Semua Bab Penebusan Dosa Istri Kedua: Bab 101 - Bab 110

170 Bab

BAB 101

“Lenyapkan saja!”‘Alexa’Dzurriya kembali dibuat kaget oleh suara wanita yang tengah menerima telepon di depan pintu lift yang mulai terbuka sedikit demi sedikit itu.‘Sepertinya aku berada di tempat yang sangat mengerikan’“Jangan membuat dia curiga!” bisik suaminya itu tiba-tiba.Dzurriya yang tadinya menunduk, segera memberanikan diri untuk menatap kedepan ke arah Alexa.Wanita itu terlihat menutup telepon, dan memasukkan ponselnya ke dalam saku lalu membalikkan badan.Tiba-tiba dia terdiam dan menatap Dzurriya.‘Tidak! Kau harus kuat Dzurriya’ bisiknya dalam hati, apalagi wanita itu sekarang masuk dan menghampiri mereka dengan wajahnya yang tampak penasaran.Tiba-tiba terasa kursi roda kita mendorong keluar dari lift oleh suaminya, membuatnya sedikit tersentak.Tak ayal, Alexa yang tengah berpapasan dengannya untuk masuk, berhenti dan malah terdengar berbalik.“Tunggu!”Sontak laju kursi roda itu terhenti, dan membuat Dzurriya semakin gugup.“Evakuasi, jangan sampai ada yang tah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-19
Baca selengkapnya

BAB 102

“Hah! Apa kau sedang menjualku?”Anehnya Eshan malah sontak terkekeh lirih.“Apanya yang lucu?” tanya Dzurriya heran dengan sedikit tersinggung.Suaminya akhirnya menghentikan tawanya, ia berbalik memandang Dzurriya dengan hangat, kemudian perlahan mengelus dan mencium perutnya, membuat Dzurriya seketika tersentuh dan berdebar, jarang sekali lelaki itu melakukannya, apalagi jika lelaki itu bersama dengan Alexa, itu adalah hal yang sangat tidak mungkin.“Lihatlah mamamu ini! untuk apa Papa menjualnya, memangnya Papa kekurangan uang?”Dzurriya tersenyum nyengir mendengar gumaman suaminya itu, dia menyadari apa yang barusan ia katakan. Memang tidak mungkin seorang Ehsan sampai kekurangan uang dan menjual istrinya, apalagi istrinya tengah mengandung anak yang ia idam-idamkan.‘Memalukan sekali! apa yang sebenarnya kau pikirkan?’ gumam Dzurriya dalam hati pada dirinya sendiri.“Habisnya–ngapain juga Mas menyuruhku untuk mengikutinya?” keluhnya berkilah dengan wajah yang merajuk marah.Lel
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-20
Baca selengkapnya

BAB 103

Dzurriya duduk tertegun menatap keluar jendela kamarnya, sembari mengelus-elus perutnya yang semakin bertambah besar dan terasa semakin berat.Ia teringat kata terakhir yang ia ucapkan pada suaminya saat pertemuan terakhir mereka dua bulan yang lalu, ‘apa kau mencintaiku?’Tak terasa air mata Dzurriya mulai menetes kembali.Bahkan ia tak tahu apa yang sebenarnya dirasakan oleh lelaki itu padanya, selama ini ia hanya menduga-duga.Dan sekarang ia harus berada di tempat asing, yang ia tak pernah tahu itu di mana, bersama dengan lelaki asing yang sepertinya sangat dipercaya oleh suaminya.“Nyonya, makanan sudah siap. Apa Nyonya mau makan sekarang?”“Hidup harus terus berlanjut,” gumam Dzurriya sembari mendesah pelan, mendengar pertanyaan orang kepercayaan suaminya tersebut.Ia kemudian menoleh perlahan ke arah lelaki yang barusan masuk ke dalam kamarnya yang tadi sengaja tidak ditutupnya itu.“Iya,” jawabnya singkat sembari bangkit dari tempat duduknya.Lelaki bertubuh kekar Itu tampak m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

BAB 104

‘Ryan!”Dzurriya tersentak kaget, seketika matanya membuka lebar, sementara nafasnya terengah-engah.Dipandangnya sekitarnya yang kosong, dan hanya ada perabotan rumah tangga saja.‘Apa itu tadi?’ pikir Dzurriya bertanya-tanya, kenapa tiba-tiba Ryan ada dalam mimpinya.“Astagfirullahaladzim!” gumamnya lirih sambil mengusap wajahnya.Ia kemudian bangkit duduk, dan meraih air putih yang tepat berada di sebelah ranjangnya.‘Ranjang? Bukannya Ini kamarku?’ Dzurriya kembali terkejut, matanya menatap sekitar kamar itu dengan was-was, bagaimana bisa Ia berbaring di kamar itu, bukannya tadi ia ada di dalam mobil, siapa yang membawanya ke kamar. Pikirannya mulai dipenuhi hal-hal yang aneh.‘Apa pengawal itu…’Dzurriya terbelalak lebih kaget mendengar suara hatinya tersebut.“kurang ajar!” umpatnya lirih kemudian segera berdiri, hendak melabrak pengawalnya tersebut.Langkahnya berderap cepat, sementara emosinya memuncak. Dengan tatapan yang tajam, begitu juga wajah yang memerah padam, ia kelua
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

BAB 105

“Gampang sekali berkata-kata manis kemudian meninggalkanku, ini nanti kalau Alexa menelponmu lagi pasti kau langsung meninggalkanku begitu saja,” seru Dzurriya ketus begitu kesal, sembari berusaha mendorong lelaki itu kembali supaya menjauh dari dirinya.“Kau tadi sungguh khawatir padaku, sekarang kenapa dingin begini, apa kau sedang cemburu?” tanya Eshan sambil melonggarkan pelukannya dan tampak menilik wajah Dzurriya.“Siapa yang cemburu?” sergah Dzurriya berusaha mengelak.“Tapi jelas sekali di wajahmu, kau sedang cemburu,” jawabnya lelaki itu dengan matanya yang memicing dan senyuman di bibirnya.“Kata siapa aku cemburu! lagi pula aku cemburu atau tidak—tidak ada pengaruhnya untukmu, kan? bukankah aku hanya rahim pengganti istrimu?” ujar Dzurriya bertambah ketus.Jakun lelaki itu tampak naik turun dengan tatapannya yang sendu, sementara pelukannya terasa melonggar.Dzurriya segera mendorong lelaki itu dan melepaskan diri dari pelukannya.“Ternyata benar kau hanya menganggapku rah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

BAB 106

“Pak, Tolong keluarkan mobilnya dan antar aku ke klinik biasanya,” ujar Dzurriya pada pengawalnya yang tengah meminum segelas Cappucino di teras depan itu.“Baik, Nyonya!” ucap lelaki itu kemudian segera menyeruput kopi tersebut dan bangkit hendak pergi sebelum akhirnya Dzurriya menghentikan langkahnya.“Tunggu! aku tidak melihat Bossmu itu di sini dari tadi, ke mana dia? Apa dia sudah kembali?” tanya Dzurriya penasaran. Dari pagi ia tidak melihat gelagat lelaki itu di sana.“Kembali? kembali ke mana maksud, Nyonya?” tanya balik lelaki itu.‘Sepertinya dia belum balik dan masih di sini?’ pikir Dzurriya tidak lagi melanjutkan pertanyaannya.“Boss tadi keluar, tapi dia tidak bilang apa-apa, Nyonya. Apa Nyonya ingin saya teleponkan?”“Jangan!” teriak Dzurriya menyelanya tiba-tiba, membuat lelaki itu tersentak kaget.“Nyonya tenang saja, aku tidak akan menelpon Bos, kalau Nyonya tidak menginginkannya,” jawab lelaki itu terlihat berusaha menenangkannya.“M–maksudku—aku tidak ingin menggang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya

BAB 107

Dzurriya semakin gugup, mata lelaki itu menatap dalam-dalam ke arahnya, semakin dalam dan semakin dalam, bersamaan dengan wajahnya yang terus diangkat mendekati wajah Dzurriya.Dada Dzurriya pun terasa semakin berdebar hebat, sementara nafasnya terasa terhenti seketika.Ia tak dapat membendung perasaan cinta bercampur rindu yang begitu sangat membuncah di dalam dadanya.Lelaki itu semakin mendekat ke arah wajahnya, bahkan sekarang desah nafasnya terdengar begitu jelas dan terasa mengibas sekitar hidungnya, membuat perasaannya semakin tak terkendali. Apalagi sekarang kedua matanya bertatapan begitu dekat dengan lelaki itu.“Mrs. Dzurriya!”Dzurriya segera mengedipkan matanya dan berdehem keras saat mendengar panggilan itu untuk mengembalikan kesadarannya kembali.“Yes, Mam!” sahut Dzurriya sembari bergegas berdiri dan….“Akh!” Teriakannya tercekat.Hampir saja ia terhuyung jatuh karena kurang berhati-hati, untung saja suaminya itu sigap dan segera menangkap tubuhnya.Tak ayal, nafasnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-25
Baca selengkapnya

BAB 108

Hacih‘apa lagi ini?’ pikir Dzurriya melihat suaminya tiba-tiba bersin-bersin sambil membenahi maskernya.“Kamu gak pa…?”Belum selesai Dzurriya bertanya karena khawatir, suaminya itu tampak mengedipkan mata ke arahnya seolah memberi isyarat padanya untuk sedikit berakting di depan lelaki itu.HacihDzurriya terkaget-kaget kembali, apalagi suaminya itu sekarang membalikkan badan ke arah lelaki itu sambil terus bersin-bersin dan batuk-batuk, membuat lelaki itu terlihat terlihat risih.Dia mengira suaminya itu akan menyapa lelaki itu, tapi tidak, suaminya malah menggandeng tangannya untuk masuk tanpa menghiraukan lelaki itu sama sekali.“La ba’sa habibah!” ujar suaminya itu dengan suara yang berat dan serak.“Hah!” gumam Dzurriya agak terkejut mendapati suaminya itu juga bisa berbahasa Arab.******“Siapa dia, Mas?” tanya Dzurriya heran sambil mengunyah roti hangat yang baru dibelikan suaminya itu di dalam mobil.“Itu relasiku, tidak boleh ada yang tahu kalau aku di sini bersamamu,” jaw
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-26
Baca selengkapnya

BAB 109

“Dzurriya, Dzurriya!”Dzurriya langsung tersentak bangun dengan begitu kaget mendengar bisikan lirih seseorang yang tengah membangunkannya.Nafasnya langsung terengah-engah, dipandangnya wajah sang suami yang tengah berada di hadapannya dengan heran.“Apa kamu mimpi buruk?” tanya lelaki itu cemas sambil menyeka keringat di dahinya, matanya melihat bergantian ke arah mata Dzurriya.Dzurriya menggelengkan kepalanya pelan, padahal baru saja ia seperti dikejar-kejar oleh beberapa orang berjas hitam dan bertubuh tinggi besar juga kekar.Ia tengah dikepung oleh lelaki-lelaki itu yang tertawa begitu keras, kemudian menghentikan tawanya, dan menghampiri Dzurriya secara bersamaan dengan tatapan yang begitu tajam, kala tiba-tiba ia mendengar seseorang memanggil dirinya dan akhirnya ia terbangun. Akhir-akhir ini, sering sekali ia bermimpi buruk.“Lalu kenapa kau sampai berkeringat dingin seperti ini?” lanjut lelaki itu bertanya, terlihat sekali dari wajahnya dia sangat cemas, juga penasaran.Sem
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-27
Baca selengkapnya

BAB 110

“What a forgetful wife, she knows she is deaf, but always forgets to bring her hearing aids. If it wasn't for Love, may be I would have left her already,” gerutu suaminya yang tiba-tiba menghampirinya dengan nada begitu keras, dan memasang sebuah earphone di telinga Dzurriya.Tapi Dzurriya yang baru belajar bahasa Inggris di sana selama dua bulan itu bingung dengan apa yang dikatakan suaminya tersebut, apalagi logat suaminya begitu cepat. Alhasil Dzurriya hanya bisa meringis kecut di hadapan suaminya itu. Untung suaminya itu peka dan segera membisikkan lirih di telinganya, “aku memasang alat bantu dengar di telingamu.”“Hah!” teriak Dzurriya kaget sambil melotot ke arah suaminya itu Dan sekali lagi suaminya itu menyelamatkannya dengan berkata, “It’s ok, Lovely! Can you listen me now?”“Yes,” ucap Dzurriya spontan, setelah sadar apa yang sebenarnya hendak disampaikan suaminya itu.Petugas itu kini terlihat terdiam di belakangnya. Tapi itu sangat aneh, bagaimana petugas itu bisa meneb
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-27
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
17
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status