Beranda / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar S2 / Bab 68. SUMBANGAN YANG MENGEJUTKAN

Share

Bab 68. SUMBANGAN YANG MENGEJUTKAN

Penulis: MN Rohmadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 68. SUMBANGAN YANG MENGEJUTKAN

Demikian juga dengan guru yang lainnya, mereka menelan ludah melihat alamat rumah calon murid mereka.

“Maaf sebelumnya, apa orangtua Faizi tidak datang untuk mengantar anaknya pertama kali masuk sekolah?”

Ekspresi wajah Darko tampak berubah begitu mendengar pertanyaan kepala sekolah yang ada di depannya terhalang meja kerja, kemudian dia berkata dengan tanpa daya.

“Saya orang tua nya Faizi.”

Kepala sekolah langsung memandangi Darko seakan tidak percaya dengan apa yang dikatakannya.

Sebenarnya sangatlah wajar jika kepala sekolah dan yang lainnya tidak percaya, karena penampilan Darko sangatlah sederhana dengan pakaian murahan yang pantas dipakai sebagai pelayan maupun sopir pribadi.

“Apa? Bapak orang tua Faizi?”

“Betul sekali, lihatlah nama dalam Kartu Keluarga ini. Bukankah namanya sama dengan nama saya.”

Darko menunjuk nama yang tercetak di Kartu Keluarga yang ada di dokumen pendaftaran murid baru.

Eksp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 69. ANAK SIAPA ITU

    Bab 69. ANAK SIAPA ITU Ekspresi wajah kepala sekolah dan para guru langsung berubah setelah mendengar perkataan Darko. Mereka tak habis pikir, apakah murid baru mereka itu begitu terhormat dan penting sehingga ada sepuluh pengawal yang berjaga dua puluh empat jam di sekelilingnya. Untuk sesaat mereka membeku tidak tahu harus menjawab apa pertanyaan Darko, ketika Darko berkata kembali barulah mereka tersadar. “Ibu kepala sekolah, apakah saya bisa meninggalkan sekolah ini?” “Eh… eh… iya, silahkan.”Dengan tergagap kepala sekolah segera mempersilahkan Drako untuk meninggalkan kantor kepala sekolah. Di halaman sekolah, Darko segera menginstruksikan Yitno sebagai kapten pengawal Faizi untuk menjaganya dengan taruhan nyawa. Yitno hanya bisa bersikap patuh atas perintah Darko, Yitno merupakan pensiunan pasukan khusus yang dipekerjakan oleh Bambang. Sedangkan sepuluh anak buahnya gabungan dari pensiunan pasukan khusus dan master beladiri. Dengan

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 70. ANGELINE MENDERITA KARENA RINDU

    Bab 70. ANGELINE MENDERITA KARENA RINDU Setelah menyapa ayahnya, Faizi segera duduk di sofa sementara matanya menatap ke segala arah mengamati dekorasi kantor ayahnya ini. Seharian Faizi hanya bermain di kantor Darko dengan duduk dan menggambar beberapa coretan di kertas kosong. Sedangkan Darko juga ikut duduk di samping Faizi, sambil bertanya pengalaman sekolahnya hari ini. “Bagaimana belajarmu hari ini? Apakah kamu senang di sekolah yang baru?” “Izi sangat senang, ayah semua orang sangat baik dengan Izi, ibu guru dan teman-teman juga sangat baik dengan Izi.” “Baguslah kalau kamu senang, apakah sekolahannya lebih bagus dari sekolahmu yang dulu?” “Tentu saja lebih bagus daripada sekolah Izi yang dulu, halamannya sangat luas dan banyak arena bermainnya.” Darko sangat puas mendengar cerita anaknya, ternyata uang memang bisa membeli kebahagiaan anaknya ini. Darko memang sengaja melakukan semua ini untuk membuat efek semua orang takut berbuat jahat

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 71. KERINDUAN SEORANG IBU

    Bab 71. KERINDUAN SEORANG IBU Sementara itu Darko sama sekali tidak tahu kalau saat ini Angeline sedang bersedih dan tubuhnya sudah lebih kurus dari sebulan yang lalu. “Faizi, apakah kamu baik-baik saja bersama ayahmu?” “Ibu sangat merindukanmu, apakah kamu tidak rindu dengan ibu?” “Faizi, seperti apakah kamu saat ini?” “Faizi, ibu sangat rindu. Pulanglah, ibu ingin memelukmu.”Angeline hanya bisa bergumam sambil memegangi foto Faizi yang ada di tangannya, sementara pipinya sudah basah di penuhi air mata kerinduan. Angeline hanya bisa berbaring sambil memeluk foto Faizi yang memakai seragam Taman Kanak Kanak saat tinggal di kecamatan Karangkobar.*** Sementara itu Darko sedang menikmati kebahagiaan hidup bersama anak yang selama lima tahun tidak pernah dilihat dan tidak diketahui kehadirannya di dunia ini. Bila ingat keadaan saat ini, dia merasa sangat aneh. Sebelumnya dia hidup sendiri, mau pergi kemana pun terasa sebebas burung yang terbang di langi

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 72. PERANG STRATEGI

    Bab 72. PERANG STRATEGI Betapa mengerikannya telapak tangan Darko, seperti apa jadinya jika tubuh seorang manusia yang terdiri dari daging dan tulang terkena tamparan tangan Darko. Bambang menelan ludah berulang kali membayangkan hal ini, tapi dia segera bisa menyembunyikan keterkejutannya setelah beberapa saat dan menunggu perintah lebih lanjut dari Darko. “Bambang, apa kamu sudah tahu markas orang yang memerintahkan menghancurkan bisnis orang tuaku?” Darko menatap tajam kearah Bambang dengan aura membunuh perlahan mulai keluar dari tubuhnya. Bambang yang di tatap Darko tampak mulai berkeringat dingin, meskipun dia tahu kalau Darko tidak bakal memukulnya, akan tetapi dia tetap merasa ngeri merasakan aura membunuh yang mulai keluar dari tubuh Darko. “Menurut orang-orang kita, markas mereka berada di negara Samanta, tapi mereka juga sudah masuk ke Nusantara melalui perusahaan-perusahaan multinasional yang membuka cabang di negara kita.” “Berarti mereka

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 73. BOSS KECIL

    Bab 73. BOSS KECIL “Iya, nama kakak Anna Sahara.” “Kak Anna bisa temani Izi jalan-jalan di gedung ini?” Anna Sahara tidak bisa langsung menjawab pertanyaan Faizi, dia tampak termangu. Kemudian dia menatap kapten Trimo seakan sedang meminta persetujuannya, orang yang ditatap hanya mengangkat bahu seakan tidak bisa memutuskan. Maklumlah kapten Trimo hanya bertugas mengawal Faizi, jadi dia tidak bisa memberi keputusan seperti yang diminta Anna Sahara. Sementara itu Anna Sahara yang bekerja sebagai resepsionis seperti dalam dilema, di satu sisi dia takut untuk meninggalkan meja kerjanya, disisi lain dia benar-benar ingin menemani Faizi yang dia tahu adalah tuan muda dari pemilik perusahaan tempat dia bekerja. “Ayolah kak Anna, apa yang kakak pikirkan?” Faizi tampak tidak sabar untuk mengajak pergi Anna Sahara, sebagai anak kecil tentu saja Faizi tidak terlalu tahu tugas setiap karyawan di perusahaan ayahnya ini. Yang dia tahu semua karyawan sam

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 74. MEMBUAT RENCANA

    Bab 74. MEMBUAT RENCANA Karena hal inilah dia hanya tersenyum saja mendengar perkataan Faizi, sebaliknya dia ingin tahu cerita sebenarnya dari kapten Trimo. Kapten Trimo yang ditanya Darko tentu saja tidak bisa berbohong, sebelum menjawab pertanyaan Darko dia melirik ke arah Faizi yang sedang asik duduk di sofa sambil memainkan ponselnya. “Tadi karyawan di bagian resepsionis yang bernama Anna Sahara di minta tuan muda untuk menemaninya bermain kucing dan tikus. Tuan muda mengajak resepsionis itu mengejarnya dan berlarian menaiki tangga darurat hingga lantai lima. Saat sampai di lantai lima, sepatu hak tingginya patah dan resepsionis itu terjatuh, karena hal ini tuan muda langsung meninggalkannya yang sedang kelelahan.”Kapten Trimo berkata dengan pelan, sambil sesekali melirik kearah Faizi. Darko hanya bisa menghela nafas, mendengar cerita kapten Trimo. Darko langsung menoleh ke arah Faizi yang seperti anak tidak mempunyai salah. Sepertinya hal ini sangat waja

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 75. WANITA BERAMBUT PIRANG

    Bab 75. WANITA BERAMBUT PIRANG Di dalam pesawat, Darko naik di kelas ekonomi agar penyamarannya tidak diketahui musuh-musuhnya di dunia bisnis maupun militer. Meskipun dia tidak takut jika bertemu dengan musuh-musuhnya, akan tetapi jika bisa bersikap sederhana dan menyembunyikan jati dirinya, maka penyamarannya akan semakin baik. Darko duduk di dekat jendela, di sampingnya ada seorang wanita berambut pirang usia dua puluh tujuh tahunan yang usianya tidak jauh berbeda darinya yang berusia dua puluh sembilan tahun pada saat ini. Masa muda Darko habis di medan perang dan di militer, sehingga dia tidak menyadari kalau umurnya sudah cukup dewasa. Pada saat dia menikah dengan Angeline, usianya awal dua puluh empat tahunan, setelah menikah dia harus pergi kemedan perang selama lima tahun, hingga usianya pada saat ini sekitar dua puluh sembilan tahun hingga tiga puluh tahunan. Karena Darko tidak ingin bercakap-cakap dengan orang yang tidak dikenal, maka begitu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 76. WANITA TAK TAHU DIRI

    Bab 76. WANITA TAK TAHU DIRI Kedua pramugari dan para penumpang tampak menatap kearah Darko dengan tatapan curiga. Mereka tidak mengerti apa yang akan dilakukan Darko dengan memasukkan jari telunjuknya kedalam mulut wanita berambut pirang yang sedang dalam kondisi kritis. Sesuatu yang menakjubkan terlihat oleh puluhan pasang mata yang sedang menatap kearah Darko. “Huek…”Wanita berambut pirang yang wajahnya sudah membiru dan nafasnya tersengal-sengal seperti sedang sakaratul maut, tiba-tiba memuntahkan sesuatu dari mulutnya. Sebuah benda sebesar ibu jari tangan terlihat meloncat keluar dari mulutnya, sesaat setelah Darko memasukkan jari telunjuknya ke tenggorokan wanita berambut pirang ini. Ternyata yang barusan keluar dari mulutnya adalah segumpal permen karet yang membentuk bola sebesar ibu jari tangan. Sepertinya permen karet itu tanpa sengaja tertelan, akan tetapi bukannya langsung masuk kedalam perut, malahan permen karet itu nyangkut di tengg

Bab terbaru

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 193. MASA LALU BAMBANG

    Bab 193. MASA LALU BAMBANG “Mas Tegar….”Terdengar suara parau dari mulut Siti ketika berhadapan dengan jarak yang sangat dekat dengan Bambang. Meskipun suara Siti tidak terlalu keras, akan tetapi bisa terdengar oleh pegawai Dinas Sosial yang ada di tempat ini. “Tegar? Kenapa wanita ini memanggil Bambang dengan nama Tegar?” “Mas Tegar, apakah kamu mas Tegar kan?” “Mas Tegar? Siapa mas tegar yang ibu maksud?”Bambang yang di panggil mas Tegar oleh Siti tampak bertanya balik dengan wajah penuh dengan kebingungan. “Mas Tegar, ini Siti. Apa mas Tegar lupa dengan Siti?” Mata Siti semakin berkaca-kaca setelah mendengar perkataan Bambang. Pada akhirnya Siti harus mempercayai perkataan pihak Rumah Sakit Jiwa yang sebelumnya merawat Bambang, kalau Bambang memang benar-benar sudah lupa ingatan. Melihat situasi yang kurang kondusif, pegawai Dinas Sosial segera menyuruh Bambang untuk duduk berhadapan dengan Siti hanya terhalang sebuah meja Jati.

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA

    Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA “Bu Siti, apa yang membuat anda datang ke Rumah Sakit ini? Apakah anda bersama pak Darko?” “Saya datang sendiri ke Rumah Sakit ini, kemarin saya seperti mengenali seseorang yang ada di Rumah Sakit ini, sehingga saya ingin menghilangkan rasa penasaran saya.” “Ibu punya kenalan orang di Rumah Sakit ini? Apakah karyawan di tempat ini atau siapa?”Dokter Irawati tampak sangat serius mendengarkan apa yang dikatakan Siti. Bagaimanapun juga dia tidak ingin mengecewakan orang sekelas Siti dan Darko yang masih deposit uang perawatan untuk Angelina yang sisanya masih sangat banyak. “Saya tidak tahu, orang itu kerja di Rumah Sakit ini atau pasiennya. Tapi yang jelas saya penasaran dengan sosok pria yang saya lihat kemarin itu.” Dokter irawati tampak semakin bingung dengan perkataan Siti, kemudian dia minta informasi lebih lengkap tentang pria paruh baya yang dilihat Siti saat itu. Setelah Siti menceritakan ihwal

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA

    Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA “Apa Darko? Bagaimana bisa pria tidak berguna itu membawa pergi Angelina.?”Rossa tampak sangat kesal begitu mendengar perkataan petugas resepsionis yang sedang melayaninya. Melihat dan mendengar perkataan Rossa, Resepsionis ini hanya bisa diam, baginya dia tidak tahu menahu masalah pasien maupun keluar masuknya pasien ke Rumah Sakit ini. Karena tugasnya hanya menerima tamu dan memberikan informasi sesuai data yang tersedia di komputernya. “Sudahlah bu, sebaiknya kita pulang saja. Kita tidak usah ribut-ribut di tempat ini.”Abimanyu yang masih mempunyai pikiran panjang, segera membujuk Rossa untuk kembali saja. Apalagi dari catatan yang terdokumentasi oleh komputer Rumah sakit di beritahukan kalau Angelina keluar dari Rumah Sakit bersama Darko. Meskipun dengan perasaan kesal, akhirnya Rossa tetap mengikuti perkataan Abimanyu untuk pulang tanpa bersama Angelina. Tak lama setelah Rossa dan Abim

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 190. ROSSA INGIN MEMBAWA PULANG ANGELINA

    Bab 190. ROSSA INGIN MEMBAWA PULANG ANGELINA Tanpa sadar Siti menggumamkan sebuah nama yang selama ini selalu tersimpan di hatinya. Siapakah mas Tegar itu? Mas Tegar adalah suami Siti sewaktu mereka muda dan masih kuliah di Universitas Mandiraja. Sedangkan Tegar itu sendiri adalah ayah biologis dari Darko sang tokoh utama yang selama ini belum pernah dilihatnya. “Tunggu….”Tiba-tiba Siti berkata dengan sedikit ragu-ragu tergambar jelas di raut wajahnya. “Sepertinya saya pernah melihat mas Tegar, tapi dimana ya?” “Betul sekali, pria itu.” “Pria yang ada di Rumah Sakit Jiwa tempat Angelina dirawat, wajahnya sangat mirip dengan mas Tegar.”Siti tampak sedang mengingat-ingat sosok pria paruh baya yang sedang duduk di bawah pohon yang sebelumnya di lihatnya. Semakin dipikirkan, Siti semakin penasaran dengan pria paruh baya itu yang ada di Rumah Sakit Jiwa. Pria paruh baya itu adalah gelandangan yang ditemukan petugas polisi kota di pi

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 189. PELUKAN MENGHARUKAN

    Bab 189. PELUKAN MENGHARUKAN Kedatangan Darko yang mendadak bersama Angelina serta Siti tentu saja mengejutkan Widyawati dan George, demikian juga dengan Faizi yang sedang bersama kakek dan neneknya. “Assalamu’alaikum.” “Wa’alaikum salam.” “Eh ada tamu agung datang mengunjungi gubuk kami yang reot ini.”Widyawati langsung menyambut kedatangan Siti dan Angelina dengan sebuah sapaan merendah sebagai sopan santun yang umum bagi masyarakat jawadwipa setelah sebelumnya menjawab salam mereka. Darko terlebih dahulu melakukan sungkem dengan menjabat tangan kedua orang tuanya dengan cara mencium punggung tangannya. Setelah itu barulah Widyawati serta George langsung menyambut kedatangan Siti dan Angelina. “Anakku… kamu juga ikut pulang kerumah ibu?”Widyawati segera memeluk tubuh Angelina yang terlihat kurus, sebelumnya kedua orang tuanya sudah tahu kalau hubungan Darko dan Angelina sudah bercerai karena permintaan keluarga Wibisono. Karena hal in

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 188. ANGELINA DI BAWA KE IBUKOTA

    Bab 188. ANGELINA DIBAWA KE IBUKOTA Setelah melihat Darko menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengiyakan, seketika ekspresi panik Angelina pun menghilang. “Betul sekali, kamu tidak akan bertemu dengan Rossa dan Abimanyu. Kamu akan tinggal bersama kami, disana juga ada Faizi.” “Apa? Saya akan bertemu dengan Faizi?” “Betul sekali, untuk apa aku berkata bohong?” “Tapi… tapi bagaimana kalau Rossa tahu dan mencari kita?” “Kamu tidak usah khawatir, di tempat ini Rossa dan keluarga Wibisono tidak akan berani macam-macam lagi.” Setelah berbincang-bincang sebentar meluapkan rasa rindu dengan saling berpelukan, Darko segera mengajak semua orang untuk kembali. Tapi sebelum kembali Darko menghubungi Bambang untuk menyiapkan pakaian untuk Angelina, serta membawakan mobil yang cukup besar untuk membawa mereka bertiga, karena sebelumnya Darko membawa mobil sport yang hanya mempunyai dua kursi penumpang saja. Dan tak lupa Darko meminta Bambang untuk me

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 187. MEMBAWA PULANG ANGELINA

    Bab 187. MEMBAWA PULANG ANGELINA “Apakah itu Angelina? Kenapa dia tinggal di tempat seperti ini?”Tanda tanya besar menghantui pikirannya setelah melihat Angelina yang berwajah pucat dan terlihat kerutan di keningnya. Maklumlah kalau Siti terkejut, karena dia sama sekali tidak menyangka kalau menantunya ternyata dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. “Sayang, aku datang.”Darko berteriak ketika jaraknya tinggal lima puluh meter dari Angelina yang sedang asik dengan tanaman bunganya. Angelina segera menoleh ke arah sumber suara, seketika ekspresi wajahnya bersinar melihat Darko yang memanggilnya. “Kak Darko.”Angelina berbisik pelan memanggil nama Darko, karena saking gembiranya mengetahui kedatangan Darko, Angelina sampai mengabaikan keberadaan Siti yang berjalan di belakangnya. Sementara itu dokter Irawati hanya berdiri diam sambil tersenyum melihat interaksi antara Angelina dan Darko. Sebagai seorang dokter jiwa, tentu saja dokter Irawati tahu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 186. SITI MENJENGUK ANGELINA

    Bab 186. SITI MENJENGUK ANGELINA “Rumah Sakit Jiwa? Kenapa Darko membawaku ke Rumah Sakit Jiwa? Bukankah saya ingin bertemu dengan Angelina?”Kepala Siti langsung berdenyut ketika memikirkan apa yang sedang direncanakan Darko. Meskipun dia penasaran, Siti tetap diam tidak bertanya apa yang menjadi uneg-uneg dalam hatinya. “Mari turun bu.”Setelah sampai di tempat parkir, Darko keluar dari mobil sportnya terlebih dahulu, kemudian dia berjalan memutar untuk membuka pintu dimana Siti berada. Pemandangan ketika Darko membuka pintu dan mempersilahkan Siti keluar dari mobil sportnya tampak menarik perhatian masyarakat serta karyawan Rumah Sakit Jiwa yang sedang di lobi maupun di tempat parkir. “Coba lihat itu, Boss dari mana tuh yang datang ke Rumah Sakit Jiwa yang khusus untuk orang tidak waras?” “Iya, apa mungkin keluarga mereka ada yang sakit jiwa?” “Bisa saja, namanya orang gila itu bisa melanda siapapun tidak pandang orang kaya maupun orang mis

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 185. KEDATANGAN SITI

    Bab 185. KEDATANGAN SITI Airmata kebahagiaan bercampur dengan kesedihan tiada henti membasahi pipi Siti yang sedang terlarut dalam euforia yang sama sekali tidak pernah disangka-sangkanya. Hingga pada akhirnya dia menghela nafas berat setelah memandangi foto Faizi di ponselnya. “Sebaiknya saya menemui cucuku ini, daripada selalu rindu dan bersalah tidak bisa membahagiakan Darko saat kecil.”Setelah bergumam dan menentukan pilihan apa yang akan dilakukan, Siti segera bangkit dari duduknya dan merapikan semua barang yang ada di atas meja kerja. Kemudian Siti pulang lebih awal, dia berpesan kepada sekretaris dan bawahannya kalau dia akan pergi ke Nusantara untuk beberapa hari. Siti sudah berada di bandar udara Internasional kota Parigi untuk menuju negara Nusantara. Siti dikawal lima orang pengawal kepercayaannya selama bepergian ke Nusantara. Akhirnya pesawat yang ditunggu pun tiba, Siti dan kelima pengawalnya menaiki pesawat yang akan terbang men

DMCA.com Protection Status