Semua Bab Dokter Ajaib Primadona Desa: Bab 591 - Bab 600

949 Bab

Bab 591

"Dengar nggak? Nggak ada kamar lagi di sini, sana kembali saja ke kota!" Sebelum Ayu mendapat alasan, Susanti telah berteriak dengan senang terhadap Agatha."Nggak apa-apa, Bibi. Aku bisa tidur di lantai. Lagian waktu kecil, aku juga tidur begini di desa. Aku sudah terbiasa," balas Agatha setelah melirik sekilas ke arah Susanti."Ini ... Agatha, sekarang ini kamu Direktur Farmasi Santika. Kamu sendiri punya rumah mewah, kenapa nggak tinggal di sana, malah tidur di lantai di rumah kami? Apa maksudmu?" tanya Melati dengan frustrasi."Aku cuma mau tidur di lantai, nggak berniat apa pun," jawab Agatha sambil melirik ke Tirta.Melihat pandangannya, Ayu dan Melati langsung tersadar. Sepertinya Susanti dan Agatha sedang berebutan menginap di klinik karena ingin memperebutkan Tirta!"Tirta, kamu ke sini dulu. Ada yang mau Bibi bicarakan," panggil Ayu sambil membawa Tirta masuk ke kamar dengan alis yang berkerut."Itu ... Kak Melati, tolong bantu aku jamu mereka. Aku ke sana sebentar." Tirta ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-21
Baca selengkapnya

Bab 592

"Bibi, bukan aku yang ingin menggodanya. Aku juga nggak berdaya ...," keluh Tirta. Kemudian, dia menceritakan tentang semua kejadian di antara Bella dengannya. Mendengar bahwa Tirta yang telah menyelamatkan Bella berulang kali dari bahaya, hati Ayu terasa sakit.Dia sangat mengkhawatirkan keselamatan Tirta. Untungnya, Tirta tampak baik-baik saja saat ini. Pada akhirnya, Ayu menghela napas berat dan bertanya, "Ternyata ada begitu banyak hal yang sudah terjadi. Wajar saja kalau dia sampai jatuh cinta padamu. Masalahnya sekarang, apa dia tahu kamu punya wanita sebanyak ini di sisimu?""Nggak tahu, aku nggak bilang sama dia," jawab Tirta dengan terus terang."Waktu ketemu nanti, tolong Bibi rahasiakan darinya," timpal Tirta."Sepertinya Bibi memang berutang budi padamu di kehidupan lalu!" Setelah mempertimbangkan sejenak, pada akhirnya Ayu menyetujuinya.Meskipun dia marah karena Tirta tidak bisa menjaga dirinya sendiri, Ayu tetap harus membantunya. Bagaimanapun juga, dia benar-benar sanga
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 593

Setelah itu, dia mengalihkan pembicaraan terhadap Susanti, "Oh ya, Bu Susanti. Bisa diskusikan satu hal denganmu?""Ada apa? Katakan saja," jawab Susanti dengan ragu-ragu."Aku sering nggak berada di rumah. Boleh nggak kamu atur beberapa bawahan untuk sering berpatroli di Desa Persik, supaya Bibi dan yang lainnya nggak ditindas lagi selama aku nggak ada?" tanya Tirta."Memangnya masih perlu kamu ingatkan? Aku sudah perintahkan orang tadi. Selain itu, aku juga akan datang patroli sendiri kalau ada waktu. Kamu tenang saja," jawab Susanti sambil memutar bola matanya terhadap Tirta."Tanpa kamu urus masalah ini sekalipun, Pak Saad pasti akan mengaturnya. Apa kamu nggak bisa bicara baik-baik sama Tirta? Nggak usah melotot begitu!" sela Agatha sebelum Tirta sempat meresponsnya."Terserah aku, dong! Kalau nggak puas, kamu juga lakukan saja!" balas Susanti."Haeh, kalian lanjutkan saja pertengkarannya, aku mau keluar untuk berkeliling." Tirta tiba-tiba merasa ingin mencari udara segar.Melihat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 594

"Sementara ini nggak usah dulu, terima kasih atas niat baikmu. Tapi, kamu nggak usah terlalu khawatir. Kami sudah cari media, semoga bisa dapat upahnya dalam waktu dekat. Kalau kami nggak sanggup menyelesaikannya, aku pasti akan menghubungimu lagi," jawab Farida dengan penuh terima kasih."Baiklah kalau begitu, Kak Farida. Kalau ada apa-apa, jangan lupa kabari aku." Tirta juga tidak memaksa lagi.Baru saja telepon itu ditutup, bahkan sebelum sempat dimasukkan ke dalam saku, sebuah panggilan lain masuk. Suara yang penuh kegembiraan terdengar di ujung telepon."Tirta, akhirnya kamu angkat telepon juga! Besok pagi aku sudah bisa sampai rumah. Kamu rindu aku nggak? Tahu nggak, aku rindu sekali sama kamu beberapa hari ini! Aku nggak bisa tidur nyenyak tanpa ditemani kamu!"Didengar dari suaranya, orang ini adalah Nabila yang sudah lama tidak ditemuinya. Delapan hari yang lalu, dia pergi ke kota tetangga bersama kedua orang tuanya untuk menghadiri pernikahan sepupunya. Awalnya, mereka hanya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 595

Jelas sekali, kesedihannya itu adalah karena kehadiran Susanti dan Agatha yang mendadak."Oke, Kak." Tirta berlari kecil ke arahnya. Melihat tidak ada orang di sekitarnya, Tirta memeluk pinggang Melati yang ramping. "Kak, dadamu masih sakit? Gimana kalau kupijat nanti setelah mereka semua tertidur?""Dasar berengsek. Kamu masih ingat dadaku sakit? Kukira setelah punya banyak wanita, kamu sudah lupa sama aku," balas Melati dengan sedih."Mana mungkin, Kak? Mau sebanyak apa pun wanitaku, aku tetap nggak mungkin melupakanmu. Kamu ini wanita pertama dalam hidupku." Tirta menyadari bahwa Melati sedang cemburu. Oleh karena itu, dia langsung mengecup bibir Melati tanpa aba-aba sama sekali.Setelah berciuman selama sesaat dan merasakan gairah dari Tirta, Melati pun tidak merasa kesal lagi terhadapnya. Sebaliknya, dia malah merasa agak malu."Sudah, jangan cium lagi. Kita pulang untuk makan malam dulu. Kalau nunggu terlalu lama, nanti mereka khawatir. Nanti malam Kakak pergi cari kamu.""Oke, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-22
Baca selengkapnya

Bab 596

Tiba-tiba, Ayu yang sejak tadi berpura-pura tidur, menyadari gerakan Melati. Dia membuka matanya dan memanggil dengan pelan, "Melati, tunggu sebentar, kamu mau ke mana ...." Sambil berkata demikian, Ayu juga bangkit perlahan, berusaha untuk tidak menimbulkan suara."Eh, Bibi, aku ... cuma mau ke toilet sebentar, maaf sudah membangunkanmu ...," jawab Melati dengan gugup karena tidak mau mengungkapkan alasan sebenarnya. Meskipun mereka berdua sudah beberapa kali bersama-sama dengan Tirta, Melati merasa bersalah diam-diam menemui Tirta."Shh, jangan terlalu keras, kita bicara di luar," bisik Ayu. Melihat Melati hanya mengenakan pakaian tidur tipis tanpa membawa jaket, Ayu langsung tahu apa yang ingin dilakukan Melati. Sebenarnya, Ayu juga tidak bisa tidur, dia sendiri berniat untuk diam-diam menemui Tirta."Bibi mau bilang apa denganku?" tanya Melati dengan gugup setelah tiba di luar."Melati, kita berdua nggak perlu saling menutupi. Aku tahu kamu kangen sama Tirta. Ayo, kita temui dia sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

Bab 597

"Aku nggak bisa tidur. Kenapa kamu keluar?" tanya Tirta berpura-pura tidak tahu."Aku ... teringat dengan sindiran Susanti tadi siang, jadi hatiku agak kesal. Aku mau cari kamu untuk menemaniku. Ayo, kita duduk di dalam mobil saja .... Sudah lama kita nggak ketemu, aku sudah rindu," pinta Agatha sambil hendak membuka pintu mobil.Di dalam mobil.Ayu dan Melati yang melihat kondisi ini langsung tersentak. Tirta juga langsung merasa panik. Baru saja dia ingin menghalangi gerakan Agatha, tiba-tiba Agatha teringat sesuatu dan berbisik di telinga Tirta."Oh ya, Tirta. Kamu lihat Bibi dan Kak Melati nggak? Sepertinya tadi aku lihat mereka mau ke toilet. Kalau kita di mobil, apa akan ketahuan waktu mereka kembali dari toilet nanti?"Ternyata, Agatha juga sedang berpura-pura tidur saat Ayu dan Melati keluar tadi. Melihat ekspresinya yang cemas, jelas sekali Agatha khawatir akan tertangkap basah saat berhubungan intim nanti.Tirta langsung buru-buru menimpali, "Mungkin akan kelihatan. Tadi aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

Bab 598

Mendengar hal itu, Susanti menarik tangan Tirta dari dada Agatha dengan kesal."Sebagai Direktur Farmasi Santika, kalau sampai ketahuan sama orang lain kamu keluar diam-diam di tengah malam untuk tidur sama Tirta, ini pasti akan jadi berita besar!"Susanti dan Agatha memang tidak pernah akur. Keduanya sama-sama berniat untuk tidur dengan Tirta. Melihat Agatha lebih dulu menemui Tirta, tentu saja Susanti kesal."Lalu bagaimana denganmu? Memangnya kamu mau ke toilet di tengah malam begini? Dilihat dari pakaianmu yang tipis itu, kamu juga pasti mau cari Tirta untuk tidur sama-sama, 'kan? Nggak ada yang perlu kamu sembunyikan dariku!" teriak Agatha dengan kesal."Kamu dan Tirta belum nikah, kalian cuma sebatas teman sejak kecil. Kalaupun aku mau tidur sama Tirta, kamu juga nggak berhak mengaturnya!" balas Susanti yang tidak mau kalah.Melihat perdebatan kedua orang ini, Tirta juga mulai pusing. Dia buru-buru maju untuk memisahkan kedua orang itu."Kalau mau, kalian berdua sama-sama saja su
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

Bab 599

Pertarungan ini akhirnya berakhir untuk sementara, meskipun belum tentu semua orang bisa tidur dengan nyenyak malam itu."Tirta, kenapa masih melamun? Kamu juga cepat tidur," kata Ayu setelah melihat kedua orang itu kembali ke tempat tidur masing-masing. Sorot matanya menyiratkan sedikit kesedihan. "Aku tahu, Bibi. Aku akan tidur sekarang. Kalian juga istirahatlah lebih awal." Berhubung Agatha berada di sana, Tirta hanya bisa melemparkan tatapan penghiburan dan kembali ke mobil.....Malam yang penuh kekacauan ini akhirnya telah berlalu. Sekitar pukul enam atau tujuh keesokan paginya, Tirta menerima telepon dari Nabila."Tirta, sekitar satu atau dua jam lagi aku akan tiba di kota. Kamu bisa jemput aku sekarang. Maaf sudah membangunkanmu pagi-pagi begini. Setelah kamu datang nanti, aku akan kasih kompensasi." Suara Nabila terdengar sangat gembira."Oke, Kak Nabila. Aku siap-siap dulu untuk berangkat sekarang," jawab Tirta menyetujuinya.Setelah menutup telepon, Tirta buru-buru mandi di
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-23
Baca selengkapnya

Bab 600

"Kak Farida, jangan panik dulu. Coba ceritakan pelan-pelan apa yang terjadi. Biar kupikirkan cara untukmu," bujuk Tirta setelah merasakan kejanggalan pada suasana hati Farida."Begini, Tirta. Bos proyek ini namanya Riza, dia orang dari daerah luar. Aku dan para pekerja di bawahku mulai bekerja untuknya sejak tahun lalu ....""Sampai sekarang, Riza ini sudah menunggak pembayaran kami sebesar 10 miliar. Kemarin kami menghubungi media untuk melaporkan masalah ini, tapi Riza malah marah besar dan mengirim orang-orangnya untuk memukuli para wartawan dan pekerjaku ....""Tadi pagi, aku bawa para pekerja ke instansi terkait untuk mencari solusi, tapi ternyata orang-orang di sana bekerja sama dengan Riza. Bukannya membantu, mereka malah nuduh kami sengaja membuat keributan. Kalau kami melanjutkan protes, mereka mengancam akan menangkap kami!""Aku benar-benar nggak punya cara lain lagi. Kalau nggak, aku juga nggak akan telepon untuk minta bantuanmu," ucap Farida dengan sedih.Uang senilai 10 m
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-24
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5859606162
...
95
DMCA.com Protection Status