict. Ya, pria di hadapan Kayla saat ini adalah Simon Benedict, sang pria bejat itu. Lengkap dengan kursi rodanya dan anggota keluarganya di sana. Kedua mata Kayla sampai membelalak sempurna dengan tubuh yang gemetar dan ia pun tidak bisa berkata-kata lagi. Untuk sesaat, suasana pun langsung hening, sebelum salah seorang teman sosialita Rosa yang juga merupakan tim suksesnya malah mendesak Rosa untuk bicara karena banyak media yang meliput. "Sapa mereka, Bu Rosa! Ini bisa menjadi berita bagus." Rosa nampak ragu sejenak, tapi ia tidak punya pilihan lain. "Hmm, ini ... ini ... oh, anak yang lucu sekali! Apa kau Mamanya, hmm? Oh, anak lucu ... ini bolanya!" seru Rosa kaku sambil berjongkok di depan Miracle dan mengambil bola di bawah kaki Simon. Rosa masih tersenyum kaku sampai tiba-tiba seorang teman Rosa yang lain mendadak merasa mengenali Kayla. "Ya Tuhan, aku tidak salah ingat! Kau kan wanita itu! Wanita yang sudah membuat Simon lumpuh? Benarkah kau sudah ke
Read more

Tersihir Wajah Cantiknya

"Apa kita akan ke tempat Bu Rosa, Pak?" Emir yang masih menyetir mobilnya itu melirik Tiago dari kaca spionnya. Namun, ekspresi wajah Tiago masih begitu datar. "Aku tidak pernah tertarik dengan pencitraan, Emir. Entah apa yang ada di pikiran mereka saat mereka melakukannya begitu sering. Tapi baiklah, mari kita lihat hal menjijikkan apa yang akan mereka lakukan di sana," sahut Tiago kesal. Entah mengapa di matanya sekarang semua pencitraan yang dilakukan keluarganya adalah sangat menjijikkan, padahal dulu Tiago tidak pernah ada masalah dengan itu karena yang namanya perusahaan dan orang besar memang kadang butuh sedikit pencitraan untuk mengangkat pamor mereka. Emir sendiri yang memahami maksud Tiago pun langsung mengangguk dan mengarahkan mobilnya ke jalan di depan mall, tempat keluarga Tiago berada saat ini. Dengan cepat, Tiago pun bisa melihat kerumunan orang dan melihat keluarganya di sana. Namun bukan hanya keluarganya, karena tatapan Tiago juga menangkap seorang anak kecil
Read more

Bukan Wanita Lemah

"Eekhh, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku! Siapa yang mengijinkanmu menyentuhku, Pengacara Brengsek?"Suara Kayla seketika mengembalikan kesadaran Tiago yang sempat terpana dengan kecantikan Kayla. Tiago pun akhirnya kembali fokus pada kemarahannya dan tujuannya membawa Kayla ke mobilnya. "Sial! Sudah kubilang diam dan dengarkan aku, Kayla! Aku mau bicara denganmu!" geram Tiago lagi penuh emosi. Kayla yang masih ngos-ngosan pun akhirnya hanya bisa diam menatap Tiago dengan posisi yang masih tetap sama. "Baiklah, kau mau apa? Mempermalukan aku lagi seperti yang orang-orang itu lakukan tadi? Atau mengancamku lagi seperti yang kau lakukan dulu? Atau malah menuntutku dan menjebloskan aku lagi ke penjara? Apa yang kau mau, hah? Apa?" seru Kayla dengan lantang dan gagah berani. Amarahnya sendiri sudah melecut semangatnya dan Kayla tidak mau direndahkan lagi. "Sial!" geram Tiago lagi melihat Kayla benar-benar liar sekarang. Sungguh, Tiago masih begitu takjub dengan perubahan Kayla dar
Read more

Klien Tidak Terduga

"Brengsek wanita itu! Brengsek!" geram Tiago.Tiago yang begitu marah karena sikap Kayla pun akhirnya menurunkan Kayla di tengah jalan dan meninggalkannya tanpa perasaan. Namun, saat akhirnya mobilnya melaju, Tiago tidak bisa berhenti melirik kaca spionnya untuk menatap wanita itu di jalan. "Sial, Emir! Dia benar-benar berubah sekarang! Bagaimana seorang Kayla Rusli bisa menjadi wanita liar seperti itu," geram Tiago tanpa henti. Emir yang mendengarnya hanya melirik Tiago tanpa menyahuti apa pun dan terus melajukan mobilnya menjauh dari Kayla di belakang sana. Sementara Kayla sendiri juga masih tetap menatap mobil Tiago setelah ia ditinggalkan begitu saja di tengah jalan. "Dasar pria brengsek! Bagaimana bisa dalam satu keluarga semua isinya iblis, tidak ada satu pun orang baik di dalamnya," geram Kayla juga dengan mata yang sudah memanas karena sakit hati. Namun, Kayla tidak menangis, malahan ia merasa begitu puas karena berhasil mempertahankan harga dirinya di depan pengacara br
Read more

Akan Mengembalikan Nama Baikku

"Kita sudah tahu kalau semua ini hanya rekayasa kan? Tapi mendengar pengakuan wanita itu membuatku benar-benar tidak bisa menerimanya, Jonas." "Santiago Benedict itu adalah pria yang sangat brengsek! Pengacara hanya kedoknya karena ternyata dia lebih memilih menutupi kejahatan keluarganya demi nama baiknya!" Kayla menggeram penuh amarah malam itu setelah mendengar rekaman kesaksian klien Jonas yang ternyata merupakan salah satu saksi bayaran dalam kasus Kayla dulu. Wanita itu juga mengatakan bahwa awalnya Tiago tidak mengetahui tentang rekayasa ini, tapi akhirnya Tiago mengetahuinya. Tiago memang pernah datang pada wanita itu dan memaksanya untuk mengatakan kebenarannya hingga Tiago bertengkar dengan ayah dan adiknya. Namun, tidak ada yang tahu pergolakan batin seorang Tiago sampai Kayla pun makin membenci Tiago saat ini. Magda sendiri yang mengetahui dengan jelas perjuangan Kayla melahirkan dan membesarkan anaknya di penjara pun mendadak emosinya terlecut mendengar tentang saks
Read more

Skandal yang Merebak

Semangat Jonas langsung terlecut setelah ia berjanji pada Kayla untuk membantunya. Jonas langsung berusaha meyakinkan saksi bayaran itu keesokan harinya untuk memberikan kesaksian kalau diperlukan, tapi identitasnya akan tetap dirahasiakan dan wanita itu setuju dengan catatan Jonas bisa membantunya juga keluar dari jerat hukum. Dengan serius, Jonas pun berkonsultasi dengan seniornya, tapi seniornya sama sekali tidak mendukungnya. "Baiklah, aku masih mengingat kasus yang sangat menggemparkan itu, tapi kasus itu sudah selesai, Jonas. Jadi jangan gila untuk membuka kasus itu lagi dengan semua yang kau bilang tadi, itu tidak mungkin dilakukan." "Mengapa tidak mungkin, Bu? Kita punya bukti yang kuat dan kita bisa menuntut keluarga Benedict." "Ya ampun, Jonas! Baiklah, kebanyakan pengacara muda memang selalu idealis, tapi sungguh, terkadang sebagai pengacara, ada hal yang bisa kita campuri tapi ada juga yang tidak bisa. Kau mengerti kan maksudku? Sebagai seorang pengacara kita juga ber
Read more
PREV
123456
...
18
DMCA.com Protection Status