Home / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar S2 / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Menantu sang Jendral Besar S2 : Chapter 81 - Chapter 90

194 Chapters

Bab 81. DI SERANG RAJA JIN HARIMAU

Bab 81. DI SERANG RAJA JIN HARIMAU Gumam Darko sambil menatap ke arah langit yang menghitam di tengah lautan. Diam-diam tanpa sepengetahuan penumpang pesawat yang sedang dalam kondisi panik, setelah mengalami kejadian yang tidak bakalan bisa dilupakan sepanjang hidupnya. Sosok Darko menghilang begitu saja dari pulau terpencil ini, tubuhnya melesat secepat angin menuju tengah lautan. Darko sangat heran dengan kedua makhluk spiritual ini yang masih saja bertempur meskipun tidak ada tanda-tanda akan berakhir, karena kekuatan mereka berimbang. “Hai, apa yang kalian lakukan? Apa kalian berdua tahu kalau perbuatan kalian membahayakan pesawat yang melintas di wilayah ini?” Suara Darko menggelegar mengagetkan kedua makhluk spiritual yang sedang bertarung. Suara Darko yang dialiri kekuatan spiritual menggema di langit yang menghitam dan dipenuhi awan hitam ini. Kedua Jin yang sedang bertarung seketika menghentikan gerakannya dan mencari sumber suara.
Read more

Bab 82. IBLIS HAUS DARAH

Bab 82. IBLIS HAUS DARAH Wuss… Wuss… “Kurang ajar, cepat lepaskan ekor saya! Dasar, manusia kerdil, awal akan saya cincang kamu dan saya jadikan perkedel, sampai ekor saya lepas.”Saking kesalnya, Loreng sampai memaki-maki Darko tiada henti. Tapi apalah daya, karena ekor adalah kelemahannya, pada saat dia akan memukul tubuh Darko, saat itu juga Darko memutar ekor Loreng dengan kuat hingga berubah menjadi baling-baling saking cepatnya. Sebuah pusaran angin seketika muncul di tengah lautan, dimana Darko sedang memutar ekor si Loreng. Sementara itu Bawor menatap dengan tatapan tidak percaya dengan apa yang sedang dilakukan Darko. Dia yang sudah bertarung berulang kali dengan akhir seri, jika bertemu dengan Loreng, memandang dengan tatapan kagum ke arah Darko. Sementara itu Darko yang sedang memutar ekor si Loreng tampak sangat bersemangat, dia mana mungkin mau melepaskan pegangannya pada ekor si Loreng ini. “Hiatt….!” Wuss….Diawali dengan t
Read more

Bab 83. AJIAN GUNTUR SAYEKTI

Bab 83. AJIAN GUNTUR SAYEKTI Mata Darko menatap kearah ratusan Jin Harimau yang sedang terbang ke arahnya, dahinya mengernyit. “Sebaiknya saya harus menyongsong mereka, jangan sampai kedatangan mereka membahayakan penumpang pesawat terbang yang terdampar di pulau kosong itu,” gumam Darko dalam hatinya. Setelah menentukan tujuannya, sosok Darko langsung melesat terbang ke arah datangnya ratusan prajurit Jin Harimau yang sedang datang ke arahnya. Para Jin Harimau bertemu dengan Darko di jarak lima kilometer dari tempatnya berada sebelumnya. Tubuh Darko yang kecil sama sekali tidak membuat khawatir ratusan Jin Harimau yang sedang terbang sambil menggeram. Pemandangan ini hanya bisa dilihat oleh manusia yang mempunyai kekuatan spiritual untuk melihat makhluk spiritual sejenis Jin ini. Sedangkan masyarakat umum tentu saja tidak bisa melihat sosok Jin Harimau maupun Jin Kuda, akan tetapi mereka bisa melihat sosok Darko yang merupakan manusia biasa.
Read more

Bab 84. MENJADI ABU

Bab 84. MENJADI ABU “Petir apa itu? Kenapa berwarna biru dan terlihat sangat mengerikan.”Bawor mengucek kedua matanya seakan tidak percaya melihat pemandangan di kejauhan. Sementara itu Darko terlihat sangat santai setelah memanggil Ajian Guntur Sayekti, dia hanya tinggal memerintahkan petir-petir itu untuk menyerang siapapun yang dikehendaki hanya dengan memerintahkannya dari pikiran. Kini langit di atasnya sudah menghitam setelah dia memanggil Ajian Guntur Sayekti, sebelumnya langit masih sangat cerah ketika pertama kali petir sebesar lengan orang dewasa berkelebat seperti jari-jemari Malaikat yang siap mencabut nyawa siapapun yang dikehendakinya. Ratusan Jin Harimau sudah mulai panik melihat pemandangan yang sangat mengerikan ini. Sementara itu Loreng yang sedang terbang ke langit setelah di lempar Darko juga bisa melihat langit di bawahnya yang tiba-tiba menghitam dengan awan tebal menyelimuti lautan di bawahnya. “Ada apa ini? Kenapa langit di baw
Read more

Bab 85. MENUNDUKKAN LORENG

Bab 85. MENUNDUKKAN LORENG Darko tampak menggumam sambil menatap ke arah langit, dengan mata spiritualnya. Dia bisa melihat dengan sangat jelas, jika saat ini tubuh Loreng sedang turun dengan cepat kearahnya. Tak lama kemudian sosok Loreng menembus awan hitam dan meluncur dengan cepat ke arah Darko dengan tongkat Gada di tangannya mengarah ke depan. “Matilah manusia kerdil…!”Loreng menggeram kemudian mempercepat luncuran tubuhnya sambil mengayunkan tongkat Gadanya kearah kepala Darko. Darko yang menghadapi serangan dahsyat dari Loreng masih terlihat santai, dia sama sekali tidak panik maupun ketakutan. Bagi Darko gerakan serangan Loreng masih terlalu lambat di matanya, meskipun kecepatan luncuran tubuh serta ayunan tangan Loreng sangatlah cepat dan tidak bisa lihat dengan mata telanjang bagi manusia biasa. Begitu tongkat Gada hanya tinggal satu sentimeter dari kepalanya, tiba-tiba tubuh Darko menghilang begitu saja dari hadapan Loreng. Bugh…
Read more

Bab 86. JATUH DARI LANGIT

Bab 86. JATUH DARI LANGIT Dengan cara memprovokasinya dengan menendang Loreng hingga sampai tak berdaya. Apa yang dilakukannya telah menjatuhkan mental Loreng yang ganas sampai tidak berdaya dan merasa sangat ketakutan, karena Darko tidak langsung membunuhnya sebaliknya menghajar nya dengan cara yang tidak pernah dipikirkan dalam hatinya. Umumnya musuh akan menghajar lawannya sampai luka parah dan mematahkan tulang tangan maupun kakinya. Tapi apa yang dilakukan Darko menendangnya jauh ke udara sampai di ketinggian yang mustahil untuk di lewati manusia maupun pesawat terbang yang mampu terbang paling tinggi. Darko tidak langsung menjawab permintaan takluk Loreng yang tubuhnya masih melesat semakin keatas langit. Sementara itu, Darko masih terus mengikuti di belakangnya dalam diam, hingga akhirnya tubuh Loreng sudah tak tahan menerima tekanan gravitasi setelah mencapai ketinggian hampir empat ratus kilometer dari daratan. Seluruh tubuh Loreng sud
Read more

Bab 87. PERJANJIAN DARAH

Bab 87. PERJANJIAN DARAH “Baik tuan, saya akan mengikuti perintah tuhan apapun yang tuan perintahkan kepada saya.” “Baguslah, sekarang saya minta sedikit darahmu sebagai janji setia sebagai bawahanku.” “Darah?”Loreng tampak bingung dengan apa yang diminta Darko, bukankah janji takluk darinya sudah cukup, untuk apa Darko meminta darahnya. Darko sepertinya juga mengerti kebingungan yang melanda pikiran Loreng, dia segera menjelaskannya. “Sudahlah, cepat gores tanganmu untuk mengikat perjanjian antara bawahan dan tuan.” Seketika itu juga Loreng tahu, apa yang diinginkan Darko. Perjanjian darah merupakan perjanjian mati dan hidup, sebagai seorang hamba, maka dia tidak bisa berkhianat dan menolak apapun yang diperintahkan Darko. Perjanjian darah yang di akan dilakukan Darko merupakan sebuah ilmu kuno yang bisa mengikat seseorang untuk selalu mengikutinya. Perjanjian ini bukan hanya sekedar perjanjian untuk mengikat darah orang yang ditaklukkan dan or
Read more

Bab 88. AURA KEMATIAN

Bab 88. AURA KEMATIAN “Tuan silahkan duduk.”Loreng mempersilahkan Darko untuk duduk di kursi yang ada di samping singgasana kerajaan yang terbuat dari emas dengan batu zamrud menghiasi sekeliling kursi singgasana itu. Kursi yang diduduki Darko sangatlah besar tanpa sandaran tubuh, kursi ini seperti sebuah meja yang berukuran besar. Sebenarnya hal ini sangatlah wajar, karena cara duduk jin harimau selayaknya hewan yang rebahan di atas tanah, tidak mungkin seekor harimau duduk seperti manusia yang duduk sambil menyandarkan punggungnya. Setelah Darko duduk di kursinya, Loreng segera memerintah kepada panglima perangnya untuk memanggil semua petinggi kerajaan Jin Harimau. “Panglima, panggil semua petinggi kerajaan.’ “Siap.” Tak lama kemudian puluhan petinggi kerajaan datang ke balairung tempat Raja berada. Sosok-sosok kekar dengan baju besi serta topi baja layaknya seorang panglima perang dengan senjata ditangan datang satu persatu dengan langkah
Read more

Bab 89. PINTU TELEPORTASI

Bab 89. PINTU TELEPORTASI Loreng juga ikut mengucurkan keringat dingin begitu mengetahui kekuatan Darko yang sebenarnya. Sebelumnya dia sudah merasakan sendiri kekuatan Darko, saat mereka pertama kali bertemu. Sekali lagi dia bisa melihat kekuatan Darko yang belum sepenuhnya di keluarkan, seketika itu juga dia merasa takluk. Setelah Darko menarik kembali aura kematian yang sebelumnya di pancarkan, semua Jin langsung bisa bernafas dengan lega. Sementara itu para Jin harimau yang sudah pingsan segera dibawa pergi oleh prajurit yang dipanggil Loreng untuk dibawa ke ruang perawatan. “Mulai sekarang kalian adalah bawahanku, nantinya jika saya membutuhkan tenaga kalian, maka kalian harus segera siap.” “Baik.”Darko tinggal di kerajaan Jin Harimau hanya beberapa menit saja, dia tidak perlu berkeliling pulau untuk menikmati pemandangan di pulau misterius tempat kerajaan Jin harimau berada. Setelah berkenalan dengan para bawahan Loreng, Darko berpamit
Read more

Bab 90. BATU ROH

Bab 90. BATU ROH Mendengar perkataan Loreng, Darko segera menoleh ke arah tumpukan batu yang berwarna hitam mengkilat seakan batu ini sudah di gosok dengan halus serta dilapisi melamin. Seketika Darko sangat tertarik dengan batu Roh yang baru saja disebutkan Loreng, perlahan dia berjalan ke tumpukan batu yang menggunung setinggi sepuluh meter. Dengan rasa penasaran Darko segera mengambil sepotong batu yang ada di dekatnya. “Batu Roh? Aneh, kenapa batu ini disebut batu Roh?” gumam Darko dalam hatinya setelah mengangkat sebongkah batu untuk memeriksanya. Tiba-tiba saja Darko merasakan sebuah perasaan segar yang aneh serta sejuk memasuki tubuhnya melalui telapak tangan yang sedang memegang batu Roh. “Aneh, kenapa dari batu ini ada energi yang sangat dingin tapi membuat perasaan menjadi segar?” Otak Darko bekerja dengan cepat setelah merasakan keanehan dari batu Roh yang di pegangnya. Tanpa sadar Darko melakukan kultivasi ringan sambil berdiri dengan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
20
DMCA.com Protection Status