Beranda / Fantasi / Menantu sang Jendral Besar S2 / Bab 86. JATUH DARI LANGIT

Share

Bab 86. JATUH DARI LANGIT

Penulis: MN Rohmadi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Bab 86. JATUH DARI LANGIT

Dengan cara memprovokasinya dengan menendang Loreng hingga sampai tak berdaya.

Apa yang dilakukannya telah menjatuhkan mental Loreng yang ganas sampai tidak berdaya dan merasa sangat ketakutan, karena Darko tidak langsung membunuhnya sebaliknya menghajar nya dengan cara yang tidak pernah dipikirkan dalam hatinya.

Umumnya musuh akan menghajar lawannya sampai luka parah dan mematahkan tulang tangan maupun kakinya.

Tapi apa yang dilakukan Darko menendangnya jauh ke udara sampai di ketinggian yang mustahil untuk di lewati manusia maupun pesawat terbang yang mampu terbang paling tinggi.

Darko tidak langsung menjawab permintaan takluk Loreng yang tubuhnya masih melesat semakin keatas langit.

Sementara itu, Darko masih terus mengikuti di belakangnya dalam diam, hingga akhirnya tubuh Loreng sudah tak tahan menerima tekanan gravitasi setelah mencapai ketinggian hampir empat ratus kilometer dari daratan.

Seluruh tubuh Loreng sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 87. PERJANJIAN DARAH

    Bab 87. PERJANJIAN DARAH “Baik tuan, saya akan mengikuti perintah tuhan apapun yang tuan perintahkan kepada saya.” “Baguslah, sekarang saya minta sedikit darahmu sebagai janji setia sebagai bawahanku.” “Darah?”Loreng tampak bingung dengan apa yang diminta Darko, bukankah janji takluk darinya sudah cukup, untuk apa Darko meminta darahnya. Darko sepertinya juga mengerti kebingungan yang melanda pikiran Loreng, dia segera menjelaskannya. “Sudahlah, cepat gores tanganmu untuk mengikat perjanjian antara bawahan dan tuan.” Seketika itu juga Loreng tahu, apa yang diinginkan Darko. Perjanjian darah merupakan perjanjian mati dan hidup, sebagai seorang hamba, maka dia tidak bisa berkhianat dan menolak apapun yang diperintahkan Darko. Perjanjian darah yang di akan dilakukan Darko merupakan sebuah ilmu kuno yang bisa mengikat seseorang untuk selalu mengikutinya. Perjanjian ini bukan hanya sekedar perjanjian untuk mengikat darah orang yang ditaklukkan dan or

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 88. AURA KEMATIAN

    Bab 88. AURA KEMATIAN “Tuan silahkan duduk.”Loreng mempersilahkan Darko untuk duduk di kursi yang ada di samping singgasana kerajaan yang terbuat dari emas dengan batu zamrud menghiasi sekeliling kursi singgasana itu. Kursi yang diduduki Darko sangatlah besar tanpa sandaran tubuh, kursi ini seperti sebuah meja yang berukuran besar. Sebenarnya hal ini sangatlah wajar, karena cara duduk jin harimau selayaknya hewan yang rebahan di atas tanah, tidak mungkin seekor harimau duduk seperti manusia yang duduk sambil menyandarkan punggungnya. Setelah Darko duduk di kursinya, Loreng segera memerintah kepada panglima perangnya untuk memanggil semua petinggi kerajaan Jin Harimau. “Panglima, panggil semua petinggi kerajaan.’ “Siap.” Tak lama kemudian puluhan petinggi kerajaan datang ke balairung tempat Raja berada. Sosok-sosok kekar dengan baju besi serta topi baja layaknya seorang panglima perang dengan senjata ditangan datang satu persatu dengan langkah

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 89. PINTU TELEPORTASI

    Bab 89. PINTU TELEPORTASI Loreng juga ikut mengucurkan keringat dingin begitu mengetahui kekuatan Darko yang sebenarnya. Sebelumnya dia sudah merasakan sendiri kekuatan Darko, saat mereka pertama kali bertemu. Sekali lagi dia bisa melihat kekuatan Darko yang belum sepenuhnya di keluarkan, seketika itu juga dia merasa takluk. Setelah Darko menarik kembali aura kematian yang sebelumnya di pancarkan, semua Jin langsung bisa bernafas dengan lega. Sementara itu para Jin harimau yang sudah pingsan segera dibawa pergi oleh prajurit yang dipanggil Loreng untuk dibawa ke ruang perawatan. “Mulai sekarang kalian adalah bawahanku, nantinya jika saya membutuhkan tenaga kalian, maka kalian harus segera siap.” “Baik.”Darko tinggal di kerajaan Jin Harimau hanya beberapa menit saja, dia tidak perlu berkeliling pulau untuk menikmati pemandangan di pulau misterius tempat kerajaan Jin harimau berada. Setelah berkenalan dengan para bawahan Loreng, Darko berpamit

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 90. BATU ROH

    Bab 90. BATU ROH Mendengar perkataan Loreng, Darko segera menoleh ke arah tumpukan batu yang berwarna hitam mengkilat seakan batu ini sudah di gosok dengan halus serta dilapisi melamin. Seketika Darko sangat tertarik dengan batu Roh yang baru saja disebutkan Loreng, perlahan dia berjalan ke tumpukan batu yang menggunung setinggi sepuluh meter. Dengan rasa penasaran Darko segera mengambil sepotong batu yang ada di dekatnya. “Batu Roh? Aneh, kenapa batu ini disebut batu Roh?” gumam Darko dalam hatinya setelah mengangkat sebongkah batu untuk memeriksanya. Tiba-tiba saja Darko merasakan sebuah perasaan segar yang aneh serta sejuk memasuki tubuhnya melalui telapak tangan yang sedang memegang batu Roh. “Aneh, kenapa dari batu ini ada energi yang sangat dingin tapi membuat perasaan menjadi segar?” Otak Darko bekerja dengan cepat setelah merasakan keanehan dari batu Roh yang di pegangnya. Tanpa sadar Darko melakukan kultivasi ringan sambil berdiri dengan

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 91. TIM PENYELAMAT

    Bab 91. TIM PENYELAMAT Loreng tampak ragu untuk mengatakan seberbahaya apa tempat dimana batu Roh berada. Melihat keragu-raguan di wajah Loreng, Darko hanya menatapnya dengan tatapan dingin yang membuat Loreng menjadi tidak berdaya. Akhirnya setelah menghela nafas beberapa kali, Loreng segera berkata dan menceritakan bahaya yang akan dihadapi jika mereka memasuki tempat dimana batu Roh ini berada. “Tuan, perlu tuan Darko tahu. Kalau di tempat batu Roh ini berada di jaga sekumpulan makhluk spiritual yang sangat kuat, bahkan kita juga mengorbankan beberapa prajurit kita saat mengambil batu Roh ini.” “Makhluk spiritual? Makhluk spiritual seperti apa? Bukankah kalian bangsa Jin juga termasuk makhluk spiritual yang kuat?” “Bangsa kami memang bangsa Jin yang kuat, akan tetapi makhluk yang menjaga batu Roh ini lebih kuat daripada kita. Batu Roh yang terkumpul di tempat ini juga merupakan warisan dari Raja kami terdahulu.” Begitu mendengar perkataan Loreng, bu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 92. KOMPENSASI

    Bab 92. KOMPENSASI Dengan suka cita dan rasa syukur, semua orang di angkut helikopter tim penyelamat demikian juga dengan Pilot dan pramugari yang menaiki pesawat yang jatuh ini. Yang tersisa di pulau kosong ini hanya Tim KNKT yang bertugas untuk menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat dengan penumpang dua ratus lima puluh orang ini. Tim KNKT tampak keheranan melihat kondisi pesawat yang hanya mengalami sedikit kerusakan, padahal pesawat ini jatuh dari ketinggian sepuluh ribu feet. “Aneh, kenapa pesawat ini hanya mengalami kerusakan ringan?” “Betul sekali, lihat, kaca kokpit juga masih utuh. Hanya sayapnya saja yang retak setelah menghantam pepohonan di pulau ini.” “Benar-benar ajaib, siapa pilot yang memimpin penerbangan ini?”Semua orang sangat mengagumi keahlian pilot yang bisa mendaratkan pesawat terbang ini dengan seluruh penumpang dalam keadaan selamat. Tentu saja mereka sama sekali tidak tahu, kalau pendaratan darurat dari pesawat ini adalah campu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 93. MENGUNJUNGI IBU KANDUNGNYA

    Bab 93. MENGUNJUNGI IBU KANDUNGNYA Darko hanya tinggal satu malam di hotel yang disediakan maskapai Garuda Airways, keesokan paginya Darko pergi ke kota Parigi dengan menaiki kereta cepat. Saat di kereta cepat secara kebetulan Darko duduk bersebelahan dengan seorang wanita cantik dengan rambut pirang yang mengenakan kacamata, membuat kecantikan wanita berambut pirang ini menjadi semakin menarik. Awalnya Darko hanya berdiam diri saja setelah duduk di kursinya, bagaimanapun juga dia memang bukan pria mata keranjang yang suka menggoda wanita cantik setiap kali bertemu. Perjalanan kereta cepat dari pusat kota Wanadadi menuju kota Parigi yang jaraknya empat ratus kilometer bisa ditempuh dalam waktu dua jam. Akan tetapi tanpa di duga wanita cantik yang duduk di sampingnya tiba-tiba menyapanya dengan ramah. “Hallo, sepertinya anda bukan warga negara Samanta? Apakah anda datang ke negara ini untuk wisata?” Wanita cantik berambut pirang ini memecahkan kebisuan

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 94. SIKAP SANTUN SEORANG ANAK

    Bab 94. SIKAP SANTUN SEORANG ANAK “Iya bu, tolong katakan pada satpam yang berjaga di pintu gerbang untuk membuka pintunya.” “Eh, kamu ada di pintu gerbang mana?” “Di pintu gerbang rumah ibu.” “Di rumah ibu? Baik, sebentar. Ibu akan menyuruh satpam untuk membuka pintu gerbang.”Setelah menyanggupi untuk menyuruh satpam membuka pintu gerbang, Siti langsung mematikan panggilan telepon dan segera menelpon kapten satpam yang berjaga di pintu gerbang. “Boss…”Kapten satpam yang menerima panggilan telepon dari Siti Hardiyanti Rukmana langsung menekan tombol jawab dan menyapa. “Kapten Rudy, cepat buka pintu gerbangnya! Apa kamu tidak menghormati tuan mudamu?” “Tuan muda?”Kapten Rudy mengulangi perkataan Siti Hardiyanti Rukmana dengan suara penuh dengan kebingungan. Sepengetahuan kapten Rudy, Boss mereka tidak mempunyai suami apalagi mempunyai anak, jadi sekarang dia tampak bingung mendengar pengakuannya. “Iya cepat buka pintu gerbangnya! Pemuda yang ad

Bab terbaru

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 193. MASA LALU BAMBANG

    Bab 193. MASA LALU BAMBANG “Mas Tegar….”Terdengar suara parau dari mulut Siti ketika berhadapan dengan jarak yang sangat dekat dengan Bambang. Meskipun suara Siti tidak terlalu keras, akan tetapi bisa terdengar oleh pegawai Dinas Sosial yang ada di tempat ini. “Tegar? Kenapa wanita ini memanggil Bambang dengan nama Tegar?” “Mas Tegar, apakah kamu mas Tegar kan?” “Mas Tegar? Siapa mas tegar yang ibu maksud?”Bambang yang di panggil mas Tegar oleh Siti tampak bertanya balik dengan wajah penuh dengan kebingungan. “Mas Tegar, ini Siti. Apa mas Tegar lupa dengan Siti?” Mata Siti semakin berkaca-kaca setelah mendengar perkataan Bambang. Pada akhirnya Siti harus mempercayai perkataan pihak Rumah Sakit Jiwa yang sebelumnya merawat Bambang, kalau Bambang memang benar-benar sudah lupa ingatan. Melihat situasi yang kurang kondusif, pegawai Dinas Sosial segera menyuruh Bambang untuk duduk berhadapan dengan Siti hanya terhalang sebuah meja Jati.

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA

    Bab 192. BERTEMU PRIA PARUH BAYA YANG DICARINYA “Bu Siti, apa yang membuat anda datang ke Rumah Sakit ini? Apakah anda bersama pak Darko?” “Saya datang sendiri ke Rumah Sakit ini, kemarin saya seperti mengenali seseorang yang ada di Rumah Sakit ini, sehingga saya ingin menghilangkan rasa penasaran saya.” “Ibu punya kenalan orang di Rumah Sakit ini? Apakah karyawan di tempat ini atau siapa?”Dokter Irawati tampak sangat serius mendengarkan apa yang dikatakan Siti. Bagaimanapun juga dia tidak ingin mengecewakan orang sekelas Siti dan Darko yang masih deposit uang perawatan untuk Angelina yang sisanya masih sangat banyak. “Saya tidak tahu, orang itu kerja di Rumah Sakit ini atau pasiennya. Tapi yang jelas saya penasaran dengan sosok pria yang saya lihat kemarin itu.” Dokter irawati tampak semakin bingung dengan perkataan Siti, kemudian dia minta informasi lebih lengkap tentang pria paruh baya yang dilihat Siti saat itu. Setelah Siti menceritakan ihwal

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA

    Bab 191. SITI MENCARI PRIA PARUH BAYA DI RUMAH SAKIT JIWA “Apa Darko? Bagaimana bisa pria tidak berguna itu membawa pergi Angelina.?”Rossa tampak sangat kesal begitu mendengar perkataan petugas resepsionis yang sedang melayaninya. Melihat dan mendengar perkataan Rossa, Resepsionis ini hanya bisa diam, baginya dia tidak tahu menahu masalah pasien maupun keluar masuknya pasien ke Rumah Sakit ini. Karena tugasnya hanya menerima tamu dan memberikan informasi sesuai data yang tersedia di komputernya. “Sudahlah bu, sebaiknya kita pulang saja. Kita tidak usah ribut-ribut di tempat ini.”Abimanyu yang masih mempunyai pikiran panjang, segera membujuk Rossa untuk kembali saja. Apalagi dari catatan yang terdokumentasi oleh komputer Rumah sakit di beritahukan kalau Angelina keluar dari Rumah Sakit bersama Darko. Meskipun dengan perasaan kesal, akhirnya Rossa tetap mengikuti perkataan Abimanyu untuk pulang tanpa bersama Angelina. Tak lama setelah Rossa dan Abim

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 190. ROSSA INGIN MEMBAWA PULANG ANGELINA

    Bab 190. ROSSA INGIN MEMBAWA PULANG ANGELINA Tanpa sadar Siti menggumamkan sebuah nama yang selama ini selalu tersimpan di hatinya. Siapakah mas Tegar itu? Mas Tegar adalah suami Siti sewaktu mereka muda dan masih kuliah di Universitas Mandiraja. Sedangkan Tegar itu sendiri adalah ayah biologis dari Darko sang tokoh utama yang selama ini belum pernah dilihatnya. “Tunggu….”Tiba-tiba Siti berkata dengan sedikit ragu-ragu tergambar jelas di raut wajahnya. “Sepertinya saya pernah melihat mas Tegar, tapi dimana ya?” “Betul sekali, pria itu.” “Pria yang ada di Rumah Sakit Jiwa tempat Angelina dirawat, wajahnya sangat mirip dengan mas Tegar.”Siti tampak sedang mengingat-ingat sosok pria paruh baya yang sedang duduk di bawah pohon yang sebelumnya di lihatnya. Semakin dipikirkan, Siti semakin penasaran dengan pria paruh baya itu yang ada di Rumah Sakit Jiwa. Pria paruh baya itu adalah gelandangan yang ditemukan petugas polisi kota di pi

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 189. PELUKAN MENGHARUKAN

    Bab 189. PELUKAN MENGHARUKAN Kedatangan Darko yang mendadak bersama Angelina serta Siti tentu saja mengejutkan Widyawati dan George, demikian juga dengan Faizi yang sedang bersama kakek dan neneknya. “Assalamu’alaikum.” “Wa’alaikum salam.” “Eh ada tamu agung datang mengunjungi gubuk kami yang reot ini.”Widyawati langsung menyambut kedatangan Siti dan Angelina dengan sebuah sapaan merendah sebagai sopan santun yang umum bagi masyarakat jawadwipa setelah sebelumnya menjawab salam mereka. Darko terlebih dahulu melakukan sungkem dengan menjabat tangan kedua orang tuanya dengan cara mencium punggung tangannya. Setelah itu barulah Widyawati serta George langsung menyambut kedatangan Siti dan Angelina. “Anakku… kamu juga ikut pulang kerumah ibu?”Widyawati segera memeluk tubuh Angelina yang terlihat kurus, sebelumnya kedua orang tuanya sudah tahu kalau hubungan Darko dan Angelina sudah bercerai karena permintaan keluarga Wibisono. Karena hal in

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 188. ANGELINA DI BAWA KE IBUKOTA

    Bab 188. ANGELINA DIBAWA KE IBUKOTA Setelah melihat Darko menganggukkan kepalanya sebagai tanda mengiyakan, seketika ekspresi panik Angelina pun menghilang. “Betul sekali, kamu tidak akan bertemu dengan Rossa dan Abimanyu. Kamu akan tinggal bersama kami, disana juga ada Faizi.” “Apa? Saya akan bertemu dengan Faizi?” “Betul sekali, untuk apa aku berkata bohong?” “Tapi… tapi bagaimana kalau Rossa tahu dan mencari kita?” “Kamu tidak usah khawatir, di tempat ini Rossa dan keluarga Wibisono tidak akan berani macam-macam lagi.” Setelah berbincang-bincang sebentar meluapkan rasa rindu dengan saling berpelukan, Darko segera mengajak semua orang untuk kembali. Tapi sebelum kembali Darko menghubungi Bambang untuk menyiapkan pakaian untuk Angelina, serta membawakan mobil yang cukup besar untuk membawa mereka bertiga, karena sebelumnya Darko membawa mobil sport yang hanya mempunyai dua kursi penumpang saja. Dan tak lupa Darko meminta Bambang untuk me

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 187. MEMBAWA PULANG ANGELINA

    Bab 187. MEMBAWA PULANG ANGELINA “Apakah itu Angelina? Kenapa dia tinggal di tempat seperti ini?”Tanda tanya besar menghantui pikirannya setelah melihat Angelina yang berwajah pucat dan terlihat kerutan di keningnya. Maklumlah kalau Siti terkejut, karena dia sama sekali tidak menyangka kalau menantunya ternyata dalam kondisi yang cukup memprihatinkan. “Sayang, aku datang.”Darko berteriak ketika jaraknya tinggal lima puluh meter dari Angelina yang sedang asik dengan tanaman bunganya. Angelina segera menoleh ke arah sumber suara, seketika ekspresi wajahnya bersinar melihat Darko yang memanggilnya. “Kak Darko.”Angelina berbisik pelan memanggil nama Darko, karena saking gembiranya mengetahui kedatangan Darko, Angelina sampai mengabaikan keberadaan Siti yang berjalan di belakangnya. Sementara itu dokter Irawati hanya berdiri diam sambil tersenyum melihat interaksi antara Angelina dan Darko. Sebagai seorang dokter jiwa, tentu saja dokter Irawati tahu

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 186. SITI MENJENGUK ANGELINA

    Bab 186. SITI MENJENGUK ANGELINA “Rumah Sakit Jiwa? Kenapa Darko membawaku ke Rumah Sakit Jiwa? Bukankah saya ingin bertemu dengan Angelina?”Kepala Siti langsung berdenyut ketika memikirkan apa yang sedang direncanakan Darko. Meskipun dia penasaran, Siti tetap diam tidak bertanya apa yang menjadi uneg-uneg dalam hatinya. “Mari turun bu.”Setelah sampai di tempat parkir, Darko keluar dari mobil sportnya terlebih dahulu, kemudian dia berjalan memutar untuk membuka pintu dimana Siti berada. Pemandangan ketika Darko membuka pintu dan mempersilahkan Siti keluar dari mobil sportnya tampak menarik perhatian masyarakat serta karyawan Rumah Sakit Jiwa yang sedang di lobi maupun di tempat parkir. “Coba lihat itu, Boss dari mana tuh yang datang ke Rumah Sakit Jiwa yang khusus untuk orang tidak waras?” “Iya, apa mungkin keluarga mereka ada yang sakit jiwa?” “Bisa saja, namanya orang gila itu bisa melanda siapapun tidak pandang orang kaya maupun orang mis

  • Menantu sang Jendral Besar S2    Bab 185. KEDATANGAN SITI

    Bab 185. KEDATANGAN SITI Airmata kebahagiaan bercampur dengan kesedihan tiada henti membasahi pipi Siti yang sedang terlarut dalam euforia yang sama sekali tidak pernah disangka-sangkanya. Hingga pada akhirnya dia menghela nafas berat setelah memandangi foto Faizi di ponselnya. “Sebaiknya saya menemui cucuku ini, daripada selalu rindu dan bersalah tidak bisa membahagiakan Darko saat kecil.”Setelah bergumam dan menentukan pilihan apa yang akan dilakukan, Siti segera bangkit dari duduknya dan merapikan semua barang yang ada di atas meja kerja. Kemudian Siti pulang lebih awal, dia berpesan kepada sekretaris dan bawahannya kalau dia akan pergi ke Nusantara untuk beberapa hari. Siti sudah berada di bandar udara Internasional kota Parigi untuk menuju negara Nusantara. Siti dikawal lima orang pengawal kepercayaannya selama bepergian ke Nusantara. Akhirnya pesawat yang ditunggu pun tiba, Siti dan kelima pengawalnya menaiki pesawat yang akan terbang men

DMCA.com Protection Status