Semua Bab Penebusan Dosa Istri Kedua: Bab 71 - Bab 80

170 Bab

BAB 71

“Dzurriya, ada yang ingin kusampaikan, dan rasanya aku sudah tak bisa menahannya lagi.”Dzurriya menatap suaminya itu heran sekaligus penasaran.‘Apa yang hendak kau katakan, Mas. Apa kau akan….?’Bahkan belum selesai Dzurriya memikirkannya, terdengar suara Alexa berteriak di luar.“Panggil wanita itu kemari!” teriak Alexa dari luar. Zahra langsung tersentak kaget dan bangkit.Ia menelan ludahnya dan beranjak keluar.“Biar aku yang selesaikan!” ucap Eshan mencegahnya.Dia kemudian terlihat menarik tangan Dzurriya, dan memintanya duduk di atas ranjang itu kembali.“Jangan takut! tidak akan terjadi apa-apa,” ucap Eshan terlihat berusaha menenangkan istrinya keduanya tersebut.Dia lalu berkaca di depan cermin yang ada di kamar itu, kemudian membenahi kemeja, rambut, dan kacamatanya.Lelaki itu menoleh dan tersenyum kepada Dzurriya sebelum keluar dari kamar tersebut.BrakDzurriya benar-benar tersentak kaget mendengar suaminya itu menutup pintu dengan membantingnya begitu keras.“Ada apa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-09
Baca selengkapnya

BAB 72

‘Bismillahirohmanirohim, Ya Allah lindungilah aku’ gumam Dzurriya sambil memasukkan makanan itu ke dalam mulutnya.“Silakan dikunyah nyonya.” Semakin pelayan itu mempersilahkannya makan, semakin ia terasa dipaksa, dan semakin ia curiga.“Pikirkan sesuatu Dzurriya,” gumamnya di dalam hati.“Nyonya!” seru pelayan itu begitu keras, dan membuatnya tersentak. Ia tanpa sengaja menelan makanan itu‘Allah’Tiba-tiba terdengar tepuk tangan dari arah depan.Alexa masuk dengan wajah sinisnya menatap tajam ke arah Dzurriya“Apa kau kira aku akan meracunimu?” ucap wanita itu dengan nada begitu dingin.Dzurriya hanya bisa diam dan tak berani menjawab. Ia takut kemurkaan wanita itu akan membahayakan dirinya dan bayinya.“Aku tidak sehina dirimu, Dzurriya,” ucap Alexa yang baru saja menghampirinya itu sambil berbisik sinis di telinganya.‘Bahkan setiap saat kau selalu menghinaku, Alexa. Tanpa kau ingatkan pun aku tahu dimana posisiku’ pikir Dzurriya sambil menatapnya nanar.“Aku tidak ak
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-10
Baca selengkapnya

BAB 73

Dzurriya berlari jedepan dengan panik diikuti oleh pelayannya itu.Ia segera menghampiri Eshan yang sedang digendong pengawalnya masuk ke dalam lift dalam keadaan lemas, menuju kamarnya tersebut.Dzurriya mengikutinya.“Nyonya Dzurriya dilarang naik ke atas atas perintah Nyonya Alexa,” ucap salah satu pengawal mencegahnya masuk ke dalam lift.“Biarkan dia masuk,” ucap Tikno yang baru saja sampai di tempat itu.“Tapi Nyonya Alex…..”“Ini perintah Tuhan Eshan, apakah kau hendak membantahnya?”Pengawal itu kelihatan tak berani dan mundur.Dzurriya menghela nafas lega. Ia segera masuk ke dalam lift diikuti oleh Tikno.Ia sudah tak peduli lagi, jika nanti di atas ia akan dimaki-maki oleh istri pertama suaminya itu.Dengan cemas dipandangnya wajah lelaki yang terlihat pucat tersebut.“Apa yang terjadi? kenapa Tuan pingsan?” tanya Dzurriya begitu khawatir.Sepertinya Tuan dehidrasi Nyonya, dari pagi Tuan muntah-muntah terus.‘Allah, kamu kenapa, Mas?’ gumam Dzurriya dalam hati.Tak berselan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-12
Baca selengkapnya

BAB 74

“Aku akan membiarkanmu merawat Eshan, namun jangan sekali-kali kau membiarkan dia tahu tentang kehamilanmu. Aku yang akan memberitahu dan menjelaskan padanya nanti.”Dzurriya masih tak habis pikir, bagaimana istri pertama suaminya itu menyerahkan perawatan suaminya padanya, dengan begitu mudahnya.“Aku harusnya bahagia Mas tapi kenapa aku merasa Iba padamu,” gemam Dzurriya lirih sambil mengompres dahi suaminya itu.Dilihatnya jarum jam panjang sudah menunjuk angka dua belas.Dzurriya mulai menguap beberapa kali.Ia akhirnya menyandarkan kepalanya di tepi ranjang suaminya tersebut. Rasa kantuknya sudah tak tertahan.Perlahan, Ia pun tertidur di sana dalam keadaan duduk bersandar di samping suaminya.******Dzurriya menggeliat pelan, Ia merasakan kerudung di bagian kepalanya tengah dibelai dengan lembut.Ia menggeser tubuhnya sedikit dan menelan ludahnya sembari mengulum bibirnya yang kering, kemudian tertidur kembali.Seperti ada lengan tangan yang lumayan kekar di bawah tengkuk leherny
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-13
Baca selengkapnya

BAB 75

“Kau benar-benar pandai memasak,” puji Eshan sambil menyendok kembali bubur buatan Dzurriya. Lelaki itu tampak begitu menikmatinya sembari duduk di meja dapur.Dzurriya tersenyum hangat mendengarnya seraya berkata, “Apakah enak?”Lelaki itu tampak tersenyum mengangguk.‘Maaf Mas, aku tidak bisa mengatakan yang sebenarnya’“Kenapa serius begitu, apa ada masalah?” tanya Eshan yang mungkin menyadari ekspresi Dzurriya yang termangu melihatnya.Dzurriya menggelengkan kepala sambil tersenyum. Lelaki itu tiba-tiba menyodorkan sendok berisi bubur ke arah Dzurriya yang berada di depannya.“Makanlah, kau pasti belum makan dari pagi, kan?” ujar Eshan terdengar begitu lembut.Dzurriya menurutinya dan membuka mulutnya.‘Terima kasih, Mas”Sekali lagi lelaki itu menyuapi Dzurriya. ‘Andai waktu terhenti di saat ini’“Mas, aku ingin duduk di taman belakang bersamamu habis ini. Apakah boleh?”Lelaki itu mengerjapkan matanya sambil mengangguk dan tersenyum.Tak berapa lama, lelaki itu telah selesai m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-28
Baca selengkapnya

BAB 76

“Mas Eshan, kamu ngapain?” tanya Dzurriya yang tanpa sengaja melihat suaminya itu tengah menciumi perutnya.“Aku berharap proses IVf kemarin berhasil dan ada benihku di dalam perutmu ini.”Dzurriya begitu kaget mendengar pernyataan suaminya itu. ‘Apakah ini alasanmu Mas, sampai kau begitu baik padaku akhir-akhir ini’ pikir Dzurriya yang langsung bangkit dengan agak kesal hingga lelaki itu hampir saja terjungkal jatuh.“Apa kau marah?” tanya lelaki itu sambil berdiri menatapnya dalam-dalam.“Untuk apa aku marah?” elak Dzurriya sambil memalingkan muka ke arah lain. Namun setelah beberapa saat lelaki itu malah menikmati udara di taman itu dan tak kunjung membujuknya.Ia menjadi sangat kesal bagaimana suaminya itu begitu tidak peka.“Apa aku bagimu hanya mesin pembuat anak, Mas. Berarti selama ini aku tak berarti apa-apa, Begitu mas?” ucapnya marah sambil meneteskan air mata. Lelaki itu tampak menatapnya iba dan mulai merasa bersalah dan mencoba untuk memegang tangannya, namun Dzurriya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-28
Baca selengkapnya

BAB 77

Eshan terlihat menyelimutinya dan hendak keluar.Dzurriya yang masih ketakutan dan tak bisa menguasai dirinya yang terus gemetar, segera meraih tangan suaminya itu kembali dan menariknya.Ia menggelengkan kepala dengan matanya yang berkaca-kaca kembali.Bayangan nakal paman Braha yang terus menggodanya, membuatnya begitu jijik dan cemas.Suaminya itu tampak menoleh, kemudian membalikkan badannya kembali ke arah Dzurriya.Dia kemudian menepuk punggung tangan Dzurriya yang sedang memegang erat tangannya itu seraya berkata, “aku tak akan meninggalkanmu, aku cuma mau menutup pintu sebentar.”Namun Dzurriya yang terlanjur takut, tetap memegangnya.“Tidak apa,” ujar lelaki itu sambil mengerjapkan matanya dan mengangguk pelan, kemudian melepaskan tangan Dzurriya yang mulai melemas dengan tangan lainnya.Lelaki itu tampak berjalan menuju pintu kamar, kemudian menutup dan menguncinya.Setelah itu, dia kembali membalikkan badan ke arah Dzurriya dan menghampirinya. Wajahnya terlihat tersenyum ha
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-07-30
Baca selengkapnya

BAB 78

Dzurriya segera menutup perutnya dengan gugup. Ia bingung harus ngomong apa.“Apakah kamu sedang hamil?” tanya Ehsan dengan mata berbinar-binar sambil mendekati istri keduanya tersebut.‘jangan sekali-kali kau membiarkan dia tahu tentang kehamilanmu!’Ucapan Alexa tersebut kembali bergema dalam pikiran Dzurriya.‘Allah, Apa yang harus kulakukan?” pikir Dzurriya semakin gugup.Lelaki itu semakin dekat, bahkan langkah kakinya yang berat itu terdengar menghentak lantai semakin keras di telinga Dzurriya.“Ini karena aku gendutan aja, Mas,” ujarnya sambil memaksa dirinya tersenyum untuk menyembunyikan kecemasannya, karena begitu gupuh.Lelaki itu terlihat terhenti melangkah dengan wajah tak percaya, ia menatap mata Dzurriya bergantian.“Setelah hampir setengah tahun aku menikah denganmu, jangan kira kau semakin mahir membodohiku, Dzurriyatul Jannah. Perut itu nyata-nyata terlihat buncit, bukan seperti perut wanita yang gendutan, kau hamil, kan? tanya lelaki itu marah, wajahnya berubah din
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-05
Baca selengkapnya

BAB 79

Dzurriya tengah menyantap makanannya di taman, saat tiba-tiba suara sepatu high heels madunya terdengar berjalan ke arahnya. Ia tak ingin emosinya tersulut, itu kenapa Ia memutuskan untuk bangkit dari tempat duduknya, dan beranjak masuk sambil membawa senampan makan siang berisi sepiring nasi dan segelas susu. Namun tiba-tiba wanita itu terhenti sambil tersenyum sinis. “Jangan menghindariku!” ucap wanita itu dengan suara rendahnya, membuat Dzurriya sontak berhenti melangkah. Sebenarnya ia sangat malas mendengar apapun dari wanita itu, karena setiap ucapannya terdengar manipulatif. “Apa kau tidak tahu kalau aku Nyonya di rumah ini?” ucap wanita itu sinis. ‘Terserah’ pikir Dzurriya. Sepertinya wanita itu memang sengaja menegaskan kepada Dzurriya bahwa ia bukanlah siapa-siapa di rumah itu. Dzurriya berusaha untuk tidak menghiraukannya dan berjalan berlalu masuk. Namun wanita itu sepertinya tidak terima, ia menarik lengan Dzurriya dan mulai berkata rendah, “Aku tidak akan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-06
Baca selengkapnya

BAB 80

Dzurriya menunduk menatap suaminya yang tengah mencium perutnya itu dalam-dalam.TapTerdengar high heels Alexa kembali mengetuk lantai di belakang mereka.Eshan terlihat bangkit dengan tatapan mata yang dingin di balik kacamata rectanglenya.“Aku menciumnya karena dia adalah anakku, jangan berpikir macam-macam, apalagi berpikir aku menyukaimu,” ucap suaminya itu dengan sinis sambil menatap tajam ke arah Dzurriya.“Kau yang menciumnya, aku tidak pernah memintanya, lalu dari segi mananya kau bisa berpikir bahwa aku menyukaimu, TUAN ESHAN YANG TERHORMAT?” Jawab Dzurriya sambil menatap tajam ke arah suaminya .Bahkan ia sengaja menekan nada suaranya saat memanggil nama lelaki itu untuk menutupi rasa tertekannya.‘Terima kasih untuk rasa sakit yang terus kau berikan, akan aku ingat benar-benar’ pikir Dzurriya sambil menatap tajam ke arah lelaki itu.Ia kemudian berjalan melewatinya, juga istri pertama suaminya itu dengan tegar.“Dasar wanita tak tahu diri! kau harusnya membentaknya tadi
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-08-06
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
17
DMCA.com Protection Status