Edgar menatap kepergian Natasha dengan pandangan yang terbakar oleh emosi yang bergejolak. Kemudian, dengan tatapan yang lebih tajam, dia memalingkan wajahnya ke arah Bianca yang masih memegang tangannya erat.“Lepaskan!” bentak Edgar, suaranya bergema keras di lorong yang sepi, menggetarkan kesunyian yang sebelumnya mendominasi.Bianca, terkejut dengan nada suara Edgar, perlahan ia melepaskan genggamannya.Tanpa memberikan Bianca kesempatan untuk berbicara, Edgar mengalihkan pandangannya yang dingin ke arah Julian. Julian, yang tampak tidak terganggu oleh kemarahan Edgar, hanya bisa tersenyum dengan santai.Edgar melangkah maju dengan tegas. Dia berhenti tepat di depan Julian, matanya tidak berkedip, seolah ingin melayangkan pukulan pada pria di hadapannya itu.“Ini dokumen yang harus kamu–” Julian mencoba menyampaikan sesuatu, namun Edgar tidak memberinya kesempatan. Dengan langkah yang mantap dan tanpa ragu, Edgar melanjutkan langkahnya, meninggalkan Julian yang masih berdiri denga
Read more