"Aku merindukanmu," batin Muren. "Aku rasa ini belum terlambat," ucapnya kembali melirik jam yang melingkar di lengannya sebelum melangkah dengan langkah lebarnya, menghampiri sebuah meja yang di sana sudah menunggu seorang wanita berparas cantik dengan rambut pendek sebahu, kulit putih, manik mata yang terlihat kebiruan, hidung mancung lengkap dengan bibir mungilnya yang berwarna merah, tengah duduk dengan anggunnya, melambai ke arah Muren yang membalasnya dengan satu senyum yang terlihat menawan. "Apa aku sudah membuatmu menunggu lama?" tanya Muren, mengecup pipi merona Ellena, sebelum mengusapnya lembut."Tidak, kau selalu datang tepat waktu," geleng Ellena dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya. "Aku tak ingin membuatmu menunggu."Ellena beranjak dari duduknya dan langsung duduk di atas pangkuan Muren, abaikan beberapa tatapan dari para pengunjung, mungkin tidak masalah bagi mereka, ketika melihat dua pasangan kekasih yang begitu serasi dan sempurna tengah bermesraan di de
Read more