“Mas, Apakah pernah sekali saja dalam hidupmu, kau merasa mencintaiku?” tanya Dzurriya begitu penasaran.Tiba-tiba, lelaki itu bergidik seolah kedinginan. Dia kemudian memberikan selimut yang menutupi kakinya ke kaki Dzurriya sambil berucap, “sepertinya udara semakin dingin, ayo kita masuk. Jangan sampai kau masuk angin, kasihan juga anak kita.”‘Kenapa kau selalu saja menghindar, Mas?’Lelaki itu langsung memegang roda kursi rodanya hendak mengayunnya, tapi kemudian Dzurriya yang tak bisa lagi menahan diri, menahan tangan tersebut.“Jangan menghindar, apa Mas tidak capek menghindar terus, aku saja yang menunggu ketidakpastian hatimu begitu capek dan hampir menyerah beberapa kali,” ujar Dzurriya.Di luar dugaannya, lelaki itu malah terdengar menjawab, “kalau begitu menyerah saja, aku tidak bisa menjamin atau menjanjikan apa-apa padamu, jadi menyerah saja, dan anggap hubungan kita hanya sebatas perjanjian kontrak antara pemilik rahim dan penerima manfaat!”Plak!Dzurriya yang begitu ma
Last Updated : 2024-08-18 Read more