Semua Bab Menantu sang Jendral Besar S2 : Bab 71 - Bab 80

194 Bab

Bab 71. KERINDUAN SEORANG IBU

Bab 71. KERINDUAN SEORANG IBU Sementara itu Darko sama sekali tidak tahu kalau saat ini Angeline sedang bersedih dan tubuhnya sudah lebih kurus dari sebulan yang lalu. “Faizi, apakah kamu baik-baik saja bersama ayahmu?” “Ibu sangat merindukanmu, apakah kamu tidak rindu dengan ibu?” “Faizi, seperti apakah kamu saat ini?” “Faizi, ibu sangat rindu. Pulanglah, ibu ingin memelukmu.”Angeline hanya bisa bergumam sambil memegangi foto Faizi yang ada di tangannya, sementara pipinya sudah basah di penuhi air mata kerinduan. Angeline hanya bisa berbaring sambil memeluk foto Faizi yang memakai seragam Taman Kanak Kanak saat tinggal di kecamatan Karangkobar.*** Sementara itu Darko sedang menikmati kebahagiaan hidup bersama anak yang selama lima tahun tidak pernah dilihat dan tidak diketahui kehadirannya di dunia ini. Bila ingat keadaan saat ini, dia merasa sangat aneh. Sebelumnya dia hidup sendiri, mau pergi kemana pun terasa sebebas burung yang terbang di langi
Baca selengkapnya

Bab 72. PERANG STRATEGI

Bab 72. PERANG STRATEGI Betapa mengerikannya telapak tangan Darko, seperti apa jadinya jika tubuh seorang manusia yang terdiri dari daging dan tulang terkena tamparan tangan Darko. Bambang menelan ludah berulang kali membayangkan hal ini, tapi dia segera bisa menyembunyikan keterkejutannya setelah beberapa saat dan menunggu perintah lebih lanjut dari Darko. “Bambang, apa kamu sudah tahu markas orang yang memerintahkan menghancurkan bisnis orang tuaku?” Darko menatap tajam kearah Bambang dengan aura membunuh perlahan mulai keluar dari tubuhnya. Bambang yang di tatap Darko tampak mulai berkeringat dingin, meskipun dia tahu kalau Darko tidak bakal memukulnya, akan tetapi dia tetap merasa ngeri merasakan aura membunuh yang mulai keluar dari tubuh Darko. “Menurut orang-orang kita, markas mereka berada di negara Samanta, tapi mereka juga sudah masuk ke Nusantara melalui perusahaan-perusahaan multinasional yang membuka cabang di negara kita.” “Berarti mereka
Baca selengkapnya

Bab 73. BOSS KECIL

Bab 73. BOSS KECIL “Iya, nama kakak Anna Sahara.” “Kak Anna bisa temani Izi jalan-jalan di gedung ini?” Anna Sahara tidak bisa langsung menjawab pertanyaan Faizi, dia tampak termangu. Kemudian dia menatap kapten Trimo seakan sedang meminta persetujuannya, orang yang ditatap hanya mengangkat bahu seakan tidak bisa memutuskan. Maklumlah kapten Trimo hanya bertugas mengawal Faizi, jadi dia tidak bisa memberi keputusan seperti yang diminta Anna Sahara. Sementara itu Anna Sahara yang bekerja sebagai resepsionis seperti dalam dilema, di satu sisi dia takut untuk meninggalkan meja kerjanya, disisi lain dia benar-benar ingin menemani Faizi yang dia tahu adalah tuan muda dari pemilik perusahaan tempat dia bekerja. “Ayolah kak Anna, apa yang kakak pikirkan?” Faizi tampak tidak sabar untuk mengajak pergi Anna Sahara, sebagai anak kecil tentu saja Faizi tidak terlalu tahu tugas setiap karyawan di perusahaan ayahnya ini. Yang dia tahu semua karyawan sam
Baca selengkapnya

Bab 74. MEMBUAT RENCANA

Bab 74. MEMBUAT RENCANA Karena hal inilah dia hanya tersenyum saja mendengar perkataan Faizi, sebaliknya dia ingin tahu cerita sebenarnya dari kapten Trimo. Kapten Trimo yang ditanya Darko tentu saja tidak bisa berbohong, sebelum menjawab pertanyaan Darko dia melirik ke arah Faizi yang sedang asik duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. “Tadi karyawan di bagian resepsionis yang bernama Anna Sahara di minta tuan muda untuk menemaninya bermain kucing dan tikus. Tuan muda mengajak resepsionis itu mengejarnya dan berlarian menaiki tangga darurat hingga lantai lima. Saat sampai di lantai lima, sepatu hak tingginya patah dan resepsionis itu terjatuh, karena hal ini tuan muda langsung meninggalkannya yang sedang kelelahan.”Kapten Trimo berkata dengan pelan, sambil sesekali melirik kearah Faizi. Darko hanya bisa menghela nafas, mendengar cerita kapten Trimo. Darko langsung menoleh ke arah Faizi yang seperti anak tidak mempunyai salah. Sepertinya hal ini sangat waja
Baca selengkapnya

Bab 75. WANITA BERAMBUT PIRANG

Bab 75. WANITA BERAMBUT PIRANG Di dalam pesawat, Darko naik di kelas ekonomi agar penyamarannya tidak diketahui musuh-musuhnya di dunia bisnis maupun militer. Meskipun dia tidak takut jika bertemu dengan musuh-musuhnya, akan tetapi jika bisa bersikap sederhana dan menyembunyikan jati dirinya, maka penyamarannya akan semakin baik. Darko duduk di dekat jendela, di sampingnya ada seorang wanita berambut pirang usia dua puluh tujuh tahunan yang usianya tidak jauh berbeda darinya yang berusia dua puluh sembilan tahun pada saat ini. Masa muda Darko habis di medan perang dan di militer, sehingga dia tidak menyadari kalau umurnya sudah cukup dewasa. Pada saat dia menikah dengan Angeline, usianya awal dua puluh empat tahunan, setelah menikah dia harus pergi kemedan perang selama lima tahun, hingga usianya pada saat ini sekitar dua puluh sembilan tahun hingga tiga puluh tahunan. Karena Darko tidak ingin bercakap-cakap dengan orang yang tidak dikenal, maka begitu
Baca selengkapnya

Bab 76. WANITA TAK TAHU DIRI

Bab 76. WANITA TAK TAHU DIRI Kedua pramugari dan para penumpang tampak menatap kearah Darko dengan tatapan curiga. Mereka tidak mengerti apa yang akan dilakukan Darko dengan memasukkan jari telunjuknya kedalam mulut wanita berambut pirang yang sedang dalam kondisi kritis. Sesuatu yang menakjubkan terlihat oleh puluhan pasang mata yang sedang menatap kearah Darko. “Huek…”Wanita berambut pirang yang wajahnya sudah membiru dan nafasnya tersengal-sengal seperti sedang sakaratul maut, tiba-tiba memuntahkan sesuatu dari mulutnya. Sebuah benda sebesar ibu jari tangan terlihat meloncat keluar dari mulutnya, sesaat setelah Darko memasukkan jari telunjuknya ke tenggorokan wanita berambut pirang ini. Ternyata yang barusan keluar dari mulutnya adalah segumpal permen karet yang membentuk bola sebesar ibu jari tangan. Sepertinya permen karet itu tanpa sengaja tertelan, akan tetapi bukannya langsung masuk kedalam perut, malahan permen karet itu nyangkut di tengg
Baca selengkapnya

Bab 77. PERTEMPURAN DUA MAKHLUK SPIRITUAL

Bab 77. PERTEMPURAN DUA MAKHLUK SPIRITUAL Semua menumpang langsung mendengarkan dengan serius apa yang dikatakan kapten pilot pesawat Garuda Indo Airlines. Tak lama kemudian Kapten segera memberi pengumuman baru yang langsung membuat semua penumpang menjadi panik. “Penumpang yang terhormat, dimohon segera duduk dengan tertib di kursi kalian dan pasang sabuk pengaman, di depan cuaca sangat buruk, dimohon para penumpang segera duduk dengan tertib.” Jantung semua penumpang segera berdegup dengan kencang begitu mendengar pengumuman dari kapten pesawat. Memang benar, di depan pesawat Garuda Indo Airlines yang dinaiki Darko, langit terlihat menghitam dan mendung secara tiba-tiba sebagai tanda akan ada hujan badai. Kilatan cahaya mulai terlihat dari jendela pesawat, wajah para penumpang langsung memucat mengetahui hal ini. Pesawat tiba-tiba berbelok beberapa derajat untuk menjauhi awan hitam yang datang entah dari mana. Padahal menurut petugas menara
Baca selengkapnya

Bab 78. PESAWAT TERHEMPAS

Bab 78. PESAWAT TERHEMPAS Wanita berambut pirang itu seketika tertidur pulas seakan-akan terkena anestesi yang membuatnya tak sadarkan diri. Setelah melihat keadaan wanita berambut pirang yang duduk disampingnya benar-benar tak sadarkan diri, sosok Darko tiba-tiba menghilang dari tempat duduknya. Kemudian sosok Darko sudah berada di luar pesawat terbang, lebih tepatnya di bagian ekor. Tubuh Darko melayang di udara, sebenarnya hal ini tidaklah aneh, karena Darko pada dasarnya memang bisa terbang dengan tingkat kultivasinya yang tinggi. Sebenarnya Darko berteleportasi dari dalam pesawat langsung berpindah tempat, tepat di ekor pesawat. Dengan berteleportasi dinding maupun gunung bukanlah halangan baginya untuk berpindah tempat dalam sekejap. Hal ini dilakukan Darko agar kemunculannya diluar pesawat terbang tidak diketahui oleh crew pesawat terbang maupun oleh para penumpang. Setelah berada di ekor pesawat terbang, Darko segera mendorong pesawat terbang ini untuk menjau
Baca selengkapnya

Bab 79. SUPERHERO NUSANTARA

Bab 79. SUPERHERO NUSANTARA Kepanikan para penumpang yang sebelumnya sudah mereda se ketika timbul lagi di dalam pesawat terbang. Semua penumpang menjerit dan bertakbir serta bertasbih memohon perlindungan kepada Alloh Yang Maha Besar. Pilot sudah memucat wajahnya dan tubuhnya dipenuhi keringat deras, helaan nafas leganya yang baru saja beberapa menit berlalu, kini sudah kembali membuatnya panik. Meskipun panik Pilot Garuda Indo Airline merupakan Pilot profesional yang selalu tenang dalam menjaga pesawat terbang yang menjadi tanggung jawabnya. Sudah sejak tadi Pilot melaporkan keadaan pesawat yang dikemudikannya kepada menara kontrol di negara terdekat dengan lokasi pesawat ini berada. Pilot juga sudah mengaktifkan peti hitam yang mencatat percakapan di kokpit pesawat terbang, agar saat pesawat ini ditemukan di dalam lautan luas bisa diketahui sebab musabab jatuhnya pesawat yang dikemudikannya. Sebagai seorang pilot profesional yang sudah menguasai pu
Baca selengkapnya

Bab 80. PENDARATAN DARURAT

Bab 80. PENDARATAN DARURAT Jantung Pilot seakan berhenti berdetak setelah mengetahui kalau tuas kemudinya sama sekali tidak bisa di gunakan. Tiba-tiba bulu kuduk kapten pilot dan co pilot berdiri, seakan ada sosok gaib yang berdiri di belakang mereka. Kedua tangan mereka bergetar dan tanpa sadar tuas kemudi pesawat terbang yang sedari tadi dipegang sudah terlepas. Darko yang sedang berusaha sekuat tenaga mengangkat pesawat terbang agar tidak menghujam air laut tampak sedang menggertakkan gigi-giginya. Betapa beratnya beban yang ditahan oleh tubuh Darko, meskipun merasa sangat berat dan ingin sekali melepaskan pegangannya pada bodi pesawat terbang ini, Darko masih kekeh untuk menyelamatkan seluruh penumpang di dalamnya. “Uhh… betapa beratnya…” Akhirnya pesawat terbang ini tidak jadi menghujam air laut, akan tetapi terbang datar di atas air laut setinggi sepuluh meter. Gelombang air dan riak air laut mengenai bagian bawah pesawat terbang yang sec
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status