Home / Pendekar / KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT: Chapter 21 - Chapter 30

130 Chapters

PENGABDI SETIA

Zhang Hao pada akhirnya bicara, paham kegundahan dari Tuan Putri Ayu Lestari dan Parameswara tentang apa yang sebenarnya terjadi. Bahwa mereka bingung apa yang sebenarnya akan terjadi untuk selanjutnya.“Mari, kita pergi tempat pendaftaran!” ucap pemuda tersebut mengajak masuk ke Kastil tersebut ke sisi kanan dari orang yang sedang menyembah Pohon yang dianggap sebagai Pohon Kehidupan yang dianggap sakral.Sagara, Tuan Putri Ayu Lestari, Zhang Hao dan Parameswara pada akhirnya memutuskan mengikuti pemuda tersebut. Mereka tampak bingung dengan apa yang sebenarnya terjadi di tempat tersebut. Namun mereka memilih mengikuti arahan si pemuda sambil waspada takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Sagara dan lainnya menyusuri lorong yang di atasnya merupakan akar Pohon besar yang ada di atas Kastil. Suasana di tempat tersebut sangat sunyi dimana orang seperti enggan untuk mengeluarkan suara sedikitpun, semua fokus ke ritual. Setelah beberapa waktu menaiki anak tangga
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

MUSUH YANG KUAT

“Kau memang awas sekali, tetapi itu demi kebaikan dari Pohon Kehidupan!?” “Aku tak yakin hal itu, uang itu hanya dipakai untuk kepentinganmu!” ucap Sagara Byakta yang menyadari adanya bahaya di depannya.“Sepertinya kalian sudah menyadarinya,Hahaha!” tetapi sepertinya sudah terlambat!” ucap pemuda tersebut sambil mencabut pedang yang ada di punggungnya. Setelah itu muncul puluhan orang yang mengepung tempat tersebut dengan membawa pedang lengkap. Jelas mereka adalah sebuah komplotan yang menguasai daerah tersebut dengan merampok orang yang mencari Pohon Kehidupan.“Seperti yang kita duga, urusan mencari Pohon Kehidupan tidak akan semudah ini!” ucap Sagara Byakta yang malah garuk-garuk kepala. Berbeda dengan Zhang Hao, Parameswara dan Tuan Putri Ayu Lestari yang sudah bersiap untuk melawan orang-orang yang sedang mengepung mereka.TRANG!Pertarungan tak dapat dihindari dimana tiga orang harus melawan puluhan orang yang bersenjat
last updateLast Updated : 2024-05-14
Read more

SESEORANG DALAM WUJUD KUPU-KUPU

Begitu juga dengan Parameswara yang terkena luka dari gelang yang berubah menjadi tajam. Sehingga dadanya seperti menerima sabetan pedang hingga luka menganga.Orang-orang Berjubah itu betul-betul sedang dalam bahaya besar yang mengintai. Musuh yang dilawan semakin kuat, juga merupakan kelemahan dari mereka. Sagara dan Zhang yang menjadi penjaga justru dibuat kerepotan, musuh yang datang betul-betul mengerikan."Ternyata banyak pedang tak bisa membuat dirimu jauh dari luka." Lelaki mirip perempuan bicara dengan pelan namun mengintimidasi lawannya.Sehingga beberapa detik saja mereka tidak melawan, maka akan tamat riwayatnya.Menjadi saksi betapa berbahayanya serangan miliknya, bukan hanya bualan semata. Sebelumnya Ayu L
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

PANGERAN BUANGAN DARI DASAR LAUTAN

"Itu benar adanya, bagian pohon ini tentunya bisa dimanfaatkan. Terutama daunnya yang bisa dibuat bubuk sebagai obat mujarab segala penyakit!" ucap Kupu-kupu menyala tersebut menjelaskan apa yang terjadi. Sosok tersebut juga memberitahu jika ada bagian pohon tersebut yang membuat orang menjadi kebal. Lukanya akan sembuh dengan cepat dan akan sangat tahan terhadap penyakit yang datang terutama penyakit aneh. "Pantas saja kau terus berada di sekitar Pulau ini!" ucap Sagara menyadari selama lima tahun hanya memutari area sekitar tempat tersebut. Menyadari bahwa selain karena daerah tersebut aman, juga karena Ratu Bajak Laut juga menginginkan sesuatu dari Pohon Kehidupan. Kebetulan sama dengan Tuan Putri Ayu Lestari yang pada akhirnya Sagara ikut terjebak lagi dari situasi ini."Itu karena Aku berasal dari tempat ini ketika kecil. Ada seseorang yang menyuruhk
last updateLast Updated : 2024-05-15
Read more

LOLOS DARI KEMATIAN

“Kita tak perlu serakah untuk mengambil semuanya, tujuan kita hanya membawa secukupnya untuk kesembuhan Gusti Maharaja!?” ucap Panglima Mandurareja yang memiliki pemikiran yang cukup bijak.“Kita bawa satu dahan saja untuk diberikan kepada Raja Malaka!” ucap Sagara Byakta. “Sedangkan masing-masing dari kalian mengambil secukupnya untuk keperluan masing-masing!”“Lalu bagaimana dengan sisanya?” ucap Zhang Hao. “Bisa saja ada orang yang menggunakan Pohon Kehidupan untuk kepentingan mereka?”Sagara langsung ambruk di antara reruntuhan di Pulau Kupu-kupu yang sudah hancur seperti ditabrak benda besar. Membuat Mei Ling, Tuan Putri Ayu Lestari, Parameswara, Zhang Hao dan Panglima Mandurareja harus menghentikan serangan. Padahal mereka sudah dapat memojokan lawann
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

MENUJU MALAKA

“Biarkan saja, kita sudah mendapatkan berkahnya lebih dari cukup!” ucap Sagara yang mengambil beberapa helai daun untuk dipakai sendiri. Lalu pergi menuju ke arah Kapal Bajak Laut Bendera Tengkorak yang sudah menunggu, langit sudah menuju malam.Semua tak ada yang berani membawa banyak karena merasa bahwa dengan serakah justru akan membawa bencana. Lagi pula orang-orang Randu Pandega juga bisa mengambilnya sama seperti yang ada di tempat tersebut, mereka punya hak yang sama.Hanya Zhang Hao yang membawa cukup banyak hingga perlu memanggul semua daun yang dibawa meskipun yang ditinggal sangat banyak. Namun dia sepertinya memikirkan sesuatu tentang daun Pohon Bodhi tersebut untuk dijadikan pil obat.***Langit sangat cerah ketika pagi hari datang, Kapal Bajak L
last updateLast Updated : 2024-05-16
Read more

SAMBUTAN KURANG BAIK

"Apa kau mengenal beberapa orang di sana?" tanya Sagara yang ikut naik ke pusat kendali sambil memperhatikan semuanya. Mencoba mengamati apa yang sebenarnya harus dilakukan dengan apa yang terjadi sebenarnya. "Mereka adalah Prajurit Kerajaan Malaka sendiri dipimpin oleh Panglima Gangga Segawa langsung!" ucap Sang Panglima yang kembali menghela nafas memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. "Ada dua kemungkinan hal itu terjadi!" jawab Sagara yang melihat Tuan Putri Ayu Lestari tampak sedih dengan apa yang terjadi. "Pertama mereka menganggap kalian bertiga sudah tewas, menganggap Kapal ini adalah milik musuh!""Sedangkan yang kedua?" tanya Parameswara kini ikut bicara, paham sebenarnya ada sesuatu yang tidak beres di Malaka. 
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

ADA YANG TIDAK BERES DI ISTANA

"Apa kamu bilang?" keluh Sang Panglima yang kembali merebut teropong dari anak buahnya. Memastikan kebenaran yang diucapkan oleh anak buahnya, apa benar Tuan Putri ada di tempat tersebut. Panglima Gangga Segawa terkejut melihat apa yang ada di Kapal tersebut, memang benar itu adalah Tuan Putri Ayu Lestari. Bahkan di belakangnya ada juga Panglima Mandurareja dan Parameswara. Kini Kapal semakin dekat hingga sangat jelas ketiganya melambaikan tangan kepadanya. "Kau benar, tetapi mereka tidak dalam keadaan terikat seperti yang dibicarakan!?" keluh Sang Panglima yang dibuat bingung dengan situasi yang terjadi. "Apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya orang yang selalu memakai teropong tersebut. "Utus lima orang ke Kapal itu menggunakan sampan, kita
last updateLast Updated : 2024-05-17
Read more

BAYANGAN HITAM

Seorang prajurit akhirnya membuka paksa pintu dimana seharusnya Paksi Jaladara ada di tempat tersebut, namun alangkah terkejutnya ketika melihat apa yang terjadi. Paksi Jaladara ditemukan dalam keadaan tak bernyawa dengan leher menganga akibat sabetan pedang.“Jelas sudah, ada yang tidak beres di Istana!” ucap Panglima Mandurareja yang mencoba mengamati apa yang sebenarnya terjadi pada mayat tersebut. Dimana Paksi Jaladara terbunuh belum lama, jelas ketika mengetahui Tuan Putri Ayu Lestari kembali hal ini terjadi.“Sepertinya Aku tahu senjata siapa yang melakukan ini!” keluh Panglima Mandurareja sambil terus menatap mayat Paksi Jaladara yang tampak aneh. Panglima Gangga Segawa juga ada di tempat tersebut yang juga ingin mengetahui apa yang sebenarnya terjadi di tempat tersebut.***
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

SERANGAN TENGAH MALAM

“Tenang saja, masalah ini akan selesai besok pagi!”Ketiganya berjalan santai untuk ke arah Istana Selatan, namun di balik atap Istana ada beberapa orang yang memperhatikan ketiganya. Sepertinya mereka punya niat tidak baik kepada Sagara karena mereka berjumlah empat orang dengan senjata lengkap seperti seorang ninja Shinobi dari Pulau Bunga.Keempatnya terus mengikuti langkah ketiga orang tersebut hingga sampai ke sebuah lorong yang sangat sempit dengan jalan satu arah. Jelas tempat tersebut sangat cocok dijadikan tempat perburuan.“Sepertinya kita betul-betul diincar!” ucap Zhang Hao yang saling membelakangi Mei Ling dan Sagara. Sadar jika mereka mau tak mau harus berurusan dengan empat orang berpakaian serba hitam tersebut. Pakaian tersebut mengingatkan kepada orang-orang berjubah saat per
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more
PREV
123456
...
13
DMCA.com Protection Status