"Nanti saat bertemu Tirta, kita diam saja, biarkan dia menebak sendiri. Aku ingin tahu, apakah Tirta bisa mengenaliku." Ayu tersenyum manis saat berkata demikian, sudut matanya dipenuhi kegembiraan."Kak, tadi kamu bilang ingin aku membantumu menghukumnya. Sekarang kamu malah ingin aku membantumu menggodanya. Aku benar-benar nggak bisa menebak isi pikiranmu."Melihat Ayu begitu senang, Elisa akhirnya mengangguk setuju. Namun, dalam hatinya, dia berpikir, 'Sepertinya kakakku sangat peduli pada si Bocah.''Si Bocah sepertinya juga sangat peduli pada kakakku. Kami cuma mirip, tapi dia tetap membiarkanku memukulnya. Dia sama sekali nggak membalas, malah tersenyum dan menyelamatkanku.''Jangan-jangan, kakakku dan Bocah .... Nggak mungkin! Elisa, apa yang kamu pikirkan? Dia kakakmu lho! Masa kamu berpikir begitu?''Kamu benar-benar nggak tahu malu! Mereka cuma saling bergantung dan memiliki hubungan yang dalam, itu saja!'Elisa buru-buru mengusir pikiran aneh itu dari benaknya. Kemudian, dia
Читайте больше