"Tapi tetap saja, aku ingin kau haya mengandalkanku saja. Apa itu terdengar sangat egois?" "Tidak sekalipun, Anda justru terlihat seperti pria yang sangat sempurna, tapi aku takut, jika suatu saat aku jadi bergantung padamu.""Aku tidak keberatan untuk itu," balas Muren. "Jangan terlalu memanjakanku ....""Tapi aku ingin melakukannya," potong Muren, yang membuat Aruhi kehabisan kata. "Baiklah, lakukan apa pun yang kau sukai," balas Aruhi dengan senyum manisnya. "Apa pun itu?""Hmm," angguk Aruhi. Bersamaan dengan mobil yang berhenti tepat di depan restauran milik Night, "kita sampai," sambungnya. "Ah baiklah." Muren membantu Aruhi untuk melepaskan seatbelt di tubuhnya. "Aku akan kembali ke Kantor, sore ini aku ada pertemuan penting, jadi jika aku tidak sempat menjemputmu, aku akan menyuruh Gunn untuk menjemput dan mengantarmu pulang," sambungnya. "Aku rasa tidak perlu, aku bisa pulang naik bus ...." "No, Dear. Kau tak di izinkan untuk naik bus lagi," potong Muren. "T-api,
Baca selengkapnya