Home / Pendekar / KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT / BAJAK LAUT BENDERA DARAH

Share

BAJAK LAUT BENDERA DARAH

Author: AKANYAWAN
last update Last Updated: 2024-04-14 14:21:43

"Aku tidak membelanya, tetapi kau mengganggu konsentrasi dengan teriakanmu tadi!" ucap seorang anggota Bajak Laut wanita yang umurnya kurang lebih sama dengan Sagara. Satu hal yang membedakan, dia menjadi anggota Bajak Laut dengan kemampuan yang mumpuni sebagai seorang Navigator.

Mendengar hal itu, jelas membuat lelaki dengan jenggot panjang itu terdiam, mengingat perempuan itu adalah atasannya. Melawan wanita yang kini di hadapannya adalah sama saja dengan melawan pimpinan kapal.

"Tetapi dia tidak bekerja, kita bisa tak akan makan jika dia seperti ini!" bentak lelaki Jenggot panjang itu tak mau disalahkan.

"Tugas memasak itu tanggung jawabmu, dia hanya membantu!" ucap perempuan tersebut lebih keras lagi. "Dia sedang bekerja membersihkan dek kapal!"

"Dia hanya melamun disini, Mei Ling!" bentak Jenggot Panjang tak terima dibentak oleh seorang wanita bersuara cempreng tersebut.

"Kau juga demikian, Feng Go!" bentak perempuan tersebut juga tak ingin kalah. Membuat keduanya saling kesal satu sama lain hingga siap membuka pedang mirip golok yang dibawanya. Siap menebas leher masing-masing, mengingat mereka sudah saling kontra satu sama lain sejak beberapa tahun.

"Apa yang kalian lakukan!" bentak seseorang yang baru saja datang menghentikan perbuatan dari Mei Ling dan Feng Go. Membuat keduanya terdiam melihat siapa orang yang membentak mereka, Ratu Bajak Laut.

"Lebih baik kalian kembali bekerja ke tempat masing-masing!" bentak perempuan dewasa dengan pakaian pimpinan Bajak Laut Bendera Darah. Sebelah matanya seperti tengkorak pertanda sudah melalui banyak pertempuran hingga menjadi seorang Ratu Bajak Laut, hidup dengan satu mata justru membuatnya lebih disegani.

Feng Go dan Mei Ling tak bisa membantah jika urusannya dengan Ratu Bajak Laut. Feng Go memilih kembali ke dapur untuk melanjutkan memasak tanpa adanya bantuan dari Sagara. Sedangkan Mei Ling kembali ke ruang kendali, dimana dia bekerja sebagai navigator bersama Ratu Bajak Laut.

"Sedangkan kau harus kembali menerima hukuman!" bentak Sang Ratu sambil menatap Sagara Byakta yang masih terduduk di lantai dek kapal. Paham jika sudah berurusan dengan Ratu Bajak Laut maka urusannya menjadi runyam. Dia harus menuruti keinginan dari Sang Ratu untuk melayaninya, jelas itu hal yang paling sulit bagi Sagara Byakta.

"Sekarang kau ikut denganku ke ruangan penyiksaan, ada yang ingin dibicarakan!" ucap Sang Ratu yang langsung bergegas pergi ke arah tempat yang dibicarakan sebelumnya.

Mendengar hal itu Sagara hanya bisa mengikuti langkah wanita itu dengan tertatih-tatih. Sambil tertunduk karena semua awak kapal melihat dengan sinis pemuda tampan dengan tangan mirip jerangkong tersebut.

Sagara Byakta paham tentang yang disebut Ruang Penyiksaan, tempat yang menjadi kamarnya selama lima tahun. Lebih tepatnya penjara sempit yang sangat kotor dimana itu berada di tempat dekat dengan kamar Sang Ratu Bajak Laut.

Sedangkan Mei Ling hanya bisa melihat dengan tatapan iba kepada Sagara Byakta, mengingat hanya wanita itu yang peduli kepadanya. Sambil curiga dengan apa yang sebenarnya terjadi di ruangan tersebut, mengingat hanya Sang Ratu dan Sagara Byakta sendiri yang paham apa yang terjadi.

"Kapal apa itu?" keluh Mei Ling yang langsung memakai teropong. Melihat ada sebuah kapal besar yang menuju ke arah Kapal Bajak Laut Bendera Darah. Jelas membuat wanita itu kaget bukan main ketika mengenali kapal yang datang ke arahnya, kapal yang membuat mereka dalam bahaya besar.

"Apa jangan-jangan kapal itu?" keluh Mei Ling yang kaget setengah mati ketika melihat kapal itu sudah beberapa meter ada di depannya.

Membuat perempuan cantik dengan mata satu itu segera menuju ke ruangan Sang Ratu Bajak Laut untuk melaporkan penglihatannya. Meskipun lokasi dari Sang Ratu ada di dalam kapal, harus melewati lorong yang panjang. Namun wanita itu memilih untuk tidak bicara kepada yang lain tentang situasi sebenarnya terjadi, akan membuat kegaduhan dalam kapal.

Sementara itu, Sagara Byakta kaget ketika dirinya masuk ke ruang penyiksaan. Dimana dia sudah ditunggu oleh Ratu Bajak Laut dalam keadaan menggoda. Meskipun memiliki mata seperti jerangkong, namun jelas itu sangat cantik, meskipun usianya sudah empat puluh tahunan. Jelas dia adalah orang seorang wanita penggoda sebelum pada akhirnya menjadi Ratu Bajak Laut.

"Aku sudah siap, apa sekarang kita melakukan hal itu, lagi?" ucap Ratu Bajak Laut dengan senyuman indah ketika topengnya dibuka. Jelas membuat Sagara Byakta tertegun dengan apa yang dilihatnya.

"Kenapa kau hanya diam? Mendekatlah ke sini!" ucap Sang Ratu ketika melihat Sagara hanya garuk-garuk kepala melihat pemandangan indah di depannya. Betapa tidak, Ratu Bajak Laut sedang dalam keadaan ingin tidur dengan menanggalkan seragam yang selalu dipakainya.

"Aku tak bisa berbuat lancang seperti ini kepada Sang Ratu!" ucap Sagara Byakta berusaha menolak. Baginya dia adalah musuh ayahnya, tidak mungkin rasanya harus berbuat sesuatu yang tidak senonoh.

"Tetapi jika kau menolak, maka akan kembali ke ruang penyiksaan yang hampir membuatmu buntung itu. Aku hanya memberikan saran agar kau tidak menerima siksaan!" ucap Ratu Bajak Laut. "Sebagai gantinya kau harus menemani kesepian yang aku alami malam ini!"

Related chapters

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   WASIAT SANG RATU

    Perempuan dewasa menggoda tersebut kini berada di belakang Sagara dengan posisi memeluk. Persis bicara di telinga yang membuat pemuda tangan jerangkong itu menggidik. Sepertinya Ratu Bajak Laut tergoda dengan ketampanan Sagara yang memang luar biasa, jika dia bersih tak ada yang mengalahkannya di kapal. Hidung mancung, kulit putih dengan mata yang lebih besar dari kebanyakan orang Negeri Tirai Bambu. Warisan ketampanan dari para Legenda seperti ayahnya yang memang tampan dan rupawan khas keturunan orang-orang Arya. "Bukankah Ratu ingin mengatakan sesuatu yang penting?" tanya Sagara mencoba untuk membuat Sang Ratu tidak mengajaknya berbuat yang tidak-tidak. Apalagi hatinya sedang gusar, dia merasakan akan ada sesuatu yang tidak beres di kapal. "Kau memang pemuda yang sangat pintar, Putra Bajak Laut Tangan Besi!" Setelah bicara perlu beberapa waktu agar wanita itu kembali bicara, malah menuangkan minuman ke gelas. Seperti ada tanda kekhawatiran luar biasa yang dialami oleh pimpin

    Last Updated : 2024-04-14
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PANGLIMA ANGKATAN LAUT

    "Aku tidak tahu persis, namun ada sebuah lambang bintang emas di kapal tersebut!""Kapal Angkatan Laut Kekaisaran Han Zhou!" teriak Ratu Bajak Laut yang sadar bahwa kekhawatiran benar adanya. Bendera Darah sedang dikejar oleh orang Kekaisaran yang menginginkan dirinya hidup-hidup. "Cepat tabuh lonceng, semua harus bersiap!" bentak Sang Ratu. "Ba… baik!" ucap Mei Liang yang memberi hormat dan langsung bergegas untuk pergi dari kamar tersebut. Memberitahu situasi yang terjadi dalam kapal dan semua orang harus segera bersiap untuk sesuatu yang buruk terjadi. Sedangkan Ratu Bajak Laut kembali ke dalam kamar untuk memakai Pakaian kebesaran Bajak Laut Bendera Darah. Tidak lupa sebuah topi khas Bajak Laut serta sebuah pedang dengan gambar tengkorak. Tidak lupa memakai kembali topeng yang menutupi setengah wajahnya. "Ada apa, Ratu?" ucap Sagara yang heran dengan apa yang terjadi. Dimana lonceng keras juga terdengar bahwa di kapal ada situasi yang tidak beres. Pemuda itu juga berusaha menu

    Last Updated : 2024-04-14
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PENGKHIANAT VS PENGKHIANAT

    Sementara itu, Sagara Byakta tampak gundah mendengar apa yang terjadi di luar lewat jendela. Paham jika di luar sana ada pertempuran sengit tanda bahwa kapal memang sedang tidak baik-baik saja. "Ada mayat mengambang?" keluh Sagara Byakta yang melihat ada mayat terapung di lautan persis di bawah jendela. Jelas bahwa itu adalah pertanda tidak baik dengan situasi yang ada di tempat tersebut, mengingat dia mengenal mayat tersebut, salah satu awak kapal. "Kenapa aku harus terkurung di sini?" keluh Sagara Byakta tampak kesal. Sambil memegang kitab yang sama sekali tidak dimengertinya, dia terus mondar mandir mencoba memahami kitab apa yang ada padanya sekarang ini. "Sial, kenapa aku harus di sekap di tempat ini pula!" bentak Sagara yang kesal tidak bisa membuka pintu yang terbuat dari baja tersebut. Ruangan tersebut memang sangat aman, tidak ada yang bisa masuk dan membobol tempat tersebut. Sehingga orang yang ada di dalam juga sangat sulit keluar dari tempat tersebut, selain aman dapat

    Last Updated : 2024-04-14
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PEDANG TENGKORAK

    Dimana dia melemparkan Pedang Tengkorak tepat di hadapan Sagara yang sudah dalam posisi setengah berdiri. Entah keajaiban apa yang terjadi ketika Pedang itu langsung sampai ke tangan Sagara. "Apa yang kau tunggu?""Cepat habisi Pengkhianat itu!"Sagara Byakta lalu melihat tubuh lemah seorang wanita yang terduduk dengan luka di dada yang menganga. Dimana seluruh tubuhnya telah bersimbah darah tanda lukanya sangat parah. "Ratu?" keluh Sagara yang melihat kondisi dari pimpinan Bajak Laut Bendera Darah tersebut. Diikuti oleh suara Mei Ling dan Zhang Hao yang hanya bisa mengeluh melihat apa yang terjadi. Kedua orang tersebut juga harus pasrah karena akan mati juga di tiang gantungan bersama kepala Sang Ratu. Jelas hampir tidak ada kesempatan untuk mereka bisa selamat dari kejadian tersebut. Semua orang tak mungkin berharap kepada Sagara yang merupakan orang lemah dan seorang musuh. Meskipun pemuda itu justru malah mau membantu untuk menyelamatkan orang yang tersisa. Jelas bahwa ada ses

    Last Updated : 2024-04-14
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   TAKDIR MENJADI BAJAK LAUT

    Namun situasi yang aneh terjadi ketika Zhang Hao justru tidak bisa memegang pedang tersebut, pedang itu seperti menjadi sangat berat. Justru jatuh seperti sebuah benda dengan massa yang besar hingga tak bisa dipegang. Zhang Hao mencoba untuk mengangkat Pedang tengkorak sekuat tenaga. Namun hasilnya sama saja, dia seakan mengangkat beban yang sangat berat. Namun ketika melihat situasi yang terjadi dengan Mei Ling terdesak oleh lawannya. Terlebih dia kini dibuat tak berdaya oleh Feng Go yang memegang tangannya sangat kuat, jelas membuat wanita itu sangat murka. "Pengkhianat tak tahu diri, aku tak sudi dekat denganmu!" bentak Mei Ling dengan tatapan yang sangat tajam. "Kau masih bisa membentak dengan situasi seperti ini. Matilah kau Wanita jahanam!" Feng Go langsung akan mengarahkan Pedang miliknya ke batok kepala dari Mei Ling. TRANG! Namun beruntung ada pedang lain yang menahan serangan dari Feng Go, itu tak lain adalah Zhang Hao. Lelaki itu terpaksa menggunakan pedang miliknya u

    Last Updated : 2024-04-14
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PULAU KUPU-KUPU

    Setelah selesai bertarung, Sagara pada akhirnya terduduk di moncong kapal sambil menatap lautan. Seakan lega dengan apa yang sebenarnya terjadi dengannya di Kapal Bajak Laut Bendera Darah. "Sang Ratu telah meninggal!" keluh Mei Ling yang langsung memeriksa apa yang terjadi kepada Ratu Bajak Laut. Dimana sudah tak ada lagi denyut nadi dari Perempuan paling ditakuti di Kekaisaran Han Zhou tersebut. Sambil menutup tubuh wanita yang memakai topeng tengkorak setengah wajah tersebut dengan kain yang ada. Memberikan penghormatan kepada legenda yang membuat Kekaisaran Han Zhou sampai turun tangan. Kini Ratu Bajak Laut telah gugur, namun seorang Bajak Laut lain telah lahir. Kembalinya seorang pemuda dengan potensi ilmu kedigdayaan paling mengerikan di Laut Utara."Hanya kita bertiga yang tersisa di tempat ini!" jawab Sagara sambil terus menatap lautan yang kini sudah berwarna kuning. Tanda hari semakin sore dan Kapal masing-masing terombang-ambing di tengah Lautan. "Apa yang akan kita lakuk

    Last Updated : 2024-04-16
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   SERANGAN MISTERIUS

    "Zhang Hao yang akan memimpin Kapal akan pergi ke mana!" jawab Sagara yang jelas membuat Zhang Hao semakin kesal dengan sikap dari Sagara yang merasa dipermainkan. "Kita akan kemana?" tanya Mei Ling penuh tanda tanya. Ketika mendengar Mei Ling yang bicara, Zhang Hao tidak bisa menyanggah ucapannya. Mau tak mau dia harus mengambil keputusan apa yang sekarang harus dijalani oleh mereka. Jika sikapnya seperti Sagara, harga dirinya sebagai orang paling tua jelas dipertaruhkan."Tentu saja kita harus ke Kekaisaran Han Zhou, membalas apa yang telah terjadi!" ucap Zhang Hao sambil mengepalkan tinju. "Bagaimana?""Baiklah, kita akan pergi ke sana. Zhang Hao sendiri yang memimpin dalam perjalanan ini!" ucap Sagara yang akan naik ke atas kapal yang ada di Pelabuhan kecil di Pulau tersebut. Pulau sepi itu seperti tak bernyawa, jelas ada bahaya yang mengintai di Pulau."Ada apa?" tanya Mei Ling yang heran ketika Sagara dan Zhang Hao tiba-tiba berhenti bergerak. Alangkah terkejut ketika melihat

    Last Updated : 2024-04-17
  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   WANITA BERMATA SATU

    Orang yang syok dengan kejadian tersebut bukan hanya kedua orang anggota Bajak Laut Bendera Darah tersebut. Tetapi orang-orang yang memperhatikan ketiganya hingga dihinggapi kecemasan, musuh kuat muncul dihadapannya. Bahkan orang-orang yang berlindung di balik Batu yang hancur sudah tergeletak tak bergerak lagi. Jelas membuat semua dihinggapi ketakutan bukan main dengan serangan dahsyat dari pimpinan baru Bajak Laut Bendera Darah. "Bajak Laut Bendera Darah?" keluh seorang lelaki yang ada di balik pohon, paham dengan senjata yang dipegang oleh Sagara. "Kenapa senjata itu ada pada anak muda itu?" keluh salah seorang lagi dengan nada penuh kecemasan. "Bukankah seharusnya dimiliki oleh Ratu Bajak Laut?" tambah seorang lagi. Tampak mereka menggunakan bahasa yang berbeda dengan apa yang dikatakan oleh kru Kapal Bajak Laut Bendera Darah. Mereka menggunakan Bahasa orang mandarin karena anggota Bajak Laut banyak yang berasal dari daerah Kekaisaran Han Zhou. Termasuk Sagara sendiri yang seb

    Last Updated : 2024-05-01

Latest chapter

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   BADRIKA KALAPITU

    Kening si pemuda sudah berkeringat, dia seperti diinterogasi oleh seorang hakim ketika dituduh maling ayam.Adipati Mandalagiri mengangguk-angguk kepala sambil mengelus jenggot yang tak ada. Terus berpikir apa yang sebenarnya terjadi pemuda di depannya."Kau harus bersyukur diberi kemampuan itu," ucap Adipati Mandalagiri sambil mangut-mangut.Sagara hanya bisa mengangguk, walau sebenarnya sudah tahu apa yang dibicarakan lelaki di depannya. Datuk Rambut Merah sudah menjelaskan semuanya kepadanya."Baiklah. Ayo dimakan, pasti kamu lapar," ucap Adipati Mandalagiri memutuskan untuk tidak bertanya lagi.Keduanya kemudian makan malam bersama sambil saling bercerita apa yang sebenarnya terjadi di Negeri

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PEDANG MATAHARI

    Sosok pertama yang menyerang Sagara terjatuh ketika kepalanya terkena pukul sarung Pedang milik Samurai dari Selatan yang belum diketahui namanya itu. Sosok serba hitam tersebut malah tak sadar diri akibat pukulan yang sangat telak.Melihat hal tersebut, sosok serba hitam yang bicara menjadi gugup. Jika kawannya ketahuan, maka dia akan dicurigai. Sehingga dia mencari cara untuk bisa membawa kawannya meloloskan diri dari Mandalagiri."Teknik Pedang Bulan? Jurus itu sudah puluhan tahun menghilang," ucap Adipati Mandalagiri mengenal jurus yang diperagakan oleh Sagara."Ada hubungan apa dia dengan Bajak Laut yang hilang puluhan tahun lalu dari Tanah Jawa itu?"Sementara itu pertarungan terus terjadi, sosok serba hitam malah kepayahan. Namun dia terpaksa men

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   SOSOK SERBA HITAM MUNCUL LAGI

    BRUKK!Namun sebelum nyawa Adipati Mandalagiri akan melayang akibat serangan lawannya. Ada seseorang yang menolongnya dengan menggebuk sosok serba hitam menggunakan sarung pedang.Melihat siapa yang ada di depannya, sosok serba hitam itu terkejut."Kenapa dia ada disini? Bukankah seharusnya dia...?" tanya sosok tersebut dalam hatinya. Namun tak menyelesaikan ucapannya karena lawannya keburu menerima serangan. Padahal serangan tersebut hanya memakai warangka pedang yang dipegang secara menyilang dengan dua tangan.Pertarungan aneh terjadi ketika sosok serba hitam menyerang lawannya. Hal itu terjadi karena lawannya hanya menggunakan warangka pedang tanpa olah kanuragan.Namun yang lebih aneh lagi,

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   PUTRA MAHKOTA?

    Betul saja apa yang dilihat oleh Sagara sebelumnya. Ada orang berpakaian serba hitam lengkap dengan topeng kayu yang dicat hitam. Persis seperti orang sebelumnya yang mencegat Sagara dan Putri Dara Murti dalam perjalanan pulang.Namun kini tampak aneh, mereka menyerang sore hari. Serta hanya dua orang saja yang datang ke Kediaman Adipati yang tidak memiliki orang dengan kedigdayaan tinggi itu.Sagara kemudian segera menuju ke pusat Kadipaten Mandalagiri untuk menyimpan kudanya. Beruntung meskipun sudah sore namun ada jasa penitipan kuda yang masih buka, sehingga dapat bergerak dengan mudah.Tujuan Sagara adalah kediaman Adipati Mandalagiri, dia yakin bahwa lelaki tua itu yang diincar. Namun ketika dia sampai di kediaman Adipati Mandalagiri, justru dicegat oleh prajurit kadipaten yang bertugas berja

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   RAHASIA TENTANG SAGARA

    "Justru karena aku bagian dari mereka, sehingga paham apa yang direncanakan. Terutama tentang tertua Istana, sepertinya dia yang punya rencana menyingkirkanmu, Randu Pandega!"."Bukankah semua ini dari Sepasang Iblis Tongkat Emas?" tanya Sagara lagi yang heran dengan ucapan Ratu Bajak Laut."Betul tentang itu, tetapi dia terlibat dengan pimpinan di Istana Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi, seperti mendukung ucapan Sang Ratu."Apa tujuannya berbuat seperti itu?""Menguasai dunia kedigdayaan, yang pertama adalah Negeri Perak," ucap Randu Pandega lagi."Jika begitu, berarti dia ingin merebut kekuasaan Negeri Perak juga?" tanya Sagara."Bukankah diri

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   DATUK RAMBUT MERAH

    "Sekarang giliran dirimu, Randu Pandega!" seru Datuk Rambut Merah. "Meskipun ini luka luar, tetapi akan kucoba menyembuhkannya," ucap guru Dara Murti."Terima kasih sebelumnya, Datuk!""Tidak usah sungkan, itu sudah kewajibanku untuk menolong orang yang sakit," tambah Datuk Rambut Merah.Pada akhirnya Sagara dan Randu Pandega sudah merasa mendingan. Kini mereka hanya butuh istirahat serta perlu meminum ramuan untuk mempercepat penyembuhan.Ketika sudah selesai, Sagara punya pertanyaan kepada Datuk Rambut Merah."Apa Datuk paham dengan Pedang milik Samurai dari Selatan ini?" tanya Sagara sambil menjelaskan kenapa senjata itu ada di tangannya."Tentu sa

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   ILMU MENYALIN RUPA

    Tuan Putri itu akhirnya mengambil beberapa harta, lalu memasukkan ke dalam kain hitam. Setelah itu membiarkan harta sisa yang jumlahnya masih sangat banyak."Ini kamu ambil saja, untukmu secukupnya. Sedangkan sisanya kau bagikan ke rakyat kecil yang ada di Negeri Perak ini," ucap Tuan Putri Dara Murti. Meskipun punya niat baik dia tak punya niatan untuk mengembalikan harta ke Negeri Perak.Perempuan itu paham jika rakyat Negeri Perak memang sedang kesulitan sehingga membutuhkan uluran tangan. Hal itu terjadi akibat ulah para pejabat mereka yang terkenal tamak. Pajak yang dari masyarakat kadang tidak sampai ke pusat dengan tarif yang cukup mahal."Terima kasih, saya berjanji tidak akan merampok lagi," ucap pimpinan begal tersebut."Itu terserah kau, namu

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   GADIS BERPAKAIAN PUTIH

    Setelah itu para begal terkejut dengan kedatangan dua orang pemuda yang kini berada di belakang si gadis. Keduanya tampak tersenyum kepada gadis yang akan ditolongnya tersebut."Kalian? Kenapa bisa ke sini?" ucap gadis berpakaian hijau corak tersebut. "Sagara, dari mana saja?" tanya gadis itu lagi yang jelas adalah orang yang dikenalnya."Simpan saja pertanyaan itu Tuan Putri, nanti kami Jawab," ucap pemuda yang tak lain Sagara yang sedang berada di samping kanan sang gadis yang ternyata adakah Tuan Putri Dara Murti."Lebih baik kita cepat selesaikan pertarungan, lalu kita pergi dari sini!" seru pemuda satunya yang tak lain Randu Pandega, dia berada di samping kiri Tuan Putri.Lalu menatap lawan dengan posisi waspada. Ketiganya saling membelakangi

  • KEMBALINYA RAJA BAJAK LAUT   KERJASAMA SAGARA BYAKTA DAN RANDU PANDEGA

    “Tentu saja, aku berjanji,” ucap Randu Pandega. “Lagi pula kita bisa bekerja mengungkap tabir di Negeri Perak, kan?”Mendengar hal itu, Sagara kemudian menatap Randu Pandega ternyata tersenyum kepadanya. Tak ada salahnya jika dilakukan bersama, apalagi mereka adalah sahabat sedari kecil. Meskipun Sagara selalu menjadi korban ejekan dari Randu Pandega karena menjadi anak yang sangat lemah.“Sepakat?” tanya Sagara.“Sepakat!”Keduanya lalu bersalaman, pertanda mereka sudah baikkan. Keduanya memang saling segan sehingga timbul prasangka yang tidak baik. Kini semua sudah beres ketika keduanya berani jujur.“Aduh, aku melupakan sesuatu?” keluh Sagara yan

DMCA.com Protection Status