Home / Pendekar / KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT / PENGKHIANAT VS PENGKHIANAT

Share

PENGKHIANAT VS PENGKHIANAT

Author: AKANYAWAN
last update Last Updated: 2024-04-14 14:48:14

Sementara itu, Sagara Byakta tampak gundah mendengar apa yang terjadi di luar lewat jendela. Paham jika di luar sana ada pertempuran sengit tanda bahwa kapal memang sedang tidak baik-baik saja. 

"Ada mayat mengambang?" keluh Sagara Byakta yang melihat ada mayat terapung di lautan persis di bawah jendela. Jelas bahwa itu adalah pertanda tidak baik dengan situasi yang ada di tempat tersebut, mengingat dia mengenal mayat tersebut, salah satu awak kapal

"Kenapa aku harus terkurung di sini?" keluh Sagara Byakta tampak kesal. Sambil memegang kitab yang sama sekali tidak dimengertinya, dia terus mondar mandir mencoba memahami kitab apa yang ada padanya sekarang ini. 

"Sial, kenapa aku harus di sekap di tempat ini pula!" bentak Sagara yang kesal tidak bisa membuka pintu yang terbuat dari baja tersebut. 

Ruangan tersebut memang sangat aman, tidak ada yang bisa masuk dan membobol tempat tersebut. Sehingga orang yang ada di dalam juga sangat sulit keluar dari tempat tersebut, selain aman dapat menyebabkan dirinya mati karena tidak bisa keluar jika kapal tenggelam. 

"Aku harus keluar dari tempat ini, tidak mungkin berdiam diri. Tidak mungkin hidup berlari lagi!" 

Setelah berusaha agar keluar dari tempat tersebut dengan mencari jalan lain yang mungkin bisa dibobol. Pada akhirnya baru sadar jika ada jalan keluar yaitu jendela yang menjorok ke Laut. Meskipun lubang itu sangat kecil dan sulit seorang manusia bisa keluar dari tempat tersebut. 

"Aku hanya tengkorak berjalan, lubang sebesar ini bisa dimasuki!" ucap Sagara yang langsung nekat akan menceburkan diri ke laut.

BYARR! 

Pada akhirnya Sagara malah terjun ke lautan karena tak bisa menahan energi besar dari tubuhnya. Sehingga dia berusaha meraih tali agar bisa naik ke dek kapal, dimana sumber suara pertarungan datang. 

Sagara tampak semakin kaget dengan adanya Kapal besar yang meninggalkan Kapal Bajak Laut Bendera Darah. Jelas membuat Sagara dengan sekuat tenaga meraih tali agar sampai ke dek kapal, meskipun jelas tubuhnya tidak sekuat dulu. 

Namun alangkah terkejutnya ketika Sagara melihat apa yang terjadi, dimana puluhan mayat bergelimpangan. Dimana ada Zhang Hao dan Mei Liang yang sedang disandera oleh seorang. 

"Ratu?" keluh Sagara yang melihat perempuan tersebut tergeletak bersimbah darah. Entah apa yang terjadi, apakah pingsan atau tewas. Satu hal yang pasti bahwa Ratu Bajak Laut sudah kalah dalam pertarungan melawan musuhnya, Sagara Byakta tahu bahwa orang yang telah mengalahkan Bajak Laut sudah naik ke Kapal Kekaisaran Han Zhou. 

"Feng Go, kapal ini aku serahkan padamu. Aku tunggu di Pelabuhan dengan membawa mereka untuk menghadapi tiang gantungan!" ucap Jiang Yi sambil melambaikan tangan kepada Si Pengkhianat di Kapal, Feng Go. 

"Jadi kau yang membuat Kapal ini bersimbah darah?!" bentak Sagara yang tidak terima dengan apa yang terjadi pada semua yang ada di tempat tersebut. Meskipun dia lima tahun menjadi sandera, namun melihat hal tersebut dia tak tinggal diam. Terlebih ketika tahu orang yang melakukannya adalah Feng Go, orang yang paling dibencinya. 

"Ternyata masih ada orang yang masih hidup di kapal ini, kacung tangan jerongkong!" bentak Feng Go yang kesal ternyata Sagara masih hidup. 

"Tangkap dia!"

Beberapa orang yang juga berkhianat bersama Feng Go langsung mendekati Sagara untuk membuat perhitungan. Semua memang tak menyukai Sagara yang dianggap makhluk menjijikkan, sehingga pantas dilenyapkan. 

BRUK! 

Sagara Byakta terpental ketika menerima tendangan yang muncul secara tiba-tiba, jelas membuat dia hanya bisa mengeluh. Tubuhnya harus membentur lantai kapal hingga ambruk, tubuhnya terlalu lemah untuk menerima serangan.

Mei Liang hanya bisa menutup mata melihat apa yang terjadi pada Sagara, tahu jika dia akan tewas dalam keadaan mengenaskan. 

"Aku sebenarnya tak ingin bertarung!" keluh Sagara pada dirinya sendiri. "Tetapi aku tak akan membiarkan mereka membunuhku!" 

Setelah bicara Sagara bak kesetanan menggunakan segala kemampuannya untuk memukul lawannya. Bahkan lawannya yang memakai senjata dibuat tak berdaya oleh kemampuan yang dimiliki oleh Sagara. Meskipun dia tanpa kekuatan apapun, seperti orang yang tidak pernah belajar kanuragan, menyerang secara ngasal dan tidak terstruktur. Pemuda itu tak bisa bertarung padahal memiliki kekuatan mengerikan di dalam dirinya. Namun ada satu hal aneh ketika lambat laun kekuatan Sagara seperti kembali akibat gerakan silat yang diajarkan ayahnya dulu.

BRAKK! 

Semua orang yang diperintahkan oleh Feng Go langsung ambruk tak sadarkan diri, tak menyisakan satupun. Jelas membuat Feng Go terkejut bukan main dengan apa yang terjadi di depannya. 

"Ternyata kau punya kekuatan simpanan juga, Kacung kurang ajar!" bentak Feng Go yang langsung membuka pedang dari sarungnya. Langsung menyerang Sagara yang sama sekali tidak menggunakan senjata, cenderung menggunakan tangannya yang hanya tulang belulang tersebut. 

Hasilnya membuat Sagara hanya bisa mengelak dan membiarkan beberapa wadah air hancur oleh pedang Feng Go. Jelas membuat Sagara hanya menunggu waktu hingga akhirnya terkena sabetan pedang oleh lawannya. 

KRASS! 

BRUK! 

Sagara ambruk ketika mencoba menghindari serangan dari pedang lawannya yang terkena dadanya. Alhasil dia sudah hanya bisa mengeluh ketika dirinya ingin mencoba untuk berdiri kembali. 

"Saga, ambil ini!" tiba-tiba ada suara wanita yang dikenal oleh seluruh orang yang di kapal. 

Related chapters

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PEDANG TENGKORAK

    Dimana dia melemparkan Pedang Tengkorak tepat di hadapan Sagara yang sudah dalam posisi setengah berdiri. Entah keajaiban apa yang terjadi ketika Pedang itu langsung sampai ke tangan Sagara. "Apa yang kau tunggu?""Cepat habisi Pengkhianat itu!"Sagara Byakta lalu melihat tubuh lemah seorang wanita yang terduduk dengan luka di dada yang menganga. Dimana seluruh tubuhnya telah bersimbah darah tanda lukanya sangat parah. "Ratu?" keluh Sagara yang melihat kondisi dari pimpinan Bajak Laut Bendera Darah tersebut. Diikuti oleh suara Mei Ling dan Zhang Hao yang hanya bisa mengeluh melihat apa yang terjadi. Kedua orang tersebut juga harus pasrah karena akan mati juga di tiang gantungan bersama kepala Sang Ratu. Jelas hampir tidak ada kesempatan untuk mereka bisa selamat dari kejadian tersebut. Semua orang tak mungkin berharap kepada Sagara yang merupakan orang lemah dan seorang musuh. Meskipun pemuda itu justru malah mau membantu untuk menyelamatkan orang yang tersisa. Jelas bahwa ada ses

    Last Updated : 2024-04-14
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   TAKDIR MENJADI BAJAK LAUT

    Namun situasi yang aneh terjadi ketika Zhang Hao justru tidak bisa memegang pedang tersebut, pedang itu seperti menjadi sangat berat. Justru jatuh seperti sebuah benda dengan massa yang besar hingga tak bisa dipegang. Zhang Hao mencoba untuk mengangkat Pedang tengkorak sekuat tenaga. Namun hasilnya sama saja, dia seakan mengangkat beban yang sangat berat. Namun ketika melihat situasi yang terjadi dengan Mei Ling terdesak oleh lawannya. Terlebih dia kini dibuat tak berdaya oleh Feng Go yang memegang tangannya sangat kuat, jelas membuat wanita itu sangat murka. "Pengkhianat tak tahu diri, aku tak sudi dekat denganmu!" bentak Mei Ling dengan tatapan yang sangat tajam. "Kau masih bisa membentak dengan situasi seperti ini. Matilah kau Wanita jahanam!" Feng Go langsung akan mengarahkan Pedang miliknya ke batok kepala dari Mei Ling. TRANG! Namun beruntung ada pedang lain yang menahan serangan dari Feng Go, itu tak lain adalah Zhang Hao. Lelaki itu terpaksa menggunakan pedang miliknya u

    Last Updated : 2024-04-14
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PULAU KUPU-KUPU

    Setelah selesai bertarung, Sagara pada akhirnya terduduk di moncong kapal sambil menatap lautan. Seakan lega dengan apa yang sebenarnya terjadi dengannya di Kapal Bajak Laut Bendera Darah. "Sang Ratu telah meninggal!" keluh Mei Ling yang langsung memeriksa apa yang terjadi kepada Ratu Bajak Laut. Dimana sudah tak ada lagi denyut nadi dari Perempuan paling ditakuti di Kekaisaran Han Zhou tersebut. Sambil menutup tubuh wanita yang memakai topeng tengkorak setengah wajah tersebut dengan kain yang ada. Memberikan penghormatan kepada legenda yang membuat Kekaisaran Han Zhou sampai turun tangan. Kini Ratu Bajak Laut telah gugur, namun seorang Bajak Laut lain telah lahir. Kembalinya seorang pemuda dengan potensi ilmu kedigdayaan paling mengerikan di Laut Utara."Hanya kita bertiga yang tersisa di tempat ini!" jawab Sagara sambil terus menatap lautan yang kini sudah berwarna kuning. Tanda hari semakin sore dan Kapal masing-masing terombang-ambing di tengah Lautan. "Apa yang akan kita lakuk

    Last Updated : 2024-04-16
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   SERANGAN MISTERIUS

    "Zhang Hao yang akan memimpin Kapal akan pergi ke mana!" jawab Sagara yang jelas membuat Zhang Hao semakin kesal dengan sikap dari Sagara yang merasa dipermainkan. "Kita akan kemana?" tanya Mei Ling penuh tanda tanya. Ketika mendengar Mei Ling yang bicara, Zhang Hao tidak bisa menyanggah ucapannya. Mau tak mau dia harus mengambil keputusan apa yang sekarang harus dijalani oleh mereka. Jika sikapnya seperti Sagara, harga dirinya sebagai orang paling tua jelas dipertaruhkan."Tentu saja kita harus ke Kekaisaran Han Zhou, membalas apa yang telah terjadi!" ucap Zhang Hao sambil mengepalkan tinju. "Bagaimana?""Baiklah, kita akan pergi ke sana. Zhang Hao sendiri yang memimpin dalam perjalanan ini!" ucap Sagara yang akan naik ke atas kapal yang ada di Pelabuhan kecil di Pulau tersebut. Pulau sepi itu seperti tak bernyawa, jelas ada bahaya yang mengintai di Pulau."Ada apa?" tanya Mei Ling yang heran ketika Sagara dan Zhang Hao tiba-tiba berhenti bergerak. Alangkah terkejut ketika melihat

    Last Updated : 2024-04-17
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   WANITA BERMATA SATU

    Orang yang syok dengan kejadian tersebut bukan hanya kedua orang anggota Bajak Laut Bendera Darah tersebut. Tetapi orang-orang yang memperhatikan ketiganya hingga dihinggapi kecemasan, musuh kuat muncul dihadapannya. Bahkan orang-orang yang berlindung di balik Batu yang hancur sudah tergeletak tak bergerak lagi. Jelas membuat semua dihinggapi ketakutan bukan main dengan serangan dahsyat dari pimpinan baru Bajak Laut Bendera Darah. "Bajak Laut Bendera Darah?" keluh seorang lelaki yang ada di balik pohon, paham dengan senjata yang dipegang oleh Sagara. "Kenapa senjata itu ada pada anak muda itu?" keluh salah seorang lagi dengan nada penuh kecemasan. "Bukankah seharusnya dimiliki oleh Ratu Bajak Laut?" tambah seorang lagi. Tampak mereka menggunakan bahasa yang berbeda dengan apa yang dikatakan oleh kru Kapal Bajak Laut Bendera Darah. Mereka menggunakan Bahasa orang mandarin karena anggota Bajak Laut banyak yang berasal dari daerah Kekaisaran Han Zhou. Termasuk Sagara sendiri yang seb

    Last Updated : 2024-05-01
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   ORANG-ORANG BERJUBAH

    Ternyata itu adalah lima orang yang tersungkur secara bersamaan oleh Sagara Byakta akibat serangan Pedang Tengkorak. Jelas membuat semua orang di depannya dibuat terkejut dengan apa yang dilakukan oleh Sagara. "Apa kalian akan terus menyerangku sambil bersembunyi, Orang-orang Berjubah!?" bentak Sagara yang sudah kesal dengan apa yang terjadi. Dimana orang-orang di depannya memilih bersembunyi kemudian menyerang menggunakan pisaunya. Meskipun ada juga orang yang menyerang secara langsung, namun sepertinya kalah sekali pukul. Jelas membuat mereka harus melakukan segala cara agar dapat melumpuhkan Sagara dengan segenap tenaga yang dimilikinya. Namun mereka jelas terkejut ketika Sagara Byakta menggunakan Bahasa Malaka yang merupakan bahasa mereka sendiri. Jelas membuat mereka saling pandang satu sama lain, menunggu perintah dari atasan mereka. "Kau telah datang ke Pulau Kupu-kupu, pertanda jika kalian berniat tidak baik!" ucap salah seorang lelaki yang memakai jubah berwarna coklat ge

    Last Updated : 2024-05-09
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   JAMINAN HADIAH

    "Kami menyerah! Jangan bunuh kami!" ucap salah satu pimpinan dengan syal merah. "Jika Tuan bersedia melepaskan kami, maka Raja Malaka akan memberikan hadiah yang setimpal. Apalagi jika mengetahui tentang adanya Pohon Kehidupan?" ucap Pimpinan Orang-orang Berjubah dengan syal emas. Lelaki itu sadar satu-satunya cara lepas dari Bajak Laut adalah menyerah. Juga memberikan hadiah sebagai iming-iming kebebasan atas kesalahan yang telah diperbuat. "Bagaimana pendapatmu?" tanya Sagara kepada Zhang Hao yang mendekati dirinya. Jelas membuat lelaki itu terdiam, bingung apa yang harus dilakukannya mengingat sebelumnya hanya menaati perintah Ratu Bajak Laut. Meskipun sebagai seorang tangan kanan Ratu Bajak Laut, dia juga terkadang memberikan masukan. "Tidak ada salahnya untuk menerimanya, sepertinya kita kehilangan banyak anggota!" ucap Zhang Hao yang sudah tahu bahwa jangan memberitahu tentang kematian Sang Ratu Bajak Laut. Perlu beberapa orang sebagai awak tambahan dalam mengurus kapal yang

    Last Updated : 2024-05-09
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PUTRI KERAJAAN

    Sosok yang memakai syal emas sudah berusia dewasa, sekitar empat puluh tahunan yang memakai tanda seorang Pimpinan prajurit di kepalanya. Sedangkan yang memakai syal merah satu lagi adalah seorang pemuda yang dari wajahnya jauh lebih muda daripada Sagara. Ketiganya tampak pasrah dengan apa yang terjadi di tempat itu, Orang-orang berjubah dari Malaka betul-betul tertekan. Sadar jika mereka justru terjebak oleh Bajak Laut Bendera Darah yang kini menyandera mereka. "Tuan Putri?" keluh Lelaki yang berjubah dengan syal emas yang malah keceplosan. Jelas membuat situasi semakin berbahaya, dimana seorang Putri kini dalam bahaya besar. "Ternyata ada seorang Putri dari Malaka di balik Orang-orang Berjubah, sungguh mengejutkan!" ucap Sagara yang kini berdiri sambil membalikkan badan. Dia tampaknya menatap Mei Ling dan Zhang yang berada di belakangnya. Sepertinya dia ingin mengetahui apa yang diinginkan oleh kedua orang yang menjadi rekannya tersebut. Mei Ling tampak mengangkat bahu tanda ter

    Last Updated : 2024-05-10

Latest chapter

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   BADRIKA KALAPITU

    Kening si pemuda sudah berkeringat, dia seperti diinterogasi oleh seorang hakim ketika dituduh maling ayam.Adipati Mandalagiri mengangguk-angguk kepala sambil mengelus jenggot yang tak ada. Terus berpikir apa yang sebenarnya terjadi pemuda di depannya."Kau harus bersyukur diberi kemampuan itu," ucap Adipati Mandalagiri sambil mangut-mangut.Sagara hanya bisa mengangguk, walau sebenarnya sudah tahu apa yang dibicarakan lelaki di depannya. Datuk Rambut Merah sudah menjelaskan semuanya kepadanya."Baiklah. Ayo dimakan, pasti kamu lapar," ucap Adipati Mandalagiri memutuskan untuk tidak bertanya lagi.Keduanya kemudian makan malam bersama sambil saling bercerita apa yang sebenarnya terjadi di Negeri

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PEDANG MATAHARI

    Sosok pertama yang menyerang Sagara terjatuh ketika kepalanya terkena pukul sarung Pedang milik Samurai dari Selatan yang belum diketahui namanya itu. Sosok serba hitam tersebut malah tak sadar diri akibat pukulan yang sangat telak.Melihat hal tersebut, sosok serba hitam yang bicara menjadi gugup. Jika kawannya ketahuan, maka dia akan dicurigai. Sehingga dia mencari cara untuk bisa membawa kawannya meloloskan diri dari Mandalagiri."Teknik Pedang Bulan? Jurus itu sudah puluhan tahun menghilang," ucap Adipati Mandalagiri mengenal jurus yang diperagakan oleh Sagara."Ada hubungan apa dia dengan Bajak Laut yang hilang puluhan tahun lalu dari Tanah Jawa itu?"Sementara itu pertarungan terus terjadi, sosok serba hitam malah kepayahan. Namun dia terpaksa men

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   SOSOK SERBA HITAM MUNCUL LAGI

    BRUKK!Namun sebelum nyawa Adipati Mandalagiri akan melayang akibat serangan lawannya. Ada seseorang yang menolongnya dengan menggebuk sosok serba hitam menggunakan sarung pedang.Melihat siapa yang ada di depannya, sosok serba hitam itu terkejut."Kenapa dia ada disini? Bukankah seharusnya dia...?" tanya sosok tersebut dalam hatinya. Namun tak menyelesaikan ucapannya karena lawannya keburu menerima serangan. Padahal serangan tersebut hanya memakai warangka pedang yang dipegang secara menyilang dengan dua tangan.Pertarungan aneh terjadi ketika sosok serba hitam menyerang lawannya. Hal itu terjadi karena lawannya hanya menggunakan warangka pedang tanpa olah kanuragan.Namun yang lebih aneh lagi,

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PUTRA MAHKOTA?

    Betul saja apa yang dilihat oleh Sagara sebelumnya. Ada orang berpakaian serba hitam lengkap dengan topeng kayu yang dicat hitam. Persis seperti orang sebelumnya yang mencegat Sagara dan Putri Dara Murti dalam perjalanan pulang.Namun kini tampak aneh, mereka menyerang sore hari. Serta hanya dua orang saja yang datang ke Kediaman Adipati yang tidak memiliki orang dengan kedigdayaan tinggi itu.Sagara kemudian segera menuju ke pusat Kadipaten Mandalagiri untuk menyimpan kudanya. Beruntung meskipun sudah sore namun ada jasa penitipan kuda yang masih buka, sehingga dapat bergerak dengan mudah.Tujuan Sagara adalah kediaman Adipati Mandalagiri, dia yakin bahwa lelaki tua itu yang diincar. Namun ketika dia sampai di kediaman Adipati Mandalagiri, justru dicegat oleh prajurit kadipaten yang bertugas berja

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   RAHASIA TENTANG SAGARA

    "Justru karena aku bagian dari mereka, sehingga paham apa yang direncanakan. Terutama tentang tertua Istana, sepertinya dia yang punya rencana menyingkirkanmu, Randu Pandega!"."Bukankah semua ini dari Sepasang Iblis Tongkat Emas?" tanya Sagara lagi yang heran dengan ucapan Ratu Bajak Laut."Betul tentang itu, tetapi dia terlibat dengan pimpinan di Istana Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi, seperti mendukung ucapan Sang Ratu."Apa tujuannya berbuat seperti itu?""Menguasai dunia kedigdayaan, yang pertama adalah Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi."Jika begitu, berarti dia ingin merebut kekuasaan Negeri Perak juga?" tanya Sagara."Bukankah diri

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   DATUK RAMBUT MERAH

    "Sekarang giliran dirimu, Randu Pandega!" seru Datuk Rambut Merah. "Meskipun ini luka luar, tetapi akan kucoba menyembuhkannya," ucap guru Dara Murti."Terima kasih sebelumnya, Datuk!""Tidak usah sungkan, itu sudah kewajibanku untuk menolong orang yang sakit," tambah Datuk Rambut Merah.Pada akhirnya Sagara dan Randu Pandega sudah merasa mendingan. Kini mereka hanya butuh istirahat serta perlu meminum ramuan untuk mempercepat penyembuhan.Ketika sudah selesai, Sagara punya pertanyaan kepada Datuk Rambut Merah."Apa Datuk paham dengan Pedang milik Samurai dari Selatan ini?" tanya Sagara sambil menjelaskan kenapa senjata itu ada di tangannya."Tentu sa

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   ILMU MENYALIN RUPA

    Tuan Putri itu akhirnya mengambil beberapa harta, lalu memasukkan ke dalam kain hitam. Setelah itu membiarkan harta sisa yang jumlahnya masih sangat banyak."Ini kamu ambil saja, untukmu secukupnya. Sedangkan sisanya kau bagikan ke rakyat kecil yang ada di Negeri Perak ini," ucap Tuan Putri Dara Murti. Meskipun punya niat baik dia tak punya niatan untuk mengembalikan harta ke Negeri Perak.Perempuan itu paham jika rakyat Negeri Perak memang sedang kesulitan sehingga membutuhkan uluran tangan. Hal itu terjadi akibat ulah para pejabat mereka yang terkenal tamak. Pajak yang dari masyarakat kadang tidak sampai ke pusat dengan tarif yang cukup mahal."Terima kasih, saya berjanji tidak akan merampok lagi," ucap pimpinan begal tersebut."Itu terserah kau, namu

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   GADIS BERPAKAIAN PUTIH

    Setelah itu para begal terkejut dengan kedatangan dua orang pemuda yang kini berada di belakang si gadis. Keduanya tampak tersenyum kepada gadis yang akan ditolongnya tersebut."Kalian? Kenapa bisa ke sini?" ucap gadis berpakaian hijau corak tersebut. "Sagara, dari mana saja?" tanya gadis itu lagi yang jelas adalah orang yang dikenalnya."Simpan saja pertanyaan itu Tuan Putri, nanti kami Jawab," ucap pemuda yang tak lain Sagara yang sedang berada di samping kanan sang gadis yang ternyata adakah Tuan Putri Dara Murti."Lebih baik kita cepat selesaikan pertarungan, lalu kita pergi dari sini!" seru pemuda satunya yang tak lain Randu Pandega, dia berada di samping kiri Tuan Putri.Lalu menatap lawan dengan posisi waspada. Ketiganya saling membelakangi

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   KERJASAMA SAGARA BYAKTA DAN RANDU PANDEGA

    “Tentu saja, aku berjanji,” ucap Randu Pandega. “Lagi pula kita bisa bekerja mengungkap tabir di Negeri Perak, kan?”Mendengar hal itu, Sagara kemudian menatap Randu Pandega ternyata tersenyum kepadanya. Tak ada salahnya jika dilakukan bersama, apalagi mereka adalah sahabat sedari kecil. Meskipun Sagara selalu menjadi korban ejekan dari Randu Pandega karena menjadi anak yang sangat lemah.“Sepakat?” tanya Sagara.“Sepakat!”Keduanya lalu bersalaman, pertanda mereka sudah baikkan. Keduanya memang saling segan sehingga timbul prasangka yang tidak baik. Kini semua sudah beres ketika keduanya berani jujur.“Aduh, aku melupakan sesuatu?” keluh Sagara yan

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status