Kayla terbangun dari tidurnya yang begitu nyenyak pagi itu dengan Miracle yang ada di pelukannya. Rasanya menyenangkan sekali bangun pagi sambil menghirup udara segar di kamar yang berwarna warni, tidak seperti di penjara yang gelap dan sesak. Sungguh, Kayla menikmati kebebasannya. Kayla pun mencium Miracle dan menyelimuti anaknya itu, sebelum ia keluar dan melihat Magda yang sudah sibuk menyiapkan sarapan. "Selamat pagi!" "Selamat pagi, Kayla! Dia belum bangun?" "Miracle? Belum!" "Dia pasti tidur dengan nyenyak bersamamu. Saat bersamaku, dia akan bangun begitu pagi sampai aku selalu terburu-buru menyiapkan sarapan." Kayla sampai tersenyum haru mendengarnya. "Sekali lagi terima kasih, Dokter Magda! Aku tidak tahu bagaimana kalau tidak ada kau." "Ya ampun, sudahlah! Aku sudah bosan mendengar kau mengatakan hal yang sama selama empat tahun ini. Jangan mengatakannya lagi!" Kayla masih tersenyum haru, namun ia pun mengangguk. "Baiklah, tapi sekarang, biar gantian aku yang melaku
Suasana di jalanan di depan mall masih begitu ramai siang itu karena iring-iringan calon menteri yang memadati jalan. Sang calon menteri bersama keluarganya pun masih terus tersenyum sambil sesekali melambaikan tangannya menyapa semua pendukung setianya. Dan calon menteri itu bernama Rosa Benedict. Rosa sendiri yang merupakan aktivis kegiatan sosial, pemilik banyak yayasan amal, serta begitu setia mendukung semua gerakan suaminya itu digadang-gadang menjadi kandidat kuat menteri yang baru, bahkan sudah ada pembicaraan lebih lanjut dengan pihak terkait mengenai hal itu. Rosa yang memang mempunyai background pengusaha yang terjun di politik pun begitu bangga dan malah makin sering melakukan pencitraan untuk mengambil hati warga. Didampingi Sam dan Simon, mereka pun selalu menampilkan image yang sempurna, apalagi dengan nama besar Sam dan Tiago yang membuat keluarga itu menjadi keluarga idaman. Namun, Rosa sedikit kesal hari itu karena satu anaknya tidak mendukungnya bahkan tidak ku
Simon Benedict. Ya, pria di hadapan Kayla saat ini adalah Simon Benedict, sang pria bejat itu. Lengkap dengan kursi rodanya dan anggota keluarganya di sana. Kedua mata Kayla sampai membelalak sempurna dengan tubuh yang gemetar dan ia pun tidak bisa berkata-kata lagi. Untuk sesaat, suasana pun langsung hening, sebelum salah seorang teman sosialita Rosa yang juga merupakan tim suksesnya malah mendesak Rosa untuk bicara karena banyak media yang meliput. "Sapa mereka, Bu Rosa! Ini bisa menjadi berita bagus." Rosa nampak ragu sejenak, tapi ia tidak punya pilihan lain. "Hmm, ini ... ini ... oh, anak yang lucu sekali! Apa kau Mamanya, hmm? Oh, anak lucu ... ini bolanya!" seru Rosa kaku sambil berjongkok di depan Miracle dan mengambil bola di bawah kaki Simon. Rosa masih tersenyum kaku sampai tiba-tiba seorang teman Rosa yang lain mendadak merasa mengenali Kayla. "Ya Tuhan, aku tidak salah ingat! Kau kan wanita itu! Wanita yang sudah membuat Simon lumpuh? Benarkah kau sudah ke
"Apa kita akan ke tempat Bu Rosa, Pak?" Emir yang masih menyetir mobilnya itu melirik Tiago dari kaca spionnya. Namun, ekspresi wajah Tiago masih begitu datar. "Aku tidak pernah tertarik dengan pencitraan, Emir. Entah apa yang ada di pikiran mereka saat mereka melakukannya begitu sering. Tapi baiklah, mari kita lihat hal menjijikkan apa yang akan mereka lakukan di sana," sahut Tiago kesal. Entah mengapa di matanya sekarang semua pencitraan yang dilakukan keluarganya adalah sangat menjijikkan, padahal dulu Tiago tidak pernah ada masalah dengan itu karena yang namanya perusahaan dan orang besar memang kadang butuh sedikit pencitraan untuk mengangkat pamor mereka. Emir sendiri yang memahami maksud Tiago pun langsung mengangguk dan mengarahkan mobilnya ke jalan di depan mall, tempat keluarga Tiago berada saat ini. Dengan cepat, Tiago pun bisa melihat kerumunan orang dan melihat keluarganya di sana. Namun bukan hanya keluarganya, karena tatapan Tiago juga menangkap seorang anak kecil
"Eekhh, apa yang kau lakukan? Lepaskan aku! Siapa yang mengijinkanmu menyentuhku, Pengacara Brengsek?"Suara Kayla seketika mengembalikan kesadaran Tiago yang sempat terpana dengan kecantikan Kayla. Tiago pun akhirnya kembali fokus pada kemarahannya dan tujuannya membawa Kayla ke mobilnya. "Sial! Sudah kubilang diam dan dengarkan aku, Kayla! Aku mau bicara denganmu!" geram Tiago lagi penuh emosi. Kayla yang masih ngos-ngosan pun akhirnya hanya bisa diam menatap Tiago dengan posisi yang masih tetap sama. "Baiklah, kau mau apa? Mempermalukan aku lagi seperti yang orang-orang itu lakukan tadi? Atau mengancamku lagi seperti yang kau lakukan dulu? Atau malah menuntutku dan menjebloskan aku lagi ke penjara? Apa yang kau mau, hah? Apa?" seru Kayla dengan lantang dan gagah berani. Amarahnya sendiri sudah melecut semangatnya dan Kayla tidak mau direndahkan lagi. "Sial!" geram Tiago lagi melihat Kayla benar-benar liar sekarang. Sungguh, Tiago masih begitu takjub dengan perubahan Kayla dar
"Brengsek wanita itu! Brengsek!" geram Tiago.Tiago yang begitu marah karena sikap Kayla pun akhirnya menurunkan Kayla di tengah jalan dan meninggalkannya tanpa perasaan. Namun, saat akhirnya mobilnya melaju, Tiago tidak bisa berhenti melirik kaca spionnya untuk menatap wanita itu di jalan. "Sial, Emir! Dia benar-benar berubah sekarang! Bagaimana seorang Kayla Rusli bisa menjadi wanita liar seperti itu," geram Tiago tanpa henti. Emir yang mendengarnya hanya melirik Tiago tanpa menyahuti apa pun dan terus melajukan mobilnya menjauh dari Kayla di belakang sana. Sementara Kayla sendiri juga masih tetap menatap mobil Tiago setelah ia ditinggalkan begitu saja di tengah jalan. "Dasar pria brengsek! Bagaimana bisa dalam satu keluarga semua isinya iblis, tidak ada satu pun orang baik di dalamnya," geram Kayla juga dengan mata yang sudah memanas karena sakit hati. Namun, Kayla tidak menangis, malahan ia merasa begitu puas karena berhasil mempertahankan harga dirinya di depan pengacara br
"Kita sudah tahu kalau semua ini hanya rekayasa kan? Tapi mendengar pengakuan wanita itu membuatku benar-benar tidak bisa menerimanya, Jonas." "Santiago Benedict itu adalah pria yang sangat brengsek! Pengacara hanya kedoknya karena ternyata dia lebih memilih menutupi kejahatan keluarganya demi nama baiknya!" Kayla menggeram penuh amarah malam itu setelah mendengar rekaman kesaksian klien Jonas yang ternyata merupakan salah satu saksi bayaran dalam kasus Kayla dulu. Wanita itu juga mengatakan bahwa awalnya Tiago tidak mengetahui tentang rekayasa ini, tapi akhirnya Tiago mengetahuinya. Tiago memang pernah datang pada wanita itu dan memaksanya untuk mengatakan kebenarannya hingga Tiago bertengkar dengan ayah dan adiknya. Namun, tidak ada yang tahu pergolakan batin seorang Tiago sampai Kayla pun makin membenci Tiago saat ini. Magda sendiri yang mengetahui dengan jelas perjuangan Kayla melahirkan dan membesarkan anaknya di penjara pun mendadak emosinya terlecut mendengar tentang saks
Semangat Jonas langsung terlecut setelah ia berjanji pada Kayla untuk membantunya. Jonas langsung berusaha meyakinkan saksi bayaran itu keesokan harinya untuk memberikan kesaksian kalau diperlukan, tapi identitasnya akan tetap dirahasiakan dan wanita itu setuju dengan catatan Jonas bisa membantunya juga keluar dari jerat hukum. Dengan serius, Jonas pun berkonsultasi dengan seniornya, tapi seniornya sama sekali tidak mendukungnya. "Baiklah, aku masih mengingat kasus yang sangat menggemparkan itu, tapi kasus itu sudah selesai, Jonas. Jadi jangan gila untuk membuka kasus itu lagi dengan semua yang kau bilang tadi, itu tidak mungkin dilakukan." "Mengapa tidak mungkin, Bu? Kita punya bukti yang kuat dan kita bisa menuntut keluarga Benedict." "Ya ampun, Jonas! Baiklah, kebanyakan pengacara muda memang selalu idealis, tapi sungguh, terkadang sebagai pengacara, ada hal yang bisa kita campuri tapi ada juga yang tidak bisa. Kau mengerti kan maksudku? Sebagai seorang pengacara kita juga ber
Bulan pun berlalu dan melihat perkembangan Baby Princess merupakan kebahagiaan tersendiri bagi semua orang. Princess yang saat ini sudah berumur lima bulan pun sedang lucu-lucunya dan Princess sudah bisa melakukan banyak hal, termasuk tertawa dan berteriak keras saat melihat hal yang membuatnya antuasias. Bahkan Kayla sudah sering mengajak Princess pergi bersamanya ke toko kue dan cafe milik Kayla. Ya, setelah berpikir panjang dan mempersiapkan dirinya dengan matang, akhirnya Kayla setuju untuk membuka toko kuenya sendiri. Kayla sudah mulai percaya diri dengan kue buatannya dan dibantu oleh Bik Sima, Kayla pun membuka toko kue sesuai dengan bakat yang ia punya. Tidak hanya Bik Sima, karena Kayla juga memberikan pekerjaan untuk dua orang teman narapidanya yang sudah bebas. Mereka kembali menghirup udara bebas setelah masa kurungannya berakhir. Mereka kembali pada keluarga dan masyarakat serta berjanji untuk hidup lebih baik. Kayla pun menepati janjinya untuk membantu mereka sete
Apa yang tidak membunuhmu akan membuatmu makin kuat, karena kapasitas manusia untuk menanggung beban sebenarnya bahkan lebih kuat daripada yang pernah kita percayai. Seperti sebuah pepatah Tibet yang mengatakan bahwa tragedi harus dimanfaatkan sebagai sumber kekuatan. Tidak peduli apa pun kesulitannya, seberapa menyakitkan pengalamannya, jika kita kehilangan harapan, itulah bencana kita yang sebenarnya. Dan bagi Kayla, sudah sejak lama ia mempercayai itu. Apa yang terjadi dalam hidupnya benar-benar merupakan tragedi yang mengubah hidupnya, mengubah pemikirannya, mengubah kebiasaannya, mengubah karakternya, mengubah semua yang ada pada dirinya. Mungkin saat tragedi itu menimpa seorang gadis muda berumur 18 tahun, Kayla hanya bisa menyalahkan semua orang bahkan Tuhan. Mengapa ia harus kehilangan semuanya dan hidup dengan begitu menyakitkan.Namun semakin dewasa, Kayla menyadari bahwa itu hanya bagian dari cara Tuhan untuk membentuk kita dengan cara yang unik, tidak tertebak, namun t
"Selamat, Mario! Selamat, Magda!" Mario dan Magda pulang bersama setelah dari dokter kandungan ke rumah Tiago untuk memberitahu kabar kehamilannya.Semua anggota keluarga pun bersorak bahagia dan mereka saling berpelukan dengan begitu hangat dan penuh haru. Jonas dan Milka yang akhirnya datang ke rumah itu di malam harinya pun ikut senang mendengarnya walaupun Milka sendiri yang merupakan pengantin baru malah belum hamil juga sampai sekarang. "Pasti akan datang giliranmu nantinya, Milka," kata Magda sambil memeluk Milka. "Terima kasih, Dokter! Aku sudah tidak sabar lagi! Semoga Tuhan segera memberi kami rejeki itu!" Magda mengangguk dan memeluk Milka lagi dengan hangat. Tanpa menunggu lama, pesta pernikahan Mario dan Magda pun diadakan satu bulan kemudian. Magda dan Mario sendiri benar-benar tidak membutuhkan pesta besar karena bagi mereka yang penting sah. Namun, Tiago ngotot membuat pesta kecil-kecilan hingga di sinilah mereka, di sebuah taman hotel dengan sedikit undangan k
Saat Mario mengatakan bahwa benihnya adalah benih super, sungguh itu bukan sekedar omong kosong. Karena nyatanya hanya dalam satu kali berhubungan, Magda pun langsung berhenti mendapatkan datang bulannya. "Aku tegang sekali, Kayla! Aku tidak pernah terlambat datang bulan sebelumnya! Sungguh! Aku ini seorang dokter, aku sangat tahu bagaimana kondisiku dan aku sama sekali belum waktunya menopause!" "Sudah berapa lama sejak kalian berhubungan, Dokter?" "Tunggu, kita harus meralatnya karena seharusnya kau bertanya sudah berapa lama sejak dia memperkosaku! Dia benar-benar memaksaku dengan barbar, Kayla!" Magda terus mengomel sampai Kayla hanya bisa mengulum senyumnya. "Baiklah, coba kuhitung sendiri saja. Waktu itu Jonas dan Milka menikah berarti sudah hampir satu bulan berlalu." "Ya, dan aku baru saja selesai datang bulan saat menghadiri pesta itu," timpal Magda. Lagi-lagi Kayla pun mengulum senyumnya. "Aku masih mempunyai stok tespek, mungkin kau mau memakainya, Dokter?" "No, K
Setelah lamaran, pernikahan Jonas dan Milka pun langsung disiapkan dan digelar tiga bulan kemudian. Jonas tampak sangat gagah dengan jasnya dan Milka pun begitu cantik dengan gaun putihnya. Mereka mengundang banyak klien Jonas dan pesta itu cukup meriah. Jonas dan Milka pun mengikat janji suci dengan suasana yang begitu sakral dan haru sampai Kayla tidak berhenti meneteskan air matanya melihat sahabat terbaiknya akhirnya melepas masa lajangnya. Jonas sudah lama menyukai Kayla, namun Kayla sama sekali tidak bisa membalas perasaan Jonas. Bahkan, setelah Kayla keluar dari penjara hingga Kayla menikah dengan Tiago, Jonas masih mencintai Kayla. Kayla sungguh berharap Jonas sendiri bisa merasakan cinta yang sesungguhnya, cinta yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan cinta yang sejati. Hingga Tuhan yang begitu baik akhirnya mengabulkan harapan Kayla dengan mengirimkan Milka pada Jonas. "Akhirnya Jonas mendapatkan kebahagiaanya, Tiago. Aku senang sekali!" "Ya, Sayang. Jonas adalah pe
"Happy one month, Philip dan Felipe!" Bayi kembar Tiago dan Kayla diberi nama Philip Benedict dan Felipe Benedict dan nama itu diambil dari nama Raja di dunia. Raja Philip adalah nama Raja Inggris yang sudah meninggal, suami dari Ratu Elizabeth. Sedangkan Raja Felipe adalah nama Raja Spanyol yang masih menjabat sampai saat ini. Bukan tanpa alasan mengapa Tiago memberikan nama orang besar untuk kedua anak kembarnya. Tiago berharap anak-anaknya bisa tumbuh menjadi orang besar juga yang bisa dikenal banyak orang dan menjadi penyambung tangan Tuhan untuk membantu menyejahterakan hidup banyak orang kelak. Doa orang tua memang selalu sangat besar untuk anak-anaknya dan baik Tiago maupun Kayla juga mendidik anak-anaknya dengan visi dan misi yang sama. "Terima kasih, Aunty, Uncle!"Kayla sendiri begitu sumringah saat menggendong Philip bersamanya, sedangkan Tiago menggendong Felipe. Sergi juga nampak begitu antusias dan gemas pada adik kembarnya. Sergi yang sudah pintar belarian dan
"Selamat ya, Tiago, Kayla!" Semua anggota keluarga bersorak bahagia mendengar kabar kehamilan Kayla, bukan hanya satu anak namun langsung dua anak. Sungguh, semua orang takjub mendengarnya sekaligus antusias menunggu si kembar lahir. "Yeay, Miracle mau punya adik lagi!" pekik Miracle senang. Tiago pun langsung menggendong Miracle dan menciuminya. "Kau senang, Miracle Sayang? Nanti adik bayinya bukan hanya satu tapi dua.""Langsung dua, Papa?" "Iya, Sayang. Haha, langsung dua.""Yeay!" Miracle memekik senang lalu langsung turun dari gendongan Tiago dan menciumi perut Kayla. Sergi pun tidak mau ketinggalan dan melihat semua orang heboh, Sergi akan makin heboh. Sergi yang masih digendong Molly pun terus mengulurkan tangannya dan meminta digendong oleh Tiago dan Tiago pun langsung menggendong anaknya itu. "Sergi juga senang kan, Sayang? Sergi akan menjadi kakak! Haha! Aku sudah tidak sabar lagi mendengar suara banyak anak di rumah ini!" seru Tiago antusias. Kayla hanya bisa meng
Beberapa hari setelah acara itu, Kayla merasa tidak enak badan. Kayla yang biasanya begitu aktif mengurus anak-anak dan membuat kue serta mengurus yayasan milik Tiago pun begitu lemas beberapa hari itu. Tiago sendiri memang mempunyai yayasan baru, yayasan amal seperti yang dulu pernah dimiliki oleh Rosa dan keluarga Benedict yaitu BC Foundation. BC Foundation sendiri sudah resmi ditutup karena tempat itu menjadi alat perputaran uang haram, namun orang-orang yang tinggal di yayasan itu tidak bersalah dan mereka masih membutuhkan tempat untuk hidup mereka. Karena itulah, Tiago pun membuka yayasan baru dengan nama SK Foundation yang diambil dari initial nama Santiago dan Kayla. Yayasan itu merupakan yayasan amal yang sama sekali non profit, bahkan ada divisi yayasan yang concern pada wanita korban pelecehan dan anak-anak. Tiago pun mendirikan lembaga untuk memperjuangkan hak para wanita korban pelecehan agar tidak ada lagi korban yang tidak mendapatkan keadilan dan malah menjadi te
"Selamat ulang tahun, Sergi!" Setelah melewati bulan madu dan liburan yang begitu berkesan selama lebih dari satu bulan, semua orang pun kembali menjalani hari-hari mereka seperti biasa. Namun, kebahagiaan mereka tidak pernah usai karena selalu saja ada momen yang harus mereka rayakan. Dan hari itu adalah perayaan ulang tahun Sergi yang pertama. Rumah keluarga Tiago pun sudah dihiasi begitu lucu dan seperti biasa, Tiago pun mengadakan open house lagi. Kali ini bukan hanya mengundang keluarga besarnya, namun Tiago juga mengundang semua karyawannya untuk ikut berpesta di rumahnya. Rumah Tiago pun begitu ramai hari itu dengan semua orang yang begitu gemas pada Sergi dan juga Miracle. Miracle sendiri sudah makin besar dan Miracle makin menunjukkan bahwa dirinya adalah kakak yang sempurna untuk Sergi. "Selamat ulang tahun, Adik Sergi!" seru Miracle gemas sambil menciumi adiknya itu. "Terima kasih, Kakak Cantik!" sahut Kayla dengan suara yang dibuat seperti anak kecil. Sergi send