หน้าหลัก / Fantasi / Dokter Ajaib Primadona Desa / บทที่ 581 - บทที่ 590

บททั้งหมดของ Dokter Ajaib Primadona Desa: บทที่ 581 - บทที่ 590

949

Bab 581

Tirta tidak peduli pada senyuman Resnu yang penuh sanjungan. Dia membentak tanpa sungkan sedikit pun, "Kalau kamu berani bohong, aku akan melumpuhkanmu sekarang juga!""Hah? Kak Agatha? Pak Tirta, aku baru sampai di kota. Aku nggak menculik kakakmu. Jangan salah paham!" Kali ini, giliran Resnu yang kebingungan.Saat berikutnya, Resnu terpikir akan sesuatu. Orang yang dimaksud Tirta pasti adalah wanita yang diculik oleh Dipo! Kalau tidak, Tirta tidak mungkin datang ke kelab untuk memberi Dipo dan lainnya pelajaran!"Oh, aku sudah ingat. Maksudmu Presdir Farmasi Santika? Para bajingan ini menculik kakakmu? Aku akan menyuruh mereka membebaskannya! Tolong jangan pukul aku!" pinta Resnu.Kemudian, Resnu menghampiri Dipo dan menendang sambil memaki, "Siapa suruh kamu menculik kakak Pak Tirta! Kamu kira bisa semena-mena karena kaya dan berkuasa? Ini ilegal! Cepat lepaskan wanita itu! Kalau sampai Pak Tirta turun tangan, kamu yang bakal setengah mati!"Jika Dipo tidak menculik Agatha, Resnu ti
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-19
อ่านเพิ่มเติม

Bab 582

Usai berbicara, Juna langsung mengakhiri panggilan."Pak Resnu, Pak Tirta, aku sudah menuruti instruksi kalian. Tapi, sepertinya kedua orang itu menolak mendengarkanku. Bagaimanapun, mereka bukan bawahanku. Aku nggak tahu ke mana mereka bawa Agatha. Aku juga nggak bisa mengatur mereka ...." Dipo berpura-pura tidak berdaya.Sebenarnya, dalam hati Dipo, dia berharap Juna dan Hamdan melakukan sesuatu yang gila. Dengan begitu, amarahnya baru terlampiaskan!Begitu mendengarnya, ekspresi Tirta sontak menjadi masam. Sebelum Tirta bersuara, Resnu yang panik buru-buru menunjuk Dipo dan memaki, "Sialan! Kamu yang menyuruh mereka menculik orang, tapi sekarang kamu nggak bisa mengatasinya? Dasar sampah! Aku bisa membunuhmu sekarang juga!""Sudahlah, ini bukan urusanmu lagi," sela Tirta sambil mengangkat tangan dan mengernyit. Ketika melihat Resnu begitu takut, Tirta tahu Resnu tidak berkaitan dengan penculikan ini. Dugaannya salah."Oh, baik, Pak. Kalau butuh bantuan, beri tahu saja aku. Aku pasti
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-19
อ่านเพิ่มเติม

Bab 583

Saad dan lainnya juga merasa ucapan Tirta kurang tepat. Namun, karena Tirta sudah berbicara demikian, mereka juga tidak bisa mengatakan apa pun lagi.Saad berpikir, jika Tirta gagal bernegosiasi dengan mereka, dia akan turun tangan untuk membantu.Juna terkejut mendengar nama Tirta. Dia bertanya dengan terbata-bata, "A ... apa? Kamu Tirta?""Ya, aku Tirta," ucap Tirta dengan tegas. "Aku nggak ingin mengulangi perkataanku. Kesabaranku terbatas. Kuberi kamu waktu 10 detik untuk mempertimbangkan. Tentukan pilihanmu secepatnya.""Eee ... ini ...." Juna seketika merasa panik. Pengeras suara diaktifkan, jadi Hamdan bisa mendengar semuanya. Segera, keduanya bercucuran keringat dingin."Tirta kembali .... Ini benaran gawat! Kita nggak seharusnya menculik Agatha!" Mereka tahu sekejam apa Tirta. Ketika Ezra dan Rudi menghasut para pemegang saham untuk memaksa Agatha mundur, Tirta memberi mereka semua pelajaran tanpa ampun.Mereka semua hampir mati dibuatnya! Kini, mereka malah melakukan hal yang
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-19
อ่านเพิ่มเติม

Bab 584

Adapun Saad, Mauri, dan Susanti, mereka juga tidak menyangka Juna dan Hamdan akan tunduk. Sepertinya ini jauh lebih mudah daripada mereka mengutus pasukan untuk menangkap Juna dan Hamdan.Setelah memikirkan sikap Resnu terhadap Tirta, kini pandangan mereka terhadap Tirta lagi-lagi berubah. Sepertinya, Tirta jauh lebih hebat dari yang mereka lihat."Tirta, kami akan bawa Bu Agatha ke sana sekarang juga. Kalau kamu mencemaskannya, kamu boleh bicara dengannya dulu," ucap Hamdan.Segera, terdengar suara Agatha yang senang. "Tirta, aku baik-baik saja kok. Jangan cemas. Sebentar lagi kita ketemu."Jelas, kedua orang itu sudah melepaskan Agatha. Tirta berkata, "Baguslah kalau begitu. Kak, kamu pegang saja ponsel mereka. Panggilannya nggak usah dimatikan."Tirta merasa lega. Dia melarang Agatha mematikan ponsel supaya Juna dan Hamdan merasa takut. Dengan demikian, mereka tidak akan berani memainkan tipu muslihat apa pun.Setidaknya, sekarang keselamatan Agatha terjamin. Juna dan Hamdan tidak m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
อ่านเพิ่มเติม

Bab 585

Kini, Dipo dan lainnya bisa menebak bahwa Tirta yang memutuskan lengan Resnu. Resnu bukan hanya tidak berani membalas dendam, tetapi juga bersikap begitu rendah diri terhadap Tirta dan teman-temannya.Setelah mendapat izin dari Tirta, Resnu pun langsung kabur. Resnu belum tentu setakut ini pada ayahnya!Dipo dan lainnya kembali menatap Tirta. Mereka lagi-lagi merasakan ketakutan mendalam. Saat ini, terdengar bentakan Resnu dari koridor. "Jangan mimpi! Kalian telah menyinggung Pak Tirta. Kalian bukan temanku lagi!"Demi tidak terlibat dalam masalah ini, Resnu memilih untuk putus hubungan dengan mereka. Dipo dan teman-temannya hanya bisa berduka. Mereka baru menyadari betapa berbahayanya sosok yang mereka singgung!"Pak Tirta, kami sudah salah. Kami nggak seharusnya menyuruh orang menculik Bu Agatha. Begini, kami bakal membayar 6 triliun sebagai kompensasi. Tolong ampuni kami sekali." Setelah berdiskusi sesaat, Dipo dan lainnya memberanikan diri untuk memohon."Hehe. Kalian kira uang bis
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
อ่านเพิ่มเติม

Bab 586

Ketika melihat reaksi Susanti, Tirta tahu bahwa wanita ini cemburu karena melihatnya peduli pada Agatha. Bagaimanapun, ada banyak hal yang terjadi selama mereka berada di makam kuno. Mereka telah memiliki perasaan untuk satu sama lain.Secara fisik, mereka juga melakukan pertukaran yang menyenangkan. Apalagi, Susanti berjanji akan menunjukkan bokongnya kepada Tirta setelah keluar dari makam kuno. Jika tidak menyukai Tirta, Susanti tidak akan menjanjikan hal semacam itu.Tirta buru-buru mengejar Susanti, lalu memeluknya dari belakang. "Kak Polisi, jangan terburu-buru dong. Setelah Juna dan Hamdan sampai, kamu masih harus membawa mereka ke kantor polisi."Susanti awalnya senang dikejar dan dipeluk Tirta. Namun, setelah mendengar kalimat terakhir Tirta, Susanti merasa kesal hingga mengentakkan kakinya."Itu cuma masalah sepele. Nggak usah aku turun tangan, kamu juga bisa sendiri. Bukannya kamu sangat hebat? Hanya dengan satu perintah darimu, mereka akan menyerahkan diri ke kantor polisi.
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
อ่านเพิ่มเติม

Bab 587

Susanti awalnya telah membuat persiapan mental. Namun, ketika melihat Tirta dan Agatha bermesra-mesraan, dia tidak bisa menahan kecemburuannya dan langsung bangkit dari kursinya."Bu, kamu menyukai Tirta ya?" tanya Agatha sambil melepaskan pelukannya. Mereka sama-sama wanita, jadi Agatha tentu bisa merasakan kejanggalan pada sikap Susanti."Aku menyukainya? Ya, itu mungkin terjadi kalau aku buta atau pria di dunia ini sudah punah," ujar Susanti sambil menatap Tirta dengan murka.Agatha melirik Susanti, lalu melirik Tirta. Dia mencoba mencari tahu dengan berkata, "Sebenarnya nggak perlu keras kepala begini. Tirta pria yang hebat kok. Wajar kalau kamu menyukainya.""Kamu cantik dan seksi. Kalau kamu mengungkapkan perasaanmu kepada Tirta, Tirta pasti akan menerimamu. Aku bersedia menjadi saudaramu kok.""Seri .... Hehe. Jangan bercanda. Aku nggak menyukainya. Mana mungkin aku mengungkapkan perasaan yang nggak pernah ada?" Susanti segera mengoreksi ucapannya.Agatha menjadi makin curiga. D
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-20
อ่านเพิ่มเติม

Bab 588

Meskipun belum benar-benar berhubungan badan dengan Tirta, Susanti bisa menebak apa yang akan mereka lakukan.Selesai berbicara, Susanti langsung menarik Tirta meninggalkan ruang privat. Dia juga tidak tahu apa yang ada di pikirannya. Pokoknya, dia tidak ingin Tirta tidur dengan Agatha.Namun, di hadapan Agatha, Susanti tidak akan mengakui dirinya menyukai Tirta. Agatha pasti akan meremehkannya jika tahu."Bu Susanti, kamu menyukai Tirta ya? Kalau nggak, ngapain kamu ikut campur dia tidur di mana?" tanya Agatha sambil mengernyit. Dia tidak berniat untuk mengalah, jadi menarik tangan Tirta yang satu lagi untuk berebutan."Aku nggak suka dia, tapi ...." Susanti segera mencari alasan untuk diri sendiri. "Tapi, dia baru pulang dari luar kota. Aku rasa dia seharusnya pulang dan menemani keluarganya. Lagian, Pak Saad sudah mengutus orang melindungimu. Keselamatanmu sudah terjamin."Agatha mengernyit sambil berkata, "Dia nggak bakal lama di rumahku kok. Sebelum langit gelap, aku pasti sudah m
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-21
อ่านเพิ่มเติม

Bab 589

"Kak Agatha, Bu Susanti, begini saja. Gimana kalau kalian ikut aku pulang? Sudahlah, jangan berdebat karena masalah ini lagi," ucap Tirta sambil tersenyum getir. Ini adalah cara terbaik untuk sekarang."Huh! Kamu dengar itu? Tirta mau pulang ke Desa Persik. Dia nggak mau pulang ke rumahmu!" ujar Susanti dengan angkuh kepada Agatha, seolah-olah dirinya adalah pemenang."Huh! Tirta bilang pulang bersama kok. Dia nggak bilang cuma pulang denganmu. Lagian, aku bisa tinggal di rumah Tirta. Kamu bisa nggak? Kamu nggak mungkin mengatur kami waktu tidur, 'kan?" sahut Agatha. Dia berhasil membuat Susanti kehabisan kata-kata."Kenapa nggak bisa? Kamu bisa, berarti aku juga bisa! Malam ini, aku bakal tidur bersama kalian!" Susanti tidak sungkan-sungkan lagi. Usai berbicara, dia langsung meninggalkan ruang privat."Kamu nggak punya hubungan apa-apa dengan Tirta. Atas dasar apa tinggal di rumahnya? Kalau ada yang tahu, kamu nggak takut dihujat?" ucap Agatha dengan kesal sambil menyusul.Dengan demi
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-21
อ่านเพิ่มเติม

Bab 590

"Hei! Cepat pakai bajumu! Anggap saja kamu menang! Aku nggak mau bersaing denganmu lagi!" Ketika melihat tubuh seksi Susanti, Agatha merasa Susanti memang tidak kalah darinya. Agatha cemburu sekaligus kesal."Kamu kira kamu yang buat keputusan di sini? Lagian, aku nggak bersaing denganmu kok. Aku cuma ingin kasih tahu kamu. Aku punya semua yang kamu punya. Aku bisa kasih Tirta semua yang kamu kasih. Apalagi, aku punya anak Tirta. Fakta ini tak terelakkan!" Susanti mendengus dan sengaja membuat Agatha marah."Apa? Kamu mengandung anak Tirta?" Agatha merasa dunianya hampir runtuh. Dia termangu di kursinya, tampak kesulitan menerima kenyataan."Kak Agatha, jangan dengarkan omong kosongnya. Kami belum sempat berhubungan badan. Mana mungkin dia hamil anakku!" Tirta hampir muntah darah dibuat kedua wanita ini. Dia buru-buru menjelaskan kepada Agatha.'Buset dah! Susanti benaran mempertaruhkan semuanya kali ini! Dia sampai bicara omong kosong seperti itu!' batin Tirta.Ketika melihat perut Su
last updateปรับปรุงล่าสุด : 2024-10-21
อ่านเพิ่มเติม
ก่อนหน้า
1
...
5758596061
...
95
DMCA.com Protection Status