Home / Romansa / Penebusan Dosa Istri Kedua / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Penebusan Dosa Istri Kedua: Chapter 61 - Chapter 70

170 Chapters

BAB 61

BAB 61“Kenapa aku merasa tandanya sama persis seperti saat Alexa awal hamil. Apa kau yakin?” tanya Eshan terdengar tak percaya dengan ucapan Ryan bahwa istri keduanya itu hanya dehidrasi dan anemia saja..“Sebenarnya aku tak ingin mengatakannya.”‘Apa yang mau kau katakan Ryan’Dzurriya benar-benar dibuat was-was dengan percakapan kakak dan adik sepupu di luar kamar barunya itu.“Bukan apa-apa, bisa-bisanya setelah proses inseminasi, kakak malah meninggalkannya untuk liburan.”Dzurriya bertambah cemas mendengar ucapan Ryan tersebut.‘Apa yang mau kau katakan?’“Apa maksudmu?”Rasa-rasanya ia dan suaminya sama-sama penasaran dan khawatirnya dengan ucapan Ryan selanjutnya.Ia remas mangga yang sedang berada ditangannya itu sampai setengah hancur tanpa sadar.“Dzurriya beberapa hari larut dalam tangisan, matanya sembab karena kakak. Makannya tak rutin. Saat mulai ceria, ternyata itu hanya caranya dia berusaha melupakanmu. Ia melakukan semua pekerjaan rumah tanpa istirahat dan makan. Dit
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

BAB 62

Eshan terlihat mengusap bibir Dzurriya sambil menatapnya dalam-dalam.Ia merasa sangat gugup, apalagi melihat jakun lelaki itu naik turun di bawah dagunya yang tirus dengan bintik-bintik rambut tipisnya.‘Mas, apa yang hendak kau lakukan?’ pikir Dzurriya sambil memandang mata lelaki itu sekarang, yang tampak menatap dalam-dalam ke arah bibirnya.“Sudah.”‘Hah!’Dzurriya terkesiap lucu, Kenapa Ia tidak menyangka bahwa lelaki itu hanya ingin mengusap sisa mangga di bibirnya.Eshan tampak menunjukkan bulir kecil daging mangga itu ke hadapan Dzurriya, kemudian mengelap jempol nya yang digunakan untuk mengusap sisa kotoran mangga tadi dengan tisu.Lelaki itu terlihat nyengir kepadanya, setidaknya itulah yang tampak bagi Dzurriya.‘Dasar penggoda! Kau pasti sangat puas’ pikirnya sambil memalingkan muka ke arah lain dengan jengkel.Tiba-tiba napas Dzurriya tertahan. Lelaki itu kini tengah tampak memegang dahi Dzurriya dengan telapak tangannya.“Alhamdulillah, tidak panas.”‘Jadi kau berharap
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more

BAB 63

“Jangan terlalu baik padaku, Mas. Aku takut tidak akan mampu melepaskanmu nanti.”Eshan kelihatan menatap matanya penuh arti. Dia bahkan melepas kaca mata rectanglenya di atas meja. “Apakah kau ingin kita berpisah?” tanya lelaki itu setelah jakunnya terlihat naik turun.“Kalau tidak, apa kau ingin aku terus berada diantara kamu dan Alexa, Mas?” tanya Dzurriya balik.Ia yang bertanya, ia juga yang takut dan penasaran dengan respon dari suaminya itu.Dzurriya berusaha menatap kedalam mata suaminya, menebak apa yang akan lelaki itu katakan.Lelaki itu tiba-tiba mencengkram dagu Dzurriya dengan wajahnya yang tiba-tiba berubah begitu dingin dan bengis.“Jangan harap! aku tidak akan pernah melepaskanmu. Kau telah membuat keluarga ini menderita, kau harus membayarnya, Dzurriyatul Jannah.”Dzurriya sontak terkaget mendapatkan perlakuan kasar seperti itu, sudah lama sekali suaminya tidak berlaku demikian. Lelaki itu kemudian menatapnya tajam, matanya terlihat membulat sempurna. Dia kemudian
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

BAB 64

Eshan tampak melotot kaget melihat gambar wanita hamil dalam cover suplemen tersebut.Dia menatap ke arah Ryan dan Dzurriya secara bergantian.“Astaghfirullah, kenapa suplemennya ini?” ujar Ryan tiba-tiba sambil mengambil suplemen tersebut dari tangan kakak sepupunya tersebut tanpa permisi.“Untung kamu belum meminumnya, Kak Dzurri,” lanjutnya sambil memasang wajah cemas, seperti berusaha membuat Eshan percaya.Dzurriya bernapas lega.Sementara Eshan kembali menatap adik sepupunya itu dengan mata penuh curiga, “kau tak biasanya ceroboh seperti ini?”“Iya tadi karena aku tergesa-gesa mengambil resep di apotek, ini pasti milik ibu yang ada di sebelahku tadi, aku akan segera memeriksa dan mengembalikannya,” ucap Ryan lalu meninggalkan keduanya dengan berlari.Dzurriya yang merasa suaminya itu hendak menoleh padanya, segera melengos pergi sambil sengaja menyenggol bahu suaminya itu dengan kesal.Ia mencoba berjalan cepat, meninggalkan lelaki itu yang masih tertegun di tempatnya berdiri. I
last updateLast Updated : 2024-07-02
Read more

BAB 65

Sayup terdengar suara kaki Eshan yang berat berderap menuruni tangga, beradu dengan derap dada Dzurriya yang masih begitu marah. Sepertinya lelaki itu sedang mengejarnya. Namun Dzurriya tak peduli, ia terus berjalan dengan cepat sambil terus mengusap air mata yang terus saja mengalir tanpa permisi. Meski baginya ia tau lelaki itu pasti terhenti saat bertemu Alexa. Tapi ia tak mau lelaki itu mendapatinya dalam keadaan begitu menyedihkan.Benar saja….Langkah tersebut terdengar terhenti dan suasana berubah hening, hanya suara kakinya sendiri yang terasa begitu gontai dan dipaksanya berjalan yang bisa ia dengar.‘Kau hanya hening di depannya saja, Mas’Dzurriya kembali mengusap air matanya.‘Kenapa kau terus menangis dan tak mau berhenti?’ bentaknya dalam hati pada dirinya sendiri.Dzurriya kemudian berjalan masuk ke kamarnya. Kembali ia terisak di dalam kamarnya tersebut, sambil duduk bersandar di belakang pintu yang baru saja ia tutup.Ia rasanya sudah sangat jengah berada di antara
last updateLast Updated : 2024-07-03
Read more

BAB 66

“Ayo turun! Bawa tas itu juga, jangan sampai lecet.”Dzurriya hanya bisa diam patuh mendengar perintah ketus dari istri pertama suaminya tersebut.Sepertinya meskipun Eshan sudah merendahkannya di depan Alexa kemarin, wanita itu belum cukup puas. Pagi ini buktinya, wanita itu tiba-tiba mengajak Dzurriya belanja, setelah suaminya itu berangkat bekerja, yang pastinya bukan untuk berbagi belanjaan dengannya.Dan benar saja..Belum lagi Ia turun dari mobil, wanita itu sudah memelototinya dengan menyuruhnya ini dan itu.“Lamban!”Dzurriya hanya bisa menarik napas panjang mendengar umpatan Alexa tersebut.Ia kemudian mengikuti wanita itu turun dari mobil, dan berjalan di belakangnya untuk masuk ke dalam supermarket mewah yang pernah ia kunjungi pertama kali bersama Tikno.Ia agak parno dengan supermarket tersebut, meski di belakangnya ada beberapa pengawal.Ia berjalan sambil sesekali celingukan.“Apa kamu bisa jangan kekanak-kanakan seperti itu, berjalanlah dengan elegan, jangan seperti p
last updateLast Updated : 2024-07-04
Read more

BAB 67

Dzurriya pulang dengan menenteng banyak tas belanjaan di tangannya. Alexa melarang para pengawalnya untuk membawa tas-tas tersebut.‘Sepertinya dia memang ingin balas dendam kepadaku’ pikir Dzurriya.Setelah keluar dari toko sepatu tadi, Alexa terus saja memintanya mengambil barang ini dan itu, membawa belanjaan ini, juga belanjaan itu. Tak selesai sampai di situ, Alexa bahkan memintanya untuk makan sisa steak miliknya.Dzurriya hanya bisa menghela napas panjang dan mematuhinya. Meski rasanya hatinya benar-benar kesal.“Jangan sampai ada yang tertinggal! Bawa semuanya ke dalam,” ujar wanita itu memerintah Dzurriya dengan gaya angkuhnya.‘Ok, meski banyak, ini cuma barang-barang ringan. Ayo masuk Dzurriya!’Dzurriya melangkah masuk ke dalam rumah tersebut mengikuti Alexa.Tiba-tiba….“Sini biar aku saja!”Dzurriya menoleh ke arah Ryan yang tiba-tiba mengambil barang bawaan yang sedang ia bawa. Dia kemudian melotot tajam ke arah pengawal yang ada di sana, “Apa kalian buta, untuk apa ka
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

BAB 68

“Apa sudah selesai aktingmu,” ujar suaminya yang baru masuk ke kamarnya itu dengan nada begitu dingin.Ryan terlihat langsung bangkit.“Ini tak seperti yang kau duga, Kak,” jelas Ryan.Tapi lelaki itu tak menghiraukannya, dia terlihat terus menatap tajam ke arah Dzurriya yang juga tak mau kalah, dan balik menatapnya dengan marah.“Keluarlah, aku ingin bicara dengan istriku,” perintah Eshan dengan sinis.Ryan tampak menatap cemas ke arah Dzurriya, namun tak ada yang bisa dia lakukan, selain pergi dari tempat itu.Sepupu iparnya itu melangkah keluar dan menutup pintu.Dzurriya langsung memalingkan muka, dan menurunkan badannya untuk tidur. Ia kemudian memejamkan mata karena tak ingin berdebat dengan suaminya itu. Ia berusaha menata hati untuk calon buah hatinya.“Apa…”Dzurriya langsung menyela ucapan suaminya itu dengan sinis tanpa membuka matanya apalagi melihatnya, “Kalau kau hanya ingin menyalahkanku, maka anggaplah itu benar. Aku tak ingin berdebat apapun denganmu.”“Keluarlah!” p
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

BAB 69

“Aku tidak tau cara membuat Alexa tidak tersinggung, dan tidak menyakitimu. Jadi maaf kalau membuatmu menderita.”Zahra kesal dan membuang muka. Ia mengambil dua piring buah di atas meja itu, kemudian pergi begitu saja. Sungguh menyebalkan, lelaki itu bahkan tetap di tempatnya, tak berusaha membujuk apalagi mencegahnya. Dia terdengar duduk hening, sepertinya tenang-tenang saja di sana.‘Tidak aku harus mengatakannya, supaya dia tak sembarangan bicara’Zahra berbalik kembali dan berjalan cepat sembari menatap tajam ke arah suaminya yang terlihat mengangkat kepalanya dengan bingung.“Mas, apa kau tak ingin belajar berkomunikasi dengan baik. Apa kau tak merasa bahwa ucapanmu tadi tak ubahnya sebuah penegasan bahwa aku sama sekali tidak berharga bagimu, bahwa kamu jelas-jelas memberitahuku kalau kau sedang mengorbankanku untuknya…” ucap Zahra dengan ketir.“Itu tak seperti…” sela Eshan.Namun kemudian disela balik oleh Dzurriya, “Kacau, kacau kamu, Mas. Apa tidak bisa setidaknya kamu be
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

BAB 70

“Ijinkan aku tidur di sini sebentar, aku sangat lelah. Ngomong-ngomong aromamu sangat menenangkan, apa aku boleh tidur sambil memelukmu?” tanya Eshan membuatnya terbelalak kaget.Ia menoleh ke arah suaminya dan itu membuatnya saling bertatapan dengan suaminya itu yang mengakibatkan perasaannya semakin gugup saja.Ia menelan ludah untuk mengurangi kecemasannya.Namun lelaki itu justru membaringkan badannya di sebelah Dzurriya dan langsung terpejam.‘Apa kau benar-benar lelah, Mas?’Tangan lelaki itu kemudian ditaruh di bawah leher Dzurriya.Dan terlihat tanpa canggung, dia memeluk Dzurriya yang hatinya begitu berdebar tak karuan dan langsung tertidur.Dzurriya berkali-kali menelan ludahnya. Ia merasakan dada bidang lelaki itu menyentuh punggungnya dengan hangat.Bahkan sekarang ia tak bisa membedakan aroma musk dan aroma tubuhnya sendiri.“Mas, apa kau sudah tidur?” tanya Dzurriya, namun tak ada sahutan dari suaminya itu Sepertinya dia memang sudah tertidur lelap.‘Sekarang apa yang ha
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more
PREV
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status