Home / Romansa / Penebusan Dosa Istri Kedua / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Penebusan Dosa Istri Kedua: Chapter 141 - Chapter 150

170 Chapters

BAB 141

“Ada apa?” tanya Eshan, membuat Dzurriya sontak menoleh ke arahnya dengan sedikit linglung dan bingung.“Hem!”Dzurriya hanya berani membalas lelaki itu dengan bergumam lirih sambil menggelengkan kepalanya.“Dasar wanita aneh, lepasin!” hardik suaminya sinis, membuat Dzurriya sontak melepaskan pegangannya dan bergeser menjauh dari lelaki itu.“Apa kamu kurang kerjaan?” tambah Eshan lagi.Namun Dzurriya tak begitu menghiraukannya, Ia malah kembali mengalihkan pandangannya pada lelaki asing yang tadi sedang bersandar di seberang toko tersebut.“Mana dia?” pikir Dzurriya merasa aneh, seraya celingukan bingung. Padahal ia yakin, jelas-jelas lelaki itu tadi ada di sana dan seperti sedang mengawasinya.Sementara itu sang suami tampak mengikuti pandangan mata Dzurriya lalu menoleh ke arahnya. “Apalagi sekarang, kenapa kau hanya bengong saja di situ?” tanya lelaki itu dengan nada begitu sarkastik.Dzurriya memicingkan matanya sambil tersenyum lebar dengan begitu kesal, kemudian kembali meng
last updateLast Updated : 2024-11-22
Read more

BAB 142

Eshan terlihat begitu marah, setelah mengajak para pengawalnya tersebut beserta Dzurriya untuk segera pulang, begitu selesai menerima telepon dari seseorang tadi. Dia bahkan mengumpulkan semua orang di rumah itu. Dan semua tampak menunduk takut, apalagi urat wajah suaminya itu terlihat menegang dengan raut yang begitu dingin. Hanya Alexa yang terlihat begitu tenang.Tiba-tiba, terdengar derap langkah kaki Tikno berlari menghampiri suaminya itu, kemudian menggelengkan kepala ke arah lelaki itu.‘Sebenarnya apa yang terjadi?’ pikir Dzurriya menangkap sesuatu yang tidak beres, apalagi tentang keberadaan Alexa disana, bukannya dia tadi bilang pulang malam, kenapa siang-siang begini dia sudah ada di rumah. ‘Dan senyuman itu—kenapa dia tersenyum nyengir di depanku? apa hanya perasaanku saja atas jangan-jangan….?’ pikir Dzurriya mendapati gerak-gerik Alexa yang begitu mencurigakan di depannya.“Jadi di sini ada pencuri sekarang?”Dzurriya langsung membelalak kaget mendengar suaminya Itu me
last updateLast Updated : 2024-11-23
Read more

BAB 143

Dzurriya terduduk diam sambil bersandar di dinding gudang yang begitu apek dan pengap tersebut dengan putus asa, apalagi beberapa sarang laba-laba tampak menempel pada kardus-kardus kotor yang ada di dalam gudang itu.Ia tidak tahu kesalahannya, juga tak tahu barang apa yang hilang dalam rumah itu, sehingga membuat suaminya begitu marah. Yang lebih parah, Ia tak diberi kesempatan untuk menjelaskan atau bertanya, suaminya itu membiarkannya diseret paksa oleh para pengawalnya di depan mata Alexa.“Mohon maaf, Nyonya tidak boleh masuk!”Tiba-tiba terdengar suara pengawal yang sepertinya menjaga di depan pintu gudang itu berbicara pada seseorang yang kemungkinan besar dia adalah Alexa, siapa lagi yang dipanggil Nyonya di rumah ini kalau bukan dia.“Kamu berani menghalangiku?”Tanya wanita yang ternyata benar Alexa itu, terdengar mendesak mereka.“Kami tidak berani Nyonya, tadi Tuan Eshan sudah berpesan bahwa tidak ada satupun orang yang boleh masuk ke dalam. Kalau tidak kami dan keluarga
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

BAB 144

Dzurriya mengernyitkan dahinya, ia mulai mencium bau obat-obatan yang begitu menyengat, dibukanya matanya perlahan. Tampak Ryan terduduk tidur di sampingnya sambil menggenggam tangannya.Dzurriya segera melepaskan genggaman tangan lelaki itu, dan menyandarkan telapak tangannya tersebut di atas perutnya.Lelaki itu tampak menggeliat pelan, lalu membuka matanya perlahan.“Kau sudah bangun?” ucapnya terlihat begitu senang, sambil mengangkat kepalanya dengan cepat.Dzurriya membalasnya dengan tersenyum ringan, lalu bertanya sambil menyiratkan pandangannya ke seluruh ruangan bernuansa biru laut itu, “aku dimana?”“Ini di rumah sakit, apa kau sudah merasa baikan?” Tanya balik lelaki itu dengan nada terdengar cemas.Dzurriya menganggukkan kepalanya perlahan.apa kau tersengat sesuatu?” lanjut sepupu iparnya itu bertanya.Dzurriya mengangguk pelan kembali, badannya masih terasa lemas.“Kalajengking,” jawabnya lirih.Lelaki itu tampak mengangkat alisnya dan terlihat marah.‘Apa ada yang dia se
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

BAB 145

“Bahkan aku tidak tahu sampai sekarang keberadaan Paman Braha.” Terdengar suara Alexa yang setengah berteriak berusaha membela dirinya. Sepertinya wanita itu sungguh putus asa, bahkan Eshan pun belum terdengar bertanya, tapi wanita itu sudah gupuh menjelaskannya.Dzurriya memang sengaja mengikuti kedua pasangan suami istri itu dan menguping. Ia harus tahu banyak tentang rumah itu, dan menyusun strategi dengan baik, supaya bisa membawa bayinya keluar dari sana dengan aman.Itu kenapa ia sengaja melirik ke arah lift untuk mengetahui ke lantai berapa keduanya akan pergi, setelah tadi ia masuk ke dalam rumah itu beberapa saat sesudah Eshan menyuruh Alexa masuk mengikutinya.Setelah itu, ia pamit pada Ryan untuk beristirahat di kamar.Setelah merasa aman, ia mulai mengendap-endap keluar dari kamarnya, dan berjalan menaiki tangga darurat rumah itu menuju lantai tiga.Dan diluar dugaan, ia langsung mendengar teriakan wanita itu begitu keluar dari pintu tangga tersebut.“Lihat saja! sampai a
last updateLast Updated : 2024-11-24
Read more

BAB 146

“I–tu… maksudku itu bukan kalajengking yang aku taruh di situ,” jawab Alexa gelagapan dan masih berusaha untuk mengelak.“Kamu kira rumah ini kebon, segala macam hewan bisa masuk seenaknya?” tanya Ryan tanpa menurunkan sedikitpun nada suara bentakannya.Untuk sementara waktu suasana terdengar hening, sepertinya Alexa kehabisan kata-kata untuk membela dirinya.“Tapi kan mungkin saja…”Wanita itu kembali mengeluarkan suaranya setelah beberapa saat.Kemudian terdengar suara langkah kaki yang berjalan begitu lambat.Sayup sayup lalu, terdengar suara desahan nafas yang begitu panjang, diikuti dengan ucapan Ryan yang lamat- lamat bahkan terasa dingin di telinga Dzurriya yang notabene bukan sasaran ucapan tersebut.“Aku bukan Eshan yang bisa kamu bohongi sesukamu. Aku mengenalmu dengan baik, ini bukan hal yang bisa kau tutup-tutupi dariku, dan lagi aku juga sudah mendapat info dari salah satu pengawal bayaranmu yang menjaga gudang itu, jadi apa lagi yang mau kau katakan?”Suasana terdengar
last updateLast Updated : 2024-11-25
Read more

BAB 147

‘Andai saja ia tahu, Papa sangat merindukannya’Kalimat itu terngiang-ngiang terus di telinganya, bersamaan dengan ekspresi wajah suaminya yang tergambar jelas dalam pikirannya.Dzurriya menghela nafas panjang, sambil memandang wajah putrinya yang baru saja selesai menetek padanya itu.Ia kemudian bangkit dan menaruh bayi mungilnya tersebut tersebut di baby cotnya, sembari tersenyum hangat ke arahnya, sampai wajah mungil bayi itu mengingatkannya pada wajah sang ayah.Ia kembali menelan ludahnya.‘Apa itu tadi, kenapa dia berkata dan menatapku seperti itu?’ pikirnya kembali kala wajah lelaki itu tergambar nyata lagi dalam pikirannya.Apalagi hatinya penuh dengan pertanyaan yang belum bisa ia jawab, kalau suaminya itu jelas-jelas meninggalkannya, kenapa ia bilang ia merindukannya, juga tatapannya itu, kenapa ia menatapnya seperti itu.Ia mulai berjalan menuju ranjangnya untuk duduk dengan tatapan kosong.Karena kesal, ia mulai menggaruk-garuk kepalanya dengan cepat.Hari pun sudah tenga
last updateLast Updated : 2024-11-26
Read more

BAB 148

‘Apa yang kau lakukan di sini?’ tanya Alexa dengan tatapan penuh curiga.“A—aku, Akh!” jerit Dzurriya kembali kesakitan, saat ia tanpa sengaja hendak melangkahkan kakinya yang tertatih itu kembali.Anehnya, suaminya itu terlihat ikut terperanjat sejenak dan sontak menoleh ke arahnya dengan khawatir. Namun segera setelahnya, dia memalingkan muka darinya dengan acuh.“Apa yang kau lihat? Jangan bengong seperti itu, jawab aku!” bentak wanita itu padanya, membuatnya segera tersadar dan langsung menoleh ke arahnya.Tapi belum juga ia sempat menjawab, wanita itu sudah menghardiknya kembali .“Apa yang kau lakukan di sini? Kau mau mencuri ya?” tuduh wanita itu.‘Gila! untuk apa aku mencuri di rumah suamiku sendiri?’ pikir Dzurriya.“Tadi aku melihat ada orang menyelinap masuk ke sini, makanya aku mengikutinya sampai di sini,” jelas Dzurriya sambil menatap wajah suaminya dan mengacuhkan Alexa.“Emangnya siapa yang berani menyelinap ke rumah ini, jangan-jangan itu kamu sendiri!’ tuduh wanita
last updateLast Updated : 2024-11-27
Read more

BAB 149

“Jangan ada yang berani menyentuhnya! dia adalah tawananku.”Para pengawal itu langsung mengurungkan niatnya untuk menyentuh Dzurriya, mereka langsung menyeret kakinya mundur selangkah darinya begitu mendengar perintah Ehsan tersebut.“Tapi Sayang…”Bukannya mendengarkan ucapan Alexa barusan, Eshan malah menoleh ke arah istri pedtamanya itu dengan tatapan tajam, membuat wanita itu terhenti berbicara.“Aku akan mencari tahu sampai dokumen itu ditemukan, dan tak akan kubiarkan siapapun yang melakukannya bisa bernafas kembali di dunia ini,” ancam Eshan membuat Dzurriya tercekat, apalagi pandangan lelaki itu tertuju tajam ke arahnya.Tampak Alexa tersenyum nyengir ke arahnya, dia terlihat sangat puas sekali mendapati kemarahan lelaki itu pada Dzurriya.‘Ya Allah, apa yang terjadi padaku setelah ini?’ gumam Dzurriya getar-getir dalam hati, sementara tubuhnya bergetar hebat disertai keringat dingin yang mengalir di sisi dahi dan hidungnya, entah dokumen apa yang hilang, tapi terlihat sekali
last updateLast Updated : 2024-11-28
Read more

BAB 150

“Perusahaan multinasional EXO Group yang berpusat di Bandung mengalami kerugian finansial dan krisis reputasi yang cukup signifikan, dikarenakan data-data perusahaan yang diisukan bocor ke pihak kompetitor…”Eshan segera mematikan televisi yang menyiarkan berita tentang perusahaannya tersebut.Dia kemudian menatap para staf dan pengawal yang tengah berdiri di hadapannya itu dengan tatapan begitu tajam.“Apa saja kerja kalian? Hanya membendung berita seperti ini saja tidak becus!” bentak Eshan marah, dia begitu kalut dan bingung menghadapi pekerjaan bawahannya yang tak beres itu.Sementara mereka terlihat menunduk takut, tak ada satupun dari mereka yang berani bergeming.Dan yang lebih parah, belum lagi emosinya mereda, sekretarisnya tiba-tiba masuk ke dalam ruangannya dan mendekat ke arahnya, sembari berbisik lirih, “para pemegang saham sedang menunggu di ruang meeting.”Eshan langsung menghela nafas panjang dan membenahi jasnya.Dia berjalan dengan begitu tenangnya keluar dari kantor
last updateLast Updated : 2024-11-29
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status