Semua Bab Menantu sang Jendral Besar S2 : Bab 61 - Bab 70

194 Bab

Bab 61. ANAK YANG MENGGEMASKAN

Bab 61. ANAK YANG MENGGEMASKAN “Apa? Faizi di bawa ke ibukota kekaisaran?”Rossa langsung terkejut begitu mendengar perkataan Angeline, ingatannya segera kembali ke lima atau enam tahun yang lalu saat Angeline di rawat di Rumah Sakit karena kecelakaan lalu lintas. Saat itu dia sedang menjaga Angeline yang sakit, kemudian datang seorang nyonya besar dengan puluhan pengawal berbadan tegap yang ternyata adalah ibunya Darko. Dan yang tidak bisa dia lupakan adalah saat ibunya Darko memberikan Kartu Bank yang berisi uang dua puluh miliar rupiah untuk Angeline sebagai uang jajan. Dan uang itu langsung diminta Rossa setelah ibunya Darko berpamitan untuk kembali ke ibukota kekaisaran. “Apakah… apakah… berarti Faizi akan dibawa ke neneknya yang kaya itu?”Rossa akhirnya tersadar setelah tenggelam dalam lamunannya untuk beberapa saat. Angeline hanya menganggukkan kepalanya tanpa daya, dia sama sekali tidak khawatir dengan kepergian Faizi setelah tahu kalau yang memb
Baca selengkapnya

Bab 62. FAIZI MANGKUSADEWO

Bab 62. FIAZI MANGKUSADEWO Dengan ramah pramuniaga wanita ini segera mengambilkan pakaian anak yang dirasa cocok dengan temperamen Faizi yang menggemaskan. Seketika penampilan Faizi berubah total menjadi seperti tuan muda yang sangat mengesankan, membuat pramuniaga yang melayaninya menjadi tercengang. “Betapa gantengnya tuan muda kecil ini, siapa nama tuan muda kalau kakak boleh tahu.”Sambil membetulkan kerutan di pakaian Faizi, pramuniaga ini menanyakan namanya. “Namaku Faizi Mangkusadewo.” “Faizi Mangkusadewo, nama yang bagus sebagus anaknya.”Pramuniaga ini tampaknya sangat senang berbicara dan melayani Faizi yang sangat menggemaskan serta smart di matanya. Sementara itu Faizi menjawab setiap pertanyaan pramuniaga yang melayani nya dengan sangat menggemaskan, sesekali dia menatap kearah Darko seperti meminta persetujuannya atas semua pakaian yang dia coba. Darko yang juga sedang menatap kearah Faizi yang mencoba satu persatu pakaian baru hanya tersen
Baca selengkapnya

Bab 63. DIKERUMUNI BANYAK ORANG

Bab 63. DIKERUMUNI BANYAK ORANG “Senang, Izi sangat senang bersama ayah. Kenapa ayah tidak pernah pulang selama ini? Kalau tahu ayah sebaik ini tentu saja Izi ingin selalu bersama ayah.” Darko sangat senang mendengar perkataan Faizi, dia mengusap kepala Faizi dengan penuh kasih sayang kemudian berkata, “Ayah ini kan seorang tentara, tentu saja ayah lebih mementingkan keselamatan seluruh rakyat Nusantara daripada masalah pribadi. Tapi tenang saja, sekarang ayah sudah bersama Faizi, tentu ayah akan selalu membuat Faizi senang.” “Oh iya, ibu juga pernah bilang kalau ayah adalah seorang pahlawan yang membela negara ini dari serangan musuh. Ibu sangat bangga dengan ayah yang berani berperang di medan perang.” “Nah kamu sudah tahu, ayo sekarang kita pulang. Ayah sudah membeli rumah baru, mulai sekarang Izi tinggal bersama ayah, okey.” “Hore… ayah sudah beli rumah baru. Ayah rumah baru yang ayah beli apa seperti rumah yang nenek buyut belikan?” “Rumah Faizi tentu sa
Baca selengkapnya

Bab 64. FAIZI SANGAT SENANG

Bab 64. FAIZI SANGAT SENANG Darko memandang kearah Faizi dan tersenyum, kemudian berkata, “Ini rumah Faizi, apa Faizi suka?” “Rumah Faizi? Ini beneran rumah Faizi? Hore… rumah Faizi bagus banget. Ayah cepat turun dari mobil, Izi ingin masuk kedalam rumah.” “Oke… ayo kita masuk ke rumah.”Darko segera menghentikan mobilnya dan membuka pintu gerbang Villa yang sangat besar menggunakan remot kontrol yang terhubung dengan kunci rumahnya. Begitu memasuki halaman Villa, senyum Faizi tak henti-hentinya mengembang menghiasi wajahnya yang sangat menggemaskan. Setelah mobil sport yang mereka naiki berhenti di halaman, Darko segera menggendong Faizi untuk turun dari mobil. Begitu turun dari mobil, Faizi langsung berlarian di halaman Villa yang sangat luas, pemandangan ini tentu saja membuat hati Darko bahagia melihat kebahagiaan yang terpancar di wajah anak satu-satunya ini. “Faizi ayo kita masuk ke dalam, nanti Faizi pilih sendiri kamar mana yang akan kamu tempat
Baca selengkapnya

Bab 65. KESEDIHAN ANGELINE

Bab 65. KESEDIHAN ANGELINE Faizi yang pergi ke kamar Darko tampak tertegun melihat begitu banyak pakaian serta mainan dan peralatan tulis tergeletak di atas lantai. “Mainan? Wow… ternyata ayah sudah belikan Izi banyak mainan. Hore… Izi punya banyak mainan….!”Faizi bersorak sambil berlari menuju kearah tumpukan mainan yang menumpuk di atas lantai. “Mobil sport, Bulldozer, Excavator, Truk, Pesawat terbang, Panah, Pistol, senjata mesin, wah-wah banyak banget mainannya.”Dengan riang gembira, Faizi membawa mainan-mainannya terlebih dahulu ke kamarnya. Darko yang melihat Faizi membawa begitu banyak mainan di pelukannya tampak tersenyum, tentu saja dia memang sengaja menumpuk berbagai mainan di kamarnya agar Faizi bisa melihatnya. Dengan begitu banyak mainan, harapan Darko adalah Faizi akan sedikit melupakan keberadaan ibunya yang sedang dijaga oleh Rossa. Setelah merapikan semua pakaian dan barang-barang untuk Faizi, Darko segera keluar dari kamarnya kemudian m
Baca selengkapnya

Bab 66. PANGERAN KECIL

Bab 66. PANGERAN KECIL Abimanyu yang di omelin Rossa hanya bisa diam, bagaimanapun juga apa yang dikatakan istrinya benar adanya. Selama ini mereka dirawat oleh Angeline yang mencari nafkah sejak di usir dari keluarga besar Wibisono. Setelah beberapa tahun di usir, baru beberapa hari ini saja mereka diakui sebagai bagian keluarga besar Wibisono. Tentu saja ada harga yang harus dibayar sebagai ganti keluarga besar Wibisono mengakui mereka kembali sebagai bagian keluarganya. Yaitu Angeline harus menikah dengan pria yang diatur nenek Wibisono dan Rinto Wibisono sebagai anak tertua keluarga Wibisono. Baru juga beberapa hari mereka menikmati Villa baru pemberian nyonya besar Wibisono, sekarang masalah baru sudah mulai muncul. Masalah itu tidak lain dengan kemunculan Darko di Villa mereka, padahal Villa mereka sangat terpencil dan berada di blok paling jauh dari kawasan perumahan ini. Akan tetapi entah bagaimana caranya Darko bisa mengetahui alamatny
Baca selengkapnya

Bab 67. DIKIRA SOPIR PRIBADI FAIZI

Bab 67. DIKIRA SOPIR PRIBADI FAIZI Selesai sarapan, Darko segera mengajak Faizi keluar dari rumah. Di halaman terlihat sepuluh pengawal dengan pakaian serba hitam tampak bersiaga untuk ikut mengantar Faizi ke sekolah, karena sebelumnya Darko sudah mengatur semuanya dengan Bambang. “Ayah kenapa ada banyak orang di rumah kita?” Darko tampak tersenyum mendengar perkataan Faizi, kemudian dia mengenalkan para pria kekar yang memakai pakaian serba hitam itu. “Faizi, mulai sekarang paman-paman ini akan menjaga kamu setiap hari baik di sekolah maupun di rumah. Bahkan jika kamu bepergian kemana saja, maka paman-paman ini akan menjagamu.” “Apa? Paman-paman ini akan menjaga Faizi?” “Iya betul, apalagi ayah kan harus bekerja dan tidak setiap hari bisa menjaga kamu. Apa kamu ingat dengan apa yang terjadi saat kamu sekolah dulu? Teman-temanmu bukankah selalu membully mu? Jadi sejak saat ini kamu harus selalu dijaga paman-paman ini, kalau ada anak yang mengganggumu,
Baca selengkapnya

Bab 68. SUMBANGAN YANG MENGEJUTKAN

Bab 68. SUMBANGAN YANG MENGEJUTKAN Demikian juga dengan guru yang lainnya, mereka menelan ludah melihat alamat rumah calon murid mereka. “Maaf sebelumnya, apa orangtua Faizi tidak datang untuk mengantar anaknya pertama kali masuk sekolah?” Ekspresi wajah Darko tampak berubah begitu mendengar pertanyaan kepala sekolah yang ada di depannya terhalang meja kerja, kemudian dia berkata dengan tanpa daya. “Saya orang tua nya Faizi.” Kepala sekolah langsung memandangi Darko seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakannya. Sebenarnya sangatlah wajar jika kepala sekolah dan yang lainnya tidak percaya, karena penampilan Darko sangatlah sederhana dengan pakaian murahan yang pantas dipakai sebagai pelayan maupun sopir pribadi. “Apa? Bapak orang tua Faizi?” “Betul sekali, lihatlah nama dalam Kartu Keluarga ini. Bukankah namanya sama dengan nama saya.”Darko menunjuk nama yang tercetak di Kartu Keluarga yang ada di dokumen pendaftaran murid baru. Eksp
Baca selengkapnya

Bab 69. ANAK SIAPA ITU

Bab 69. ANAK SIAPA ITU Ekspresi wajah kepala sekolah dan para guru langsung berubah setelah mendengar perkataan Darko. Mereka tak habis pikir, apakah murid baru mereka itu begitu terhormat dan penting sehingga ada sepuluh pengawal yang berjaga dua puluh empat jam di sekelilingnya. Untuk sesaat mereka membeku tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan Darko, ketika Darko berkata kembali barulah mereka tersadar. “Ibu kepala sekolah, apakah saya bisa meninggalkan sekolah ini?” “Eh… eh… iya, silahkan.”Dengan tergagap kepala sekolah segera mempersilahkan Drako untuk meninggalkan kantor kepala sekolah. Di halaman sekolah, Darko segera menginstruksikan Yitno sebagai kapten pengawal Faizi untuk menjaganya dengan taruhan nyawa. Yitno hanya bisa bersikap patuh atas perintah Darko, Yitno merupakan pensiunan pasukan khusus yang dipekerjakan oleh Bambang. Sedangkan sepuluh anak buahnya gabungan dari pensiunan pasukan khusus dan master beladiri. Dengan
Baca selengkapnya

Bab 70. ANGELINE MENDERITA KARENA RINDU

Bab 70. ANGELINE MENDERITA KARENA RINDU Setelah menyapa ayahnya, Faizi segera duduk di sofa sementara matanya menatap ke segala arah mengamati dekorasi kantor ayahnya ini. Seharian Faizi hanya bermain di kantor Darko dengan duduk dan menggambar beberapa coretan di kertas kosong. Sedangkan Darko juga ikut duduk di samping Faizi, sambil bertanya pengalaman sekolahnya hari ini. “Bagaimana belajarmu hari ini? Apakah kamu senang di sekolah yang baru?” “Izi sangat senang, ayah semua orang sangat baik dengan Izi, ibu guru dan teman-teman juga sangat baik dengan Izi.” “Baguslah kalau kamu senang, apakah sekolahannya lebih bagus dari sekolahmu yang dulu?” “Tentu saja lebih bagus daripada sekolah Izi yang dulu, halamannya sangat luas dan banyak arena bermainnya.” Darko sangat puas mendengar cerita anaknya, ternyata uang memang bisa membeli kebahagiaan anaknya ini. Darko memang sengaja melakukan semua ini untuk membuat efek semua orang takut berbuat jahat
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
56789
...
20
DMCA.com Protection Status