Home / Pendekar / KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT: Chapter 1 - Chapter 10

130 Chapters

DISANDERA BAJAK LAUT

Langit seketika mendung di tengah lautan luas, bahkan boleh dikatakan mulai gelap mengingat semua sudah menguning. Padahal hari ini adalah siang hari, pertanda cuaca tidak baik-baik saja. Dimana tanda akan adanya badai yang menerjang, tantangan terberat bagi orang-orang yang menyeberangi lautan. Namun suasana muram itu seakan sama dengan seorang Pemuda yang sedang tergeletak di kapal menatap langit yang suram. Pemuda bernama Sagara Byakta itu hanya bisa mengeluh dengan keadaan yang dimilikinya. Dapat dikatakan keadaannya sangat menyedihkan, terlihat dari keadaan dirinya yang semua orang melihatnya pasti tahu korban penyiksaan.Kini, keadaannya sangat menyedihkan akibat sebuah kejadian yang menimpanya. Nasib orang terkadang tidak seindah yang dibayangkan oleh dirinya sebelumnya. "Seandainya aku dulu menurut apa yang dikatakan Ayah dan Ibu. Mungkin situasinya tidak seperti ini!" keluh Sagara setiap dia merenung dengan apa yang telah dilakukannya hampir lima tahun yang lalu. Keadan Sa
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

BAJAK LAUT BENDERA DARAH

"Aku tidak membelanya, tetapi kau mengganggu konsentrasi dengan teriakanmu tadi!" ucap seorang anggota Bajak Laut wanita yang umurnya kurang lebih sama dengan Sagara. Satu hal yang membedakan, dia menjadi anggota Bajak Laut dengan kemampuan yang mumpuni sebagai seorang Navigator. Mendengar hal itu, jelas membuat lelaki dengan jenggot panjang itu terdiam, mengingat perempuan itu adalah atasannya. Melawan wanita yang kini di hadapannya adalah sama saja dengan melawan pimpinan kapal. "Tetapi dia tidak bekerja, kita bisa tak akan makan jika dia seperti ini!" bentak lelaki Jenggot panjang itu tak mau disalahkan. "Tugas memasak itu tanggung jawabmu, dia hanya membantu!" ucap perempuan tersebut lebih keras lagi. "Dia sedang bekerja membersihkan dek kapal!" "Dia hanya melamun disini, Mei Ling!" bentak Jenggot Panjang tak terima dibentak oleh seorang wanita bersuara cempreng tersebut. "Kau juga demikian, Feng Go!" bentak perempuan tersebut juga tak ingin kalah. Membuat keduanya saling
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

WASIAT SANG RATU

Perempuan dewasa menggoda tersebut kini berada di belakang Sagara dengan posisi memeluk. Persis bicara di telinga yang membuat pemuda tangan jerangkong itu menggidik. Sepertinya Ratu Bajak Laut tergoda dengan ketampanan Sagara yang memang luar biasa, jika dia bersih tak ada yang mengalahkannya di kapal. Hidung mancung, kulit putih dengan mata yang lebih besar dari kebanyakan orang Negeri Tirai Bambu. Warisan ketampanan dari para Legenda seperti ayahnya yang memang tampan dan rupawan khas keturunan orang-orang Arya. "Bukankah Ratu ingin mengatakan sesuatu yang penting?" tanya Sagara mencoba untuk membuat Sang Ratu tidak mengajaknya berbuat yang tidak-tidak. Apalagi hatinya sedang gusar, dia merasakan akan ada sesuatu yang tidak beres di kapal. "Kau memang pemuda yang sangat pintar, Putra Bajak Laut Tangan Besi!" Setelah bicara perlu beberapa waktu agar wanita itu kembali bicara, malah menuangkan minuman ke gelas. Seperti ada tanda kekhawatiran luar biasa yang dialami oleh pimpin
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

PANGLIMA ANGKATAN LAUT

"Aku tidak tahu persis, namun ada sebuah lambang bintang emas di kapal tersebut!""Kapal Angkatan Laut Kekaisaran Han Zhou!" teriak Ratu Bajak Laut yang sadar bahwa kekhawatiran benar adanya. Bendera Darah sedang dikejar oleh orang Kekaisaran yang menginginkan dirinya hidup-hidup. "Cepat tabuh lonceng, semua harus bersiap!" bentak Sang Ratu. "Ba… baik!" ucap Mei Liang yang memberi hormat dan langsung bergegas untuk pergi dari kamar tersebut. Memberitahu situasi yang terjadi dalam kapal dan semua orang harus segera bersiap untuk sesuatu yang buruk terjadi. Sedangkan Ratu Bajak Laut kembali ke dalam kamar untuk memakai Pakaian kebesaran Bajak Laut Bendera Darah. Tidak lupa sebuah topi khas Bajak Laut serta sebuah pedang dengan gambar tengkorak. Tidak lupa memakai kembali topeng yang menutupi setengah wajahnya. "Ada apa, Ratu?" ucap Sagara yang heran dengan apa yang terjadi. Dimana lonceng keras juga terdengar bahwa di kapal ada situasi yang tidak beres. Pemuda itu juga berusaha menu
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

PENGKHIANAT VS PENGKHIANAT

Sementara itu, Sagara Byakta tampak gundah mendengar apa yang terjadi di luar lewat jendela. Paham jika di luar sana ada pertempuran sengit tanda bahwa kapal memang sedang tidak baik-baik saja. "Ada mayat mengambang?" keluh Sagara Byakta yang melihat ada mayat terapung di lautan persis di bawah jendela. Jelas bahwa itu adalah pertanda tidak baik dengan situasi yang ada di tempat tersebut, mengingat dia mengenal mayat tersebut, salah satu awak kapal. "Kenapa aku harus terkurung di sini?" keluh Sagara Byakta tampak kesal. Sambil memegang kitab yang sama sekali tidak dimengertinya, dia terus mondar mandir mencoba memahami kitab apa yang ada padanya sekarang ini. "Sial, kenapa aku harus di sekap di tempat ini pula!" bentak Sagara yang kesal tidak bisa membuka pintu yang terbuat dari baja tersebut. Ruangan tersebut memang sangat aman, tidak ada yang bisa masuk dan membobol tempat tersebut. Sehingga orang yang ada di dalam juga sangat sulit keluar dari tempat tersebut, selain aman dapat
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

PEDANG TENGKORAK

Dimana dia melemparkan Pedang Tengkorak tepat di hadapan Sagara yang sudah dalam posisi setengah berdiri. Entah keajaiban apa yang terjadi ketika Pedang itu langsung sampai ke tangan Sagara. "Apa yang kau tunggu?""Cepat habisi Pengkhianat itu!"Sagara Byakta lalu melihat tubuh lemah seorang wanita yang terduduk dengan luka di dada yang menganga. Dimana seluruh tubuhnya telah bersimbah darah tanda lukanya sangat parah. "Ratu?" keluh Sagara yang melihat kondisi dari pimpinan Bajak Laut Bendera Darah tersebut. Diikuti oleh suara Mei Ling dan Zhang Hao yang hanya bisa mengeluh melihat apa yang terjadi. Kedua orang tersebut juga harus pasrah karena akan mati juga di tiang gantungan bersama kepala Sang Ratu. Jelas hampir tidak ada kesempatan untuk mereka bisa selamat dari kejadian tersebut. Semua orang tak mungkin berharap kepada Sagara yang merupakan orang lemah dan seorang musuh. Meskipun pemuda itu justru malah mau membantu untuk menyelamatkan orang yang tersisa. Jelas bahwa ada ses
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

TAKDIR MENJADI BAJAK LAUT

Namun situasi yang aneh terjadi ketika Zhang Hao justru tidak bisa memegang pedang tersebut, pedang itu seperti menjadi sangat berat. Justru jatuh seperti sebuah benda dengan massa yang besar hingga tak bisa dipegang. Zhang Hao mencoba untuk mengangkat Pedang tengkorak sekuat tenaga. Namun hasilnya sama saja, dia seakan mengangkat beban yang sangat berat. Namun ketika melihat situasi yang terjadi dengan Mei Ling terdesak oleh lawannya. Terlebih dia kini dibuat tak berdaya oleh Feng Go yang memegang tangannya sangat kuat, jelas membuat wanita itu sangat murka. "Pengkhianat tak tahu diri, aku tak sudi dekat denganmu!" bentak Mei Ling dengan tatapan yang sangat tajam. "Kau masih bisa membentak dengan situasi seperti ini. Matilah kau Wanita jahanam!" Feng Go langsung akan mengarahkan Pedang miliknya ke batok kepala dari Mei Ling. TRANG! Namun beruntung ada pedang lain yang menahan serangan dari Feng Go, itu tak lain adalah Zhang Hao. Lelaki itu terpaksa menggunakan pedang miliknya u
last updateLast Updated : 2024-04-14
Read more

PULAU KUPU-KUPU

Setelah selesai bertarung, Sagara pada akhirnya terduduk di moncong kapal sambil menatap lautan. Seakan lega dengan apa yang sebenarnya terjadi dengannya di Kapal Bajak Laut Bendera Darah. "Sang Ratu telah meninggal!" keluh Mei Ling yang langsung memeriksa apa yang terjadi kepada Ratu Bajak Laut. Dimana sudah tak ada lagi denyut nadi dari Perempuan paling ditakuti di Kekaisaran Han Zhou tersebut. Sambil menutup tubuh wanita yang memakai topeng tengkorak setengah wajah tersebut dengan kain yang ada. Memberikan penghormatan kepada legenda yang membuat Kekaisaran Han Zhou sampai turun tangan. Kini Ratu Bajak Laut telah gugur, namun seorang Bajak Laut lain telah lahir. Kembalinya seorang pemuda dengan potensi ilmu kedigdayaan paling mengerikan di Laut Utara."Hanya kita bertiga yang tersisa di tempat ini!" jawab Sagara sambil terus menatap lautan yang kini sudah berwarna kuning. Tanda hari semakin sore dan Kapal masing-masing terombang-ambing di tengah Lautan. "Apa yang akan kita lakuk
last updateLast Updated : 2024-04-16
Read more

SERANGAN MISTERIUS

"Zhang Hao yang akan memimpin Kapal akan pergi ke mana!" jawab Sagara yang jelas membuat Zhang Hao semakin kesal dengan sikap dari Sagara yang merasa dipermainkan. "Kita akan kemana?" tanya Mei Ling penuh tanda tanya. Ketika mendengar Mei Ling yang bicara, Zhang Hao tidak bisa menyanggah ucapannya. Mau tak mau dia harus mengambil keputusan apa yang sekarang harus dijalani oleh mereka. Jika sikapnya seperti Sagara, harga dirinya sebagai orang paling tua jelas dipertaruhkan."Tentu saja kita harus ke Kekaisaran Han Zhou, membalas apa yang telah terjadi!" ucap Zhang Hao sambil mengepalkan tinju. "Bagaimana?""Baiklah, kita akan pergi ke sana. Zhang Hao sendiri yang memimpin dalam perjalanan ini!" ucap Sagara yang akan naik ke atas kapal yang ada di Pelabuhan kecil di Pulau tersebut. Pulau sepi itu seperti tak bernyawa, jelas ada bahaya yang mengintai di Pulau."Ada apa?" tanya Mei Ling yang heran ketika Sagara dan Zhang Hao tiba-tiba berhenti bergerak. Alangkah terkejut ketika melihat
last updateLast Updated : 2024-04-17
Read more

WANITA BERMATA SATU

Orang yang syok dengan kejadian tersebut bukan hanya kedua orang anggota Bajak Laut Bendera Darah tersebut. Tetapi orang-orang yang memperhatikan ketiganya hingga dihinggapi kecemasan, musuh kuat muncul dihadapannya. Bahkan orang-orang yang berlindung di balik Batu yang hancur sudah tergeletak tak bergerak lagi. Jelas membuat semua dihinggapi ketakutan bukan main dengan serangan dahsyat dari pimpinan baru Bajak Laut Bendera Darah. "Bajak Laut Bendera Darah?" keluh seorang lelaki yang ada di balik pohon, paham dengan senjata yang dipegang oleh Sagara. "Kenapa senjata itu ada pada anak muda itu?" keluh salah seorang lagi dengan nada penuh kecemasan. "Bukankah seharusnya dimiliki oleh Ratu Bajak Laut?" tambah seorang lagi. Tampak mereka menggunakan bahasa yang berbeda dengan apa yang dikatakan oleh kru Kapal Bajak Laut Bendera Darah. Mereka menggunakan Bahasa orang mandarin karena anggota Bajak Laut banyak yang berasal dari daerah Kekaisaran Han Zhou. Termasuk Sagara sendiri yang seb
last updateLast Updated : 2024-05-01
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status