"Aku sudah menikah, mana mungkin aku mempertimbangkan perasaan pria lain," jawab Natasha dengan tegas.Mendengar jawaban istrinya, Edgar tersenyum lega. "Terima kasih," ucapnya seraya mengusap pucuk kepala Natasha.Perjalanan yang terasa panjang akhirnya tiba ketika mobil Edgar sampai di mansion Abraham. Bangunan megah itu berdiri kokoh, dikelilingi taman yang luas dan penjagaan ketat. Mereka segera turun dari mobil dan memasuki rumah mewah tersebut.Namun, tiba-tiba Natasha menahan tangannya sejenak, tampak ragu. Sementara Edgar yang menggenggam tangan Natasha menatapnya bingung. "Ada apa, sayang?""Aku takut Papa akan mengusir kita, Mas," jawab Natasha dengan suara pelan namun penuh kekhawatiran.Namun sebelum Edgar sempat menjawab, suara Abraham terdengar lebih dulu dari kejauhan. "Meskipun saya belum menerimamu sebagai menantu. Tapi, saya tidak sejahat itu. Bagaimanapun, Edgar adalah putra saya, dan saya tidak mungkin mengusirnya," suaranya terdengar tegas, diiringi dengan derap l
Read more