Jalinan waktu terus bergulir. Pagi menjelang siang itu, Ruslita terkejut karena kedatangan teman-teman Zivara. Perempuan tua berparas manis sangat senang, karena ada yang menemaninya di rumah selama lebih dari 1 jam. Sarah dan ketiga rekannya sengaja mengajak Ruslita berbincang tak tentu arah. Supaya perempuan tua tersebut tidak mencurigai kedatangan mereka yang tiba-tiba. "Bu, boleh nggak, aku minta alamat Zivara?" tanya Sarah. "Buat apa, Neng?" tanya Ruslita. "Pengen ketemu, Bu. Kangen pisan." "Tapi, ayahnya melarang Ibu buat ngasih tahu alamatnya ke siapa pun." "Kami, kan, sahabat Zi dari dulu, Bu," sela Isfani. "Ya, Bu. Lagi pula, kami nggak akan ngasih info ini ke orang lain," imbuh Dina. "Terutama cowok itu Penipu. Benci aku!" geram Wenda. Dia sengaja berakting membenci Arudra, supaya Ruslita percaya padanya."Saha?" tanya Ruslita. "Lakinya itu, Bu. Bisa-bisanya dia jadiin sahabatku sebagai yang kedua. Kurang ajar," desis Wenda. "Urang oge hayang nampol," sahut Isfani
Last Updated : 2024-06-15 Read more