"Benar begitu?" tanya Aiko dengan tidak percaya."Tentu saja. Tirta sekarang sangat kaya dan hebat. Apa kamu pernah melihat dia mencampakkan pacarnya? Satu pun nggak pernah, 'kan? Jadi, kamu berpikir terlalu jauh.""Mungkin Tirta terlalu sibuk belakangan ini, makanya nggak sempat menghubungimu. Setelah dia punya waktu, dia pasti datang mencarimu," hibur Naura sambil menepuk tangan Aiko."Ya, kamu benar. Tirta pasti mencariku kalau punya waktu." Aiko akhirnya tersenyum. Kemudian, dia bertanya dengan cemas, "Kalau begitu ... Naura, kamu bisa bantu aku telepon Tirta nggak? Tanya dia kapan punya waktu.""Ya, ya. Terserah kamu saja. Kembalikan ponselku. Aku mau meneleponnya." Naura meminta ponselnya dengan tidak berdaya. Namun, sebelum dia sempat menelepon Tirta, Saad tiba-tiba meneleponnya."Ayah, ada urusan apa? Kalau nggak ada urusan penting, aku tutup ya. Kak Aiko lagi nungguin aku telepon Tirta. Dia mau tanya Tirta kapan punya waktu kemari."Begitu ucapan ini dilontarkan, Aiko langsung
Magbasa pa