Home / Romansa / Penebusan Dosa Istri Kedua / Chapter 121 - Chapter 130

All Chapters of Penebusan Dosa Istri Kedua: Chapter 121 - Chapter 130

170 Chapters

BAB 121

“Katanya mau kencan, kok malah bengong di sini?”Dzurriya menoleh malas ke arah suaminya yang barusan bertanya padanya itu.“Nggak pa-pa!” jawab Dzurriya singkat dengan wajah datar, kemudian bangkit dari kursi itu sembari memegang bagian bawah perutnya dan beranjak masuk ke dalam rumah.Lelaki itu tampak berusaha berjalan mengiringinya.“Kenapa kau terlihat tidak senang, apa aku melakukan kesalahan?” tanya lelaki itu kembali menilik wajahnya.Dzurriya hanya menggelengkan kepala tanpa menoleh ke arahnya.“Sepertinya aku benar,” gumam Eshan terdengar begitu lirih, tapi Dzurriya tak memperdulikannya, seolah ia tidak mendengar apa-apa.“Apa kau cemburu?”Dzurriya langsung menghentikan langkahnya mendengar ucapan suaminya itu, diikuti lelaki itu yang ikut berhenti.Ia kemudian menoleh ke arah suaminya tersebut dengan tatapan kesal yang dipendam. Ia kemudian menggigit bibir bawahnya, berusaha mengendalikan emosinya yang sedang meluap-luap.“Lupakan!” ucapnya dengan mengakhiri kalimat terseb
last updateLast Updated : 2024-11-04
Read more

BAB 122

“Aku mencintaimu, Dzurriyatul Jannah!” bisik lelaki itu dengan begitu lembutnya, membelai bulu-bulu lembut dalam gendang suaranya. Seketika hati Dzurriya menjadi berdebar hebat, di antara desah nafasnya yang berpacu cepat, membuatnya perlahan terpejam.Apalagi terasa bibir lelaki itu menyapu halus leher dan pipinya, sementara tangannya berusaha membalikkan badan Dzurriya menghadap ke arahnya. Perlahan dan pelan, pelan, ia dapat merasakan desah nafas suaminya itu mengusap lembut bagian bawah hidungnya, makin lama semakin terasa aroma musk lelaki itu tercium lebih kuat, bersamaan dengan pelukan lelaki itu yang mendekapnya semakin erat dan salah satu tangannya yang memegang lembut tengkuknya, sementara….“Where i….”Terdengar suara seseorang dari luar pintu, membuat Dzurriya sontak terperanjat dan membuka matanya lebar-lebar, lalu seketika menoleh ke arah suara tersebut dengan begitu kaget.Tampak suaminya pun tak kalah kaget, dan langsung melepaskan pelukannya pada Dzurriya.“Oh my God
last updateLast Updated : 2024-11-05
Read more

BAB 123

Suaminya, Eshan, terlihat terus terpana melihatnya tanpa berkedip sedikit pun dari balik meja dan kursi bernuansa putih dengan beberapa kuntum mawar di atasnya. Sementara Dzurriya yang agak tak nyaman dengan pakaian yang terbuka itu, berusaha menutup belahan dadanya dengan telapak tangannya, juga mencengkram belahan tinggi di roknya yang berbentuk A dan menjuntai panjang dengan tangannya yang lain.Lelaki itu kemudian menghampirinya.“Pasti aku terlihat sangat aneh kan, harusnya aku pakai gamis pink darimu tadi?”Suaminya itu tersenyum mendengar keluhan Dzurriya.“Sepertinya dia berhasil mengerjaimu, padahal tadi aku sudah memperingatkannya.”“Jadi gaun ini bukan darimu, Mas?” tanya Dzurriya membelalak kaget, Ia tidak menyangka bakalan dengan mudah percaya pada wanita yang baru dikenalnya tadi.“Apa dia bilang gaun ini dariku? Jadi kau memakainya karena dia bilang gaun ini dariku?”Dzurriya hanya bisa mengangguk pelan mendengar pertanyaan suaminya itu.“Dasar anak itu! Tak berubah
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

BAB 124

Dzurriya menggeliat pelan, sembari menutup mulutnya yang menguap begitu lebar. Ia mulai memiringkan tubuhnya yang dari tadi terlentang dalam keadaan matanya yang masih terpejam, sementara telapak tangannya perlahan berpindah dari perutnya yang tertutup selimut ke dada seseorang yang terasa begitu bidang dan terbuka tersebut. “Dada? Dada seseorang?” pikirnya terkesiap sadar. Ia sontak membuka matanya dan membelalak, ternyata ia tengah memeluk dada seseorang yang tengah tidur di sampingnya itu. Dan bukan hanya itu, ia mendapati tangan orang itu balik memeluk punggungnya hingga lengannya. Perlahan ia mendongak ke atas. ‘Mas!’ Ia mulai mengingat-ingat apa yang terjadi kemarin, dan akhirnya tersenyum-senyum sendiri sambil menggigit bibir bawahnya. Disentuh dan diusapnya mata suaminya itu, kemudian hidung, dan sepanjang bibirnya. Girl, I love you more than my self… Tiba-tiba terdengar bunyi dering panggilan dari handphone suaminya yang tergeletak di atas meja, di samping r
last updateLast Updated : 2024-11-06
Read more

BAB 125

‘Beraninya kau membohongiku, Mas?’Dzurriya melotot ke arah bahu suaminya yang sedang disandari wanita itu.Suaminya tampak gugup menatapnya, dan berusaha melepaskan tangan wanita itu dari lengannya dengan risih. Sementara Dzurriya rasanya begitu dongkol dan marah, bahkan pipinya terlihat menggembung begitu emosi, apalagi saat wanita itu tiba-tiba menarik tangan suaminya untuk keluar dari kamar itu.‘Dasar wanita gak tau adab! Aku mungkin akan mengalah pada Alexa, tapi siapa dia? Kenapa aku harus mengalah?’“Tunggu!” seru Dzurriya begitu keras, membuat suami dan wanita asing itu sontak menolak ke arahnya dengan tatapan keheranan.Tanpa banyak banyak bicara, Dzurriya segera berjalan dengan begitu percaya dirinya ke arah mereka, kemudian menarik tangan wanita itu hingga terlepas dari lengan suaminya. Tak selesai sampai disitu, ia segera menyerobot posisi wanita itu di samping suaminya itu.Wanita itu tampak berbalik menghadapnya dengan jengkel dan hendak memakinya, “Kau…”Namun Dzurriy
last updateLast Updated : 2024-11-07
Read more

BAB 126

“Dari siapa Mas?” tanya Dzurriya sambil mendongak ke arah suaminya.“Cuma karyawan kantor membicarakan pekerjaan,” ucap lelaki itu santai, sembari mengambil duduk di samping Dzurriya.Dzurriya menelan ludahnya, ada sesuatu yang sepertinya disembunyikan oleh lelaki itu.“Apa kau mau aku belikan kopi atau apa?” tanya suaminya tersebut sambil menoleh ke arah Dzurriya.“Tidak usah! ini saja cukup,” ucap Dzurriya sambil mengangkat segelas air mineral yang ia pegang dari tadi.Tiba-tiba lampu dimatikan dan layar besar yang ada di depannya menyala.Terlihat seorang anak berjalan cepat di tengah jalan setapak di dalam sebuah hutan. Suasana sedang hujan deras, anak itu terlihat kedinginan sambil memeluk bonekanya yang sama lusuhnya dengan pakaian yang sedang ia pakai. Matanya tampak was-was melirik ke kanan dan ke kiri, sesekali juga menoleh ke belakang.Tiba-tiba, terlihat seorang lelaki dengan mukanya yang setengah hancur, di tangannya ada senapan, dia menghadang anak tersebut dan mengacungk
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

BAB 127

“Jadi Mas mengira aku hilang?” tanya Dzurriya sembari tertawa terkekeh, Iya tak lagi fokus dengan film yang ada di hadapannya“Mungkin bagimu itu lucu, tapi bagiku itu sangat menakutkan. Saat aku kembali dan tidak menemukanmu tadi, aku merasa langsung bingung dan tidak bisa berpikir jernih, jadi aku berlari keluar dengan sangat panik mencarimu. Aku mencoba bertanya pada beberapa karyawan, tapi tidak ada yang tahu di mana dirimu, aku benar-benar takut, apakah kau mengerti perasaanku Dzurriya. Ini bukan hanya tentang anak di dalam perutmu, ini tentang perasaanku padamu,” jawab suaminya itu terlihat begitu tulus.‘Mas!’ pikir Dzurriya seketika menghentikan tawanya dan menatap lelaki itu dalam-dalam.“Sekali kamu diculik, dan sekali lagi kamu hampir diculik, dan terakhir yang lebih mengerikan, aku tak bisa menjagamu karena aku koma, padahal aku belum bisa memastikan apakah kamu benar-benar aman atau tidak.”Jakun lelaki itu terlihat naik turun setelah mengakhiri kalimatnya tersebut.Semen
last updateLast Updated : 2024-11-09
Read more

BAB 128

“Akh!” jerit Dzurriya lirih sambil memegangi perutnya yang terasa begitu sakit. “Ada apa, Sayang?” tanya suaminya kaget sambil ikut memegangi perut Dzurriya. Belum lagi ia sempat menjawab rasa sakit itu terasa lagi yang akhirnya membuat ia memekik kembali. “Sepertinya anak kita mau lahir, Mas!” ujar Dzurriya kemudian menjerit lirih kembali. Sementara sang suami terlihat terkesiap kaget, Dzurriya berusaha menghela nafas panjang dan mengeluarkannya secara teratur di sela-sela jeritan kesakitannya. “Kalau gitu, ayo ke rumah sakit sekarang!” ajak suaminya itu sambil membantunya bangkit dari ranjang tersebut, dan membopongnya keluar dari kamar hotel. Keduanya tampak segera menyusuri lorong hotel itu dengan cepat, dan masuk ke dalam lift. “Bukannya HPLnya masih 2 minggu lagi?” tanya suaminya itu sambil memencet tombol lift di depannya. Sementara Dzurriya merengut kesakitan. “Mana aku tahu, Mas! itu kan bisa maju bisa mundur,” jawab Dzurriya kesal, kemudian kembali menghela
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

BAB 129

Terdengar suara sirine memenuhi telinga Dzurriya.Ia menatap ke arah wajah suaminya yang tergeletak pingsan di atas roda kemudinya, dengan tetesan darah yang mengucur dari kepala bagian sampingnya sampai menetes ke atas jok mobil itu.Tak ada yang bisa ia rasakan, tubuhnya terasa lunglai, tak mampu Ia gerakkan. Dan sekedar memanggil suaminya pun, ia tak bisa. Sementara nafasnya terasa sedikit demi sedikit menyesak, bersamaan dengan darag yang terasa menetes melewati mata dan pipinya.Namun yang paling membuatnya takut, kontraksi di perutnya tiba-tiba menghilang dan tak terasa.Ia berusaha meraba perutnya, namun tangannya terlalu lemah untuk melakukannya.‘Be fast, bring the stretcher here! Any pregnant mom here.” Terdengar seseorang berpakaian hijau OKA yang tengah berdiri di depan jendela kaca mobilnya yang kacanya telah hancur remuk itu, berteriak memanggil teman-temannya, disusul derap langkah kaki beberapa orang yang terdengar semakin mendekatinya.“Cepat buka pintunya, aku akan
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more

BAB 130

“Apa kau sudah ingat semuanya?”“Jangan mendekat!” ujar Dzurriya begitu panik sembari memundurkan badannya ke belakang, membuat dokter Ryan yang berada di depannya itu seketika terhenti melangkah.Dzurriya mulai menelan ludahnya untuk mengendalikan emosinya.Namun sepertinya lelaki itu tak mau menyerah, ia kembali melangkahkan kakinya mendekat ke arah Dzurriya dengan hati-hati.Sontak Dzurriya langsung bangkit berdiri dari ranjang tersebut, dan kembali berteriak dengan sangat keras, “Sudah kubilang, jangan dekati aku!” “Ini tak seperti yang kau pikirkan, Dek. Aku masih mencintaimu sama seperti dulu, ini….”“Jangan ucapkan cinta dari mulutmu yang kotor, dan habis kau pakai berciuman dengan wanita yang bukan muhrimmu itu,” sela Dzurriya sembari berteriak keras, sedang air matanya mulai mengalir di pipi.“Bagaimana aku harus menjelaskannya padamu, ini tak seperti yang kau sangka-sangka, aku….” jelas dokter Ryan tersebut berusaha untuk meyakinkan, namun Dzurriya segera menyelanya.“Apa?
last updateLast Updated : 2024-11-10
Read more
PREV
1
...
1112131415
...
17
DMCA.com Protection Status