Di tengah keheningan ruangan yang terasa tegang, Edgar memandang serius ke arah Natasha. "Kamu pernah mengatakan, jika akan memperlihatkan wajahmu hanya pada suamimu saja, kan?" Tanya Edgar, suaranya terdengar tegas, diikuti anggukan kepala dari Natasha."Maka, anggaplah aku suamimu sendiri," pinta Edgar, meskipun ekspresi wajahnya terlihat datar, namun suaranya penuh dengan ketegasan yang sulit diabaikan.Natasha terdiam, matanya mencari jawaban yang tepat. Ia merasa terjebak dalam situasi yang rumit, tidak yakin apakah ia harus menuruti permintaan Edgar atau menolaknya dengan halus."Tapi aku hanya istri kontrakmu," ucap Natasha dengan suara lembut.Edgar, yang tidak ingin mendengar penolakan dari Natasha, segera berkata, "Ini perintah," ucapnya singkat, suaranya penuh dengan otoritas."Jika aku menolaknya?" Tanya Natasha dengan nada ragu, mencoba mencari pemahaman dari sudut pandang Edgar."Bukankah sebagai istri kamu harus menuruti perintah suami?" ujar Edgar dengan tegas, membuat
Read more