Tatapan tajam Edgar menusuk Barra, mencoba mencari alasan di balik kata-kata yang baru saja diucapkannya. Barra, dengan senyum kecil yang menunjukkan ketenangannya, memandang balik dengan penuh keyakinan."Julian sudah menceritakan semuanya padaku," ucap Barra dengan lembut, berusaha menenangkan Edgar yang tampak terseret dalam emosinya sendiri.Namun, penjelasan Barra tidak mempengaruhi Edgar sedikit pun. Dengan sikap acuh tak acuh, ia berbalik dan melangkah pergi dari sana. Barra mengejar langkah Edgar dengan cepat."Percayalah, Julian tidak benar-benar mendekati istrimu," ucap Barra lagi.Tangan Edgar mengepal kuat, dan tanpa menoleh ke belakang, ia menyahut dengan nada sinis, "Hati manusia siapa yang tahu."Barra menarik napas dalam, berusaha memahami perasaan Edgar. Dengan tenang, ia melanjutkan, "Bianca. Julian melakukan itu semua karenanya."Edgar berhenti sejenak, napasnya terdengar berat. Dia memalingkan wajah ke arah Barra, tatapannya penuh dengan pertanyaan. "Apa maksudmu?"
Read more