Setelah Natasha menolak semua solusi yang diberikan Edgar, akhirnya Edgar menyerah dan menuruti apa yang Natasha inginkan. Hatinya terasa berat, bukan karena permintaan Natasha yang aneh, tapi karena ia khawatir akan keselamatan dan kenyamanan istrinya itu. Edgar selalu berusaha memberikan yang terbaik untuknya, bahkan jika itu berarti mengesampingkan keinginannya sendiri.“Apa kamu yakin ingin naik kendaraan umum?” tanya Edgar sekali lagi sebelum keduanya keluar dari kamarnya. Suaranya terdengar penuh keraguan, matanya memandang Natasha dengan cemas.Natasha mengangguk semangat. "Iya," jawabnya dengan tangan yang memasangkan dasi Edgar. Edgar menatap Natasha dengan intens, matanya mencoba menyampaikan sesuatu. Sesekali, bibirnya terbuka hendak bicara, namun ia menggigitnya kembali. Natasha, yang peka akan hal itu, bertanya dengan lembut, "Ada apa, Mas? Katakan saja.""Jangan biarkan pria lain mendekatimu," ucap Edgar dengan suara rendah, tatapan matanya terpaku pada sepasang bola ma
Read more