Mendapati pertanyaan itu, Bianca seketika tergagap, tak bisa menjawab dengan jelas. Ia menghela napasnya dengan kasar seraya tersenyum yang dipaksakan. "A-Aku mendengar langsung dari Julian," jawab Bianca dengan spontan."Benarkah?" tanya Edgar, suaranya terdengar datar namun penuh kecurigaan. Dia mendekati Bianca, mencoba membaca pikiran di balik mata gelisahnya. Bianca mengangguk mantap, seolah meyakinkan Edgar. Sementara Edgar, dengan ketenangan yang bertolak belakang dengan gejolak hatinya, meraih ponselnya dari meja dan menghubungi Julian. Jari-jarinya menari di atas layar, mencari kontak yang sudah akrab itu.Bianca, yang melihat tindakan Edgar, seketika merasa panik. Wajahnya pucat dan matanya membulat lebar. "Kamu mau telepon siapa?" tanyanya dengan tegang, berusaha keras menahan ketakutannya yang semakin nyata. Suaranya bergetar, mencerminkan ketidakpastian yang kini merajalela di benaknya.Edgar menatap Bianca sejenak sebelum menjawab dengan tenang, "Julian, siapa lagi?" B
Read more