Mendengar ucapan Barra, Dita sontak membelalakkan matanya. Jelas, dia terkejut bukan main. Sebelumnya, Barra mengajaknya ke Bali untuk melarikan diri dari perjodohan dengan Edgar. Namun, siapa sangka jika Barra justru mengatakan kepada ibunya bahwa dirinya adalah wanita yang pria itu pilih untuk dinikahi.Dita menggeleng panik. "B-Bukan--" Namun, ucapannya terhenti saat Barra tiba-tiba membekap mulutnya dengan tangan."Tenang, Dita. Aku butuh bantuanmu," bisik Barra pelan ke telinga Dita. Wajah Dita berubah menjadi bingung dan ragu, namun dia bisa melihat keseriusan di mata Barra.Dita, yang semula terkejut, mengubah ekspresi wajahnya menjadi lebih tenang dan mencoba mengendalikan napasnya. Barra melepaskan bekapan tangannya, lalu tersenyum tipis pada Dita seolah memberi kode untuk bersabar dan menunggu penjelasannya."Selamat sore, Tante. Aku, Dita," ucap Dita dengan suara yang gemetar dan hati berdebar kencang, berusaha tersenyum sehangat mungkin.Risha, ibu Barra, hanya menatap taj
Read more