Share

BAB 82

Air mata Dzurriya menetes dalam senyap, urat-urat di wajahnya terlihat menegang marah, ia begitu kesal dengan suaminya tersebut.

Ditatapnya dingin wajah sang suami yang terlihat begitu liar menikmati ciuman bibirnya yang kemudian turun ke lehernya dan mulai beraksi dengan menciumi leher tersebut dengan bibirnya.

Tiba-tiba lelaki itu menarik wajahnya perlahan, dan menatap wajah Dzurriya yang menangis dalam senyap untuk beberapa saat.

Terlihat jakun lelaki itu naik turun.

Dia kemudian mundur ke belakang, dan turun dari ranjang itu kemudian bangkit berdiri sambil membelakanginya

Untuk beberapa saat, ruangan itu terasa hening. Sampai akhirnya terdengar suara dari suaminya tersebut yang tak sedikitpun menoleh padanya.

“Kau jangan khawatir, aku belum melakukan apa-apa padamu, apalagi menyentuhmu walaupun sedikit.”

Dzurriya membelalak kaget, Ia antara percaya dan tidak percaya dengan ucapan lelaki itu.

“Aku hanya membuka bajumu yang tadi terkena muntahanmu itu, harusnya kau ingat! di tenga
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status