Semua Bab Penebusan Dosa Istri Kedua: Bab 131 - Bab 140

170 Bab

BAB 131

“Kemarikan! aku bisa makan sendiri,” ucap Dzurriya ketus sembari menarik piring itu dari tangan dokter Ryan.Ia kemudian memakan bubur itu sesuap, kemudian langsung menaruhnya di atas meja dengan setengah membantingnya begitu kesal.“Kau tak bilang aku harus menghabiskannya, sekarang aku sudah makan, katakan apa yang kau ingin katakan! aku akan mendengarkannya, tapi jangan paksa aku untuk mempercayaimu, lelaki sepertimu itu tidak pantas untuk dipercaya,” ujar Dzurriya sinis seraya menatapnya dengan dingin.Jakun lelaki itu tampak naik turun mendengar ucapan Dzurriya yang begitu ketus, meski matanya terlihat sayu penuh penyesalan.Namun Dzurriya tak peduli dengan itu semua, sejak menikah dengan Eshan sudah banyak wajah yang ia lihat, itu kenapa ia bahkan melipat kedua tangannya di depan, sambil menatap lelaki itu dengan tajam.“Jangan membuang waktuku dan cepat katakan! Aku tak mau berlama-lama berbicara denganmu,” tambahnya dengan nada semakin sinis.“Aku tak pernah berniat untuk meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-11
Baca selengkapnya

BAB 132

“Bayimu diambil Eshan dan Alexa, mereka yang merawatnya sekarang.”Dzurriya begitu syok mendengar jawaban dokter Ryan itu.“Apa maksudmu? Kau pasti sedang mempermainkanku, kan?” Bukannya menjawab lelaki itu malah terdiam membisu menatapnya dengan iba.“Nggak! Nggak mungkin! suamiku tak mungkin membawa anakku begitu saja dan meninggalkanku. Kau pasti bohong! kau cuma tak terima dengan kebahagiaan kami sekarang,” ujar Dzurriya berusaha meyakinkan dirinya bahwa apa yang barusan ia dengar adalah salah dengan menatap kedua mata lelaki itu bergantian, tapi Ia tak menemukan apa-apa selain tatapan mengasihani.Tak Ayal air mata Dzurriya mulai mengalir dari sela-sela kelopak matanya yang sedari beberapa menit lalu memerah.“Enggak! Kau pasti bohong, katakan kalau kau berbohong!” teriak Dzurriya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya perlahan.“Jangan diam saja, katakan!” jerit Dzurriya begitu histeris sambil mulai menarik kerah lelaki itu yang terlihat tertegun iba menatapnya.”Kau hanya iri d
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-12
Baca selengkapnya

BAB 133

Dzurriya segera mengambil sebuah bolpoin, dan sebuah kertas kosong yang ia minta pada perawat tadi, kemudian menaruhnya di depan meja, tepat di depan dokter Ryan duduk.“Apa ini?” tanya lelaki itu sambil menoleh ke arahnya dengan wajah yang tampak bingung dan penasaran.“Jangan berharap, aku akan serta merta mempercayai lelaki pembohong sepertimu,” ujar Dzurriya mengawali katanya dengan begitu ketus.“Aku mau semua kesepakatan kita tertulis dan legal,” lanjutnya menjelaskan dengan nada rendah dan menekan, sambil mengetuk kertas tersebut perlahan beberapa kali dengan jari telunjuknya.Lelaki itu tampak kembali menatapnya dengan penuh penyesalan, bahkan jakunnya sekali lagi terlihat naik turun.“Baiklah!” ucap dokter Ryan singkat dan langsung menyetujuinya.Terkadang Dzurriya merasa ragu-ragu melihat mata lelaki itu memerah dan berkaca-kaca, tapi kemudian ia teringat kejadian di mana lelaki itu bercumbu bersama wanita lain di parkiran saat itu, hingga ia harus terpaksa menikahi dan diha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

BAB 134

“Jadi selama ini kamu masih berhubungan dengan Ryan?” tanya Dzurriya seraya menatap hangat ke arah sahabatnya tersebut di bangku taman rumah sakit tersebut.“Aku kira kau akan bertanya bagaimana aku bisa tahu bahwa kau ada di sini?” ucap Mira, sahabatnya itu, terlihat heran.“Kalau itu tidak usah ditanyakan, pasti Ryan yang memberitahumu, buktinya tadi dia bilang ada kejutan untukku, kalau bukan dia yang menyiapkan kedatanganmu ke sini, siapa lagi?” ujar Dzurriya santai.“Oh…,” gumam gadis itu panjang tanpa membenarkan atau menolak ucapannya.“Jadi, kok kamu masih bisa berhubungan dengan Ryan?” tanya Dzurriya kembali penuh penasaran, bahkan gadis itu masih di desanya ketika ia berangkat untuk mencari dokter Ryan, kekasihnya waktu itu.“Jadi aku tuh punya temen—orang sini di media sosial, dan kebetulan kami itu deket, Nah, sebulan apa dua bulan setelah kita kenalan, dia datang ke Indonesia dan melamar aku, lalu bawa aku ke sini dan lanjut kuliahin aku,” jawab sahabatnya tersebut.“Kena
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-13
Baca selengkapnya

BAB 135

“Apa yang tadi kalian bicarakan?” tanya Ryan terdengar santai, setelah melihat Mira keluar dari kamarnya saat dia masuk lagi.‘Sepertinya aku harus jujur saja—apa saja yang aku tanyakan dan apa saja jawaban Mira. Aku tidak tahu apa saja yang sudah dokter Ryan katakan padanya, juga Mira katakan pada lelaki itu’ pikir Dzurriya sembari berpura-pura tersenyum hangat pada lelaki itu.“Biasa teman lama, lama nggak ketemu, ya tanya-tanya kabar gitu. Ternyata dia sungguh beruntung ya, punya seseorang yang bisa dijadikan sandaran di tempat asing seperti ini,” sindir Dzurriya dengan sengaja, sambil meringis nyengir ke arah lelaki itu.Dan sepertinya apa yang dikatakannya begitu menohoknya, jakunnya sampai naik turun dengan cepat.“Tapi dia lebih banyak tanya tentang diriku sih,” lanjut Dzurriya berusaha mencairkan suasana, sembari duduk di atas ranjangnya.“Oh, ya?” tanya lelaki itu kembali santai, sambil duduk di kursi di depannya.“Aku dengar kalau kalian masih sering teleponan?”“Itu nggak s
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-14
Baca selengkapnya

BAB 136

Kaki Dzurriya terasa kaku, wajahnya menunduk dalam, suaminya itu tengah mendekat ke arahnya dengan heran. Sementara Alexa sudah masuk membawa bayinya ke dalam. “Siapa kamu?”‘Kalau aku bicara sekarang, dia mungkin akan mengenali suaraku. Apa yang harus aku lakukan?’ pikir Dzurriya kebingungan, keringat pun mulai mengucur di kedua sisi pelipisnya.“Dasar pengawal gak becus! kemana kalian semua?” teriak lelaki itu dengan suara membentak keras.“Dan kau, kenapa kau diam saja?” lanjut suaminya itu berujar sembari semakin mendekat ke arahnya, membuat Dzurriya sontak melangkahkan kakinya mundur.Sementara itu, beberapa pengawal terlihat berlari berhamburan keluar dari dalam rumah, dan taman belakang ke arah mereka dengan tergupuh-gupuh. “Dimana saja kalian? Bukankah harus ada yang menjaga gerbang depan?” tanya suaminya itu tampak sangat marah.‘Benar, ini sangat aneh! tak biasanya rumah itu lengang dari penjagaan, bahkan gerbang rumah itu juga terbuka lebar, hingga mobilnya tadi bisa masu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-15
Baca selengkapnya

BAB 137

“Masya Allah Sayang, cantiknya kamu!” ujar Dzurriya sambil mengelus-elus pipi buah hatinya yang sekarang tengah digendongnya tersebut.Sesekali diarahkannya matanya ke seluruh ruangan tersebut, kamar yang sama yang penuh banyak kenangan dengan suaminya.Kamar yang sama di mana ia untuk pertama kalinya di dekap sang suami dalam tidurnya, kamar tamu yang sungguh mewah, yang sekarang jadi kamarnya dan bayinya tersebut.‘Kalau kau tahu ini aku, masih mungkinkah kau memberikan kamar ini untukku? atau kau akan menempatkan aku di kamar pembantu yang dulu aku tinggali saat pertama kali aku berada di rumah ini?’ pikir Dzurriya.‘Tapi mengapa kau taruh bayi ini begitu jauh darimu, Mas?’ gumamnya kembali bertanya-tanya dalam hati dengan mata berkaca-kaca.“Tidak apa-apa sayang, ada bunda di sini, bunda yang akan merawatmu,” bisiknya lirih pada bayi mungilnya tersebut, sambil tersenyum hangat.Tiba-tiba terdengar suara pintu kamar tersebut terbuka, ia segera menoleh ke belakang.Tampak dokter Rya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-16
Baca selengkapnya

BAB 138

“Apanya yang ketahuan? Apa ada yang kalian sembunyikan dariku?”Dzurriya mulai menelan ludahnya, jangan-jangan suaminya itu melihat keakraban mereka, dan menyadari kalau sebenarnya ia tidak fobia pada lelaki.‘Pasang wajah takut dan gemetarmu!’ bisik lelaki itu begitu pelan, kemudian berbalik menatap Eshan dengan begitu santainya.“Memangnya apa yang bisa kami sembunyikan dari Kakak, Dzurriya menyuruhku untuk menyembunyikan fobianya dari orang lain, ia tidak mau semua orang mengasihaninya. Ia ingin sembuh dan akan berusaha untuk sembuh, sementara kebanyakan phobia itu semua karena terus berani untuk dihadapi,” jelas Ryan.“Benarkah?” tanya Eshan sepertinya tidak mempercayai ucapan sepupunya itu, dia kemudian berjalan menghampiri Dzurriya perlahan.SementarabDzurriya berusaha untuk terlihat gemetaran. Ia mundur perlahan ke belakang menghindari lelaki itu sembari menyatukan alisnya dan menyayukan matanya.“Kau jangan begitu, Kak! kau malah membuatnya takut,” cegah Ryan.Tapi suaminya it
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-17
Baca selengkapnya

BAB 139

“Jadi kau sudah tidak phobia lagi dengan lelaki?”Dzurriya terjingkat hebat mendengar ucapan suaminya tersebut, dan langsung menjatuhkan dirinya ke belakang seolah-olah pingsan.‘Kenapa aku konyol sekali?’ umpat Dzurriya dalam hati pada dirinya sendiri, ia tak punya pilihan lain. Kalau ia berteriak kembali seperti tadi siang, ia bukan hanya akan membangunkan seisi rumah, tapi membuat heboh seisinya.“Jadi salah satu hobimu adalah mengagetkan orang lain, ya?” bisik lelaki yang baru saja menangkap tubuhnya itu lirih, Dzurriya berusaha tidak terpengaruh dan tetap tenang, meski hatinya penuh dengan was-was, jangan-jangan lelaki itu mengenalinya.Terasa kemudian badannya diangkat oleh lelaki itu, Dzurriya berusaha tetap tenang, meski jantungnya berdebar begitu kencang.Beberapa kali ditelan ludahnya untuk menurunkan kegugupannya yang semakin tak terkendali itu.Tak Berapa lama, terasa kakinya diangkat sebelah oleh lelaki itu, diikuti suara gagang pintu yang ditekan ke bawah, bersamaan deng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-18
Baca selengkapnya

BAB 140

“Kenapa? apa kau masih takut melihatku?” tanya suaminya itu dengan tatapan begitu dingin.‘Apa ini Dejavu? kenapa aku merasa dia kembali ke dirinya yang dulu, sebentar-bentar lembut, sebentar-bentar begitu dingin’ pikir Dzurriya.Ia kemudian menggelengkan kepalanya perlahan dengan ekspresi berpura-pura takut, sambil terus mundur ke belakang pelan-pelan, meski lelaki itu tetap diam di tempat dan tak menghampirinya.Sementara itu, lelaki yang tadi memanggil suaminya itu kini terlihat berlari ke arahnya, sembari menenteng sebuah handphone.Lelaki itu kemudian memberikan handphone pada Eshan, kemudian berbalik dan berjalan masuk kembali ke dalam rumah.Sementara itu Eshan terlihat membalikkan badannya membelakangi Dzurriya, membuatnya merasa lega.Sebenarnya berada di rumah itu membuat jantungnya sport setiap hari, tapi meski ia sudah sekian lama di sana, entah kenapa Ia masih tidak terbiasa dengan berbagai kejutan yang muncul tiba-tiba dalam hidupnya bersama lelaki itu.‘Apa aku ajak sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-11-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
121314151617
DMCA.com Protection Status