Dua hari menanti dengan perasaan yang tidak karuan membuat Edgard seperti orang gila. Edgard tidak bisa melakukan apa pun selain meratapi, berdoa, dan menemani Janice. Hingga akhirnya, hari itu, Janice mulai menunjukkan gerakannya. Nara, Elizabeth, Edgard, dan Jefry sudah berkumpul di sana saat Janice mulai bergerak dan Jefry pun langsung memanggil dokter.Edgard sendiri fokus pada Janice dan langsung menggenggam erat tangan Janice. "Janice, Janice! Kau sudah sadar? Kau sudah sadar?" Edgard menatap Janice sambil tersenyum penuh kelegaan. "Janice, akhirnya kau sadar, Janice! Akhirnya kau sadar!" Edgard membelai kepala Janice dengan sayang. Namun, Janice hanya mengedipkan matanya lemah. Untuk sesaat, Janice nampak linglung dan ia masih belum sadar di mana dirinya. Janice merasa seperti baru saja tidur panjang. Tidur yang sangat panjang tanpa mimpi apa pun dan tanpa perasaan apa pun. Dan saat ia sadar, semuanya terasa seperti baru lagi sampai ia benar-benar butuh waktu untuk meny
Baca selengkapnya