"Uhuk ... uhuk ...." Edgard langsung menepuk-nepuk dadanya sendiri. "Eh, kau kenapa, Edgard? Hati-hati kalau minum!" tegur Elizabeth. "Ah, aku tidak apa, Grandma. Aku hanya terkejut mendengar ucapan absurd Grandma." "Apanya yang absurd? Siapa tahu saja Janice memang hamil dan si kembar akan punya adik." "Eh, Collin mau punya adik?" pekik Collin kaget."Calista juga mau punya adik? Calista mau adik girl, Mama ...." "Collin mau adik boy, Mama ...." Mereka pun terkikik karena tadi di sekolah mereka belajar tentang boy dan girl. "Girl saja, Collin!" seru Calista gemas. "Boy saja!" balas Collin tidak terima. "Girl saja! Collin kan sudah punya banyak teman bermain, ada Uncle Jefry, ada Uncle Tito! Jadi girl saja!" seru Calista lagi. "Boy saja!" Dengan cepat, Collin dan Calista pun terlibat perdebatan seperti biasa sampai Janice memutar bola matanya kesal. "Collin, Calista, sudah cukup, jangan bertengkar di depan Grandma buyut!" "Calista duluan, Mama ...." "Collin duluan ...."
Read more