All Chapters of Ternyata Suamiku Bukan Pria Biasa: Chapter 241 - Chapter 250

355 Chapters

Catatan Author

Dear ReeFellows!Satu penjahat telah menikmati badai yang ia tanam. Yang lainnya akan menyusul.Apakah saat ini kalian merasa lebih baik? Author harap demikian.Btw.... Author ingin mengucapkan terima kasih lagi dan lagi, untuk teman-teman setia yang menghujani Author dengan Hadiah... (Speechless!)Author nulis tentang CEO kaya, ternyata kalian adalah para Real Sultan berkedok pembaca, yah? Hayo ngaku!Begitu pula teman-teman yang dengan setia terus melimpahi buku ini dengan Gems, juga selalu menyempatkan memberi komentar yang menyemangati atau bahkan ngomelin Author. Wkwkwkw!It's Okay! Buku ini terasa menjadi lebih hidup, berkat kalian semua!Author sangat enjoy dengan karya pertama Author ini, ya karena kalian.Terima kasih yaaa...Oiyaa maafin Author, beberapa bab kemarin Author beneran ngga sempat balasin komen-komen kalian, saking minim waktu luang. Maaf ya... T,TSatu lagi, sekalian Author izin random memakai nama kalian ya... tentunya setelah disesuaikan dengan latar belakang
Read more

BAB 238 : Berita Panas

Publik California dikejutkan oleh sebuah skandal yang mengguncang media sosial dan berita utama, dengan tersebarnya video asusila yang diduga menampilkan Isabelle, seorang sosialita terkenal dan putri keluarga terpandang di Sacramento dengan reputasi tak bercela.Video tersebut dengan cepat menyebar, memicu perbincangan panas di antara masyarakat.Nama Isabelle menjadi trending di berbagai platform, dan spekulasi liar bermunculan tentang siapa yang menyebarkan video tersebut dan apa motifnya.Media tidak berhenti menggali informasi tentang latar belakang Isabelle, mencari tahu bagaimana video itu bisa beredar dan dampaknya terhadap status sosialnya.Sementara itu.Elara telah kembali di villa Arion sejak malam sebelumnya, dan kini berada di ruang tengah.Ruang tengah di villa Arion di Billionaire Rows, San Francisco adalah epitome dari kemewahan modern.Ruangan ini luas dengan langit-langit tinggi dan dinding kaca yang menawarkan pema
Read more

BAB 239 : Kejarlah Kembali

Elara termangu."Isabelle... bagaimana ini bisa terjadi? Aku memang merasa dia punya rahasia, tapi video itu... dan sekarang dia ditangkap karena percobaan pembunuhan nenek? Jadi dia yang menjebakku?!” Elara bergumam, suaranya bergetar.Ada amarah menggelegak tiba-tiba saat membayangkan nenek Arion ternyata dicelakai Isabelle.“Isabelle Goldwin, apa yang telah kau lakukan?!" Elara sampai berdiri dari duduknya, dengan kedua tangan mengepal di sisi tubuh. “Teganya wanita itu! Teganya terhadap wanita tak berdaya seperti nenek! Teganya dia lakukan itu pada nenek Arion!!”Airmata yang tadi sempat menggenang, kini meluruh.Rasa pedih dan sakit berselimut amarah, jelas kini terasa berkecamuk did alam dadanya. Meskipun hanya hitungan hari ia bersama Nyonya Besar Young, Elara sudah menganggap nenek Arion itu seperti neneknya sendiri.Sebagai pengganti keluarga yang memang tidak kunjung ia miliki.Dengan gerakan gusar, E
Read more

BAB 240 : Kau Minum?

Arion menatap Zhenzhen dengan sklera mata yang nyaris memerah seluruhnya. "Aku tidak tahu bagaimana bisa memperbaikinya, Zhen. Bagaimana aku bisa membuatnya memaafkanku setelah semua ini?"Zhenzhen menatap sahabatnya itu dengan seksama. "Pertama, kau harus berhenti menghukum dirimu sendiri seperti ini. Minum sampai mabuk tidak akan mengubah apa pun, Arion. Kau harus hadapi masalah ini dengan kepala jernih. Dan kedua, jika kau benar-benar mencintai Elara, kau tidak boleh menyerah. Kau telah membuatnya patah hati, kau telah menghancurkan kepercayaannya, tapi itu tidak berarti kau tidak bisa mendapatkannya kembali."Arion menggelengkan kepalanya, merasa putus asa. "Bagaimana? Dia tidak mau berbicara denganku, dia bahkan tidak mau melihatku. Setiap kali aku mencoba mendekatinya, dia menjauh.”Pria itu mengesah frustrasi. “Baru kali ini, Zhen. Baru kali ini, aku tidak bisa menanggung melihat kebencian di mata seseorang. Dan itu adalah kebencian darinya."Zhenzhen menepuk tangan Arion, lalu
Read more

BAB 241 : Dia Hanya Boneka

Arion segera merespons, tahu bahwa dia harus menjelaskan. “Aku... ya, aku minum sedikit. Aku baru dari tempat Zhenzhen.” Pria itu memandang Elara dengan lekat. “Aku butuh bicara dengan seseorang.”Elara mengangguk pelan, tanda bahwa dia mengerti.Dia jelas tahu siapa Zhenzhen—mereka sudah lama bersahabat, dan Elara tidak pernah mempermasalahkan hubungan mereka.Tetapi ada kelelahan yang terpancar dari wajahnya. “Arion, aku tahu kau ingin bicara. Tapi tidak sekarang. Kau tidak benar-benar dalam keadaan sadar, dan aku tidak ingin pembicaraan ini dilakukan ketika kau masih di bawah pengaruh alkohol.”Arion mencoba berkata lagi, ingin sekali mengungkapkan semua yang dia rasakan, namun Elara mengangkat tangannya, menghentikan setiap kata yang hendak keluar dari mulutnya.“Besok, Arion. Kita bicara besok.”Elara berbalik, hendak pergi meninggalkan ruangan.Tetapi Arion tidak bisa membiar
Read more

BAB 242 : Sun Prairie

“Ya. Perempuan itu bahkan tidak menyadari sepenuhnya perannya dan siapa sebenarnya yang menarik benang-benang dari belakang layar.”Arion meremas rahangnya, lalu berkata lagi dengan suara dalam yang dingin. “Seperti kataku tadi, kita mulai dari Paul. Gali lebih dalam tentangnya.”“Dimengerti, Tuan.”Begitu Max pergi, Arion kembali termenung.Banyaknya masalah membuat kepalanya terasa mulai berat.Andai dia sejak awal jujur pada Elara, mungkin kini ia memiliki tempat untuk pulang dan bersandar di pangkuan Elara.Andai dia tidak menutupi siapa dirinya, Elara masih akan ada di tempat kemana Arion pulang dan menyambutnya dengan hangat.Andai ia lebih mempercayai Elara, Elara tidak akan pergi.Ya. Wanita bermanik zamrud yang ia cintai itu telah pergi. Terngiang pembicaraan mereka tadi pagi.“Jadi, itu keputusanmu setelah semalam memikirkannya?” Suara Arion terdengar begitu berat dan tersendat.Dadanya berdentum kecewa dan sakit, mengkhianati usaha pria itu untuk tetap tenang menghadapi wa
Read more

BAB 243 : Akankah Bisa Melihatmu Lagi?

Ruangan kantor CEO G&P Ltd berdesain mewah dengan pemandangan kota yang menakjubkan dari jendela besar. Ethan, duduk di meja kerjanya, memeriksa dokumen penting.Dianne, dengan gaun santai dan tampak malas, masuk ke ruangan, menenteng tas belanja yang penuh dengan barang-barang baru.Ethan menatap Dianne dengan ekspresi sedikit serius saat dia menyadari kedatangannya. “Dianne, kita perlu berbicara.”Dianne, yang sedang menurunkan tas belanjanya ke lantai, melipat tangan di dada dan mencebik. “Oh, Ethan, apa lagi yang harus aku lakukan sekarang? Aku baru saja membeli beberapa barang, aku sedikit capek.”Ethan memandangnya lurus, wajah ramah Ethan yang biasa terlihat, kini menjadi sedikit tegas. “Kau tahu bahwa kelak kau akan menjadi penerus Wayne Group, bukan? Aku tahu kau sedang menikmati hidupmu dengan berbelanja dan clubbing, tapi saatnya untuk mulai belajar bagaimana mengelola bisnis ayahmu.”Dianne merajuk, duduk di kursi dengan ekspresi cemberut. “Tapi aku takut merusak bisnis aya
Read more

BAB 244 : Tugas Mewakili Perusahaan

Ruang rapat di VeraCore dipenuhi oleh suasana tegang.Tim proyek yang dipimpin oleh Michael telah menghabiskan berjam-jam mencoba mencari solusi untuk masalah yang mereka hadapi.Beberapa data penting yang mereka perlukan untuk menyelesaikan proyek tiba-tiba hilang, dan semua orang tampak panik."Ini bencana," Michael, kepala proyek, menghela napas dalam-dalam. "Tanpa data ini, kita tidak bisa melanjutkan analisis kita. Klien menunggu laporan minggu depan, dan kita bahkan belum sampai setengahnya."Salah satu anggota tim, Pati, mengetuk-ngetuk mejanya dengan resah. "Kita sudah mencoba menghubungi IT, tapi mereka bilang butuh waktu untuk memulihkan data yang hilang.”Clara dan Faye pun hanya terdiam dan sedikit menunduk. Mereka adalah pihak yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan data, namun mereka kehilangan data tersebut.“Apa kita harus menunda deadline?" sambung Pati.Michael menatap timnya dengan frustrasi. "Menunda bukan pilihan. Klien ini sangat penting. Kita harus menemukan
Read more

BAB 245 : Gala Royale Auction

Suasana ruang lelang di Celestial Grand Hotel malam itu begitu mewah, dipenuhi para tamu berpakaian elegan.Mereka duduk di kursi-kursi berlapis sutra, dengan mata berbinar mengamati barang-barang berharga yang akan dilelang.Lampu kristal bergantung di langit-langit tinggi, memancarkan cahaya lembut yang memantulkan kilauan permata dan emas yang dipamerkan di atas panggung.Elara duduk di barisan ketiga, mengenakan gaun hitam elegan yang pas dengan tubuhnya. Ia telah selesai dengan tugasnya saat persiapan acara dan kini menikmati momen sebagai peserta lelang.Rambutnya yang panjang terurai bebas, dan sepasang mata zamrudnya memandang ke arah panggung dengan minat khusus.Matanya tertuju pada satu benda, sebuah kalung bermata zamrud dengan desain klasik yang memikat.Ada sesuatu tentang kalung itu yang menarik hatinya—entah keindahannya atau sejarah yang mungkin terkandung di dalamnya.Sementara itu, di balkon atas kiri, Ethan duduk d
Read more

BAB 246 : Seorang Wanita Di Koridor

Ethan tak mau kalah. Dia tahu ini adalah kesempatan terakhirnya. Tanpa ragu, dia mengangkat paddle.“Delapan juta dolar dari penawar nomor 17!” Suara pembawa acara bergetar, tak menyangka bahwa harga bisa mencapai titik ini.Dianne yang semula duduk santai, kini memandang Ethan dengan cemas. “Ethan, apa kau serius? Ini sudah terlalu banyak!”Ia tidak tahu untuk siapa kalung itu.Tapi kalung itu tidak terlalu menarik bagi Dianne --jika Ethan mau memberikan itu untuknya, Dianne menginginkan perhiasan lain yang lebih glamor, bukan yang tampak sederhana seperti yang saat ini diperjuangkan Ethan.Namun Ethan mengabaikan Dianne.Baginya, kalung itu lebih dari sekadar perhiasan. Itu adalah caranya untuk menunjukkan pada Elara bahwa wanita itu sangat layak untuk mendapatkan apa yang diinginkannya.Tiba-tiba, paddle dari ruang VIP kanan terangkat lagi. “Sembilan juta dolar dari penawar nomor 9!”Ruangan menjadi sangat hening.Sem
Read more
PREV
1
...
2324252627
...
36
DMCA.com Protection Status