“Katakan, bagaimana kau tahu itu aku?” Elara mengerjapkan mata.Kepalanya kini lebih jernih untuk berpikir dan meskipun ia masih merasa malu, karena telah merepotkan pria di depannya, Elara bersyukur bertemu dengan pria sopan itu.“Aku hanya tahu. Kebetulan aku sedang menikmati suasana malam di San Francisco, dan sepertinya memang kita berjodoh, hingga aku melihatmu keluar dari bar yang akan kutuju.” Ethan menuangkan teh ke cangkir Elara yang telah kosong.“Maaf jika memang ternyata mereka adalah teman-temanmu, kupikir kau diganggu oleh preman asing,” imbuh pria bermanik biru itu lagi.“Bukan,” geleng Elara --tanpa menceritakan bahwa Guez dan rekannya adalah anak buah Arion yang ditugaskan mengawal dirinya.“Sampaikan maaf ku, kalau begitu. Katakan kompensasi apa yang mereka butuhkan, aku akan memberikannya.”Elara mengayunkan sebelah tangan, “Lupakan. Tidak perlu seperti itu. Mereka baik-baik saja,” katanya.Keduanya terdiam sesaat, kemudian Ethan bertanya hati-hati. “Bagaimana dengan
Terakhir Diperbarui : 2024-08-08 Baca selengkapnya