Home / Romansa / Penebusan Dosa Istri Kedua / Chapter 151 - Chapter 160

All Chapters of Penebusan Dosa Istri Kedua: Chapter 151 - Chapter 160

170 Chapters

BAB 151

“Kita belum menemukan dalang utama dari pencurian data-data perusahaan, kita tidak boleh gegabah!” ujar Ehsan sambil menatap keluar jendela ruang kerjanya.“Tapi ini sudah tiga hari sejak data itu hilang Pak, dan belum ada kejelasan bagaimana mengatasinya.” Ehsan langsung membalikkan badan menatap tajam ke arah salah satu direktur dari perusahaannya tersebut yang barusan mengingatkannya.“Apa kau tidak percaya padaku?”Lelaki itu terdiam mendengar pertanyaannya.“Sebenarnya ini bukan masalah percaya atau tidak percaya.”Eshan langsung menoleh ke arah direktur keuangan yang barusan berkata padanya itu, yang juga salah seorang kepercayaannya tersebut. Lelaki itu yang membantunya hingga akhirnya berhak tidak bisa bertindak terlalu jauh dalam keuangan perusahaan.“Mohon tidak tersinggung Pak, saya dengar beberapa investor hendak menjual saham mereka ke kompetitor kita, kalau itu terjadi entah bagaimana nasib perusahaan kita, Pak,” lanjut direktur keuangannya itu.“Aku juga sudah mendenga
last updateLast Updated : 2024-12-01
Read more

BAB 152

“Tidak! aku tidak mau mati konyol di sini, aku harus segera membuktikan bahwa aku tidak bersalah, supaya aku bisa bersama dengan putriku lagi, tapi bagaimana aku akan melakukannya? Jangankan bertemu mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi, keluar dari sini saja sepertinya sangat sulit,” pikir Dzurriya sambil kembali menatap keluar jendela kamarnya itu, di mana terlihat beberapa pengawal begitu siap siaga menjaga rumah itu dengan ketat. Ia mulai berjalan ke sana kemari di dalam kamarnya tersebut selama beberapa saat, ia berusaha mencari cara untuk cover dari rumah itu. Sesekali digigit bibir bawahnya dengan gemas, karena ia tak kunjung mendapatkan sebuah ide.‘Ayo pikirkan cara Dzurriya! Mengapa di saat seperti ini otakmu justru buntu? Ayo pikirkan sesuatu!’ desaknya pada dirinya sendiri.Ia mulai kesal dan menghentak-hentakkan kakinya, sembari menggaruk-garuk kerudung di kepalanya.“Akh!” teriaknya begitu jengkel dan lantang.Tiba-tiba terdengar derap kaki pengawal sepertinya berlar
last updateLast Updated : 2024-12-03
Read more

BAB 153

“Iya! kenapa Sus?” Tanya Dzurriya balik berusaha untuk terlihat tenang di depan perawat itu.“Ibu Pasien IGD? kok berkeliaran?” tanya perawat tersebut membuatnya sedikit gugup kembali.“M—maksud Sus, siapa?” tanya Dzurriya berpura-pura tidak mengerti dengan apa yang barusan ditanyakan oleh perawat itu.“Ya? Ibu bukannya Ibu pasien IGD yang barusan datang?” tanya wanita itu lagi.“Apa? ini IGD? saya tadi diberitahu kalau saya masuk ke ruangan ini, saya bisa bertemu dengan keluarga saya yang sedang dirawat di sini,” ungkap Dzurriya berpura-pura ikut bingung.Perawat itu terlihat bingung mendengar ucapan Dzurriya, sampai-sampai alisnya tampak mengkerut jadi satu.Dzurriya berusaha menyelanya, supaya perawat itu tidak berpikir lebih jauh lagi, dan mendapati kejanggalan dalam perkataannya.“Jadi ini IGD, sus? Kok diam saja? saya ini harus segera bertemu dengan saudara saya, katanya dia kritis,” ujar Dzurriya dengan nada agak kesal, berpura-pura panik dan tergesa-gesa.“Ibu ini kok malah ma
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more

BAB 154

“Kenapa katamu? Kau kira aku akan merayakan kehancuran Eshan sialan itu dengan bersamamu, apa aku sudah tidak waras?”Mata Dzurriya langsung membulat begitu sempurna, mendengar ucapan Ryan yang samar-samar terdengar berbisik lirih pada Alexa tersebut.‘Apa maksud mereka, apa mereka sedang bersekongkol?’ pikir Dzurriya dengan penuh was-was, ia kembali mencengkram mulutnya kuat-kuat.Entah apa yang mereka maksudkan dengan kehancuran itu, perasaannya yang masih terasa dalam pada suaminya, membuat dadanya terasa sesak karena cemas.“Jadi selama ini kau hanya mempermainkanku?” terdengar suara Alexa bertanya dengan nada begitu kesal, diikuti suara mendesah pelan, dan langkah kaki yang terdengar berdecak perlahan.“Lebih tepatnya Aku sedang memperalatmu.”Dzurriya hanya bisa menelan ludahnya, mendengar perkataan sinis Ryan pada Alexa yang terdengar begitu lugas tersebut.Sementara Alexa terdengar spontan menyahut dengan nada heran, “apa?”Sepertinya wanita itu tidak percaya dengan apa yang b
last updateLast Updated : 2024-12-05
Read more

BAB 155

“Lihat siapa yang ada di depanku!” seru Alexa lirih, sepertinya ia menikmati sekali keterkejutan Dzurriya.“Tak salah aku kembali, mau menangkap koi dapat piranha,” lanjut wanita itu sinis. Dzurriya berusaha mengabaikannya dan hendak melewatinya pergi begitu saja. Namun wanita itu tiba-tiba menarik lengannya dan menatapnya tajam.“Dasar Babu sialan, ikuti perintahku!”Dzurriya hanya bisa terdiam pasrah, pinggangnya ditodong pisau oleh istri pertama suaminya itu.Wanita gila itu lalu menyeret pisaunya itu mengitari pinggang sampai punggung Dzurriya.“Jalan!” perintahnya sambil mendorong tiba-tiba bahu Dzurriya.Tak ada pilihan lain, Dzurriya mulai berjalan melewati lorong demi lorong rumah sakit itu dengan was-was, sambil menunggu kesempatan untuk melarikan diri dari wanita kejam itu.Dan akhirnya kesempatan itu datang, terlihat dari lorong di seberangnya, para pengawal suaminya tampak panik berjalan setengah berlari, sepertinya mereka telah menyadari kalau ia telah kabur.‘Lebih baik
last updateLast Updated : 2024-12-08
Read more

BAB 156

Dzurriya sontak tersentak bangun dengan nafasnya yang ngop-ngopan, gimana tidak? tiba-tiba saja wajahnya ditimpa guyuran air yang menamparnya begitu deras. Padahal ia baru saja pingsan tertidur karena kelelahan, setelah hampir seharian ia ditampar dan dipukuli oleh Alexa dan Pamannya.“Enak sekali ya tidurnya?” tanya Alexa yang kini tengah berdiri kembali di hadapannya sambil membawa ember.“Kenapa kau terus menyiksaku?” tanya Dzurriya memberanikan diri.“Pertanyaan apa itu? Menurutmu, apa semua ini sudah sepadan untuk wanita perusak ruma tangga orang lain sepertimu, Hah?” tanya balik Alexa sambil dengan nada membentak.“Bukankah kau yang membawaku ke rumah itu, kau yang memaksaku untuk menikah dengan suami? Apa kau lupa? sekarang sikapmu sungguh kekanak-kanakan, kenapa— apa kau takut dengan keberadaanku?” tanya Dzurriya berusaha balik memprovokasinya.“Aku? takut dengan keberadaanmu? Apa kau sudah gila? Wanita murahan sepertimu, bagian dirimu mana yang harus aku iri?” tanya wanita it
last updateLast Updated : 2024-12-09
Read more

BAB 157

“Apa? Kurang Ajar!” seru Eshan naik pitam, sambil menggebrak meja dengan keras, membuat Tikno yang baru saja masuk ke ruang kerjanya itu ikut tersentak kaget, dan langsung mengangkat kepala menatapnya.“Bagaimana kalian bisa dikecoh oleh seorang wanita seperti itu? Dasar Bodoh! Aku tidak mau tahu, cari dia sampai ketemu, atau kepala kalian taruhannya!” lanjutnya sembari langsung menutup teleponnya dengan nafas yang terengah-engah marah.“Beraninya dia bermain-main denganku?” gumamnya sambil menundukkan punggungnya dan menyandarkan tangannya di atas meja kerjanya.“Ada apa, apa dia menghilang?”Eshan mengangkat bola mata dan alisnya bersamaan ke arah Tikno.“Sepertinya tak ada cara lain, Tuan harus memasang penyadap di mobil Nyonya, ini pasti ada hubungannya dengan lelaki itu,” saran Tikno.“Kita bicarakan itu nanti,” ujar Eshan sembari menegakkan badannya berdiri. Selama ini dia berusaha tidak memata-matai dan percaya pada istrinya, sebagaimana janjinya dulu pada wanita itu sebelum me
last updateLast Updated : 2024-12-11
Read more

BAB 158

“Hi, Sayang! Apa kau sudah tertidur?” Mata Dzurriya langsung tersentak bangun mendengar suara yang mendesah berat tersebut, Ia langsung seketika berusaha mengangkat dirinya yang terikat kuat tersebut sampai-sampai kursi itu terangkat dan bergeser sedikit, kemudian terantuk ke lantai begitu keras.“Apa maumu, jangan coba-coba menyentuhku!” ancam Dzurriya dengan matanya yang membulat sempurna menoleh ke arah Tua bangka, Braha sialan itu, yang tengah memandangnya dengan dengan tatapan yang begitu menjijikan.“Kamu kira kamu bisa menghindar dariku sekarang?” ujar lelaki itu sambil meringis, belum lagi tangannya yang kotor dan keriput itu mengusap pipinya, membuat Dzurriya benar-benar muak dan segera menolehkan wajahnya ke arah lelaki itu, kemudian….“Akh!”Terdengar jeritan kesakitan yang begitu keras dan panjang dari lelaki itu, karena Dzurriya sengaja menggigit jemari tangannya yang barusan menyentuhnya sembarangan tersebut.Lelaki yang tampak kesakitan itu berusaha memukul badan dan k
last updateLast Updated : 2024-12-12
Read more

BAB 159

Dzurriya segera mencari sesuatu di badan Ryan. Kalau perkiraannya benar, dan lelaki itu datang ke sana untuk menyelamatkannya, pasti dia membawa sesuatu untuk membela diri, dan benar saja itu yang menemukan senjata api di bagian dalam saku jaketnya.Dzurriya segera mengambil senjata itu dan berlari ke belakang pintu. Namun na’as, pintu itu tiba-tiba terbuka begitu saja, mata Dzurriya langsung membelalak lebar, tubuhnya pun yang tadinya condong kedepan karena buru-buru berlari ke belakang pintu, sontak menegak bersamaan dengan matanya yang menoleh ke arah pintu tersebut.Dengan panik, ia segera mengokang pistolnya, dan mengarahkan pistol itu pada seseorang yang masuk pertama, yang tak lain adalah paman istri pertama suaminya itu.Tapi karena Ia tidak mahir sama sekali juga begitu gugup, peluru pistol itu malah meluncur ke arah daun pintu tadi dan menyebabkan suara dentuman yang begitu keras. Alhasil Alexa dan Braha berhasil mundur dan menghindar.“Kurang ajar! berani sekali dia melaku
last updateLast Updated : 2024-12-13
Read more

BAB 160

Dzurriya hendak menjelaskan kalau dia benar-benar amnesia, dan baru ingat semuanya, namun tiba-tiba tubuh Ryan tersentak hebat bersamaan dengan darah yang tiba-tiba memancar keluar dari dalam mulut mantan tunangannya itu.Sontak Eshan begitu terperanjat kaget dan terlihat langsung menghampiri sepupunya itu, kemudian menggendongnya.Dzurriya yang begitu syok hanya bisa menoleh sambil mendesah cepat, dan seketika menutup mulutnya dengan kedua tangannya, matanya sendiri langsung berkaca-kaca.Ia lalu mengikuti suaminya yang setengah berlari dengan panik itu.Namun tiba-tiba tangan kanan Alexa menjulur dan menghalangi jalannya.Dzurriya menoleh ke arah wanita itu dengan heran, namun wanita tak punya hati itu malah tersenyum nyengir ke hadapannya, dan segera melirik ke arah pengawalnya tadi, yang sepertinya terlupakan oleh suaminya.Dia kemudian menggerakkan bola matanya melirik ke arah Dzurriya dengan cepat.Alhasil dalam sepersekian detik saja, para pengawal itu langsung membungkam mulut
last updateLast Updated : 2024-12-14
Read more
PREV
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status